7 Resiko Telat Ganti Oli Mobil yang Wajib Dihindari

resiko telat ganti oli mobil

Resiko telat ganti oli mobil sangat membahayakan bagi setiap pengemudi. Kebiasaan ini biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Oli adalah salah satu komponen penting yang memiliki fungsi untuk menjaga mesin mobil saat terjadi gesekan selama beroperasi. 

Penggunaan dari oli mobil sendiri memiliki jangka waktu sehingga memerlukan proses penggantian secara berkala. Tujuannya untuk memastikan kinerja mesin dapat tetap optimal.

Salah satu efek yang biasanya terjadi akibat telat ganti oli adalah mesin mobil dapat mengalami kerusakan.

Untuk itu agar lebih jelas mengetahui apa saja dampak telat ganti oli mobil dan berapa waktu standar penggantian oli, mari simak selengkapnya berikut ini.

Resiko telat ganti oli mobil

Pada dasarnya penggantian oli harus dilakukan secara teratur. Tujuannya untuk membuat kinerja mobil tetap berjalan normal tanpa adanya hambatan. Namun, faktanya saat ini masih banyak pemilik mobil yang telat ganti oli mesin mobil.

Mereka bisa melakukannya secara sengaja atau tanpa sengaja. Akan tetapi, sebagian besar mungkin belum tahu efek dari telat ganti oli.

Berikut ini 7 akibat telat ganti oli mesin mobil yang bisa kamu alami secara tiba-tiba.

1. Mesin cepat panas (overheat)

Oli pada mobil memiliki dua fungsi sebagai pelumas dan pendingin mesin. Efek telat ganti oli mobil yang pertama yaitu bisa menyebabkan mesin menjadi cepat panas.

Apalagi kamu sering melakukan perjalan jauh yang pastinya akan membuat kinerja mesin menjadi lebih berat.

Untuk mencegah kondisi yang satu ini kamu perlu melakukan penggantian oli sesuai jadwal. Lebih baik mencegah daripada memperbaiki karena akibat paling parah bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin lainnya.

2. Suara menjadi kasar

Suara mesin yang berubah biasanya salah satu penyebabnya adalah telat ganti oli mobil. Kenyamanan kamu sendiri bisa terganggu akibat dari suara kasar tersebut.

Saat kondisi ini dibiarkan secara terus menerus pastinya akan menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti kerusakan mesin.

3. Bahan bakar menjadi lebih boros

Saat mobil dijalankan pastinya semua komponen bekerja secara penuh. Namun lupa mengganti oli bisa membuat kinerja mesin menjadi lebih berat.

Hal ini dikarenakan fungsi oli sendiri adalah untuk menjadi pelumas saat terjadi gesekan antar komponen mesin.

Ketika kinerja mesin menjadi berat akan memerlukan bahan bakar yang lebih banyak dari sebelumnya untuk meningkatkan tenaga mesin.

Efek telat ganti oli mobil matic bisa lebih buruk lagi. Pada kondisi normalnya saja sudah membutuhkan bahan bakar lebih banyak, tentu jika telat ganti oli, mobil akan lebih boros bensin lagi.

4. Penurunan performa mesin 

Selanjutnya yang menjadi resiko telat ganti oli mobil adalah penurunan performa mesin. Penurunan performa mesin pastinya akan menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara.

Ketidaknyamanan ini bisa kamu dicegah dengan melakukan penggantian oli secara teratur.

Oli sendiri memiliki fungsi untuk membuat kinerja mesin menjadi lebih halus dan tidak cepat panas. Saat kondisi oli telah kotor dan berkurang pastinya membuat pelumasan pada komponen mesin menjadi lebih efektif. 

5. Asap hitam keluar dari bagian knalpot

Kondisi oli yang jarang diganti oleh pemilik kendaraan mempunyai potensi untuk menghasilkan pembuangan yang tidak sehat seperti asap hitam.

Kondisi ini harus kamu waspadai karena dapat membahayakan lingkungan sekitar. Asap hitam bisa menjadi tanda bahwa oli pada kendaraan sudah waktunya diganti.

6. Berbagai komponen cepat rusak

Gesekan yang terjadi saat kamu menghidupkan kendaraan tidak bisa diminimalisir saat kondisi oli kotor dan volumenya berkurang. Nantinya saat kondisi ini dibiarkan dalam waktu panjang bisa menyebabkan keausan pada komponen mesin.

Kondisi yang paling parah bisa membuat mobilmu mengalami turun mesin. Turun mesin sendiri bisa membuat semua komponen mesin akan diperbaiki atau bahkan bisa diganti total.

7. Biaya perawatan dan perbaikan besar 

Ketika kamu sering menunda mengganti oli mobil akan membuat kerusakan mesin menjadi lebih kompleks. Kerusakan yang parah seperti turun mesin bisa membuat biaya perbaikan menjadi lebih besar ketimbang biaya ganti oli. 

Sebelum kamu menyesal sebaiknya lakukan penggantian oli hingga servis menyeluruh secara teratur agar memastikan semua komponen mesin normal.

Biaya yang dikeluarkan saat servis jauh lebih rendah ketimbang biaya memperbaiki kerusakan mesin. Rubahlah kebiasaan buruk kamu untuk kemudahan kedepannya.

Batas toleransi telat ganti oli mobil

Dengan resiko telat ganti oli mobil yang besar itu, kamu mungkin jadi bertanya-tanya seberapa lama batas toleransi oli mobil telat diganti. 

Sebenarnya, toleransi telat ganti oli mobil adalah 500 sampai 1000 km setelah jarak rekomendasi ganti oli mobil yang disarankan. Pada jarak pemakaian tersebut, oli mobil sebenarnya masih cukup baik namun perlu diganti. 

Adapun penggantian oli mobil yang disarankan untuk oli jenis full sintetik adalah 10.000 km. Sementara itu jika oli mobil berbahan mineral, disarankan untuk ganti setiap 5000 km.

Lantas, bagaimana kalau mobil jarang dipakai? Untuk mobil jarang dipakai kapan ganti oli mesinnya? Sebenarnya, meskipun mobil jarang digunakan, disarankan untuk tetap rutin mengganti oli mesin sesuai dengan saran jarak tempuhnya.

Atau, kalau belum mencapai jarak tempuh, tetap rutin ganti oli setiap 6 bulan sekali, meskipun mobil jarang digunakan dan lebih sering disimpan di garasi.

Bagaimana ciri ciri oli yang sudah tidak baik?

Selain dengan melihat jarak tempuh, sebenarnya kamu juga bisa melihat apakah oli mobil sudah harusnya diganti atau belum dengan mengenali beberapa tanda. 

Berikut beberapa hal yang menjadi tanda oli mobil kamu harus diganti.

1. Warna oli mobil hitam pekat  

Secara umum, oli yang baru biasanya berwarna kuning atau biru. Warna hitam pada oli disebabkan oleh zat panas, zat emisi, atau sisa kerak pembakaran. 

Ini berarti bahwa oli yang berwarna hitam sudah terkontaminasi dengan banyak zat, kerak, gas NOx, dan bensin yang tidak terbakar, sehingga kemampuannya untuk melumasi akan berkurang dan mesin akan lebih cepat rusak. 

2.Indikator oli mobil menyala 

Salah satu tanda lainnya yang patut kamu waspadai adalah ketika indikator oli mobil sudah menyala. Itu tandanya, oli mobil sudah harus diperiksa.

Bentuk indikator mobil pada dashboard adalah corong dengan tetesan oli, yang ketika menyala akan memberikan warna kuning. 

Jika indikator oli mobil ini menyala maka ada kemungkinan masalah pada sistem oli dan pelumasan oli mobil. 

3. Oli mobil banyak menetes

Nah, kalau ini adalah alasan mengapa oli mobil selalu berkurang atau cepat habis. Salah satu penyebabnnya adalah kerusakan pada komponen drain plug di mesin mobil. 

Sebaiknya, kamu membawa mobil ke bengkel terdekat untuk dicek apakah karet seal-nya kendor atau tidak.

Jenis-jenis oli pada mobil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa oli adalah komponen penting pada kendaraan. Ternyata oli sendiri memiliki beberapa jenis terutama oli pada mobil. Berikut ini 5 jenis oli mobil yang perlu kamu ketahui.

1. Oli mesin

Oli mesin adalah salah satu jenis oli yang paling dikenal oleh masyarakat. Fungsi utama dari oli mesin adalah untuk mengurangi gesekan yang terjadi saat mobil dinyalakan (pelumas).

Oli mesin sendiri dibagi menjadi 3 jenis antara lain, oli mineral, oli semi sintetis, dan oli sintesis.

Untuk waktu penggantian oli mesin sangat dianjurkan antara 5.000 km – 20.000 km atau paling maksimal telat ganti oli mobil pada bulan keenam setelah penggantian sebelumnya.

Oli mesin harus perlu diganti secara berkala karena memiliki pengaruh langsung pada kinerja mesin.

2. Oli transmisi

Jenis oli mobil selanjutnya adalah oli transmisi. Oli jenis ini digunakan sebagai pelumas pada bagian transmisi mobil.

Tujuannya tidak lain untuk membuat proses ganti gigi berjalan secara halus dan enteng. Oli transmisi sendiri tidak hanya terdapat pada mobil manual tetapi juga mobil matic.

Oli transmisi manual biasanya memiliki kekentalan diatas SAE-40. Sedangkan oli transmisi mobil matic menggunakan jenis Automatic Transmission Fluid (ATF). Untuk waktu penggantian oli transmisi baiknya antara 10.000 – 20.000 km. 

3. Oli gardan

Oli gardan adalah jenis oli mobil selanjutnya yang harus kamu ketahui. Oli gardan memiliki fungsi untuk membuat hubungan antara transmisi dengan gardan berjalan secara halus tanpa hambatan.

Selain itu, oli ini akan melindungi bagian pinion dengan bearing agar tidak langsung bersinggungan.

Untuk waktu penggantian dari oli gardan biasanya bisa dilakukan bersamaan dengan oli transmisi. Lebih tepatnya saat kilometer sudah mencapai 10.000 km. 

4. Oli power steering

Power steering adalah sistem yang meringankan bagian kemudi menjadi lebih mudah dikendalikan oleh pengemudi. Untuk memastikan kinerja bagian ini optimal harus memberikan pelumas seperti oli power steering.

Oli power steering berperan sebagai pelumas pada pompa dan meringankan setiap perputaran yang terjadi saat perjalanan.

Untuk waktu penggantian dari oli power steering bisa kamu deteksi dari perubahan warna menjadi hitam. Sementara, kilometer yang bisa dijadikan patokan antara 40.000 – 50.000 km.

Akan tetapi saat oli sudah berwarna hitam bisa diganti sebelum mencapai kilometer tersebut.

5. Oli rem

Selanjutnya adalah oli rem atau bisa disebut minyak rem. Oli ini seperti namanya berfungsi untuk melancarkan kinerja dari pengereman. Selain itu, penggunaan oli rem bisa memberikan dorongan agar lebih pakem. 

Penggantian oli rem secara berkala yang sesuai standar adalah 30.000 km. Akan tetapi, kamu bisa menggantinya saat warna oli rem atau minyak rem telah mengalami perubahan.

Jangan sampai kamu baru mengganti oli rem setelah menyadari kondisi pengereman tidak normal. 

Tips dari Lifepal! Kamu tentunya tidak ingin menanggung resiko telat ganti oli mobil seperti yang disebutkan di atas, kan.

Patokan utama dari ganti oli adalah dari jarak tempuh. Namun untuk kamu yang tinggal di kota besar dan sering mengalami macet, ada kemungkinan kamu harus mengganti oli lebih cepat.

Misalnya standarnya adalah setiap 10.000 km, mungkin kamu harus mempertimbangkan di angka 4.000-6.000 km.

Kamu juga bisa melihat tanda pada mobil, seperti mesin yang terasa kasar atau warna oli yang berubah. Mobil keluaran terbaru biasanya indikator yang dapat menunjukkan jika mobil sudah waktunya ganti oli.

Simak pula ulasan mengenai kapan ganti oli transmisi mobil matic di artikel Lifepal lainnya!

Lindungi mobil kesayangan dengan asuransi

Melakukan servis rutin –termasuk mengganti oli sesuai jadwal– itu sangat penting. Begitu juga dengan berkendara secara hati-hati setiap saat. Hal lain yang tak kalah penting adalah memiliki asuransi mobil untuk melindungi mobil kesayanganmu.

Risiko seperti kecelakaan hingga kehilangan itu sulit untuk dihindari. Biaya perbaikan mobil juga tidak murah. Maka dari itu, kamu perlu asuransi mobil yang bisa menanggung biaya tersebut sehingga tidak mengganggu keseimbangan finansialmu.

Ada dua pilihan asuransi mobil, yaitu asuransi all risk dan TLO yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Coba cek asuransi apa yang cocok untuk mobilmu dengan Kuis Asuransi Mobil berikut ini. 

Pertanyaan seputar resiko telat ganti oli mobil

Keadaan ini dikarenakan oli memiliki fungsi sebagai pelumas dan pendingin mesin. Saat kondisi oli dalam keadaan buruk akan menyebabkan beberapa efek pada mesin. Untuk mencegah kondisi itu terjadi kamu tidak boleh telat mengganti oli mobil.
Risiko seperti kecelakaan dan kehilangan sulit untuk dihindari. Daripada biaya perbaikan mobil menguras tabunganmu, lebih baik lindungi mobil kesayanganmu dengan asuransi. Dapatkan penawaran asuransi terbaik kamu di Lifepal.