Jenis-jenis Sistem Penggerak Mobil dan Perbedaannya

sistem penggerak mobil

Sebenarnya, ada berapa sistem penggerak mobil? Lalu, seperti apa perbedaan dan keunggulan masing-masing jenisnya?

Lewat ringkasan dalam artikel ini, kamu dapat menyelami informasi lengkap seputar jenis-jenis penggerak roda pada mobil, loh.

Jenis-jenis sistem penggerak mobil

Pertama-tama, sistem penggerak roda terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari roda belakang, depan, hingga teknologi yang memacu gerakan keempat roda pada mobil. 

Masing-masing tipe penggerak itu memiliki karakteristik serta keunggulan berbeda.

Satu yang pasti, teknologi yang memicu pergerakan roda tersebut pada akhirnya dapat berdampak pada penggunaan bahan bakar mobil. Bahkan juga mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan loh.

1. Sistem penggerak roda depan mobil (FWD)

Sistem penggerak depan atau Front Wheel Drive (FWD) artinya gerakan mobil akan bertumpu pada roda depan. Dalam kata lain, dua roda di depan akan menjadi motor utama pada kendaraan beroda empat tersebut.

Secara umum, teknologi penggerak roda depan digabungkan dengan mesin melintang di bagian depan kendaraan. Sebutan untuk mobil bersistem ini ialah FF (Front Engine-Front Wheel Drive) atau FWD.

Perlu kamu ketahui, ini merupakan salah satu sistem penggerak yang mudah ditemukan pada berbagai tipe mobil. Dari city car, sedan kecil dan besar, hatchback, bahkan MPV dan SUV!

Teknologi ini mulai eksis dan dipakai pada 1930-an. Mobil pertama yang mengimplementasikan sistem penggerak roda depan, yakni Citroen Traction Avant (1934).

Sementara pada zaman sekarang, beberapa mobil yang menggunakan sistem FWD, yakni Toyota Calya dan Agya, Daihatsu Sigra, Honda Jazz, Brio, dan HR-V, Nissan Livina, Mitsubishi Xpander, dan Suzuki Baleno.

2. Sistem penggerak roda belakang (RWD)

Seperti namanya, teknologi atau sistem penggerak roda belakang adalah kebalikan dari yang sebelumnya. 

Nah, yang satu ini mengandalkan roda belakang sebagai motor utama dengan mendistribusikan tenaga mesin ke sana. Nama lainnya adalah FR (Front Engine-Rear Wheel Drive) atau RWD.

Ketimbang FWD, sistem RWD ini sudah lebih dulu terkenal. Sampai saat ini, teknologi tersebut juga masih eksis di berbagai jenis kendaraan komersial–dari truk sampai bus.

Lalu, mobil apa saja yang menggunakan penggerak roda belakang? Ada beberapa. Contohnya Toyota Kijang Innova, Avanza, Rush, Fortuner, Daihatsu Terios dan Xenia, Mitsubishi Pajero Sport, serta Wuling Confero.

Bukan hanya itu, sejumlah mobil premium juga memakai penggerak roda belakang. Misalnya, Mercedes-Benz E-Class dan S-Class, BMW Seri 5, dan Lexus LS dan GS.

3. Sistem penggerak mobil 4×2 (AWD dan 4WD)

Sistem penggerak roda mobil lainnya adalah penggerak 4 roda, yakni All-Wheel Drive (AWD) dan Four Wheel Drive (4WD). 

Kedua teknologi tersebut merujuk pada sistem yang menggerakkan keempat roda mobil–berbeda dengan dua teknologi sebelumnya.

Nah, sistem penggerak mobil 4×2 terbagi menjadi tiga, yaitu Part Time 4WD, Full Time 4WD, serta AWD.

Pertama-tama, mari bahas mengenai Part Time 4WD. Dengan metode motor tersebut, kamu dapat menyalakan dan mematikan sistem sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perjalanan.

Sementara untuk tipe Full Time 4WD, tidak ada mode 2WD. Namun, kamu bisa memanfaatkan sistem High Range (4H), Low Range (4L), ataupun Differential Lock

Dalam sistem terakhir, AWD, ketika kamu mengemudikan mobil maka semua roda akan ikut bergerak. Kamu tidak bisa mengubah-ubah mode seperti pada teknologi Full time 4WD ataupun sistem penggerak roda depan/belakang.

Kelebihan dan kekurangan setiap sistem penggerak pada mobil

Selesai mengenali tiap sistem penggerak pada mobil, sekarang saatnya mendalami apa saja keunggulan dan kekurangan tiap-tiap teknologi tersebut.

Dengan begitu, kamu bisa lebih terbantu dalam memilih tipe mobil yang akan dibeli. Apalagi, jika kamu masih dalam tahap pertimbangan.

Tanpa berlama-lama lagi, mari simak ulasan informasi terkait kelebihan dan kekurangan pada masing-masing sistem penggerak roda mobil!

Kelebihan dan kekurangan FWD

Kelebihan jenis penggerak mobil FWD yang pertama adalah membuat performa mesin lebih efisien. Mengapa bisa demikian?

Sebab penggunaan komponen yang lebih sedikit dapat menekan tingkat gesekan. Tidak ada pemakaian as kopel untuk mendistribusikan tenaga mesin ke roda belakang seperti pada sistem RWD.

Sudah begitu, garis berputar roda telah sebaris dengan garis berputar mesin. Itu terjadi karena kombinasi efisiensi mesin penggerak dan mesin yang diletakkan secara melintang.

Secara ringkas, posisi mesin, girboks, dan penggerak, semuanya berada di bagian depan. Dengan demikian, respons mesin cenderung lebih baik karena tidak melewati terlalu banyak komponen.

Secara otomatis, gigi tingkat akhir cuma berperan sebagai pereduksi, tidak harus mengubah arah garis berputar seperti pada sistem penggerak roda belakang.

Akan tetapi, sistem penggerak FWD juga punya kekurangan. Karena harus berfungsi sebagai penggerak sekaligus penentu arah kemudi, kekuatan as penggerak roda depan menjadi titik lemah sistem tersebut.

Akibatnya, fenomena understeer sering terjadi pada mobil dengan teknologi itu. Pada akhirnya, itu akan berdampak pada periode pemakaian sejumlah komponen seperti CV joint drive shaft.

Kelebihan dan kekurangan RWD

Keunggulan utama RWD adalah pembagian bobot yang tak terpusat seperti sistem FWD. Dalam sistem ini, posisi mesin ada di depan, sedangkan girboks dan drive shaft berada di tengah serta ada diferensial di bagian belakang.

Dengan alokasi seperti itu, handling dari sistem penggerak roda belakang mobil relatif lebih baik. Namun, ada risiko terjadi oversteer (kebalikan dari teknologi sebelumnya).

Selain itu, distribusi beban kerja untuk setiap roda pun cenderung lebih optimal sebab roda depan tidak menanggung peran ganda.

Dengan begitu, usia komponen-komponen tertentu bisa menjadi lebih panjang–seperti komponen kemudi dan penggerak.

Namun bukan berarti sistem RWD tidak memiliki celah. Teknologi penggerak roda belakang lemah dalam urusan efisiensi karena tenaga dari mesin di depan harus disalurkan lebih dulu ke roda belakang lewat berbagai komponen.

Akibatnya, tenaga mesin sudah lebih dulu terpakai di ‘perjalanan’ sebelum dapat menggerakkan roda belakang. Asal tahu saja, bahkan tingkat reduksinya bisa menyentuh 30 persen loh! Bukan angka yang kecil, kan?

Selain itu, mobil dengan sistem penggerak RWD memerlukan ruang mesin yang relatif lebih besar. Karena itu, lantai kabin akan terasa lebih penuh ketimbang mobil dengan sistem FWD.

Kelebihan dan kekurangan AWD dan 4WD

AWD bisa memaksimalkan traksi roda mobil. Mengapa? Sebab seluruh roda akan memperoleh tenaga dari mesin. Dengan begitu, kestabilan akan terjaga walaupun ada satu roda yang mengalami selip.

Itu juga dipengaruhi oleh penyaluran tenaga oleh diferensial yang menyesuaikan situasi berkendara. Contohnya distribusi torsi di kondisi normal adalah 40:60 untuk roda depan dan belakang.

Nah, jika kondisi berubah, sistem pada diferensial akan memerintahkan kenaikan distribusi tenaga untuk tiap roda.

Sistem penggerak mobil listrik

Tidak seperti pada mobil berbahan bakar bensin, sistem penggerak pada mobil listrik mengandalkan mesin yang ditenagai oleh paket baterai bertraksi besar.

Sebelum digunakan, mobil harus lebih dulu diisi daya. Karena menggunakan listrik, mobil listrik tak menghasilkan gas dari knalpot dan tidak mengandung komponen bahan bakar cair. 

Komponen konverter DC/DC di dalamnya berfungsi mengubah daya DC bertegangan lebih tinggi dari paket baterai ke daya DC bertegangan lebih rendah.

Dengan begitu, kendaraan dapat bergerak. Itu juga berfungsi mengisi ulang daya baterai tambahan di dalam mobil.

Tips dari Lifepal! Setiap sistem penggerak roda mobil memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada dasarnya sistem yang dipilih oleh produsen tersebut tentu sudah menyesuaikan dengan spesifikasi mobil secara keseluruhan. Jadi yang penting adalah kamu memilih jenis mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Jenis sistem penggerak ini mungkin akan memengaruhi kondisi ban hingga penggunaan BBM. Misalnya sistem FWD yang membuat mobil depan lebih cepat aus. Hal seperti ini lah yang harus kamu perhatikan nanti pada perawatannya.

Pentingnya asuransi mobil

Apa pun jenis sistem penggeraknya, setiap mobil tentu membutuhkan perawatan rutin. Jadi pastikan kamu melakukan servis mobil rutin sesuai waktu yang seharusnya.

Selain itu, jangan lupa juga miliki asuransi mobil sebagai proteksi untuk mobil kesayanganmu. Asuransi mobil memberikan pertanggungan ketika risiko yang tidak dapat dihindarkan terjadi. Ini termasuk kecelakaan, bencana alam, hingga kehilangan.

Apabila memiliki asuransi mobil, kamu dapat terhindar dari kerugian finansial apabila risiko-risiko yang tidak diinginkan seperti ini terjadi.

Secara umum ada dua jenis asuransi mobil, yaitu asuransi TLO dan all risk. Mana yang cocok untuk kamu? Ikut kuis asuransi mobil terbaik ini buat cari tahu!

Pertanyaan seputar sistem penggerak mobil 

Sistem penggerak mobil adalah komponen yang menyalurkan tenaga dari mesin mobil ke roda. Apabila menggunakan sistem penggerak roda depan, artinya tenaga yang dihasilkan mesin akan disalurkan sistem transmisi ke roda depan. Ketika tenaga diterima roda depan, ban akan berputar sehingga mobil dapat bergerak maju.
Asuransi mobil memberikan pertanggungan apabila terjadi risiko yang tidak bisa kamu hindari seperti kecelakaan, kehilangan atau bahkan bencana alam.

Kamu bisa memilih asuransi sesuai kebutuhanmu. Terdapat dua jenis asuransi, yaitu asuransi TLO dan asuransi all risk. Pilihan ini juga biasanya menyesuaikan usia kendaraan. Dapatkan penawaran khusus dan diskon hingga 25% untuk asuransi kendaraan di Lifepal!