Standar RPM Mobil Injeksi Beserta Cara Menyetelnya, Lengkap!

Standar RPM Mobil Injeksi

Standar RPM mobil injeksi itu berapa sih? Istilah “RPM” adalah singkatan dari revolutions per minute dapat dipahami sebagai putaran yang dijalankan mesin dalam waktu 1 menit.

Setiap pengemudi memiliki kewajiban untuk memastikan RPM stabil saat berkendara, tetapi pada kenyataannya masalah ketidakstabilan RPM tidak hanya disebabkan dari human error saja.

Beberapa faktor pada mesin mobil dapat diketahui setelah melakukan pengecekan secara keseluruhan. Sebelum mencari tahu apa saja faktor penyebab RPM tidak stabil baiknya ketahui terlebih dahulu berapa standar RPM mobil normal.

Nah, untuk mengetahui berapa standar RPM mobil dan penyebab RPM tidak stabil saat dikendarai, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Standar RPM mobil injeksi

Perkembangan otomotif saat ini telah memunculkan inovasi pada sistem mesin pada mobil. Sebelumnya mungkin mobil karburator masih banyak ditemui di jalanan tetapi saat ini mobil injeksi telah mengubah pilihan konsumen untuk kendaraan operasionalnya. 

Dalam berkendara pengemudi harus memastikan RPM selama perjalanan stabil terutama pada mobil injeksi. Sudah tahu standar angka RPM mobil injeksi?

Beberapa sumber menyatakan bahwa angka standar untuk mobil injeksi ada di kisaran antara 750 sampai 850 RPM. Angka ini akan membuat perputaran mesin menjadi stabil alias tidak naik turun selama perjalanan.

Seiring berjalannya waktu, RPM mobil nantinya akan berpotensi mengalami ketidakstabilan. Banyak hal yang memengaruhi RPM mobil menjadi tidak stabil.

Kamu sebagai pengemudi harus mencari tahu penyebab dari RPM tidak stabil pada mobil injeksi agar saat mengendarai mobil tersebut tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Penyebab RPM pada mobil injeksi tidak stabil

Pada dasarnya mobil injeksi akan mengalami kendala seperti mobil noninjeksi. Salah satu kendala yang sering dialami pada mobil injeksi yaitu RPM yang tidak stabil.

Berikut ini penyebab RPM pada mobil injeksi tidak stabil.

1. Kerusakan Idle speed control

Idle speed control (ISC) adalah salah satu komponen penting pada mobil injeksi. Komponen ini memiliki fungsi untuk mengatur putaran mesin/RPM tetap stabil ketika dalam posisi idle dan menyesuaikan putaran mesin/RPM dengan beban kendaraan pada posisi idle.

Kerusakan pada komponen ISC ini akan menyebabkan RPM menjadi tidak stabil alias naik turun hingga yang paling parah mobil akan mengalami sering mati secara tiba-tiba.

2. Mass air flow kotor

Mass air flow (MAF) merupakan sebuah sensor yang digunakan pada Electronic Computer Unit (ECU) untuk mengukur seberapa banyak jumlah udara yang masuk ke mesin mobil.

Hal ini nantinya sangat berguna menentukan banyaknya bahan bakar yang disemprotkan agar mendapatkan perbandingan bahan bakar dan udara yang paling optimal.

Posisi komponen ini yang berada di area filter udara memiliki potensi untuk terkontaminasi oleh kotoran. MAF kotor akan berakibat ketidakjelasan dalam membaca jumlah udara yang masuk pada ECU.

Akibatnya, jumlah bahan bakar yang digunakan akan tidak konstan dari segi volumenya sehingga membuat RPM mengalami naik turun atau tidak stabil.

3. Throttle body kotor

Throttle body menjadi komponen selanjutnya yang perlu diperhatikan kondisi secara berkala. Beberapa efek menghantui setiap mobil saat komponen ini kotor yang salah satunya berupa tarikan mesin menjadi kurang responsif.

Untuk itu, para pemilik mobil harus mengecek komponen ini terutama pada bagian dalamnya karena biasanya debu-debu udara akan menempel dan mengganggu udara yang masuk ke mesin.

Parahnya bisa menimbulkan kerusakan pada sistem kerja mobil. Segera lakukan pengecekan di bengkel langganan.

Cara menyetel RPM mobil injeksi

Setelah mengetahui beberapa penyebab dari RPM mobil tidak stabil maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu menyetel RPM dalam keadaan normal.

Berikut ini cara setting RPM mobil injeksi yang bisa dicoba di rumah.

1. Putar ke arah kanan pada komponen idle speed adjusting screw

Idle speed adjusting screw diputar ke arah kanan dilakukan saat idle mesin pada mobil naik drastis. Hal ini bertujuan untuk menurunkan RPM mobil injeksi agar lebih stabil.

Hindari melakukan cara ini dengan kencang karena dapat membuat RPM mobil turun secara drastis.  

Pastikan dalam berkendara RPM mesin pada mobil stabil karena saat dalam kondisi RPM yang sering tinggi berpotensi mengalami overheat yang dapat membuat kerusakan mesin secara menyeluruh.

Lakukan pengecekan saat merasakan keadaan mobil tidak normal.

2. Putar ke arah kiri pada komponen idle speed adjusting screw

Sebaliknya, ketika idle speed adjusting screw diputar ke arah kiri dilakukan saat idle mesin mobil turun drastis, hal ini akan membuat jumlah udara yang masuk ke mesin bertambah.Kedepannya membuat RPM mesin menjadi naik secara perlahan dan menjadi stabil.

Hindari melakukan cara ini secara berlebihan karena bisa membuat idle mesin justru tidak stabil alias naik turun. Pastikan dalam memutar idle speed adjusting screw tidak terbalik memutar ke kiri untuk menaikan RPM mesin, sedangkan memutar ke kanan untuk menurunkan RPM mesin pada mobil injeksi.

3. Setting RPM idling seperlunya

Pertanyaan akan muncul saat RPM mesin mobil injeksi justru masih mengalami naik turun alias tidak stabil.

Nah cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan ke kondisi normal dengan melakukan setel RPM mobil injeksi sesuai standar pabrik ke angka 750-800 RPM.

Saat berada pada angka tersebut, kondisi mesin mobil akan lebih stabil dan performa mesin menjadi lebih bertenaga. Akan tetapi jangan sampai lupa melakukan perawatan secara berkala pada setiap komponen agar kondisi ini tidak terulang kembali. 

4. Bawa ke bengkel terdekat

Solusi terakhir yang bisa dilakukan setelah tiga cara di atas tidak menemukan titik temu yang lebih baik adalah membawa ke bengkel karena tidak semua mobil memiliki idle speed adjusting screw di dalamnya.

Pilihlah bengkel langganan agar memberikan layanan yang paling prima kepada mobil kesayanganmu.

Cara menurunkan RPM mobil injeksi

Mobil injeksi adalah varian mobil yang sering dipilih karena dianggap lebih irit untuk dijadikan kendaraan operasional sehari-hari.

Tetapi sebenarnya ada beberapa kendala yang sering terjadi pada mobil injeksi. Salah satunya RPM mesin tinggi, masalah ini tidak bisa dianggap sebelah mata karena sangat berbahaya.

Berikut ini adalah cara mengatasi RPM tinggi pada mobil injeksi yang bisa membuat kondisi mobil menjadi normal.

1. Servis besar secara berkala

Seperti halnya pada kebanyakan mobil biasa yang mempunyai kewajiban untuk servis besar/keseluruhan. Servis ini sangat penting agar kondisi mesin tetap terjaga dan mempunyai jangka waktu pemakaian lebih lama. 

Saat melakukan servis besar nantinya mobil akan diperiksa secara menyeluruh pada setiap part pada mesin dan juga pembersihan saat kondisi part mesin kotor karena bisa memengaruhi kinerja mesin.

Periode servis besar biasanya disesuaikan dengan pemakaian mobil setiap harinya bisa sebulan sekali atau tiga bulan sekali. 

2. Rutin servis injeksi

Komponen injeksi menjadi paling sensitif pada varian mobil ini. Walaupun mengalami hanya kerusakan kecil saja tetapi bisa membuat kerusakan lainnya muncul.

Untuk itu sebelum komponen ini menjadi lebih parah sebaiknya melakukan pemeriksaan hingga pembersihan secara rutin. 

Periode pemeriksaan injeksi sendiri bisa sebulan sekali atau tiga bulan sekali tergantung dengan kondisi dari komponen ini. Lakukan pemeriksaan secara rutin khusus untuk komponen ini agar kondisi mobil tetap terjaga dan normal.

3. Periksa komponen idle speed control

Bagian yang satu ini menjadi sangat penting bagi mobil injeksi. Salah satu penyebab naik turunnya RPM mesin dari kerusakan bagian idle speed control (ISC) ini.

Untuk itu wajib bagi kamu sebagai pemilik mobil injeksi melakukan pemeriksaan pada ISC ini secara berkala.

Jika kamu tidak bisa memeriksa ISC secara mandiri baiknya langsung datang ke bengkel langganan.

Setidaknya ada dua pilihan yang nantinya akan diberikan kepada kamu setelah melakukan pemeriksaan komponen ini yaitu, membersihkan bagian ISC atau mengganti bagian ISC.

Jangan sampai kamu baru memeriksa ISC setelah dalam kondisi yang memprihatinkan. Alangkah baiknya melakukan pemeriksaan komponen ini secara berkala mengikuti jadwal servis mobil.

4. Membersihkan komponen mass air flow

Mass air flow (MAF) seperti halnya ISC yang memiliki peran penting pada mobil injeksi. Hindari penggunaan MAF dalam usia yang cukup lama karena berpengaruh pada kinerja mesin mobil.

Komponen ini pun perlu dilakukan pembersihan di semua bagian saat melakukan servis besar maupun servis injeksi. 

Pada saat MAF dalam kondisi bersih tentunya akan membuat performa mesin lebih optimal dan tidak akan mengalami RPM naik secara drastis.

Jika kamu memeriksa MAF telah mengalami kerusakan cukup parah sebaiknya segera diganti dengan unit baru.

Penyebab RPM pada mobil karburator tidak stabil

Standar RPM pada mobil karburator berkisar di angka 7.500-8.500 RPM. Namun pada keadaan tertentu RPM pada mobil karburator tidak stabil alias naik turun bisa mencapai angka 1.000 RPM.

Ada beberapa penyebab yang membuat RPM pada mobil karburator mengalami naik turun yaitu antara lain.

1. Pilot jet kotor

Pilot jet/idle jet adalah saluran yang mengalirkan bahan bakar menuju intake manifold saat kondisi mesin berada pada RPM rendah maupun stabil. Umumnya, komponen ini akan dapat diatur dengan menggunakan sekrup idle jet.

Pada beberapa kasus saat sekrup idle jet diputar ke kiri bisa membuat RPM mesin menjadi tidak stabil. Sebaliknya saat sekrup ini diputar ke kanan justru mesin mobil akan mati.

Nah jika kondisi ini dialami oleh kamu bisa disimpulkan bagian pilot jet/idle jet kotor dan perlu dilakukan pembersihan menyeluruh.

2. Selang vakum mesin karburator retak

Vakum advancer adalah sistem tambahan pada mesin yang berguna untuk menentukan waktu percikan busi. Cara kerja dari vakum ini seperti penyambung antara selang di ruang vakum karburator ke intake manifold.

Jadi saat mesin terbebani akan membuat kevakuman pada intake manifold menjadi rendah dan menimbulkan ruang vakum karburator dengan menambah tambahan bahan bakar.

Nah saat selang vakum mengalami kerusakan akan menyebabkan RPM pada mobil karburator menjadi naik turun. Perlu melakukan pengecekan pada saat kondisi sudah dirasa tidak normal. Lakukan pengecekan secara mandiri atau pergi ke bengkel terdekat. 

3. Celah platina terlalu lebar

Mobil-mobil konvensional biasanya akan menggunakan sistem pengapian melalui platina. Penggunaan platina ini akan mengharuskan untuk rutin memeriksa dan menyetel celah pada platinanya. Beberapa masalah akan timbul saat platina tidak diperiksa secara rutin.

Salah satu masalah yang muncul yaitu RPM mobil akan naik turun alias tidak stabil.

Biasanya, pemicu masalah tersebut seperti celah pada platina yang melebar sehingga memberikan waktu pengapian cenderung lebih cepat dan juga membuat pembakaran mesin menjadi lebih awal dari biasanya.

Untuk mengatasi ini perlu memeriksa di bengkel langganan agar sesuai dengan standar normal.

Cara mengatasi RPM mobil karburator tidak stabil

Pada kenyataannya untuk mengatasi RPM mobil karburator tidak stabil paling tepat langsung melakukan pemeriksaan di bengkel  agar cepat teratasi dan terselesaikan.

Akan tetapi kamu bisa mengatasinya secara mandiri seperti mengambil gelang karet untuk digunakan menghubungkan intake manifold dengan karburator saat selang vakumnya sudah tidak normal.

Lalu kamu bisa menyetel ulang celah platina yang melebar, mengganti baru selang vakum advancer yang telah rusak dan memeriksa bagian intake yang menghubungkan dua komponen mesin agar RPM mesin mobil karburator dalam kondisi normal.

Lindungi kendaraan dengan asuransi

Memiliki mobil untuk dijadikan kendaraan operasional sehari-harinya tentunya kamu juga harus memikirkan biaya perawatannya. Jangan sampai kamu melewatkan servis rutin agar mobil kesayangan tetap dalam performa terbaiknya.

Agar kamu dapat berkendara dengan lebih tenang setiap harinya, kamu juga sebaiknya memiliki asuransi mobil.

Perlu kamu tahu bahwa melakukan servis rutin dan berkendara secara hati-hati saja tidak cukup. Masih ada risiko lain seperti kecelakaan dan kehilangan yang tidak dapat dihindari sepenuhnya.

Secara umum terdapat dua jenis asuransi mobil, yaitu asuransi all risk dan TLO. Mana yang cocok untuk kamu? Cari tahu dari kalkulator berikut:

Pertanyaan seputar standar RPM mobil injeksi

Sangat mungkin, untuk menghindari kondisi ini kamu harus memeriksakan mobil kesayangan secara rutin pada setiap komponen penting terutama pada mobil injeksi. Jangan sampai abai kepada mobil untuk menghindari biaya perbaikan yang jauh lebih mahal. Kamu juga harus mengetahui standar RPM mobil injeksi maupun karbukator yang dimiliki.
Terdapat dua pilihan asuransi mobil, yaitu all risk dan TLO, kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Namun, usia kendaraan juga akan berpengaruh terhadap jenis asuransi yang tersedia. Dapatkan penawaran asuransi kendaraan yang paling sesuai kebutuhan kamu di Lifepal!