Harganya Ada yang di Bawah Ceban, Ini 3 Saham Bank Syariah Wajib di Koleksi

Harganya Ada yang di Bawah Ceban, Ini 3 Saham Bank Syariah Wajib di Koleksi

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia masih kalah dengan negara tetangga. Padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan di sini juga banyak terdapat bank syariah.

Disebutkan pula bahwasannya, pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air masih 5 persen. Sedangkan di Malaysia udah mencapai 23 persen sedangkan negara Arab Saudi hingga 51 persen.  

Berdasarkan Perpres No 91 Tahun 2016, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) buat mengakselerasi keuangan syariah dalam negeri. Jokowi sendiri  dikabarkan bakal yang memimpin KNKS itu sendiri karena pertumbuhan keuangan syariah kita cukup tertinggal dibandingkan negara lain.

Kabar ini secara gak langsung bakal membawa sentimen positif ke saham-saham bank syariah yang diperdagangkan di bursa. Bisa jadi, seiring dengan berjalannya waktu harga saham mereka pun bisa melonjak lho.

Asal kamu tahu, saham-saham bank syariah saat ini harganya masih terjangkau. Bahkan masih ada juga kok yang bisa kamu beli 100 lembar di bawah Rp 10 ribu!

Namun, sebaiknya sebelum menyisihkan penghasilan untuk investasi, pastikan kamu sudah memiliki produk asuransi kesehatan untuk mengantisipasi risiko pengeluaran biaya perawatan medis yang besar.

Daripada mengulur waktu dan harganya langsung meroket, kenapa gak membelinya dari sekarang aja? Berikut daftar saham bank syariah yang diperdagangkan di bursa efek.

1. Panin Dubai Syariah (PNBS)

Saham Panin Dubai Syariah Bank ini sahamnya bisa kamu beli, (Instagram/@panindubaisyariahbank).

Di tahun 2018, pendapatan bank syariah yang satu ini susut 21,9 persen, itu sebabnya mengapa harga saham PNBS sempat berada di level Rp 54 perak perlembar. Meski demikian, pada Februari 2019 harganya juga udah naik Rp 62 perak lho. Lumayan kalau pada saat itu kamu udah borong.

Bank Panin sejatinya memiliki 53,7 persen saham di PNBS. Sementara itu, Dubai Islamic Bank memiliki 38,25 persen di PNBS. Sementara itu kepemilikan publik di saham syariah yang satu ini adalah 8,05 persen atau setara dengan 758,64 juta saham.

Bisa dibilang, cabang PNBS saat ini memang belum banyak. Di Jabodetabek cuma ada dua cabang yaitu di Jakarta Barat dan satu lagi di Kemang. Di kawasan Bogor hanya terdapat satu. Sementara itu di Bekasi, mereka punya cabang di Jl. Raya Kalimalang, dan di Tangerang, terletak di Cimone.  

Bank yang satu ini juga udah menyabet banyak penghargaan terkait Islamic Banking lho. Yuk, dikoleksi sahamnya mumpung masih murah meriah.

2. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS)

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah salah satu sahamnya yang bisa kamu beli, (btpnsyariah.com).

Ini adalah sahamnya BTPN tapi versi syariahnya. Itu sebabnya mengapa kode emitennya jadi BTPS. BTPS adalah anak perusahaan dari BTPN itu sendiri dan kepemilikan saham BTPN di BTPS mencapai 70 persen, sedangkan buat publik 20 persen dan sisanya dipegang oleh PT Triputra Rahmat.

Akan tetapi, pada akhir Januari 2019, PT Triputra Rahmat menjual 50 juta saham BTPS di harga Rp 1.510 per saham. Mereka pun berhasil meraup Rp 7,5 miliar!

Data BEI mencatat, saham BPTS sudah memberikan capital gain dalam seminggu terakhir sebesar 2% dan 3 bulan terakhir return saham ini sebesar 17,30% lho. Dan terhitung di 11 Februari 2019, harga saham mereka saat ini sudah Rp 1.975 per lembar! Wow!

Asal kamu tahu, bank yang satu ini ketika IPO harga sahamnya masih Rp 975 doang lho. Sekarang udah nambah satu di depannya.

3. Bank BRI Syariah (BRIS)

Bank BRI Syariah salah satu sahamnya yang bisa kamu beli juga nih di antara dua bank syariah lainnya, (Instagram/@brisyariah ).

Nah, kalau yang ini adalah anak perusahaan dari Bank BRI, salah satu bank plat merah yang asetnya paling besar di antara yang lain.

Dulu, bank ini bernama Bank Jasa Arta. Namun ketika di akuisisi oleh BRI, mereka berubah menjadi Bank Umum Syariah pada 2008. BRI sendiri memiliki kepemilikan 72,99 persen di BRIS, sementara itu 27 persennya diperuntukkan kepada publik.

Saham bank yang satu ini juga diborong oleh ustad Yusuf Mansyur yang gak lain adalah bos investasi. Bisa dibilang, BRIS merupakan anak usaha dari BUMN yang pertama kali melakukan IPO. Pada awalnya, harga penawaran saham ini adalah Rp 510 per lembar. Tapi ketika dibuka langsung naik jadi Rp 610.

Sekarang, harganya pun bertengger di Rp 570an. So, dengan bujet Rp 50 ribuan aja kamu udah bisa membeli saham ini. Murah banget bukan? Udah gitu ini adalah salah satu anak usaha BUMN pasti prospeknya bagus.

Itulah kettiga saham bank syariah yang bisa kamu koleksi saat ini juga. Gimana guys, masih murah-murah semua bukan? Dan prospeknya cukup menjanjikan di kemudian hari.

Gak usah khawatir, uang segitu pasti kamu bisa beli lah. Wong bujet malem mingguan saja bisa Rp 300 ribuan. 

Tapi sebelum memulai investasi, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu profil resiko investasimu dengan mengikuti kuis berikut ini: