Kredit tanpa agunan (KTA) memang bebas digunakan buat apa saja. Tapi banyak yang bilang pinjam KTA buat pesta pernikahan haram hukumnya.
Haram di sini tentunya bukan berkaitan dengan religi, melainkan soal manfaat-mudarat KTA tersebut. Secara umum, KTA jelas sangat bermanfaat.
Prosesnya mudah dan cepat. Selain itu, kita gak perlu memberikan jaminan atau agunan agar pinjaman bisa cair.
Namun umumnya kredit tanpa jaminan ini dicari untuk kebutuhan mendesak dan bersifat jangka pendek. Nominalnya pun gak kelewat besar karena tingginya bunga yang menyertai.
Sedangkan biaya pernikahan saat ini bisa dibilang kian menjulang. Apalagi jika punya banyak relasi. Makin banyak tamu, makin besar bujet pesta pernikahan.
Untuk mengetahui lebih jelas alasan kenapa haram hukumnya pinjam KTA buat pesta pernikahan, silakan tengok poin-poin berikut ini:
1. Gak sepadan antara manfaat dan risiko
Pesta pernikahan cuma sehari, sementara cicilan KTA ditanggung bertahun-tahun. Misalnya pinjam duit Rp 50 juta buat tambahan biaya pesta nikah.
Pas hari-H, bisa bersenang-senang sepuasnya untuk merayakan momen bersejarah tersebut. Tapi ada beban Rp 50 juta yang siap membuat hidup lebih berat bertahun-tahun sesudahnya.
Sebab, dana di rekening sudah tipis buat mengongkosi pesta nikah. Penghasilan yang diterima sesudah nikah pun tersedot buat bayar cicilan KTA, sementara kebutuhan rumah tangga juga mesti dipenuhi.
2. KTA ada bunganya
Berkaitan dengan poin pertama, setelah nikah, kebutuhan akan semakin besar. Sedangkan pada umumnya cicilan KTA tiap bulan memberikan bunga tinggi.
Bunga ini membuat beban pengeluaran tiap bulan kian bertambah. Iya kalau kerjaan lancar hingga KTA lunas. Tapi bagaimana jika tiba-tiba perusahan gonjang-ganjing, dan kita terkena akibatnya berupa PHK? Nasib orang siapa yang tahu, kan?
3. Jatah pos utang makin terbatas
Batas maksimal cicilan seseorang per bulan adalah 30 persen dari gaji. Kalau udah ngambil KTA pas nikah, otomatis jatah gaji yang bisa dikeluarkan untuk pos utang bakal berkurang di kemudian hari.
Artinya, ini bakal semakin membatasi kita untuk ngambil kredit lain. Gimana kalau pas udah nikah butuh kredit buat beli rumah atau pinjaman untuk modal usaha?
Bank akan mundur untuk memberikan pinjaman, mengingat kita masih punya beban cicilan KTA per bulan. Hidup pun bakal stagnan karena susah menambah modal untuk meningkatkan kehidupan.
4. Banyak cara untuk menekan biaya pernikahan
Daripada mencari utang buat pesta pernikahan, mending bujet pesta ditekan seminim mungkin. Ada banyak cara kok.
Misalnya:
– Batasi undangan
Seperti disebutkan sebelumnya, banyak-sedikitnya undangan menentukan pengeluaran buat resepsi pernikahan. Bila ingin menekannya, mending bikin pesta privat dengan hanya dihadiri orang terdekat.
Gak perlu takut dianggap sombong atau lupa teman. Kuncinya, betul-betul sortir undangan yang dekat dengan kita. Mantan pacar gak perlu masuk daftar tamu, ketimbang jadi bangkrut plus baper.
– Seleksi venue
Venue pernikahan yang mahal ada, yang ekonomis banyak. Gak ada gunanya mementingkan ego atau gengsi dengan memilih venue mahal kalau memang dana terbatas.
Cari tempat resepsi pernikahan yang sekaligus menawarkan menu makanan seperti restoran, atau bisa juga pilih masjid biar bisa sekalian akad. Coba Googling dulu, lalu survei tempatnya langsung. Aula kelurahan pun gak apa-apa dipakai, asal bukan jalan umum yang bisa mengganggu orang lain.
– Sewa baju pengantin
Baju pengantin memang bernilai historis, tapi hanya dipakai sekali. Harganya pun terbilang mahal. Makanya, mending sewa saja ketimbang pesan khusus.
Umumnya, penyedia jasa rias pengantin sekaligus menyediakan baju pengantin sewaan. Bila menggunakan dua jasa itu sekaligus, kita bisa mendapat harga lebih murah karena dari tempat yang sama.
Pesta pernikahan adalah peristiwa bersejarah. Tapi ada yang lebih penting, yakni pengesahan pernikahan.
Sejatinya, buat warga muslim, menikah di kantor urusan agama saja cukup. Buat warga kristiani, cukup meminta pengesahan tali rumah tangga di gereja. Begitu juga buat warga dari agama lainnya.
Namun resepsi pernikahan penting sebagai perayaan sekaligus pengumuman momen membahagiakan tersebut. Tapi ingat, urusan finansial tetap kudu diutamakan.
Bila mengejar keinginan, misalnya ingin pesta nikah megah dengan hiburan semalam suntuk, harus melihat bujet dulu. Gak ada gunanya tampak mewah di depan, tapi di belakang masih harus menanggung beban.
Yang terkait artikel ini:
[Baca: Daripada Menghabiskan Uang Buat Pesta Pernikahan Mewah, Alihkan Dananya Buat 5 Hal Ini]
[Baca: Mau Ambil KTA tapi Gak Punya Kartu Kredit, Bisa Gak Ya?]
[Baca: KTA Syariah dan Konvensional, Mana yang Lebih Baik?]
[Baca: Ini Dia KTA yang Plafonnya Sampai Rp 200 Juta]