5 Alasan Kenapa Pelayan Restoran Bisa Jadi Teladanmu dalam Berkarier

pelayan restoran

Sering makan di restoran dong? Kalau iya, berarti familiar dengan profesi pelayan restoran ya. Mungkin banyak dari kita yang berpikir kalau profesi tersebut mudah dijalankan. “Ah, tinggal catat, bawain pesanan, bersihin meja, gampang lah!” Ini yang terlintas dalam benak kita.

Eits, jangan menggampangkan dulu deh. Kamu harus cobain jadi pelayan restoran sehari aja biar bisa lebih menghargai. Ternyata banyak hal yang bisa kamu teladani lho dari seorang pelayan restoran.

Biar bisa lebih bersimpati dengan profesi ini, simak nih lima mental kerja dari profesi pelayan restoran yang bisa bermanfaat dan kamu teladani:  

1. Mampu mengendalikan emosi

pelayan restoran
Kalau dia marah, wah sudah payah kali pelanggan (pelayan marah/The Daily Meal)

Menjadi seorang pelayan restoran bisa dengan mudah merasa stres atau sulit mengendalikan emosi. Gimana gak, mencatat pesanan dari banyak orang dengan permintaan macam-macam, pasti menuntut seseorang buat tetap tenang.

Ada yang request burger tanpa bawang bombay lah, jangan terlalu banyak es di minumannya, sampai minta makanan pedes, tapi jangan pedes banget. Gimana coba?

Pelayan juga manusia keleus. Mereka juga punya mood berbeda setiap harinya. Jadi bayangin deh betapa hebatnya mereka masih bisa sabar melayani semua keinginan pelanggan.

[Baca: Mudah Marah atau Sensi di Masa Pensiun? Mungkin Ini Bentuk Post Power Syndrome]

2. Multitasking

Seorang pelayan restoran harus sanggup menjalankan beberapa pekerjaan sekaligus, apalagi saat jam ramai.

Akan ada saat-saat di mana seorang pelayan harus membersihkan meja tamu yang sudah selesai sambil menyapa tamu yang baru datang. Atau membawa pesanan makanan sambil membuka pintu restoran saat ada tamu datang.

Tuntutan keadaan pekerjaan seperti ini yang berlangsung terus-menerus bisa mengasah kemampuan multitasking. Terlepas dari opini bahwa sebaiknya fokus pada satu pekerjaan, tapi skill melakukan lebih dari satu tugas secara hampir bersamaan dapat melatih ketajaman respon dan manajemen waktu.

3. Supel alias mudah bergaul

pelayan restoran
Mau makan apa bos? (pelayan restoran/acrew)

Bekerja di bidang servis, pastinya feedback dari konsumen jadi hal paling penting. Makanya, pelayan restoran dituntut untuk  selalu ramah, selalu tersenyum, dan luwes berkomunikasi.

Karena biasa bertemu dengan banyak orang dan dengan tipe yang beragam, wajar kalau pelayan restoran jadi supel alias mudah bergaul. Ini mirip sama networking, saat kamu harus menjalin hubungan baik sama banyak orang untuk menunjang karier.

4. Fokus

Bayangin kalau saat menjadi pelayan restoran pikiran kamu melayang ke mana-mana. Bisa-bisa pesanan tamu salah semua. Atau malah makanan tamu yang dibawa bisa tumpah berantakan karena ngelamun.

Makanya penting banget buat fokus. Seorang pelayan restoran dituntut buat bisa membawa pesanan tamu dan mengantarkan dengan baik. Gak boleh salah meja juga ya, fokus meja apa pesan apa. Kalau fokus kerja, tandanya kamu juga fokus mencapai keuangan yang sehat.

[Baca: Jadilah Jomblo Bahagia dengan Fokus Sama Keuangan Kamu]

5. Sigap dan teliti

pelayan restoran
Kalau gak sigap ya payah (melayani/labourbeat)

Balik lagi soal tugas seorang pelayan restoran yang meliputi beberapa hal. Mencatat pesanan terdengar mudah ya. Bagaimana saat harus mencatat pesanan beberapa meja dengan permintaan khusus dan dalam waktu yang berdekatan? Pastikan catatannya gak ada yang salah atau tertukar lho!

Tulisan juga harus jelas terbaca agar juru masak gak bingung. Sigap dan teliti jelas dibutuhkan agar pesanan segera dibuat dan gak membiarkan tamu menunggu.

Saat ada kotoran atau air di lantai, pelayan juga harus dengan sigap membersihkan sebelum ada tamu yang terjatuh karenanya. Intinya selalu melihat suasana sekitar dan dengan segera membenarkan apa yang terlihat kurang baik.  

Setiap profesi atau pekerjaan memiliki tantangannya masing-masing. Termasuk pelayan restoran. Jadi jangan sekali-kali nganggap remeh mereka ya. Ternyata, mental kerja dan dedikasi mereka tuh patut diacungi jempol lho. Bahkan perlu juga kamu tiru.

Jadi, jangan jutek dan galak lagi ya sama pelayan restoran. Dan coba deh mulai biasakan untuk kasih tip kalau pelayanan mereka emang berkualitas.