Bisa Dicontek, Ini Lho 5 Fakta Soal Rumah Presiden Jokowi di Solo
Presiden Joko Widodo jelas punya rumah di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Walau gak semegah Istana Bogor, tapi rumah Jokowi punya cerita tersendiri lho.
Yang menarik, kisah rumah Jokowi ini bisa kami jadikan pelajaran buat membeli dan merawat rumah pertamamu nanti.
Rumah yang didirikan di tanah seluas 700 meter persegi itu terletak di Jalan Kutai Utara, Sumber, Solo, Jawa Tengah. Semenjak Jokowi jadi presiden, harga properti di wilayah ini langsung meroket.
Menurut pantauan terhadap salah satu situs jual beli properti di Indonesia, di sekitar wilayah itu ada rumah yang dijual seharga Rp 2 miliar. Padahal luasnya cuma 321 meter persegi, alias lebih kecil dari rumah Jokowi.
Tentu aja gak mungkin itu terjadi kalau rumah ini gak dekat sama hunian sang presiden ke-7 Indonesia itu.
1. Berawal dari tanah petak seharga Rp 25 ribu per meter
Mumpung ada kesempatan main sama cucu. Video: YouTube Presiden Joko Widodo
A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on
Rumah Jokowi dibangun di tanah petak yang dibeli oleh Jokowi dan Iriana tahun 1990 silam. Mereka belinya gak langsung 700 meter persegi. Pada awalnya, mereka cuma beli tanah seluas 200 meter persegi dulu dengan harga Rp 25 ribu per meter.
Ketika ekspor usaha kayu Jokowi lancar, maka mereka pun membeli tanah lagi di sampingnya. Alhasil luas tanahnya pun bertambah.
Di atas tanah tersebut, mereka berniat buat membangun sebuah hunian. Jokowi bilang dia pengin rumah yang sederhana aja. Cukup “sederhana” aja, gak yang mewah. Kenapa?
“Lah dulu ndak punya duit. Duitnya siapa?” ujar Jokowi kepada Kompas.
Strategi nabung dengan beli tanah seperti ini bisa kamu tiru. Dengan metode ini, selain bisa membangun rumah sesuai dengan selera, kamu juga bisa memilih material yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.
Lain halnya jika kamu beli rumah dari developer.
Walaupun harga rumahnya tergolong murah, alias ada yang Rp 300 jutaan, tetap aja developer kan pasti ambil keuntungan dari materialnya dong. Masa iya mereka pengin menanggung rugi buat pembangunan rumah buat dijual?
2. Rumah Jokowi baru dibeli setelah 9 tahun mengontrak
Jangan salah, meski akhirnya punya rumah di Solo, tapi sebelum itu pak Jokowi mesti rela ngontrak. Rumah yang dikontrak Jokowi juga bukan rumah besar atau mewah lho, cuma rumah tapak yang dilengkapi dua kamar tidur dan satu kamar mandi aja.
Menurut Jokowi, fasilitas rumah yang dulu dikontrak udah cukup. Yang penting ada kamar tidur dan kamar mandi.
Fakta kedua ini mengingatkan kita bahwa sampai kapan pun, properti adalah sebuah aset yang mahal. Butuh waktu bagi seseorang buat bisa memiliki sebuah hunian. Bayangin aja walau harga tanah permeter Rp 25 ribu, Jokowi masih nyicil beli sedikit demi sedikit.
So, perkara nabung buat beli rumah itu gak bisa asal-asalan lho guys. Hal itu harus direncanakan sejak dini. Dan jika kamu udah berpenghasilan, maka salah besar jika penghasilanmu habis gitu aja buat hal konsumtif.
Terkait kepemilikan rumah, Jokowi pernah bilang bahwa tahap pertama itu yang penting punya dulu ketika dananya tersedia. Baru deh setelah ada rezeki, kamu bisa pindah ke rumah yang lebih layak atau mungkin melakukan renovasi.
3. Kolam renang rumah Jokowi sering dikosongkan
Jokowi punya kolam renang di rumah pribadinya. Tapi kolam itu malah sering dikosongkan. Kenapa ya?
Sederhana aja jawabannya: karena gak ada yang berenang. Jika emang lagi ada tamu, ya pasti diisi kok kolamnya.
Perawatan kolam renang jelas mahal. Kalau dibiarkan terisi dalam waktu lama dan gak terpakai, bahan kimianya gak bakal efektif lagi. Udah gitu, airnya pun bakal keruh dan terlihat kotor.
Seandainya sering dikuras pun bakal buang-buang tenaga bukan? Wong gak ada juga yang berenang di sana.
Cukup cerdas juga sih ide pak Jokowi buat mengosongkan kolam renang itu. Bagian dinding kolamnya pun jadi mudah buat dibersihkan dari kerak-kerak yang menempel.
4. Gak banyak perabotan
Bisa dibilang perabotan di rumah pribadi pak Jokowi ini gak terlalu banyak. Cuma ada sedikit sofa dan meja kayu jati di sana.
Penataan interior seperti ini jelas bikin rumah jadi lebih lapang dan gak sumpek. Selain itu, asisten rumah tangga juga gak perlu repot-repot mengelap atau membersihkan semua perabotan yang ada.
Selain itu, rumah Jokowi juga terbilang cukup asri. Pekarangan belakang rumahnya ditumbuhi rumput, dan ada banyak burung yang dipelihara di sana.
Pastinya kalau pagi atau siang hari burung-burung di rumah itu bakal berkicau riuh. Suasana di halaman belakang pasti jadi ramai.
5. Pernah kebanjiran
Walaupun rumah itu adalah rumah presiden, tapi buktinya rumah itu juga pernah kebanjiran. Banjirnya sih gak parah tapi tetap aja kerendam sedikit.
Jokowi pernah bilang kalau rumahnya di Solo, dulu menjadi rumah terkeren ketika baru aja jadi. Tapi sekarang malah jadi yang paling jelek. Kok bisa?
Ya jelas aja bisa, wong itu dulu tanah yang kanan kirinya sawah. Di malam hari, Jokowi masih sering mendengar suara gaduh dari jangkrik hingga kodok di rumahnya.
Kalau diperhatikan nih, lahan-lahan pertanian emang sering dilanda banjir ketika curah hujan tinggi. Pelajaran lagi nih buat kamu yang emang tertarik beli tanah.
Pikir-pikir dua kali tentunya jika kamu pengin berinvestasi properti di lahan bekas sawah. Apalagi jika pengin bangun rumah buat ditinggali sendiri.
Itulah lima fakta dan pelajaran keuangan soal beli rumah yang bisa kamu dapat dari rumahnya Jokowi. Setelah kamu tahu kisah di balik rumah ini, udah paham kan bahwa beli aset properti itu gak kayak beli mobil?
Membeli properti itu butuh pertimbangan, dan gak salah bagimu buat mencicil jika belum ada dana. Toh ini adalah kebutuhan pokok, bukan sekunder atau tersier.
Properti seperti rumah Jokowi emang mahal dan harganya bakal meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Tapi kalau lokasinya jauh dari pemukiman, mungkin aja harganya gak bakal merangkak naik di kemudian hari. Kecuali kamu berhasil jadi presiden.