Ini Bedanya Orang yang Kerja Keras dan Kerja Cerdas, Kamu Tipe yang Mana?

kerja keras

Untuk melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, biasanya orang akan memilih untuk kerja keras supaya hasil yang diraih bisa maksimal. Sebetulnya gak cuma itu, karena ada juga metode kerja cerdas yang bisa kamu lakukan guna mendapatkan hasil yang gak kalah produktif lho. Apa aja ya kira-kira perbedaannya?

Ketika memasuki lingkungan pekerjaan, setiap karyawan pasti memiliki cara kerja masing-masing sesuai dengan kepribadian dan pengalaman yang pernah ia lewati sebelumnya.

Ada yang datang paling pagi seketika langsung mengeluarkan segala kekuatan dan pemikirannya untuk menyelesaikan tugas serta kewajibannya di kantor hingga menjadi orang terakhir yang pulang ke rumah. Sifat seperti ini dikenal dengan istilah workaholic.

Selanjutnya, ada kepribadian yang bekerja kolektif atau secara tim supaya menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal. Sebab, ia merasa perlu bantuan atau pandangan orang lain sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan agar gak salah langkah.

Yang paling utama ialah, pekerjaannya dapat diselesaikan dengan cara yang paling efisien. Karyawan kayak gitu dikenal menggunakan tipe kerja cerdas.

Mengutip dari Ziliun, kalau kamu masih bingung perbedaan karakteristik seseorang yang kerja keras dan kerja cerdas, lebih baik langsung aja nih kita simak perbedaannya.

Karakteristik orang yang kerja keras

Inilah beberapa karakteristik yang menggambarkannya cara kerjanya:

1. Pantang menyerah

Mungkin inilah salah satu karakteristik yang paling menonjol dari pekerja yang satu ini. Pribadi ini akan berusaha sekuat kemampuannya untuk mencari cara bagaimana ia bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Hal itu juga sebagai pembuktian bahwa ia memiliki kemampuan yang bisa diperhitungkan oleh atasannya.

2. Membutuhkan waktu yang lebih

Bukan berarti lama, pekerja workaholic akan berusaha melakukan pekerjaannya sebaik dan sesempurna mungkin agar gak ada hal yang terlewatkan. Oleh karena itu mereka yang tipe kerja keras membutuhkan waktu yang lebih dibandingkan pekerja pada umumnya.

Sulit mengatakan bahwa poin yang satu ini adalah sebuah kekurangan. Sebab, jika hasilnya emang sepadan dengan waktu yang diperlukan maka itu bisa menjadi sebuah nilai positif.

3. Jelas dan terarah

Masih memiliki keterkaitan dengan pantang menyerah, untuk mendapatkan apa yang dia inginkan pertama-tama harus menentukan apa yang mau dicari dan arahnya ke mana. Supaya, apa yang dilakukan dengan susah payah gak berjalan percuma.

Karena kalau udah salah di tengah jalan buat memperbaikinya bukan hal yang gampang dan butuh waktu lagi bagi pekerja keras.

4. Suka tantangan

Gak semua orang suka dengan tantangan baru dalam pekerjaannya. Salah satu alasannya karena harus belajar lagi untuk menguasainya. Daripada membuang waktu buat belajar lagi, orang yang suka kerja keras mending waktunya dipake untuk mengerjakan job task yang udah numpuk.

Baginya, dengan adanya tawaran untuk mencoba hal baru mereka cenderung penasaran dan pengin belajar tentang hal tersebut. Di samping menambah wawasan, itu juga menjadi poin tambahan lainnya.

5. Kurang istirahat

Konsekuensi dari 4 poin di atas adalah waktu istirahat yang kurang. Paling gak kamu pernah punya satu teman atau rekan kerja yang suka ketiduran di kantor, kan? Bisa jadi mereka termasuk dalam karakteristik yang suka bekerja keras.

Karakteristik kerja cerdas

Beberapa sifat yang umum ditunjukan ketika sedang bekerja yakni:

1. Mencari metode bekerja yang efisien

Daripada capek-capek kerja pagi pulang malem, tipe pekerja yang satu ini cenderung mencari alternatif lain dalam menyelesaikan sebuah masalah atau tugas yang diberikan kepadanya.

Salah satu alasan kenapa mereka memilih metode kerja seperti ini yaitu karena dia gak cocok sama metode kerja yang konvensional. Walaupun belum tentu efektif, tipe pekerja ini akan terus mencari sampai menemukan yang tepat baginya.

2. Mengutamakan kerja sama tim

Kerja sama tim sangat dibutuhkan oleh si pekerja cerdas karena ia sedikit bergantung pada bantuan dan saran dari orang lain untuk mendapatkan metode kerja yang menghasilkan produktivitas maksimal.

3. Lihai memanfaatkan momen

Bila si penyuka kerja keras suka dengan tantangan, bukan berarti pekerja cerdas gak suka. Hanya aja, ia menunggu momen yang tepat untuk menerimanya.

Mereka cenderung memilah-milah kesempatan mana yang dirasa mampu dilakukan daripada menerima segalanya dengan risiko yang kurang diperhitungkan.

4. Waktu istirahat yang cukup

Karyawan yang menggunakan prinsip kerja cerdas biasanya memiliki waktu tidur yang cukup. Sehingga aktivitas di kantor dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan karena letih atau mengantuk.

Selain baik untuk produktivitas kerja, istirahat cukup mampu menghindarkan kamu terserang dari penyakit. Yang artinya, kamu bisa menghindari biaya tambahan dari berobat. Kan lumayan uangnya bisa digunakan untuk menabung.

5. Konsisten dalam bekerja

Karena memiliki waktu istirahat yang cukup di rumah, orang yang mengandalkan kerja cerdas umumya memiliki konsistensi pekerjaan yang lebih baik ketimbang si pekerja keras. Apalagi ketika udah menemukan metode kerja yang lebih efisien, segala kewajiban bisa diselesaikan dalam tempo yang relatif cepat.

Nah itu dia perbedaan karakteristik dari orang yang kerja keras dan kerja cerdas. Dari beberapa poin di atas, kamu lebih banyak ke sifat yang mana nih? Intinya kedua karakteristik itu sama baiknya, yang perlu diperhatikan cuma mana yang lebih cocok sama pribadi kamu kok. (Editor: Ruben Setiawan)