7 Rahasia Sukses Ayam Sabana, Padahal Cuma Gerobakan Lho!
Buat penyuka ayam goreng tepung, selain KFC, ayam Sabana adalah alternatif terbaik. Kenapa? Soalnya harga Sabana jauh lebih murah.
Cukup banyak orang yang udah gak asing dengan ayam goreng yang satu ini. Kamu bisa dengan mudah menemukan gerai ayam ini di dekat rumah atau kosan.
Plus, yang bikin orang-orang suka dengan Sabana adalah gerai yang meyakinkan. Dibanding ayam goreng gak bermerek lain yang tampil seadanya, Sabana tampil dengan “lebih niat”.
[Baca: Perkembangan Bisnis di Indonesia: Ini Dia 8 Sektor Primadona]
Melihat kesuksesan ayam goreng ala KFC ini, penasaran dong kok bisa ya Sabana segitu fenomenal? Yuk, intip rahasia dapur Sabana yang dimulai oleh Haji Syamsalis ini.
1. Jeli memilih produk yang tepat
Kesuksesan sebuah bisnis sering diawali dengan produk yang tepat. Waktu Sabana masuk, orang-orang udah familiar banget sama ayam goreng tepung. Jadi gak begitu terlalu repot buat promosi dari nol.
Yang perlu kamu lakukan tinggal promosi kalau harganya lebih murah, tapi rasanya tetap gak kalah enak.
2. Harga ayam Sabana terjangkau
Masih nyambung nih sama yang pertama. Dibanding KFC, harga ayam Sabana jauh lebih terjangkau. Harga satu potong ayam goreng Crispy di KFC dibanderol sekitar Rp 15 ribuan, belum termasuk pajak. Total uang yang perlu kamu perlu bayar sekitar 17 ribu.
Sementara itu, di gerai Sabana, kamu bisa dapat satu potong ayam bagian dada dengan uang Rp 9 ribu aja. Plus nasi, kamu cukup tambah Rp 5 ribu. Total cuma Rp 14 ribu udah kenyang deh. Gak sampai seharga satu potong ayam goreng tanpa nasi di KFC, kamu udah dapat paket lengkap di Sabana.
3. Kualitas rasa yang bisa bersaing
Meski harga ayam goreng di gerai Sabana jauh lebih murah dari di KFC, rasanya tetap bisa bersaing. Bahkan, kualitas rasa Sabana hampir mirip dengan ayam KFC.
Pemilik bisnis Sabana, Haji Syamsalis, mengakui hal tersebut. Dia mengusung slogan “Sentuhan rasa dari Paman Sam”. Ini karena kiblat ayam goreng tepung di Indonesia emang ke negeri Paman Sam, yaitu Amerika Serikat.
Jadi, Sabana cukup main aman dengan berani menawarkan rasa yang emang udah disukai oleh masyarakat.
Brand ini sendiri gak dibangun buat menyaingi KFC tetapi seperti menjadi produk lokalnya.
4. Serius mengelola jaminan mutu
Yang gak kalah penting dari strategi bisnis Sabana adalah keseriusan sang pemilik buat menjaga mutu produk. Gak main-main, Sabana memastikan standar kesehatan, cara pemotongan ayam, serta pengolahannya.
Melihat masyarakat Indonesia yang didominasi oleh orang Islam, Haji Syamsalis mengusung produk ayam yang diolah dengan syariat Islam. Kamu bisa temukan label halal pada gerai-gerai Sabana.
Kemudian, ayam yang dipilih dipastikan yang sehat. Sabana gak pelit buat bekerja sama dengan peternakan ayam potong yang emang punya standar yang sama dengan yang diinginkan founder Sabana.
Gak salah dong kalau akhirnya masyarakat gak ragu buat pilih Sabana ketimbang beberapa gerai ayam goreng lain.
5. Gunakan strategi bisnis waralaba
Membangun bisnis sendiri dengan memperbanyak cabangnya tentu cukup berat. Kamu perlu cukup banyak modal, dan riskan pula.
Nah, Sabana menggunakan strategi bisnis waralaba buat memperlebar sayap bisnis mereka. Bisnis waralaba alias franchise sendiri cukup diminati oleh para pebisnis lain. Jadi, bisa dibilang antara si pemilik waralaba dengan pebisnis lainnya terdapat hubungan mutualisme.
Kualitas yang diusung oleh pihak Sabana jadi jaminan bisnis waralaba ini. Sabana sendiri makin terbantu buat merambah banyak daerah dengan merangkul para pebisnis lain dengan menyediakan paket waralaba.
Gak sekadar menjual waralaba tanpa dukungan, Sabana juga tetap intens dengan para mitranya. Pihak Sabana menjaga kepuasan mitra mereka dengan memastikan produk tetap sama antara satu gerai dengan gerai lainnya.
[Baca: 5 Bisnis Waralaba dengan Modal di Bawah Rp 30 Juta]
6. Pemilihan lokasi yang strategis
Soal lokasi emang bergantung pada pembeli waralaba. Tapi, perlu diakui bahwa pemilihan lokasi kebanyakan ayam Sabana ini strategis banget.
Lokasi-lokasi tersebut, antara lain berada di kawasan rumah warga, di depan atau teras minimarket seperti Alfamart dan Indomaret, atau di dekat perkantoran.
Dengan lokasi yang mudah dijangkau, pasti kebanyakan orang bakal memilih gerai ini buat cari makan siang. Belum lagi, proses pembeliannya yang cepat jadi keunggulan gerai fast-food ini.
7. Lakukan inovasi bisnis secara kontinu
Ini dia rahasia sukses dapur Sabana yang gak kalah penting. Meski udah dikenal oleh masyarakat, Sabana gak puas dengan strategi bisnis yang itu-itu aja.
Beberapa inovasi tersebut, antara lain mencoba metode pemasaran yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sabana kini merambah metode pemasaran online buat mengenalkan brand mereka.
Sabana kini udah punya situs sendiri yang bisa diakses di alamat sabana.co.id. Di situ itu disediakan fitur chat. Bahkan, Sabana juga cukup aktif di media sosial Instagram melalui laman @sabanaku.
Inovasi lainnya yang dilakukan oleh Sabana adalah menambah lini bisnis. Sekarang kamu gak cuma bisa temukan gerobak Sabana tetapi juga Sabana versi premium. Kini, kamu bisa temukan Sabana Corner yang udah dilengkapi dengan tempat duduk serta menu yang lebih bervariasi.
Beberapa lokasi Sabana Corner tersebut, di antaranya berada di kota Depok dan Jambi.
Keren deh!
Melihat kesuksesan ayam Sabana ini, kamu bisa petik hikmah bahwa dengan kualitas dan strategi yang tepat bisa bikin sebuah bisnis fenomenal. Bahkan, bisnis yang terlihat kecil bisa bersaing dengan brand Internasional.
Tertarik buat meniru idealisme dan kegigihan Haji Syamsalis, selaku founder ayam Sabana tersebut?