Berapa Liter Isi Air Radiator Mobil? Begini Cara Isinya

berapa liter isi air radiator mobil | lifepal.co.id

Air radiator mobil perlu diganti dan diisi ulang secara berkala agar tetap bisa bekerja dengan baik. Lantas, berapa liter isi air radiator mobil? Kapasitas air radiator mobil bervariasi tergantung pada merek dan model kendaraan. Secara umum, kapasitas radiator untuk mobil penumpang kecil berkisar 3 hingga 4 liter. Untuk mengetahui kapasitas pasti radiator mobilmu, sebaiknya merujuk pada manual pengguna atau panduan pabrikan kendaraan tersebut.

Radiator adalah salah satu komponen mobil penting untuk menjaga suhu mesin mobil tetap normal saat digunakan. Pemilik mobil disarankan untuk mengecek air radiator sebelum berkendara. Karena jika airnya kurang atau kosong maka kinerjanya untuk mendinginkan suhu mesin kurang optimal. 

Jika volume air mengalami penurunan kurang dari batas maksimum atau mendekati garis minimum maka harus segera ditambahkan air. Jangan mengisi lebih dari 3-4 liter. Sebab, pengisian yang terlalu berlebihan berisiko membuat sebagian air tercecer atau tumpah keluar.

Cara mengisi air radiator mobil yang benar

Mengisi air radiator mobil bukanlah hal yang sulit, bahkan bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kinerja radiator tetap optimal dan tidak merusak mesin mobil. Berikut langkah-langkah cara menambah air radiator mobil.

1. Pastikan mesin mobil dingin atau belum dinyalakan

Sebelum membuka tutup radiator untuk mengecek atau menambahkan air radiator, pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin. 

Waktu ideal untuk mengecek atau menambahkan air adalah pagi hari sebelum mobil dipanaskan agar mesin mobil tetap dalam keadaan dingin. 

Jika mesin sudah nyala dan panas, maka air radiator juga jadi panas. Saat tutup dibuka, airnya yang panas bisa muncrat atau mengenai wajah. Hal ini akan menyebabkan kulit melepuh seperti luka bakar. 

2. Periksa ketinggian air radiator 

Sebelum melakukan pengisian, periksa terlebih dahulu kondisi ketinggian air di tempat air radiator mobil atau yang disebut tabung reservoir. 

Apabila mobil tidak memiliki tabung reservoir, maka kamu bisa perkirakan ketinggian air melalui tabung radiator untuk mengira-ngira seberapa banyak air yang harus ditambahkan. 

Jangan lupa untuk mengecek kondisi air telah berubah keruh atau tidak. Jika air berubah menjadi keruh, kamu harus segera mengganti air dengan yang baru. 

3. Ganti air radiator yang lama dengan yang baru 

Langkah selanjutnya adalah membuang air lama dan ganti dengan air yang baru. Cara mengisi air radiator mobil yang baru tidak terlalu sulit dilakukan. 

Berikut cara mengisi air radiator mobil yang baru:

  • Buka tutup radiator, pastikan mesin dalam keadaan dingin 
  • Buka baut yang berada di bagian pembuangan bagian bawah radiator 
  • Tunggu hingga air yang lama mengalir ke tempat pembuangan sampai habis 
  • Tambahkan air yang baru ke tempat air radiator mobil 

Pastikan tidak menggunakan mobil terlebih dahulu agar mesin mobil tetap dalam keadaan dingin saat proses penggantian air agar tetap aman. 

4. Gunakan corong saat mengisi air radiator

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengisian air yakni lubang pada tempat air radiator atau tutup reservoir biasanya berukuran cukup kecil. 

Apabila tidak pakai alat bantu, air terbuang dan jatuh ke ruang mesin yang dapat menyebabkan korsleting listrik. Selain itu, air yang berceceran akan terbuang sia-sia.

Untuk meminimalisir hal tersebut terjadi, prosedur pengisian air sebaiknya menggunakan alat bantu corong agar lebih mudah dan efisien. 

Apabila ada air yang tumpah, pastikan air tidak jatuh ke komponen listrik agar tidak terjadi korsleting. Agar lebih aman, keringkan air yang tumpah sebelum menyalakan mesin mobil. 

5. Isi air radiator sesuai batas maksimum

Jika kamu sudah mengecek kondisi radiator, kamu bisa mengira-ngira ukuran yang pas untuk mengisinya. Isilah air hingga batas maksimum, jangan lebih dan jangan kurang.

Lalu, berapa liter sebaiknya isi air radiator mobil? Disarankan untuk mengisi air radiator sebanyak 3-4 liter untuk ukuran normal.

Pengisian yang berlebihan dapat membahayakan karena air yang tercecer dapat menyebabkan korsleting dan komponen tertentu berkarat. 

Selain itu, saat mesin mobil hidup dan berjalan, air akan mengalami sirkulasi yang nantinya akan kembali ke tabung. 

Apabila air dalam kondisi terlalu penuh, maka air akan langsung mengarah ke bagian pembuangan di bawah radiator dan harus segera diganti dengan air yang baru.

6. Tutup radiator sampai rapat

Jika sudah selesai, pastikan tutup radiator tertutup sampai rapat. Apabila dibiarkan tidak rapat, akan menyebabkan mesin mobil mendadak mati.  

Kalau tidak tertutup rapat, dikhawatirkan saat mobil dalam keadaan nyala dan radiator mendapat tekanan, air akan meluber sehingga tutup akan terpental. 

Air yang luber akan sangat membahayakan apabila mengenai komponen lain pada mesin mobil yang menyebabkan mesin menjadi panas. 

Jika kamu tidak mau ribet, kamu juga bisa melakukan penggantian di bengkel radiator mobil terdekat atau salon mobil. Biaya ganti air radiator mobil biasanya tidak lebih dari Rp200 ribuan. 

Ciri-ciri air radiator mobil harus diganti

Kondisi radiator harus dicek secara rutin dan berkala untuk memastikannya tetap aman. Jangan menunggu hingga mobil mogok untuk mengganti airnya. 

Jadi, kapan ganti air radiator mobil? Kenali ciri-ciri air radiator mobil yang harus segera diganti berikut ini.

Air coolant memudar

Ciri pertama yakni warna air coolant yang sudah memudar. Ketika warna coolant berubah, hanya ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Pertama, menambahkan zat yang memaksimalkan kinerja air coolant. Kedua, coolant harus segera diganti jika warnanya berubah keruh, memudar, atau bahkan terlihat seperti coklat kotor.

Jika kondisi coolant berubah menjadi keruh, segera kuras dan ganti yang baru meskipun belum mencapai jarak tempuh yang direkomendasikan.

Sudah melewati jarak tempuh 

Setiap mobil memiliki standarisasi jarak tempuh untuk melakukan servis mobil berkala. Jarak tempuh ini juga bisa dijadikan acuan untuk mengenali ciri-ciri air radiator mobil harus diganti.

Informasi mengenai jarak tempuh maksimal mobil biasanya dapat dilihat dari buku manual atau buku catatan servis. Penting untuk mengetahui batas jarak tempuh maksimal agar mesin mobil tetap dapat bekerja optimal.

Biasanya, penggantian coolant pertama kali dilakukan ketika mobil sudah mencapai jarak tempuh 160.000 km. Untuk selanjutnya, penggantian bisa dilakukan dengan kelipatan jarak tempuh 80.000 km.

Overheat atau mesin panas

Overheating terjadi ketika radiator tidak berfungsi dengan baik dikarenakan kualitas cairan coolant sudah tidak bagus lagi. 

Kondisi cairan coolant yang tidak baik menyebabkan radiator tidak bekerja dengan maksimal ketika menyerap panas mesin. Ini tanda bahwa coolant perlu diganti.

Jika sedang berkendara dan mobil mengalami overheat, sebaiknya menepi ke pinggir jalan dan matikan mesin mobil. Tunggu beberapa saat hingga suhu mesin menjadi dingin, lalu cek kondisi radiator mobil. 

Air radiator sering berkurang

Ciri yang terakhir adalah air radiator sering berkurang atau habis. Jika air radiator mulai berkurang, kamu bisa menambahkan dengan air radiator secara rutin. 

Namun, bila air radiator habis, kamu harus segera mengisinya dengan yang baru agar tidak terjadi kerusakan pada mesin mobil. 

Penting untuk mengetahui tanda air radiator mobil habis agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diinginkan. Coba kenali juga tanda air radiator mobil habis, seperti: 

  • Suara mesin terdengar kasar
  • AC mobil tidak dingin
  • Indikator suhu mesin mendekati merah 
  • Muncul uap air dari kap mesin 
  • Mesin mengalami penurunan tenaga

Banyak faktor penyebab air radiator cepat habis salah satunya karena tutup radiator rusak atau adanya kebocoran pada radiator.

Ada yang bilang, punya mobil pribadi justru merugikan. Dikarenakan biaya perawatan dan perbaikan mobil tidak sedikit. Benarkah begitu? Coba simak jawabannya di video berikut. 

https://www.youtube.com/watch?v=qDDniNHY4vo

Jika air radiator cepat habis dan tidak segera diganti atau ditangani, maka dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang tentu akan memakan biaya. 

Semakin parah kerusakannya, biaya perbaikannya pun akan semakin mahal. Bisa-bisa, kamu perlu mengeluarkan dana besar dari tabungan dana darurat demi menanggung biaya perbaikan tersebut. Hal seperti itu tidak perlu dikhawatirkan apabila kamu punya asuransi mobil. Asuransi mobil bisa menanggung biaya perbaikan mobil yang kamu butuhkan.

Sehingga, kamu tidak perlu pusing memikirkan biaya servis dan perbaikan karena asuransi yang menanggungnya. Jadi, jangan ragu untuk mulai mengasuransikan mobilmu dari sekarang.