Analisa Saham Fundamental dan Teknikal, Ini Perbedaan dan Caranya!

analisa saham

Analisa saham menjadi hal paling mendasar yang perlu dilakukan oleh investor sebelum memutuskan untuk membeli saham emiten tertentu. Lewat analisa, investor maupun trader bisa terarah dalam membeli atau menjual saham.

Terdapat dua jenis analisa yaitu analisa fundamental saham dan analisa teknikal. Masing-masing analisa ini bermanfaat bagi kamu yang berniat investasi jangka panjang ataupun sekedar trading untuk dapat cuan harian.

Lewat analisis yang dilakukan, kamu bisa memperhitungkan dan memprediksi sejauh mana profit yang bisa kita dapat dari satu saham yang akan dibeli.

Biar gak salah investasi, yuk simak pengertian analisis saham, ulasan analisa fundamental saham dan teknikal, serta perbedaan dari masing-masing analisa tersebut!

Apa itu analisa saham?

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata analisa —bentuk bakunya analisis— diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Analisis juga diartikan sebagai penguraian atau penelaahan atas suatu bagian dan mencari hubungan antarbagian untuk memperoleh konsep keseluruhan. 

Jadi, analisa saham punya arti sederhana yaitu membedah dan menelaah satu saham perusahaan tertentu untuk melihat dan menilai kinerjanya selama ini, dengan tujuan menentukan apakah saham tersebut profitable untuk dibeli atau tidak. 

Analisa ini bertujuan untuk melihat gambaran apakah sebuah perusahaan memiliki kemampuan tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Analisis saham juga bertujuan untuk mengurangi risiko kerugian atas investasi kita.

 

Dalam melakukan analisa ini, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan. Keduanya adalah analisa fundamental dan analisa teknikal. Bagaimana perhitungan dan seperti apa cara kerjanya? Mari kita bedah satu per satu. 

Analisa fundamental 

Pada prinsipnya, analisa fundamental bersifat umum terhadap kinerja sebuah perusahaan atau emiten saham. Hal ini berbeda dengan analisa teknikal yang lebih spesifik kepada historis harga saham.

Pada analisa fundamental, kita akan mempertimbangkan hal-hal mendasar dari kinerja perusahaan seperti sentimen yang bisa menggerakkan harga saham, termasuk kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, potensi industri ke depan, hingga analisis pasar dan ekonomi baik makro atau mikro. 

Lingkup analisa yang lebih umum membuat analisa fundamental cocok sebagai bahan pertimbangan investor yang fokus investasinya jangka panjang. Ada dua pendekatan untuk analisa fundamental sebuah perusahaan, yakni top-down dan bottom-up. Mari kita bahas keduanya:

1. Pendekatan analisa fundamental top-down

Dengan cara ini, investor melihat gambaran kinerja secara umum dari sebuah perusahaan. Prinsip yang dipegang dalam analisa top-down adalah, jika sebuah perusahaan secara umum berkinerja baik, maka komponen dari perusahaan bisa dianggap baik juga. 

Dikutip dari Fundsupermart, ada empat poin pertimbangan dalam pendekatan top-down, antara lain:

  • Kondisi makro ekonomi global
  • Kondisi makro ekonomi dalam negeri
  • Prospek pertumbuhan per sektor usaha
  • Fundamental perusahaan
  • Jika keempat poin di atas memberikan gambaran positif, maka disimpulkan perusahaan tersebut memiliki prospek kinerja di masa depan yang baik pula. 

    2. Pendekatan analisa fundamental bottom-up

    Kebalikan dari top-down yang dilihat dari gambaran umum perusahaan, pendekatan bottom-up mengharuskan investor melihat dari aspek rinci dari kinerja perusahaan. Misalnya, langsung mengintip laporan keuangan perusahaan serta daya saing usahanya. 

    Pendekatan bottom-up mengharuskan seorang investor melakukan kajian lebih dalam mengenai kinerja sebuah perusahaan.

    Analisa teknikal saham 

    Analisa teknikal, sesuai dengan namanya, perlu pendekatan lebih teknis ketimbang analisa fundamental. Analisa teknikal adalah cara menganalisis harga saham di pasar modal menggunakan perangkat statistik seperti grafik historis harga dan rumus matematis. 

    Analisa teknikal dilakukan agar investor bisa melihat kondisi pasar saat ini berdasarkan historis harga di masa lalu, sekaligus memberikan gambaran atau proyeksi tentang pergerakan harga saham di masa yang akan datang. 

    Analisa teknikal sama-sama berguna bagi seorang investor jangka panjang atau trader. Bagi investor, analisa teknikal membantu menentukan kapan saat yang pas untuk melakukan pembelian saham. Sementara bagi trader, analisa teknikal cocok sebagai acuan dalam menentukan saham-saham yang berpotensi cuan dalam jangka pendek. 

    Karena sifatnya yang teknis dengan pergerakan yang lebih cepat, analisa teknikal lebih banyak digunakan oleh trader. Hal ini berbeda dengan analisa fundamental yang lebih banyak dipakai oleh investor jangka panjang. 

    Analisa saham teknikal punya peran dalam menunjukkan chart harga saham, trend yang terjadi, support dan resistance, hingga waktu yang tepat untuk melakukan jual-beli.

    Jika kamu pengin tahu lebih lanjut tentang investasi saham, atau punya pertanyaan seputar topik ini, kunjungi laman tim ahli di Tanya Lifepal!

    Perbedaan analisa fundamental dan teknikal

    Perbedaan secara umum dari analisa fundamental dan analisa teknikal saham sudah dijabarkan di atas. Namun secara spesifik, ada enam perbedaan dari kedua jenis analisa tersebut yang bisa dituliskan. Apa saja?

    Analisa Fundamental SahamAnalisa Teknikal
    Earnings per share (EPS), pendapatan perusahaan setiap saham diterbitkanRelative strength index, metrik pengukuran kondisi overbought/oversold suatu saham
    Prices-earnings (P/E) ratio, perbandingan harga saham perusahaan dengan earnings per share (EPS)Moving average convergence/divergence (MACD), hubungan antara dua moving average harga saham
    Projected earnings growth (PEG), perkiraan pertumbuhan pendapatan saham perusahaanCrossover, titik di mana harga saham dan indikator bersimpangan. Digunakan untuk membuat keputusan jual dan beli.
    Dividend yield, berapa banyak yang yang dibagikan perusahaan pada dividen setiap satu periodeDivergence, terjadi ketika harga saham dan indikator (atau indeks atau sekuritas terkait lainnya bergerak berlawanan arah)
    Proces per sales (P/S) ratio, perbandingan harga saham dengan pendapatan perusahaanOscillator, indikator ketika menganalisis chart saham tanpa tren yang jelas
    Return on equity (ROE), hasil pembagian net income perusahaan dengan shareholder equityBollinger band, indikator untuk menentukan kondisi overbought dan oversold saham berdasarkan titik standar deviasi (band)

    Ada pula pendekatan value investing yang bisa kamu coba dalam berinvestasi. Value investing adalah gaya berinvestasi saham dengan melihat saham dari fundamentalnya yang tercermin dari laporan tahunan (annual reports) dan laporan per kuartal (quarterly reports).

    Jangan cuma lihat analisa dalam berinvestasi. Kamu perlu menyesuaikan investasi dengan profil risiko. Gunakan Kuis Profil Risiko Investasi dari Lifepal berikut ini untuk mengetahuinya:

    Pertanyaan seputar analisa saham

    Analisa saham adalah membedah dan menelaah satu saham perusahaan tertentu untuk melihat dan menilai kinerjanya selama ini, dengan tujuan menentukan apakah saham tersebut profitable untuk dibeli atau tidak.

    Analisa teknikal, sesuai dengan namanya, perlu pendekatan lebih teknis ketimbang analisa fundamental. Analisa teknikal adalah cara menganalisis harga saham di pasar modal menggunakan perangkat statistik seperti grafik historis harga dan rumus matematis.

    Analisa Teknikal mencakup:

    • Relative strength index
    • Moving average convergence/divergence (MACD)
    • Crossover
    • Divergence
    • Oscillator
    • Bollinger band.

    Ada tiga hal penting yang perlu dipelajari dalam melakukan analisa fundamental:

    • Menilai kinerja dan kondisi perusahaan. Dilihat apakah kinerja keuangannya bagus dan berkelanjutan sehingga punya kepastian di masa depan.
    • Menetapkan acuan harga wajar saham, hal ini dijadikan patokan untuk melakukan keputusan jual dan beli saham tertentu.
    • Memonitor dan mengevaluasi saham secara rutin. Cara ini dilakukan untuk memastikan apakah saham tertentu masih layak kita jadikan aset atau tidak.