Apa Itu Arisan? Ini Penjelasan dan Keuntungan Finansialnya

Arisan adalah kegiatan berkumpul dengan keuntungan finansial

Apa itu arisan? Arisan adalah kegiatan bersama di dalam sebuah komunitas yang penerapannya berbentuk pengumpulan dana pada tiap periode tertentu. 

Setelah uang terkumpul, akan dilakukan semacam undian untuk menentukan orang yang akan menerima dana tersebut. 

Di Indonesia istilah arisan sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang yang memaksa kita menabung karena tiap orang dipaksa untuk menaruh sejumlah uang sesuai kesepakatan.

Kemudian tiap-tiap orang harus menunggu gilirannya untuk mendapatkan uang yang terkumpul. Walau terkesan menabung, konsepnya berbeda dengan sistem tabungan konvensional.

Nah, berikut penjelasan mengenai sejarah arisan, jenis-jenisnya, dan metode serta perbedaannya dengan tabungan.

Apa itu arisan dan seperti apa asal mulanya di Indonesia?

Dalam bahasa Inggris, istilah arisan merujuk pada social gathering atau kegiatan kumpul-kumpul. Maknanya dalam budaya Indonesia ternyata lebih daripada itu.

Kegiatan ini dilakukan sebagai metode menyimpan uang, tapi beroperasi di luar dari ekonomi formal sebagaimana tidak ada lembaga ataupun badan hukum penjamin untuk kegiatan tersebut.

Supaya lebih jelas mengenai definisi arisan yang sudah dijelaskan sebelumnya, simak contoh berikut. Ada 12 orang yang sepakat mengadakan arisan dengan dana setoran tiap bulan masing-masing anggota sebesar Rp500 ribu.

Sistem pengundiannya bisa dilakukan dengan pengocokan nama. Nah, di bulan pertama, nama yang keluar sebagai penerima dana adalah si A. Jadilah, dia menerima Rp6 juta di awal.

Kemudian bulan berikutnya si B yang menerima dana dan seterusnya. Sampai dengan undian terakhir diperoleh orang yang namanya masih tersisa.

Dari contoh di atas, bisa dikatakan si A yang mendapatkan dana pertama kali diibarakan mendapatkan pinjaman dan dia harus mencicilnya hingga semua orang mendapatkan dana arisan.

Sementara orang yang terakhir mendapatkan dana hampir sama seperti menabung karena dia menaruh uang sejak awal dan baru mendapatkan hasilnya terakhir.

Jenis-jenis arisan yang diterapkan masyarakat

Pada umumnya kegiatan ini menggunakan uang walau tidak selalu demikian sebenarnya. Di Indonesia ada beberapa jenis arisan yang diterapkan masyarakat.

Jenis-jenis arisan adalah sebagai berikut.

1. Arisan uang

Arisan uang sudah dijelaskan sebelumnya. Jenis yang ini terbilang paling umum dan sudah sangat melekat bagi masyarakat Indonesia. Metodenya pun sangat mudah, yaitu dengan menyetorkan uang saja pada periode tertentu.

2. Arisan logam mulia

Meski namanya arisan logam mulia, yang disetorkan tetap uang ya. Anggota kelompok bisa membuat kesepakatan untuk tiap periode menyetorkan sejumlah uang untuk dibelikan emas 10 gram.

Sistem ini dinilai lebih adil karena peserta bisa menikmati pertukaran harga emas yang diasumsikan selalu naik.

Khusus arisan emas, sekarang Pegadaian sudah menyediakan program tersebut lho!

Syarat untuk ikutan program arisan emas dari Pegadaian adalah peserta minimal enam orang dengan waktu pembiayaan hingga 36 bulan. 

Konsepnya mirip dengan arisan emas biasa. Namun, akan lebih aman karena dikelola Pegadaian.

Setiap anggota terlebih dahulu menyepakati besaran emas yang dibeli dari Pegadaian, contohnya 10 gram.

Misalnya, harga emas per gram adalah Rp700 ribu. Total anggota adalah 20 orang. Berarti total uang yang perlu disetorkan sebagai berikut.

  • 10 gram emas x Rp700.000 = Rp7.000.000
  • Rp7.000.000 / 20 orang = Rp350.000
  • Itu berarti tiap bulan setiap anggota harus menyetorkan uang Rp350 ribu. Gampang, bukan? Plus aman serta terpercaya pula karena tiap-tiap anggota mendapatkan emas bersertifikat dari Pegadaian.

    Mirip dengan sistem ini adalah tabungan emas Pegadaian. Namun, sistem tabungan ini bisa kita jalani sendiri tanpa arisan.

    Caranya mudah, kita hanya perlu menyetor sejumlah dana hingga pada periode tertentu hingga terkumpul sejumlah uang yang setara dengan satuan emas tertentu yang diinginkan.

    3. Arisan barang

    Arisan barang ini masih cukup sering dilakukan di desa. Biasanya patungan dilakukan saat salah satu anggota akan mengadakan hajatan atau pesta.

    Jadi, tiap orang harus membawa barang yang tentu saja sudah ditentukan di awal. Barang itu sendiri bisa berupa sembako, minyak goreng, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk kepentingan pesta.

    Dengan demikian, orang yang menyelenggarakan pesta pernikahan ataupun hajatan lain sangat terbantu karena bahan atau barang yang diperlukan sudah terpenuhi oleh anggota. Selain itu, silaturahmi pun terjaga.

    Asyik, bukan?

    Metode arisan barang yang lain juga ada, nih. Misalnya, ibu-ibu menetapkan arisan kulkas dua pintu, katakan harganya Rp4 juta.

    Yang mengikuti sebanyak delapan orang. Artinya, tiap anggota harus menyetorkan Rp500 ribu tiap bulan. Kemudian, pemimpin kelompok dapat membelikan televisi tiap bulannya ke toko.

    Ssst, pemimpin kelompok bisa saja mendapatkan diskon dari toko karena tiap bulan berlangganan beli televisi.

    Keuntungan dan kerugian ikutan arisan

    Itu tadi jenis-jenis arisan yang ada di Indonesia dan mungkin di beberapa negara lain.

    Melihat contoh-contoh yang sudah diberikan di atas, kita sebenarnya bisa menarik kesimpulan, baik dari segi keuntungan maupun kerugian.

    Keuntungan dan kerugian ikutan arisan adalah sebagai berikut.

    1. Keuntungan ikut arisan

    Beberapa keuntungan mengikuti arisan adalah sebagai berikut.

  • Sarana bersosialisasi. Sesuai dengan definisi arisan yang memang adalah social gathering, kegiatan ini membuat kita dapat bersosialisasi dengan orang lain. Dengan demikian, menambah networking pula. Sebab bisa saja yang ikutan merupakan teman dari teman kita.
  • Saling membantu. Metode kegiatan arisan sama dengan saling membantu. Sebab ada sistem patungan untuk mencapai tujuan finansial tertentu.
  • Memaksa kita menabung. Sebagaimana sudah dijelaskan di awal, arisan dan menabung sedikit berbeda. Namun, dengan mengikutinya, kita semacam dipaksa untuk menyisihkan uang. Sebab malu dan kita bisa dicap tidak berkomitmen oleh teman-teman.
  • Bisa mendapatkan semacam pinjaman tanpa bunga. Asyiknya, bagi anggota yang mendapatkan uang pertama kali seolah-olah sedang mendapatkan pinjaman tanpa bunga. Di bulan berikutnya, dia bisa mencicil deh dana terkumpul yang diterima. 
  • 2. Kerugian ikutan arisan

    Sementara itu, arisan menghadirkan sisi lemah tertentu juga. Sisi lemah yang perlu diketahui dari arisan adalah sebagai berikut.

  • Tidak ada bunga. Apalagi bagi yang mendapatkan nomor terakhir, ini hanya seperti menabung biasa, tapi tanpa bunga sama sekali.
  • Berpotensi lebih boros. Sebab harus berkumpul dan biasanya di tempat tertentu. Mau tidak mau kita harus keluar uang dong. Misalnya, jika anggota arisan kumpul di coffee shop maka kita harus merogoh kocek minimal Rp50 ribu tiap pertemuan. Jika dikalikan 10 kali menjadi Rp500 ribu deh. Lumayan juga ya.
  • Tidak ada payung hukum. Ini sih menjadi risiko yang paling ditakutkan. Bisa saja ada salah satu anggota yang kabur setelah mendapatkan bagiannya. Kita pun harus rela kehilangan uang.
  • Tips mengikuti arisan agar tidak merugi

    Agar tidak terjadi kerugian yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya perhatikan tips berikut sebelum kita ikutan. Jadi, jangan asal ikut grup arisan ya.

  • Pilih kelompok yang benar-benar tepercaya. Sebaiknya, kenali dulu tiap anggota dan pastikan mereka membawa teman yang memang sudah dikenal sangat baik. Hal ini demi meminimalkan risiko salah satu anggota ternyata mandek bayar atau kabur.
  • Lebih baik kumpulkan dana dalam jumlah kecil saja. Semakin besar dana yang terkumpul tentu semakin besar tanggung jawabnya. Selain itu, semakin besar pula risiko kerugian yang bisa saja terjadi.
  • Anggap sebagai kegiatan bersosialisasi. Kemungkinan motivasi tiap orang mengikuti arisan berbeda-beda. Ada yang memang ingin dipaksa menabung, ada yang ingin membeli barang tertentu. Namun, di atas semua itu yang terpenting adalah silaturahminya. Sebab
  • kalau dibandingkan menyisihkan uang untuk tabungan atau apalagi investasi, keuntungan finansial dari kegiatan ini tidak terlalu terasa.
  • Lebih untung mana jika dibandingkan menabung di bank?

    Tadi sempat disinggung bahwa arisan mirip dengan tabungan. Secara sederhana mungkin benar, kalau ditelisik lagi, sistem arisan dan tabungan bank cukup berbeda.

    Pertama, tabungan bank masih memberikan bunga simpanan. Walaupun dalam jumlah nominal tertentu, bank hanya memberikan bunga nol koma sekian persen untuk nominal yang kecil. 

    Kedua, tabungan memiliki payung hukum yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lembaga tersebut menjamin dana tabungan kita tidak akan hilang. Bahkan, bila bank tempat kita menabung collapse alias bangkrut.

    Sementara arisan, seperti yang sudah disinggung, tidak memberikan keuntungan finansial maupun jaminan seperti tabungan.

    Jadi, kalau ditanya, lebih untung mana dibandingkan tabungan, tentu jawabannya adalah tabungan.

    Namun, bagi orang tertentu, ada yang menganggap bahwa dengan ikutan, mereka menjadi dipaksa menyisihkan uang yang mana dinilai positif. Berbeda saat dia berkomitmen untuk menabung di bank.

    Tips dari Lifepal! Bila kita termasuk orang yang merasa seperti “dipaksa” menyisihkan uang saat ikut arisan, kita bisa menyiasatinya, lho. Caranya, kita tetap mengikuti arisan.

    Nah, setelah mendapatkan bagian kita, dana tersebut langsung kita simpan dalam tabungan. Atau malah akan lebih baik disetorkan ke instrumen investasi reksadana.

    Peluang return of investment-nya pun bisa langsung terasa jika jumlah dana yang diinvestasikan cukup besar.

    Keputusan untuk ikutan atau tidak nyatanya terserah kita. Kegiatan tersebut memang menghadirkan sejumlah hal positif kok.

    Namun, dengan catatan, kita memilih teman arisan yang memang dapat dipercaya. Kemudian tempatkan sarana bersosialisasi menjadi urutan pertama alasan kita ikutan.

    Sisihkan sebagian untuk beli asuransi

    Uang hasil arisan kerap digunakan untuk pengeluaran yang bersifat darurat, misalnya melunasi utang cicilan atau bahkan membiayai tagihan berobat.

    Jika tagihan rumah sakit yang kamu khawatirkan, solusinya terdapat di asuransi kesehatan. Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko di mana kamu bisa mengalihkan risiko finansial ke pihak asuransi bila kamu mengalami kerugian finansial, misalnya karena sakit.

    Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu tidak perlu terbebani oleh mahalnya biaya berobat di klinik atau rumah sakit karena perusahaan asuransi yang akan menanggung tagihan.

    Bahkan ada perusahaan asuransi yang menawarkan pertanggungan sepenuhnya sehingga kamu sama sekali tidak mengeluarkan biaya.

    Temukan apa saja produk asuransi kesehatan yang cocok dengan kebutuhanmu dan konsultasikan juga kendala yang kamu miliki di Tanya Lifepal.

    FAQ seputar arisan

    Arisan adalah kegiatan bersama di dalam suatu komunitas yang bersepakat untuk mengumpulkan dana pada tiap periode tertentu.

    Setelah uang terkumpul, dilakukan semacam undian untuk menentukan orang yang akan menerima dana tersebut.

    Kegiatan pengumpulan uang ini dilakukan secara berulang hingga setiap anggota mendapatkan uang kumpulan.

    Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.
    Asuransi kesehatan terbaik adalah asuransi yang memberikan manfaat pertanggungan yang lengkap dengan limit tinggi namun harganya terjangkau. Jika kamu sedang mencari asuransi kesehatan, berikut rekomendasi asuransi kesehatan terbaik dari Lifepal. 

    • Asuransi Kesehatan AXA Mandiri
    • Asuransi Kesehatan Astra
    • Lippo Asuransi Kesehatan
    • Asuransi Kesehatan Sinar Mas
    • Asuransi Kesehatan Chubb Life
    • Asuransi Kesehatan Cigna
    • Asuransi Kesehatan BRI Life
    • Asuransi Kesehatan Prudential
    • Asuransi Kesehatan Allianz
    • Asuransi Kesehatan Manulife
    • Asuransi Kesehatan BNI Life
    • Asuransi Kesehatan AIA
    • Asuransi Kesehatan Takaful