Pengertian dan Manfaat Asuransi Fidelity untuk Perusahaan
Asuransi fidelity atau fidelity guarantee mungkin memang belum banyak diketahui. Padahal, asuransi jenis ini penting untuk melindungi perusahaan dari kerugian. Pasalnya, risiko kerugian bisa datang dari mana saja. Baik dari faktor eksternal, maupun internal perusahaan.
Faktor eksternal yang dimaksud dapat berupa fluktuasi harga, inflasi, persaingan bisnis, perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah, maupun kondisi tidak terduga atau force majeure, seperti bencana alam.
Sedangkan pada sisi faktor internal bisa berupa hal-hal yang berkaitan dengan kegagalan sistem atau kesalahan manusia.
Nah, kerugian yang timbul dari faktor internal perusahaan, terutama yang berkaitan dengan SDM, dapat diminimalkan dengan adanya asuransi fidelity.
Pengertian asuransi fidelity
Pengertian asuransi fidelity adalah produk asuransi yang dirancang khusus untuk memberikan ganti rugi sebagai akibat dari ketidakjujuran atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, baik dilakukan secara perseorangan ataupun dengan persekongkolan.
Misalnya kerugian berupa kehilangan uang perusahaan, pencurian surat berharga, atau kerusakan properti karena dampak penyalahgunaan oleh karyawan yang bersangkutan.
Siapa yang membutuhkan asuransi fidelity?
Asuransi fidelity sangat penting dimiliki oleh berbagai jenis perusahaan, baik perusahaan umum maupun perusahaan pada sektor keuangan.
Terutama bagi perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan dan menyimpan stok fisik berupa uang atau barang berharga lainnya.
Hal ini didukung oleh fakta bahwa semakin banyak jumlah karyawan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka risiko adanya kecurangan yang dilakukan oleh personal ataupun kelompok semakin besar juga.
Jika risiko internal semacam ini tidak diantisipasi sejak awal dengan memiliki asuransi, maka perusahaan bisa mengalami kerugian besar. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pada perfoma perusahaan.
Mengapa asuransi fidelity dibutuhkan?
Proteksi finansial dari asuransi fidelity seharusnya sudah dimasukkan dalam manajemen risiko perusahaan.
Pasalnya, selalu ada kemungkinan perusahaan mengalami kerugian finansial akibat kelalaian atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Apalagi bagi perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan, risiko internal semacam ini tentu semakin besar.
Terutama pada era penggunaan data elektronik seperti saat ini, kecurangan semakin mudah dilakukan karena seluruh seluruh data perusahaan dapat diakses dengan mudah oleh karyawan yang berwenang.
Hal ini harus menjadi pertimbangan utama bagi pengusaha untuk mengantisipasi risiko yang bisa datang dari mana saja.
Apa yang ditanggung dalam polis asuransi fidelity?
Khususnya bagi pemilik perusahaan, kamu perlu memperhatikan pertanggungan apa saja yang masuk dalam polis asuransi fidelity.
Asuransi ini memberi pertanggungan berupa ganti rugi atas beberapa risiko kerugian yang diakibatkan oleh:
- Ketidakjujuran karyawan yang dilakukan demi mendapatkan keuntungan pribadi.
- Penipuan yang dilakukan oleh karyawan.
- Kehilangan harta benda, berupa uang maupun properti dan aset.
- Biaya yang timbul untuk audit atas kerugian.
- Biaya rewriting atau amending program komputer yang berkaitan dengan kerugian.
Pengecualian pertanggungan asuransi fidelity
Selain pertanggungan, kamu juga harus tahu apa saja pengecualian pertanggungan dari asuransi ini. Pengecualian berarti hal atau kondisi yang tidak masuk pertanggungan alias tidak mendapatkan ganti rugi.
Meskipun setiap perusahaan asuransi memiliki ketentuan pengecualian yang berbeda, secara umum ini dia pengecualian pertanggungan dalam asuransi fidelity.
- Kerugian akibat perang, huru-hara, aksi terorisme dan peristiwa lain yang sejenis.
- Kerugian yang dialami perusahaan akibat ketidakjujuran atau kecurangan yang dilakukan oleh direksi/manajemen pemegang polis asuransi.
- Kerugian yang terjadi akibat hilangnya stok barang akibat kesalahan penghitungan fisik.
- Kerugian akibat selisih perhitungan di kasir.
- Biaya yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk mencegah kerugian lebih besar.
- Hal-hal lain yang dikecualikan dalam polis.
Jenis polis asuransi fidelity
Asuransi fidelity menawarkan beberapa jenis pertanggungan yang ditentukan ke dalam beberapa pilihan polis asuransi.
Tiap polis berisi ketentuan sesuai kebutuhan perusahaan dalam menjaminkan risiko kerugian yang diinginkan. Polis tersebut dapat mengikat perseorangan maupun kolektif.
1. Individual policy
Polis yang menjamin seorang pegawai dengan jabatan tertentu dengan jumlah pertanggungan yang ditetapkan sesuai kesepakatan.
2. Collective policy
- Named collective: Polis ini memuat nama, tugas, dan jumlah pertanggungan per karyawan.
- Unnamed collective: Polis ini tidak mencantumkan nama per karyawan tetapi dijamin berdasarkan kategori. Misalnya tiga manajer keuangan dan lima kasir. Jumlah jaminan bisa disesuaikan berdasarkan floating basis atau per capita basis.
- Blanket: Polis ini menjamin seluruh karyawan tanpa menyebutkan nama dan jabatannya.
- Position: Polis ini biasanya digunakan untuk pejabat pemerintah dan hanya mencantumkan jabatan.
Discovery period dalam asuransi fidelity
Selain pertanggungan dan pengecualian, satu hal yang penting kamu ketahui adalah ketentuan discovery period.
Discovery period adalah batas waktu untuk mengetahui atau menemukan kecurangan/pencurian yang dilakukan oleh karyawan.
Ketentuan batas waktu ini berbeda-beda pada setiap perusahaan asuransi, yaitu mulai dari enam hingga 24 bulan sejak jangka waktu polis asuransi berakhir atau sejak karyawan yang bersangkutan resign/pensiun/PHK/meninggal dunia, mana yang lebih dahulu.
Wajib dipahami bahwa jika kerugian akibat kelalaian atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan baru bisa diketahui di luar batas waktu, maka klaim tersebut tidak akan ditanggung asuransi.
Siapa saja yang terlibat dalam polis asuransi fidelity?
Ada tiga pihak yang terlibat dalam polis asuransi fidelity, yaitu:
- Insurer (penanggung)
- Insured (pengusaha/majikan)
- Applicant atau orang yang dijamin, yakni karyawan yang dijamin kejujurannya
Informasi underwriting yang diperlukan dalam asuransi fidelity
Karena polis asuransi ini melibatkan tiga pihak, maka ada beberapa informasi underwriting yang diperlukan, yaitu:
1. Faktor karyawan
Latar belakang, lama masa kerja, keluarga yang ditanggung, kondisi ekonomi keluarga, dan reputasi karyawan yang dijamin.
2. Faktor tanggung jawab karyawan
Bagaimana sistem pengendalian, sistem akuntansi, sistem reward dan punishment yang diterapkan oleh perusahaan, pengelolaan keuangan, tingkat kesejahteraan karyawan, dan lain-lain.
3. Faktor pengalaman klaim (kecurangan) karyawan
Yaitu informasi apakah karyawan yang dijamin pernah melakukan kecurangan yang merugikan perusahaan.
4. Faktor situasi subrogasi
Prinsip subrogasi adalah prinsip yang mengatur apabila pihak penanggung sudah membayar ganti rugi yang diderita oleh tertanggung, maka hak tertanggung untuk menuntut pihak ketiga yang menimbulkan kerugian tersebut beralih ke pihak penanggung.
Polis asuransi perlu mencantumkan opsi terkait bisa atau tidaknya menerapkan hak subrogasi ini. Termasuk kuasa perusahaan untuk membekukan/memblokir hak keuangan dan tunjangan finansial milik karyawan yang terbukti curang atau bersalah.
Bagaimana cara pengajuan klaim asuransi fidelity?
Kerugian akibat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan merupakan permasalahan internal perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, cara klaim asuransi fidelity tidak perlu melibatkan polisi/pihak berwenang. Perusahaan pun tidak perlu membuat berita acara kehilangan.
Lantas bagaimana cara mengajukan klaim?
Yang perlu dilakukan perusahaan adalah melakukan audit internal untuk menemukan bukti kelalaian atau kecurangan. Bukti tersebut nantinya akan menjadi pijakan perusahaan asuransi untuk mengambil keputusan terkait laporan dalam pengajuan klaim asuransi.
Proses pembuktian sangat terkait dengan data-data keuangan perusahaan yang bisa jadi bersifat sangat rahasia dan sensitif jika diketahui oleh pihak ketiga dari kepolisian atau publik.
Namun perlu diingat, proses audit untuk pembuktian ini tetap wajib diselesaikan sebelum discovery period berakhir.
Jika sampai melewati ketentuan, maka perusahaan asuransi tidak bisa mengabulkan klaim yang diajukan dan perusahaan sebagai pihak tertanggung tidak mendapatkan ganti rugi.
Itu dia beberapa hal terkait asuransi fidelity yang perlu kamu ketahui. Bagi pemilik perusahaan, asuransi fidelity penting untuk dimiliki sebagai manajemen risiko atas kerugian yang mungkin terjadi karena faktor internal karyawan.