Awas! Ini 3 Kesalahan Investasi Emas Perhiasan

Awas! Ini 3 Kesalahan Investasi Emas Perhiasan

Sejak zaman dulu, investasi emas selalu menjadi pilihan orang untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Kamu tentu sering mendengar orangtuamu mengatakan kalau punya uang mending dipakai buat beli emas daripada foya-foya. Kalau butuh duit, bisa digadai atau dijual lagi. Apalagi kalau dijual saat harganya lagi naik, kamu malah dapat untung.

Selain itu, kini emas juga semakin mudah dimiliki. Ditambah lagi, harga emas cenderung lebih stabil dan dapat bertahan terhadap angka inflasi. Hal itulah yang membuat emas jadi pilihan investasi favorit orang Indonesia untuk menambah pundi-pundi rupiah.

Sayangnya, gak sedikit orang yang sering melakukan kesalahan saat investasi emas, terutama emas perhiasan.

Alhasil, bukannya meraup untung, uangmu justru berkurang karena tergerus kerugian. Biasanya ini kejadian sama investor yang masih punya pemahaman minim soal berinvestasi emas.

Makanya, biar gak mengalami nasib serupa, penting buat kamu menghindari sejumlah kesalahan yang lazim dilakukan saat investasi logam mulia dalam bentuk perhiasan. Apa aja kesalahan itu? Ini tiga di antaranya.

1. Pilih emas putih

investasi-emas
pilih emas putih (originalmutiara)

Saat kamu pengin beli emas perhiasan, tentu kamu bakal ditawarin dua jenis emas perhiasan, yaitu emas putih dan emas kuning.

Sayangnya, banyak yang memilih emas putih karena menganggap emas kuning itu bikin penampilan terlihat gak cantik.

Nah, ini dia salah satu alasan mengapa emas perhiasan gak bisa dijadiin sarana investasi. Karena masih banyak orang yang berpikir kalau emas perhiasan itu gak cuma bisa berfungsi sebagai investasi, tapi juga untuk menunjang penampilan.

Padahal kalau kamu niatnya untuk investasi, bakal lebih tepat untuk membeli emas kuning dibanding emas putih.

Pasalnya, selain harganya yang lebih mahal, harga jual emas putih juga kurang stabil ketimbang emas kuning. Terutama buat kamu yang mau investasi jangka panjang.

Makanya gak heran saat kamu menjual emas putih, harganya lebih jatuh ketimbang kamu menjual emas kuning.

Karena itu disarankan buat kamu yang pengin menjadikan emas perhiasan sebagai investasi, lebih baik pilih emas kuning ya.

[Baca: 6 Strategi Jual Perhiasan Emas dengan Harga Tinggi Plus Cara Naksirnya]

2. Gak ngecek kuitansi

investasi-emas
Gak ngecek kuitansi (opomeneh.blogspot)

Kalau kamu membeli emas batangan, kamu akan mendapatkan sertifikat yang memberitahukan tingkat kemurnian emas, berat, dimensi, serta kode seri. Tapi kode seri biasanya untuk pecahan emas 10 gram ke atas.

Sedangkan kalau kamu membeli perhiasan emas, kamu umumnya hanya akan mendapatkan emas dan juga kuitansi pembayaran dari toko. Umumnya yang tertulis di kuitansi adalah jenis perhiasan emas, kadar, dan harga.

Lalu gimana sama keaslian kadar karat dan beratnya? Pasalnya, perhiasan emas itu hasil campuran dengan logam lain, seperti perak dan tembaga.

Untung kalau dicampur dengan perak, tapi kalau campurannya tembaga gimana? Kamu tentu akan sulit sekali mendeteksinya bukan?

Coba kamu cek kuitansi pembayaran emas perhiasan kamu, apakah tertulis campuran apa dengan kadar berapa persen? Tentu tidak kan? Itu sebabnya perhiasan emas sangat sulit dinilai, lha wong tidak memiliki sertifikat keaslian.

[Baca: Harga Emas Antam vs Emas Pegadaian, Mana yang Lebih Murah?]

3. Gak benar menyimpan atau merawatnya

investasi-emas
Gak benar menyimpan atau merawatnya (tribunnews)

Salah satu hal lagi yang menjadi alasan mengapa perhiasan emas bukanlah pilihan tepat untuk dijadikan sarana investasi.

Pasalnya, perhiasan emas itu umumnya adalah hasil campuran dari logam lain. Jadi, kamu harus rutin “mencuci” agar kualitasnya tetap bagus dan warnanya tidak pudar.

Kamu tentu harus menyiapkan dana ekstra untuk melakukan perawatan agar perhiasanmu selalu berkilau.

Karena hasil campuran, maka akan berisiko lebih mudah tergores. Jadi, kalau kamu gak pintar-pintar merawatnya, yang ada justru kualitas emasnya berkurang dan saat dijual pun harganya akan jatuh.

Sedangkan, agar kualitasnya tetap bagus, kamu harus rutin melakukan perawatan. Padahal niatnya mau investasi untuk menambah kekayaan ya. Kalau seperti itu yang ada malah kamu yang ngeluarin duit.

Hal itulah yang membuat emas perhiasan tidak disarankan sebagai sarana investasi. Mending  untuk aksesori aja deh. Kalau mau investasi, ya pilih emas batangan. Selain terjamin keasliannya karena memiliki sertifikat, harganya juga pasti naik dari tahun ke tahun. Kalau pun mengalami penurunan, waktunya pun hanya sesaat.

Jadi, investasi emas batangan sangat cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang. Bayangkan aja kalau saat ini kamu memiliki emas batang seberat 20 gram dengan harga emas Rp 600 ribu per gram, berarti kamu mengeluarkan uang sebesar Rp 12 juta.

Dalam dua tahun ke depan, misalnya harga emas udah mencapai Rp 800 ribu per gramnya dengan harga jual Rp 760 ribu.

Kalau kamu memiliki 20 gram dan pengin kamu jual, harganya sebesar Rp 760 ribu x 20 = Rp 15,2 juta. Maka, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 15,2 juta – Rp 12 juta = Rp 3,2 juta.

Itu kalau kamu simpan selama dua tahun. Kebayang gak kalau kamu simpannya selama 10 atau 20 tahun, berapa keuntungan yang akan didapatkan?

[Baca: Ini Lho 5 Keuntungan Investasi Emas Batangan, Yuk Dicoba!]