Beli Mobil, Pahami Dulu Aset Depresiasi dan Perhitungannya

beli mobil

Beli mobil memang bermanfaat untuk kamu dengan mobilitas tinggi. Namun, jangan mengambil keputusan terburu-buru saat hendak membeli mobil.

Sebelum beli mobil, wajib mempertimbangkan betul untung ruginya. Selain berhubungan dengan biaya perawatan dan berbagai biaya lain yang tidak sedikit, juga nilai jualnya yang terus turun.

Selain itu, memiliki mobil tentunya harus memiliki asuransi kendaraan agar terhindar dari biaya besar jika lecet dan  kondisi kendaraan rusak, terkena banjir, atau kecelakaan.

Pentingnya mempertimbangkan betul saat akan beli mobil menjadi salah satu topik bahasan Pakar Keuangan Lifepal, Benny Fajarai.

Beli mobil adalah aset depresiasi

Buat kamu yang ingin beli mobil, sebaiknya kamu mengerti dan memahami konsep depresiasi. Depresiasi menyebabkan nilai harga mobil berkurang 10 sampai 11 persen. Namun, nilai depresiasi sendiri tidak sama pada setiap mobil, tergantung pada pabrikan dan modelnya.

“Secara keuangan, mobil dikategorikan aset yang terdepresiasi. Artinya, kebalikan dari aset investasi, setiap tahunnya aset depresiasi itu berkurang bukannya bertambah. Mobil harganya cenderung menurun setiap tahunnya, apalagi mobil mewah,” kata Benny.

Lebih lanjut, Benny memaparkan, angka depresiasi mobil berbeda tergantung merek dan jenis kendaraan yang kamu beli.

“Angka depresiasi berbeda-beda, tergantung jenis mobil dan peminat mobil second. Misalnya, merek mobil kita populer, baru dipakai setahun dan mau dijual. Harganya pasti sudah berkurang sekitar 5% sampai 20%. Padahal baru satu tahun. Tergantung juga jenis dan kondisi mobil ketika kita mau menjualnya. Belum lagi, biaya maintenance, pajak, dan asuransi,” kata Benny.

Secara umum, nilai mobil akan anjlok sebanyak 15 sampai 20 persen pada tahun pertama. Namun setelah itu, depresiasi nilainya akan melambat. Rasio depresiasi mobil sendiri semakin menurun setiap tahunnya.

Penyebab depresiasi mobil

Depresiasi mobil terjadi karena barang tersebut dipakai. Suatu barang yang sudah digunakan, terlebih selama bertahun-tahun akan rusak dalam beberapa aspeknya sehingga saat dipakai tidak lagi senyaman barang baru dan penampilannya pun juga tidak sebagus yang baru. Hal ini juga berlaku untuk mobil.

Depresiasi mobil sudah terjadi pada saat kamu meninggalkan dealer mobil. Artinya, eksklusivitas itu sudah hilang ketika kamu membeli kendaraan roda empatmu di dealer.

Depresiasi mobil berdasarkan jenisnya

Nilai depresiasi mobil tergantung pada model dan mereknya. Ada mobil yang punya laju depresiasi lambat, namun ada pula yang sangat cepat. Inilah perbedaan laju depresiasi mobil.

Mobil yang cepat terdepresiasi antara lain:

Mobil mewah

Jangan kira mobil mewah harganya akan tetap tinggi saat dijual kembali. Meski masih terhitung mahal, harganya sudah jauh menurun dibandingkan harga barunya sehingga pemilik pasti merugi.

Merek mobil mewah yang cepat terdepresiasi adalah Cadillac, Mercedes, Maserati, dan Jaguar. Dealer yang menjual mobil mewah melakukan markup yang jauh lebih besar untuk meningkatkan harga mobilnya sehingga pembeli harus membayar dengan harga yang lebih besar.

Sayangnya, saat dijual kembali penurunan harganya akan cukup signifikan.

Mobil-mobil yang kurang laku di pasaran

Apabila sebuah mobil sepi peminat, sudah jelas harganya pasti anjlok. Ini sering dialami oleh orang-orang yang beli mobil keluaran terbaru, namun pada perkembangannya mobil tersebut kurang sukses di pasaran.

Mobil-mobil seperti itu sulit dijual sehingga saat kamu menemukan orang yang mau membelinya mereka punya kekuatan lebih untuk menentukan harga.

Faktor-faktor yang memengaruhi depresiasi

Jangan terburu-buru mengambil keputusan membeli mobil. Pasalnya, ada banyak faktor yang memengaruhi aset depresiasi pada mobil. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhinya.

Merek mobil

Sebelum faktor lain, merek mobil menjadi faktor utama cepat atau lambatnya depresiasi terjadi. Toyota dan Honda adalah pilihan lumrah bagi masyarakat yang ingin membeli mobil karena reputasi positif dan kualitas mereka yang sudah begitu dipercaya.

Merek yang terkenal awet juga sangat diminati masyarakat, begitu juga dengan merek yang efisien dan biaya perawatannya rendah. Para calon pembeli mobil biasanya akan menelusuri aspek-aspek ini untuk memastikan bahwa mereka membeli mobil yang berkualitas.

Itulah mengapa kamu harus memilih merek yang sudah terkenal reputasinya meski harganya lebih mahal. Jangan terburu-buru, lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Merek mobil punya pengaruh yang sangat besar dalam menentukan harga mobil.

Warna mobil

Warna mobil juga mempengaruhi nilai depresiasi. Warna-warna dasar seperti hitam, putih, atau merah merupakan warna yang disarankan.

Performa mesin

Mobil yang mesinnya dirawat dengan baik harga jualnya pasti lebih tinggi. Ini berlaku untuk mobil bekas.

Itulah mengapa kamu harus memastikan mesin mobil bekerja dengan baik meski sudah bertahun-tahun, demikian pula dengan dokumen yang harus dipastikan aktif agar tidak menimbulkan masalah yang menyebabkan harga jual anjlok.

Jarak tempuh

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah jarak tempuh mobil. Sayangnya, hal ini justru luput dari perhatian pemilik mobil.

Hanya dengan kondisi mesin yang bagus saja tidak cukup jika jarak tempuhnya sudah jauh. Ini seringkali membuat pembeli membatalkan niat mereka untuk beli mobil milikmu.

Semakin tinggi jarak tempuh, maka semakin rendah harga mobil. Asumsinya, mobil dengan jarak tempuh yang tinggi lebih sering digunakan sehingga berpengaruh pada performa mesinnya juga.

Penampilan luar

Logika yang digunakan dalam hal ini secara umum adalah sama, yaitu setiap orang pasti akan langsung tertarik dengan penampilan luar sebuah benda, apa pun itu.

Tipe mobil tertentu lebih menarik pembeli daripada tipe lainnya. Biasanya ini berhubungan dengan kondisi mobil dan perawatannya.

Mobil yang sudah dipakai, jika dirawat dengan baik dan penampilan luarnya masih bagus, tentu akan menarik minat pembeli. Ini bisa jadi nilai jual yang baik dan pembeli pun mau membayar dengan harga tinggi karena mereka memperoleh mobil yang berkualitas.

Karena itulah mobil-mobil yang warna catnya sudah pudar, berkarat, atau bahkan tergores akan ditawar dengan harga yang benar-benar rendah. Belum lagi jika beberapa bagian mobil tidak berfungsi dengan baik, misalnya jendela yang tidak bisa naik-turun secara otomatis. Hal-hal kecil seperti ini sangat penting untuk diperhatikan.

Permintaan akan mobil bekas

Prinsip utama dalam setiap pasar adalah permintaan dan penawaran. Pengaruh kedua aspek ini sangat kuat, termasuk dalam pasar jual beli mobil bekas. Misalnya mobil-mobil yang dikeluarkan dalam edisi terbatas biasanya punya harga jual lebih tinggi di pasaran.

Tipe mobil sport dengan transmisi manual, misalnya, lebih sulit ditemukan di pasaran sehingga mereka biasanya dihargai dengan sangat mahal. Mobil-mobil yang laris di pasaran biasanya harganya juga akan lebih tinggi karena menggunakan sistem siapa cepat dia dapat.

Biaya perawatan

Semakin mahal biaya perawatan, biaya bahan bakar, dan biaya suku cadangnya, maka harga mobilmu justru akan semakin murah. Berbeda dengan mobil yang biaya perawatannya rendah, harganya bisa lebih tinggi dan lebih mudah terjual di pasaran.

Perhitungan nilai mobil

Begini perhitungan kasarnya, rata-rata biaya yang kamu keluarkan selama lima tahun menyumbang 40 persen nilai penyusutan dari kendaraan.

Rinciannya, biaya rutin yang pasti kamu keluarkan untuk beli BBM sebesar 25 persen, asuransi 10 persen, serta biaya perawatan atau perbaikan berikut pajak kendaraan adalah 5 persen.

“Coba kita hitung kasar ya, anggap saja harga mobil Rp250 juta, bayar DP Rp50 juta. Sisanya, kita cicil ke bank. Setelah 5 tahun, total bunga dan DP yang kita bayar ke bank adalah Rp290 juta. Ditambah pajak 5 tahun x Rp4 juta/tahun= Rp20 juta. Ditambah asuransi mobil 5 tahun x Rp4 juta/tahun = Rp20 juta. Total sebelum bensin, ganti oli dan sebagainya = Rp330 juta. Depresiasi 6%, 5 tahun dari sekarang = Rp183 juta,” jelas Benny.

Artinya, biaya untuk memiliki mobil sudah Rp147 juta dalam lima tahun. Kedengarannya besar, bukan?

Makanya dengan memiliki mobil sebenarnya secara keuangan kita merugi setiap tahunnya. Dengan mengetahui biaya memiliki mobil itu besar, pastikan ketika kita memutuskan membeli mobil sudah sesuai dengan prioritas keuangan kita.

“Misalnya, sudah memiliki mobil, harus pertimbangkan matang sebelum membeli mobil berikutnya. Atau, kalau disuruh beli rumah atau mobil terlebih dahulu, tentunya kita harus beli aset investasi rumah karena mobil adalah aset depresiasi,” imbuh Benny.

Meski begitu, bukan berarti tidak boleh memiliki mobil. Tentunya mobil menyelesaikan masalah dan kebutuhan kita sehari-hari. Tapi, pastikan juga maintenance, pajak, dan asuransi juga terpenuhi untuk mobil kita. Belinya sudah mahal, tentunya kita harus rawat dengan baik.

Nah, sekarang sudah tahu kan kalau beli mobil ada nilai depresiasinya? Karena itu, sebelum memutuskan membeli kendaraan roda empat, yuk pertimbangkan hal-hal berikut!

Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum beli mobil

Pahami apa yang menjadi kebutuhan kamu

Pertimbangkan berapa banyak orang yang akan dibawa di dalam mobil, jenis jalan yang biasanya kamu lalui, jarak tempuh rata-rata perjalanan, dan berapa ukuran garasi yang tersedia.

Beberapa faktor ini akan menentukan jenis mobil yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

Persiapkan anggaran bulanan

Jika berencana membayar mobil secara tunai, maka kamu tidak perlu repot memikirkan hal satu ini.

Mempersiapkan anggaran bulanan penting untuk dilakukan saat kamu memutuskan membeli mobil secara kredit dan membayar angsuran setiap bulan.

Jumlah cicilan mobil yang ideal adalah tidak boleh lebih 15% dari total penghasilan yang kamu peroleh setiap bulannya. Pertimbangkan untuk menurunkan patokan tersebut bila kamu memiliki banyak kredit yang perlu dibayarkan setiap bulannya.

Pertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan

Memiliki sebuah mobil membuat kamu perlu mengeluarkan biaya perawatan dan berbagai biaya lain yang jumlahnya tidak sedikit.

Biaya yang perlu dipertimbangkan adalah biaya asuransi kendaraan, biaya pemeliharaan rutin, dan biaya bahan bakar.

Sisihkan anggaran untuk membeli kendaraan

Banyak masyarakat Indonesia membeli mobil dengan membayar DP dan mengangsur pembayarannya setiap bulan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan uang untuk membayar DP mobil. Mulai dari menabung di perbankan atau dengan berinvestasi di salah satu instrumen investasi.

Melalui investasi, uang yang kamu tanamkan akan berpotensi tumbuh lebih baik di masa depan, dibandingkan saat menyimpan uang di perbankan.

Saat kamu menyimpan uang di perbankan, uang tersebut akan semakin berkurang nilainya akibat biaya administrasi bulanan yang harus dibayarkan dan inflasi tahunan.

Karena itu, akan lebih baik mengumpulkan uang DP dengan cara berinvestasi di salah satu instrumen investasi. Namun, kamu juga masih bisa kok mengumpulkan uang untuk beli mobil dengan cara menabung.

Hitung menabung bulanan dengan kalkulator tabungan Lifepal

Masih bingung juga menghitung berapa yang harus kamu sisihkan dalam sebulan untuk mengumpulkan biaya membeli mobil? Jangan bingung, kamu bisa memanfaatkan kalkulator waktu menabung dari Lifepal berikut ini.

Pertama, masukkan jumlah tabungan yang kamu miliki saat ini, kemudian, berapa target tabungan yang ingin kamu raih, dan dalam jangka waktu berapa lama target tersebut ingin kamu tetapkan.

Untuk teman-teman yang memiliki mobil dan ingin membeli mobil dengan asuransi, di Lifepal kita punya asuransi mobil diskon sebesar 15% untuk semua produk asuransinya.

Punya pertanyaan lain seputar memiliki kendaraan, mengatur keuangan hingga membayar pajak? Kamu bisa lho bertanya langsung ke pakarnya melalui fitur Tanya Lifepal. Yuk cobain!

FAQ seputar beli mobil

Secara keuangan, mobil dikategorikan aset depresiasi. Artinya, kebalikan dari aset investasi, setiap tahunnya aset depresiasi itu berkurang bukannya bertambah. Mobil harganya cenderung turun setiap tahunnya, apalagi mobil mewah.
  • Merek mobil
  • Warna mobil
  • Performa mesin
  • Jarak tempuh
  • Penampilan luar
  • Permintaan akan mobil bekas
  • Biaya perawatan.
  • Pahami apa yang menjadi kebutuhan kamu
  • Persiapkan anggaran bulanan
  • Pertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan
  • Sisihkan anggaran untuk membeli kendaraan.