Biaya Kemoterapi dan Solusi dari Asuransi Penyakit Kritis

biaya kemoterapi

Biaya kemoterapi sebagai bagian dari pengobatan kanker dikenal mahal. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2016, menyebutkan bahwa tarif Indonesian-Case Based Groups untuk pasien kanker rawat inap di rumah sakit pemerintah tipe A bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. 

Pada dasarnya, tindakan kemoterapi bertujuan mematikan sel-sel yang tumbuh terlalu cepat. Oleh karena itu, kemoterapi sering digunakan dalam pengobatan kanker sebagaimana sel-sel kanker berkembang jauh lebih cepat dibandingkan sel normal.

Untuk lebih jelasnya mengenai prosedur dan biaya kemoterapi, yuk cari tahu di sini. 

Apa itu kemoterapi? 

Kemoterapi adalah prosedur pengobatan dengan menggunakan bahan kimia yang sangat kuat untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel yang bertumbuh dengan cepat, seperti sel kanker.

Tujuan pengobatan kemoterapi:

  • Menghambat penyebaran kanker.
  • Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan kanker.
  • Menyembuhkan kanker secara keseluruhan.
  • Membunuh sel kanker tersisa pada tubuh pascaoperasi.
  • Meningkatkan keberhasilan metode pengobatan praoperasi atau kemoterapi yang dikombinasi dengan radioterapi.
  • Meringankan gejala yang diderita. 
  • Biaya kemoterapi di Indonesia

    Berbicara mengenai biaya kemoterapi sebenarnya sangatlah bervariasi. Hal ini ditentukan banyak faktor seperti jenis dan stadium dari kanker yang dialami, obat yang digunakan, banyaknya siklus terapi yang dibutuhkan, serta rumah sakit tempat melakukan kemoterapi. 

    Agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik, berikut ini daftar biaya kemoterapi di beberapa rumah sakit swasta di Indonesia.

    Rumah sakit

    Biaya kemoterapi

    Lokasi

    Rumah Sakit Lavalette  

    Rp400.000

    Malang

    Rumah Sakit Islam Arafah 

    Rp510.000

    Jambi

    RSU Bunda BMC Padang  

    Rp540.000

    Padang

    Rumah Sakit Immanuel

    Rp551.000

    Bandung

    RS Awal Bros Makassar 

    Rp733.000

    Makassar

    Mayapada Hospital Tangerang

    Rp739.000

    Tangerang

    Siloam Hospitals TB Simatupang   

    Rp803.000

    Jakarta

    Mitra Keluarga Kelapa Gading  

    Rp825.000

    Jakarta

    RS Onkologi Sentani  

    Rp947.000

    Malang

    Primaya Hospital Bekasi Barat

    Rp950.000

    Bekasi

    Rumah Sakit Premier Jatinegara

    Rp1.220.000

    Jakarta

    Mitra Keluarga Waru

    Rp1.605.000

    Sidoarjo

    RS EMC Tangerang 

    Rp1.707.000

    Tangerang

    Rumah Sakit Premier Bintaro

    Rp1.800.000

    Tangerang Selatan

    MRCCC Siloam Hospitals Semanggi

    Rp2.000.000

    Jakarta

    Columbia Asia Hospital Medan

    Rp2.061.078

    Medan

    RS Brawijaya Saharjo

    Rp3.350.000

    Jakarta

    Perlu diketahui, biaya kemoterapi di atas hanyalah estimasi awal. Selain biaya kemoterapi itu sendiri, kamu juga perlu mempersiapkan biaya perawatan untuk efek samping yang akan muncul.

    Efek samping bahkan bisa membuat kamu membutuhkan rawat inap atau kemoterapi lanjutan karena sel kanker belum hilang sepenuhnya atau tumbuh kembali.

    Prosedur kemoterapi

    Prosedur kemoterapi dibedakan tergantung jenisnya. Kemoterapi pun dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang juga disesuaikan dengan waktu pemberiannya. Berikut adalah beberapa jenis kemoterapi.

    1. Kemoterapi kuratif

    Kemoterapi kuratif adalah kemoterapi yang ditujukan untuk menghancurkan semua sel kanker yang ada dalam tubuh. 

    Kemoterapi biasanya dilakukan pada masa awal pengobatan dan sering menjadi satu-satunya pengobatan yang dilakukan.

    2. Kemoterapi adjuvan

    Kemoterapi ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker yang masih tertinggal maupun yang belum diatasi oleh pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya, seperti operasi maupun radiasi.

    3. Kemoterapi neoadjuvan

    Kemoterapi neoadjuvan adalah kemoterapi yang dilakukan untuk mengurangi sel kanker atau ukuran tumor yang ada. 

    Biasanya dilakukan sebelum melakukan pengobatan lain sehingga lebih mudah untuk dilakukan pengangkatan.

    4. Kemoterapi paliatif

    Kemoterapi ini dilakukan dengan tujuan untuk meringankan gejala yang ditimbulkan sel kanker, menghambat perkembangan sel kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien. 

    Biasanya kemoterapi ini dilakukan untuk pasien kanker stadium lanjut.

    Selain jenisnya yang berbeda, kemoterapi pun dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda, yaitu melalui:

  • Infus (intravena)
  • Suntikan
  • Pil
  • Krim
  • Langsung ke area tubuh tertentu seperti ke perut (intraperitoneal), rongga dada (intrapleural), sistem saraf pusat (intrathecal) atau kantung kemih (intravesikal)
  • Langsung ditujukan ke sel kanker
  • Efek samping kemoterapi

    Meski teknik ini terbilang efektif, namun kemoterapi bisa menimbulkan efek samping pada pasien.  Efek samping kemoterapi berbeda-beda, ini tergantung dengan tipe dan jumlah obat yang dipakai.

    Kadar efek sampingnya pun bisa berbeda antara satu dan yang lainnya, ada yang ringan bisa juga kamu tidak merasakannya sama sekali. 

    Adapun beberapa efek samping yang bisa dialami, yaitu:

  • Mual dan muntah
  • Rambut rontok atau menjadi lebih tipis dan mudah rapuh
  • Kuku menjadi rapuh dan mudah retak
  • Kulit kering dan terasa nyeri serta lebih sensitif saat terkena sinar matahari
  • Rasa lelah
  • Gangguan pendengaran, seperti telinga berdengung (tinnitus), gangguan keseimbangan, bahkan hilangnya pendengaran untuk sementara atau permanen
  • Infeksi
  • Gangguan perdarahan yang dapat menyebabkan proses pembekuan darah tidak normal sehingga menyebabkan mudah memar, berdarah lebih banyak dari biasanya, meski hanya mengalami luka kecil, dan sering mimisan atau mengalami gusi berdarah
  • Anemia
  • Mukositis atau peradangan pada membran mukosa pada saluran pencernaan
  • Tidak nafsu makan
  • Gangguan kesuburan (infertilitas)
  • Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
  • Gangguan mental dan kognitif, seperti masalah konsentrasi, pola pikir dan daya ingat jangka pendek bahkan gangguan suasana hati (mood) serta depresi
  • Pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis

    Setiap orang memiliki potensi kanker pada dirinya. Ini yang membuat kanker bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Kanker bukan juga penyakit yang mudah untuk disembuhkan, proses pengobatannya pun juga panjang.

    Kanker berpotensi untuk membuat pasien meninggal sehingga dikategorikan sebagai penyakit kritis. Ini yang tidak jarang menjadi beban mental tersendiri. Tidak hanya untuk pasien, tetapi juga keluarga. 

    Memiliki proteksi finansial dari asuransi penyakit kritis bisa menjadi solusi dalam meringankan beban pengeluaran. 

    Manfaat asuransi penyakit kritis akan memberikan tertanggung sejumlah santunan tunai untuk melunasi pengobatan penyakit kritis.

    Ini berlaku dalam berbagai kondisi, entah penyakit pada tahap awal, menengah, atau akhir.

    Santunan ini akan diberikan kepada nasabah atau tertanggung yang masih hidup. Inilah yang membedakan asuransi penyakit kritis dibandingkan dengan asuransi jiwa.

    Asuransi penyakit kritis adalah bagian dari asuransi kesehatan. Sebagian perusahaan asuransi kesehatan turut menjadikannya sebagai manfaat dasar, tapi ada juga yang membedakannya sebagai manfaat tambahan. 

    Ada beberapa penyakit kritis lainnya yang masuk ke dalam tanggungan asuransi, di antaranya penyakit jantung, demensia, anemia aplastik kronis, stroke, dan kanker.

    Penyakit-penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit kritis karena dapat menyebabkan kondisi kronis stadium lanjut yang dapat mengancam jiwa. 

    Meski begitu, daftar penyakit kritis yang dijamin perusahaan asuransi berbeda-beda sesuai polis dan premi yang ditawarkan. 

    Kamu perlu mengeceknya terlebih dahulu sebelum menentukan membeli asuransi penyakit kritis yang mana untuk melindungi diri dan keluarga.

    Berikut ini poin-poin penting mengenai manfaat memiliki asuransi penyakit kritis.

    1. Mencegah kerugian finansial 

    Biaya perawatan kesehatan di Indonesia semakin hari semakin mahal. Setidaknya, pada tahun 2018, biaya perawatan kesehatan mengalami kenaikan sampai dengan 11 persen.

    Ini yang membuat pengeluaran menjadi membengkak. Ini juga yang menjadi alasan pentingnya untuk memiliki asuransi penyakit kritis untuk menjamin biaya pengobatan dan perawatan di masa depan. 

    Dengan memiliki asuransi penyakit kritis, proses perawatan dan pengobatan, termasuk tindakan operasi di dalamnya ditanggung perusahaan asuransi.

    Kamu tidak perlu pusing untuk mencari sumber dana atau bahkan perlu menggadaikan atau sampai menjual aset berharga. 

    Asuransi penyakit kritis membuat perawatan kamu terjamin, kondisi keuangan keluarga pun tetap stabil. Kamu hanya perlu fokus pada proses pengobatan dan tidak perlu khawatir lagi. 

    2. Melatih diri menjadi lebih baik

    Memiliki asuransi juga bisa membuat diri menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi lebih disiplin, dan pandai berhemat, bahkan mengetahui skala prioritas dengan sangat baik.

    Dengan memilih untuk memiliki asuransi, jelas kamu telah memprioritaskan kehidupan masa depanmu dan keluarga.

    Kamu pun kemudian menyisihkan uang secara bijaksana dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Kamu otomatis menjadi berhemat.

    Selain itu, dengan membayar premi asuransi penyakit kritis setiap bulan, kamu pun menjadi pribadi yang konsisten dan disiplin. Demi mendapatkan manfaat maksimal, kamu pun tidak mengabaikan waktu pembayaran setiap bulannya. 

    3. Melindungi diri sendiri dan keluarga 

    Menyadari bahwa produktivitas dan pemasukan akan berhenti pada saatnya, memiliki jaminan kesehatan merupakan sebuah kewajiban.

    Dengan memiliki asuransi penyakit kritis, biaya perawatan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter, rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan, seperti pemeriksaan endoskopi bahkan tindakan operasi pun, ditanggung perusahaan asuransi. 

    Alasan harus punya perlindungan dari asuransi penyakit kritis

    Beberapa keadaan berikut menjadi penyebab utama kamu harus punya asuransi penyakit kritis.

    1. Memiliki riwayat penyakit kritis dalam keluarga 

    Sebab menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, kasus kanker 8 – 10 persen dipengaruhi oleh faktor genetik. 

    Karena itu, memiliki asuransi penyakit kritis untuk kamu yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit kritis sangat diperlukan. 

    2. Kamu adalah tulang punggung keluarga 

    Jika kamu adalah kepala keluarga yang juga menjadi tulang punggung, kondisi kesehatan sangatlah memengaruhi kehidupan anggota keluarga yang lain.

    Sebab jika kamu terserang penyakit, bahkan yang kritis maka kamu tidak akan mampu untuk mencari nafkah. Ini akan menyebabkan masalah finansial tersendiri. 

    Oleh karena itu, memiliki asuransi penyakit kritis sangat penting untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga. 

    3. Berusia lebih dari 40 tahun 

    Semakin bertambahnya usia, risiko untuk terserang penyakit kritis semakin besar. 

    Ini yang menyebabkan kamu perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk untuk memiliki asuransi penyakit kritis, terutama kamu yang telah berumur lebih dari 40 tahun. 

    Bagaimana memilih asuransi penyakit kritis yang tepat? 

    Untuk dapat memiliki polis asuransi penyakit kritis yang tepat, kamu harus mengetahui kebutuhanmu terlebih dahulu. 

    Kamu pun perlu memperhatikan beberapa hal berikut untuk mendapatkan jenis asuransi yang tepat dengan kebutuhan.

    1. Jenis penyakit kritis

    Setiap perusahaan asuransi memberikan pertanggungan untuk penyakit kritis yang berbeda-beda. Tidak jarang jumlah penyakit yang termasuk di dalamnya pun tidak sama satu sama lain. Untuk itu, kamu perlu cemat dalam memilihnya.

    Pilihlah asuransi yang menanggung penyakit kritis yang umum terjadi, seperti penyakit jantung, diabetes, gagal ginjal, kanker, dan gangguan paru-paru.

    Selain itu, kamu pun perlu teliti atas jumlah total jenis penyakit yang ditanggung. Paling tidak, asuransi harus bisa menanggung risiko tidak kurang dari sepuluh penyakit kritis. Hal ini tidak lain dimaksudkan untuk menjadi solusi finansial apabila kamu terserang penyakit-penyakit tersebut.

    2. Usia tertanggung

    Penyakit kritis umumnya terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut. Ini berpengaruh dengan jenis asuransi yang akan dipilih karena harus disesuaikan dengan usia pertanggungannya.

    Semakin panjang usia pertanggungannya, semakin baik. Oleh karena itu, kalau kamu bisa mendapatkan asuransi penyakit kritis sampai dengan usia 100 tahun, itu bisa menjadi pilihan terbaik.

    3. Besaran uang pertanggungan

    Biaya perawatan penyakit kritis tidaklah murah, dibutuhkan banyak uang, bahkan sampai dengan ratusan juta setiap bulannya.

    Jika mengacu pada biaya perawatan untuk operasi bypass jantung yang membutuhkan minimal Rp150 juta pada tahun 2019, kamu setidaknya harus memilih polis asuransi penyakit kritis dengan memberikan uang pertanggungan minimal Rp200 juta.

    Namun, melihat inflasi biaya kesehatan yang terus terjadi, bisa sampai 11 persen pada tahun 2018. Jika diproyeksikan untuk saat ini, polis yang harusnya kamu pilih minimal bisa memberikan uang pertanggungan sebesar Rp250 juta.

    4. Masa bertahan hidup

    Masa bertahan hidup atau survival period adalah masa yang ditentukan perusahaan asuransi sebagai batas kemampuan tertanggung dalam bertahan hidup setelah mendapatkan diagnosis sebagai pasien penyakit kritis.

    Perusahaan asuransi menerapkan masa bertahan hidup yang berbeda-beda. Ada yang selama 14 hari, 30 hari, 60 hari, atau bahkan sampai dengan 90 hari. 

    Karena itu, perusahaan asuransi yang menawarkan masa bertahan hidup yang pendek adalah yang lebih baik dibandingkan yang lain.

    5. Jenis asuransi

    Untuk asuransi penyakit kritis lebih disarankan untuk memilih yang murni atau stand alone. Ini karena harga premi yang ditawarkan akan lebih murah. Namun, tetap memberikan manfaat dengan nilai besar. Oleh karena itu, manfaat yang diberikan pun menjadi lebih optimal. 

    Tidak ada yang benar-benar menginginkan untuk terserang penyakit, terlebih yang mematikan seperti kanker. 

    Namun, tidak ada yang bisa kita lakukan lebih baik dibandingkan mencegah dan mempersiapkan diri atas kemungkinan terburuk. Asuransi penyakit kritis adalah solusinya.

    Tidak boleh setengah-setengah, kamu pun harus melindungi kesehatan keluarga dengan asuransi terbaik. 

    Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan lainnya sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal!

    FAQ seputar biaya kemoterapi

    biaya kemoterapi sebenarnya sangatlah bervariasi. Hal ini ditentukan banyak faktor seperti jenis dan stadium dari kanker yang dialami, obat yang digunakan, banyaknya siklus terapi yang dibutuhkan, serta rumah sakit tempat melakukan kemoterapi. Estimasinya dimulai dari Rp400 ribuan hingga jutaan rupiah.
    Kemoterapi terbilang efektif dalam menghancurkan dan menghilangkan sel kanker dari tubuh. Hasil terbaiknya, sel kanker tidak akan kembali lagi. Namun kemoterapi berisiko menimbulkan efek samping pada pasien juga.
    Asuransi penyakit kritis adalah produk asuransi yang bisa menanggung biaya pengobatan kanker, terutama biaya kemoterapi. Nasabah asuransi penyakit kritis akan mendapatkan santunan tunai yang bisa digunakan untuk membiayai tagihan rumah sakit.