Pilih Sekolah Negeri atau Swasta? Berikut Penghitungan Biaya Masuk SD

biaya masuk sd dan asuransi pendidikan

Salah satu pertimbangan orang tua dalam menyekolahkan anak mereka selain karena kurikulum, adalah biaya. Terlebih, sekolah saat ini memang cukup menguras biaya sejak preschool, TK dan kini Sekolah Dasar (SD). Sebetulnya, berapa sih biaya masuk SD sekarang ini? 

Namun, sebelum membahas lebih jauh rincian biaya sekolah si kecil, ada baiknya kita teliti lagi pentingnya memiliki dana pendidikan sejak dini. Dana pendidikan bukanlah pengeluaran yang tidak terduga, melainkan sesuatu yang sudah disiapkan sejak jauh hari, bahkan saat si kecil lahir. Jika menabung terlalu lama untuk mengumpulkan dana tersebut, banyak cara yang bisa kamu lakukan salah satunya adalah investasi. Investasi sendiri bisa berupa emas, reksa dana, atau bahkan bermain saham. 

Penyebab tingginya biaya pendidikan

Kenaikan biaya pendidikan di setiap tahun pada dasarnya disebabkan oleh tingkat inflasi. Tingkat kenaikan biaya itu sendiri pun beragam, mulai dari 6 hingga 20 persen. Sementara faktor yang memengaruhi kenaikan biaya masuk SD bukan hanya inflasi, berikut daftarnya:

1. Inflasi

Tingkat inflasi selalu menjadi penyebab kenaikan berbagai biaya, bukan hanya sekolah, namun juga harga-harga di pasaran. Dibutuhkannya kenaikan gaji tenaga pengajar membuat inflasi ini terjadi, dan berujung pada tingginya biaya pendidikan. 

2. Keinginan memberi yang terbaik

Setiap orang tua menginginkan anak mereka sekolah di tempat yang baik. Baik bukan hanya pada tenaga pengajar saja, melainkan kurikulum juga fasilitas yang mumpuni. Di tahap Sekolah Dasar ini para murid tentu belajar dengan cara berbeda seperti masa Taman Kanak-Kanak. Kadang mereka harus belajar dari pagi hingga sore hari. Karena alasan itu setiap orang tua ingin menyekolahkan si kecil di tempat yang terbaik. 

3. Perubahan standar pendidikan

Lembaga pendidikan tentu selalu berupaya untuk terus meningkatkan mutu dan pengajarannya. Ini juga yang banyak dicari oleh para orang tua, jika kamu mencari sekolah terbaik tentu biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal. Untuk meningkatkan standar kualitas, tentunya pihak sekolah memerlukan biaya tambahan yang gak sedikit. Inilah yang akan dibebankan kepada para orang tua siswa melalui uang pangkal dan iuran. 

Ketentuan masuk sekolah dasar

Nah jika dana pendidikan sudah terkumpul, langkah apa sih yang harus dilakukan para orang tua baru sebelum menyekolahkan putra/putri mereka ke SD? Baik negeri maupun swasta, setiap sekolah memiliki ketentuannya masing-masing. 

Persyaratan tersebut tertuang dalam Peraturan Mendikbud Nomor 44 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam aturan itu syarat utama dititikberatkan pada usia calon siswa itu sendiri. 

1. Syarat masuk TK

  • Berusia 5 tahun atau paling rendah 4 tahun untuk TK Kelompok A.
  • Berusia 6 tahun atau paling rendah 5 tahun untuk TK Kelompok B.
  • 2. Syarat masuk SD (Kelas 1)

  • Berusia 7 tahun sampai 12 tahun.
  • Paling rendah berusia 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
  • Sekolah wajib menerima siswa yang berumur 7-12 tahun.
  • Diperbolehkan masuk SD pada usia minimal 5 tahun 6 bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan bila siswa atau anak memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
  • Jika tidak ada rekomendasi dari psikolog, bisa diperoleh melalui dewan guru sekolah.
  • 3. Syarat masuk SMP (Kelas 7)

  • Berusia maksimal 15 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
  • Memiliki ijazah SD/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan siswa telah menyelesaikan kelas 6 SD.
  • Syarat Masuk SMA atau SMK (Kelas 10).
  • Berusia maksimal 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
  • Memiliki ijazah SMP/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan telah menyelesaikan kelas 9 SMP.
  • Untuk SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau kompetensi keahlian tertentu dapat menetapkan tambahan syarat khusus dalam penerimaan siswa baru kelas 10.
  • 4. Syarat masuk kelas siswa penyandang disabilitas

    Kalau kamu memiliki anak dengan berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, jangan berkecil hati. Siswa penyandang disabilitas dikecualikan dari syarat usia dan ijazah atau dokumen lain seperti tertera di atas.

    5. Syarat lain

  • Untuk masuk TK, SD, SMP, SMA atau SMK adalah melampirkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
  • Akta kelahiran atau surat lahir tersebut dilegalisir lurah atau kepala desa atau pejabat setempat lain yang berwenang sesuai dengan domisili siswa.
  • Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, serta berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar boleh menetapkan syarat usia lebih tinggi dari yang sudah disebutkan di atas.
  • Buat calon siswa WNI atau WNA Kelas 7 SMP atau Kelas 10 SMA/SMK yang berasal dari sekolah di luar negeri, selain harus memenuhi syarat masuk SMP dan SMA/SMK, wajib pula menyerahkan surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah.
  • Untuk calon siswa WNA wajib ikut matrikulasi pendidikan Bahasa Indonesia paling singkat 6 bulan yang diselenggarakan oleh sekolah.
  • Jalur penerimaan murid baru

    Masih menurut peraturan Mendikbud, bahwa saat ini jika ingin menyekolahkan anak di sekolah negeri patut menaati aturan yang berlaku, salah satunya jalur penerimaan siswa. 

    1. PPDB Jalur Zonasi

    Penerimaan calon siswa yang bertempat tinggal pada radius zona terdekat dari sekolah. Kuotanya minimal 50 persen dari daya tampung sekolah. Pada jalur zonasi, sekolah juga wajib menerima siswa yang tidak mampu dan penyandang disabilitas.

    “Zonasi sangat penting untuk mengatur pemerataan kualitas sekolah dan peserta didik. Selain itu, menitikberatkan peran dan komposisi guru di suatu daerah,” kata Nadiem dalam keterangan resminya di Jakarta, baru-baru ini.

    2. PPDB Jalur Afirmasi

    Buat siswa yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu, ada PPDB jalur afirmasi. Tidak lagi pakai syarat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), tapi sekarang cukup melampirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kuota penerimaan siswa melalui jalur afirmasi minimal 15 persen dari kapasitas sekolah.

    3. PPDB Jalur Perpindahan Tugas Orangtua/Wali

    Ada lagi PPDB lewat jalur perpindahan tugas orangtua atau wali. Kuota yang disediakan maksimal 5 persen dari kapasitas sekolah. Diperuntukkan bagi siswa yang harus pindah tempat tinggal karena orangtua atau walinya dipindah tugas ke daerah lain. Syarat pendaftaran melalui jalur ini menyerahkan bukti surat penugasan dari instansi atau kantor tempat orang tua atau walinya bekerja.

    4. PPDB Jalur Prestasi

    Siswa berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan di sekolah negeri favorit, dapat menggunakan jalur prestasi. Tentu saja syaratnya melampirkan hasil UN atau USBN, penghargaan di bidang akademik dan non-akademik, baik tingkat nasional maupun internasional. Kuota penerimaan siswa di jalur ini maksimal 30 persen.

    Perbedaan sekolah negeri, swasta, dan internasional

    Sejak akhir tahun lalu pembukaan tahun ajaran baru sudah dilakukan, khususnya bagi calon murid SD kelas 1. Kalau kamu masih bingung memasukkan kemana si kecil nanti, berikut ini bisa jadi bahan pertimbangan. 

    Sekolah negeri

    Sekolah negeri memiliki biaya cukup terjangkau, bahkan gratis saat ini. Jika si kecil memiliki kemampuan untuk menguasai materi dan pelajaran secara cepat dan mampu beradaptasi ada baiknya sekolahkan di SD negeri. Sekolah negeri biasanya memiliki materi ajar yang sangat berbobot dan padat. 

    Metode ajarnya pun saat ini masih sama, belajar di kelas dan praktek. Sehingga masih menggunakan metode hafalan dalam memahami materi pelajaran. Sekolah negeri juga mengikuti kurikulum Standar Nasional Pendidikan (SNP).

    Sekolah swasta

    Sekolah ini memiliki biaya yang relatif mahal. Anak yang memiliki masalah dalam memahami pelajaran, dapat memilih sekolah ini agar bisa mendapatkan bimbingan intensif dari guru. Metode pembelajaran di sekolah ini cenderung variatif dan dinamis. 

    Meski mengikuti kurikulum SNP, sekolah swasta biasanya mengajarkan anak bahasa asing seperti inggris untuk berkomunikasi sehari-hari. Maka gak heran kalau biayanya jauh lebih tinggi ketimbang sekolah negeri. 

    Sekolah internasional

    Hampir sama dengan sekolah swasta, dari segi biaya juga mahal, dan fasilitas lebih memadai. Jika kamu menginginkan si kecil melanjutkan pendidikan ke luar negeri, dapat memilih sekolah ini. 

    Metode yang diajarkan pun gak jauh berbeda, hanya ditambah dengan kurikulum Internasional Baccalaureate, Cambridge dan lainnya. Bahasa pengantarnya pun menggunakan bahasa asing. 

    Biaya masuk SD

    Sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak, setiap orang tua terlebih dulu memikirkan berapa biayamasuk SD yang akan dikeluarkan selama pendidikan berlangsung. Bukan hanya SD saja, melainkan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

    Jumlah persentase penghasilan rata-rata yang akan dialokasikan untuk pendidikan anak tergantung dari besar dana yang dibutuhkan untuk menyekolahkan si kecil dari usia 0 hingga perguruan tinggi.

    Hal ini juga masih bisa berubah karena tidak ada nilai yang pasti untuk biaya pendidikan. Dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan per tahun adalah 15 persen, idealnya kamu wajib mengalokasikan 20 hingga 30 persen dari gaji. 

    GajiRp 27.000.000,-
    30% dari Rp 27.000.000Rp 8.100.000,-

    Kalau masih kurangm kamu bisa berkonsultasi dengan pasangan dan mencari jalan tengah. Bisa patungan, bisa juga memotong pos anggaran gaya hidup 10 persen. Jadi kamu bisa mendapatkan tambahan dana dari sana. Kamu akan mendapatkan uang sebesar Rp10,8 juta. 

    Hal tersebut dengan penghitungan 50 persen biaya hidup, 30 persen gaya hidup, dan 20 persen untuk sekolah anak. Kamu ubah 20 persen menjadi biaya gaya hidup, dan 30 persennya untuk biaya sekolah. Kalau memang prioritas utama kamu adalah menyekolahkan anak, singkirkan semua hal tidak perlu yang nantinya hanya akan menghambat tujuan utamamu tersebut. 

    Berikut ini beberapa biaya masuk SD swasta yang bisa jadi bahan pertimbangan:

    1. SD Bina Gita Gemilang

    Sekolah ini menggunakan kurikulum Cambridge untuk pelajaran Math, Science, juga English dan semua pelajaran disampaikan dalam bahasa Inggris. 

    Untuk anak kelas 1-3 mata pelajaran seperti Math, English, Bahasa Indonesia, Chinese, Pendidikan Agama, Olahraga, Art, Music, dan Komputer. Sementara di kelas 4-6, ditambah dengan Science dan Indonesian Studies.

    Biaya registrasiRp 700.000
    Uang pangkalRp 34.000.000
    SPP/3 bulanRp 9.300.000

    SD Bina Gita Gemilang ini terletak di Jl. Prof. DR. Soepomo No.11, RT.13/RW.2, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810.

    2. SD Pelita

    Sekolah swasta yang terletak di Pasar Minggu ini memiliki visi menciptakan siswa-siswi yang berakhlak mulia. Selain itu juga memiliki prestasi teruji dan peduli lingkungan serta sesama. Misinya membangun karakter pelajar sesuai dengan hadis dan Alquran. 

    Sekolah ini berkomitmen untuk mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, serta efektif. Rincian biaya pendaftaran di sekolah ini adalah sebagai berikut:

    Formulir pendaftaranRp 350.000
    Uang masukRp 11.000.000
    SPPRp 650.000
    Paket seragam 6 setel siap pakaiRp 1.650.000
    Paket buku pelajaran dan buku tulis untuk 1 tahunRp 1.100.000

    SD Pelita berlokasi di Jl. Karang Pola VII No. 2A, Jatipadang, Pasar Minggu.  Untuk info lebih menghubungi 021-7802950.

    3. SD Perguruan Cikini

    Yayasan Perguruan Cikini berdiri pada tanggal 1 Agustus 1942 dengan nama Sekolah Rakyat Partikelir Mayumi. Sebelumnya dia hanya sebuah tempat kursus bahasa Indonesia yang diprakarsai oleh Pandu Suradhiningrat dan bertempat di Jln. Niewelaan (kini Jln. Kramat VIII). Perguruan Cikini kini berpusat di Jln. Cikini Raya, Jakarta Pusat.

    Uang pangkalRp 13.000.000
    Uang kegiatanRp 3.500.000
    SPP bulananRp 800.000
    Uang perlengkapanRp 2.500.000

    4. SD Al Azhar Pusat

    Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar didirikan pada tanggal 7 April 1952 oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta, dengan nama Yayasan Pesantren Islam. Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan ini adalah dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI ketika itu, yang didukung oleh Sjamsuridjal, yang pada waktu itu adalah Walikota Jakarta Raya.

    Yayasan ini memiliki visi mewujudkan cendekiawan muslim yang bertaqwa dan berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, cerdas, cakap dan terampil, percaya pada diri sendiri, memiliki kepribadian yang kuat, berwatak pejuang dan memiliki pula kemampuan untuk mengembangkan diri dan keluarganya serta bertanggung jawab atas pembangunan umat dan bangsa.

    FormulirRp 350.000
    Uang pangkalRp 38.825.000 (alumni TK Al-Azhar)Rp 43.000.000 (non alumni TK Al-Azhar)
    SPP bulananRp 2.200.000

    Sekolah ini terletak di JL Sisingamangaraja, Komplek Masjid Agung Al-Azhar, RT.2/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12210.

    5. Global Islamic School

    Primary Global Islamic School (GIS) merupakan sekolah yang bertaraf internasional dengan ciri khas implementasi dasar-dasar ajaran Islam sebagai kultur dan budaya di sekolah.

    GIS telah membuka pendaftaran untuk tahun ajaran baru 2020-2021 sejak 16 November 2019 lalu. Berikut adalah rincian biaya masuk SD di sekolah ini. 

    Formulir pendaftaranRp 550.000
    Uang pangkalRp 30.500.000
    Uang kegiatan/tahunRp 2.785.000
    Uang perlengkapan/tahunRp 4.350.000
    Uang SPPRp 1.850.000
    Uang BKOMG/tahunRp 250.000

    Global Islamic School terletak di Jl. Raya Condet No.5, RT.11/RW.3, Batu Ampar, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13530.

    Biaya masuk SD Negeri

    Berbeda dari sekolah swasta, sekolah negeri memang jauh lebih murah. Meski demikian, gak bisa kamu anggap remeh lho! Banyak berapa sekolah negeri yang saat ini sudah memiliki kurikulum bagus dan bertaraf internasional. 

    Biayanya pun bervariasi tergantung sekolah negeri mana yang kamu pilih. Ada yang harganya cukup terjangkau, dan ada juga yang mahal. Namun tetap, tidak semahal sekolah swasta, internasional ataupun alam. Gambarannya sekitar Rp 500.000 hingga Rp 3.000.000. SPP nya pun bervariasi, ada juga yang benar-benar gratis dibiayai pemerintah.

    Pilih sekolah negeri

    Pemilihan sekolah tidak hanya dilihat dari kualitas, fasilitasnya saja, melainkan cocok atau tidaknya dengan biaya. Sesuaikan dengan kemampuanmu, jika dirasa negeri lebih murah dan masuk dengan kondisi keuanganmu saat ini. 

    Setiap orang tua memang memiliki keinginan menyekolahkan anak di sekolah favorit atau internasional, tetapi realistis saja. Pendidikan bukan hanya sampai SD. Masih ada jenjang lainnya seperti SMP, SMA, dan kuliah. Tentu semua itu membutuhkan biaya yang gak sedikit. Daripada kamu jor-jor an menyekolahkan anak di SD mahal, mending uangnya untuk persiapan masuk sekolah lanjutannya kan. 

    Pasalnya biaya pendidikan anak itu selalu naik setiap tahun. Ada baiknya kamu memang menyiapkan dengan matang, jangan karena gengsi, kamu mengorbankan banyak hal. Sekolah negeri juga saat ini banyak yang kompeten kok! Dengan biaya masuk SD yang selalu naik tiap tahun, memang hal ini perlu didiskusikan kembali bersama pasangan. 

    Pastikan dana pendidikan anak kita di masa depan sudah aman

    Satu hal yang pasti soal pendidikan anak kita, biaya pasti naik. Jika biaya pendidikan pasti naik, berarti anggaran kita harus selalu diperbarui karena pengeluaran pasti bertambah. Tapi kamu bisa tenang karena soal masalah pengeluaran ini ada solusinya. Solusinya adalah asuransi pendidikan.

    Asuransi pendidikan adalah produk perlindungan finansial untuk menjamin bahwa biaya pendidikan anak-anak kita di masa depan sudah aman. Cara kerja perencanaan keuangan ini adalah dengan pembayaran premi asuransi secara bulanan atau tahunan yang pada nantinya, dana tersebut akan dikelola oleh perusahaan asuransi. Hasilnya menjadi dana pendidikan anak saat dia sudah dewasa.

    Umumnya, kamu cuma perlu membayar premi untuk lima tahun saja. Setelah itu, kamu tidak diwajibkan membayar apa pun lagi. Kamu bisa mencairkan dana pendidikan untuk anak saat dia sudah berusia sekitar 15-18 tahun tergantung kebutuhan kamu. Nah manfaatnya, kamu jadi tidak perlu pusing memikirkan menabung untuk pendidikan anak lagi deh ya.

    Mau cari tahu informasi selengkapnya tentang asuransi pendidikan, jangan ragu untuk berkonsultasi secara online di Lifepal.