Menghitung Perbandingan Biaya Transportasi di Jakarta!
Biaya transportasi di Jakarta memang sangat menguras isi kantong. Ratusan ribu rupiah sudah pasti harus dikeluarkan setiap bulan untuk ongkos perjalanan ke kantor.
Apalagi, untuk mereka yang tinggal di pinggiran kota Jakarta. Bukan hanya harus menempuh perjalanan yang melelahkan, tapi juga mengeluarkan uang lebih untuk transportasi. Tapi, ya mau gak mau kan karena kamu setiap hari diwajibkan buat datang ke kantor.
Karena itu, kamu harus bisa mengelola keuangan dengan benar. Pasalnya, kalau gak siap, kamu akan mengalami mengalami tumpukan utang di masa depan. Gak mau, kan?
Nah, salah satu trik yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan teori menabung 50/20/30 yang dipeloporkan oleh Elizabeth Warren, yaitu seorang pakar keuangan sekaligus profesor Harvard.
Warren membagi pengeluaran menjadi tiga pos, yaitu:
Dengan menerapkan prinsip 50/20/30, maka kamu bisa memenuhi semua kebutuhan dan cicilan pun aman, bahkan terbebas dari jeratan utang.
Agar tidak ada tumpang tindih pos pengeluaran satu sama lain, kamu perlu menentukan berapa persen maksimal ongkos yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Karena dari 50 persen, kamu harus membaginya ke beberapa kebutuhan lain.
Berapa idealnya biaya transportasi setiap bulan?
Meski tak ada teori mengenai persoalan ini, disarankan agar kamu mematok 10 persen dari penghasilan untuk ongkos.
Contoh kasus:
Sandra bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dengan gaji Rp 10 juta per bulan. Ia tinggal di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Maka idealnya Sandra harus mengeluarkan uang maksimal Rp 1 juta untuk ongkos perjalanan ke kantor.
Jadi disimpulkan kalau Sandra masih memiliki jatah uang sekitar Rp 4 juta yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lain, seperti bayar cicilan atau utang, biaya makan sehari-hari hingga beli pulsa, internet, dan lainnya.
Bagaimana cara menemukan transportasi yang tepat?
Ada beberapa jenis transportasi yang bisa jadi pilihan Sandra untuk berangkat ke kantor. Apa saja? Berikut empat di antaranya:
1. Kendaraan pribadi
Membawa kendaraan pribadi bisa dibilang banyak plus minusnya. Enaknya kamu gak perlu drama menunggu kendaraan datang seperti naik transportasi umum. Tapi kamu harus siap lelah di jalan, apalagi kalau jarak tempuhnya cukup jauh dan macet.
Berapa biaya yang harus dikeluarkan? Berikut perincian biaya transportasi Pasar Minggu-Kuningan menggunakan sepeda motor Honda Vario.
Biaya parkir | Rp 24.000/hari | 22 hari kerja | Rp 528.000 |
---|---|---|---|
Bensin | Rp 50.000 untuk 3 hari | 7 kalo isi bensin | Rp 350.000 |
Perawatan kendaraan | Rp 100.000 | ||
Total | Rp 978.000 |
Kamu bisa lebih menghemat dengan parkir kendaraan di luar gedung yakni sekitar Rp 10.000 per hari. Ya, meskipun harus jalan sedikit tapi gak masalah anggap saja olahraga.
Biaya parkir | Rp 10.000/hari | 22 hari kerja | Rp 220.000 |
---|---|---|---|
Bensin | Rp 50.000 untuk 3 hari | 7 kalo isi bensin | Rp 350.000 |
Perawatan kendaraan | Rp 100.000 | ||
Total | Rp 670.000 |
Selisih uang yang harus kamu keluarkan yakni Rp 878.000 – Rp 670.000 yaitu sebesar Rp 208.000.
Lumayan banget kan, jadi gak ada salahnya untuk jalan sedikit lebih jauh untuk bisa saving bujet beberapa ratus ribu rupiah. Setuju?
2. Aplikasi transportasi online
Tapi kalau kamu gak mau capek dan stres karena harus mengendarai kendaraan sendiri. Kamu bisa juga berangkat ke kantor menggunakan aplikasi transportasi online seperti Gojek atau Grab.
Yuk, hitung detail pengeluarannya:
Ongkos PP | Rp 50.000/hari | 22 hari kerja | Rp 1.100.000 |
Total | Rp 1.100.000 |
Berarti sudah melebihi bujet transport dong? Tenang, kamu bisa mengakalinya dengan langganan subscription atau menggunakan promo.
Salah satunya adalah, subscription dari Grab. Yaitu dengan membayar Rp 30.000 per dua minggu, maka kamu akan mendapat potongan harga Rp 5.000 sebanyak 15 kali dan Rp 10.000 sebanyak lima kali.
Berikut perhitungannya:
Ongkos PP | Rp 50.000/hari | 22 hari kerja | Rp 1.100.000 |
Subscription | Rp 30.000 | 2 kali | Rp 60.000 |
Total | Rp 1.170.000 |
Dikurangi promo dari subscription:
Ongkos hari-1 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-2 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-3 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-4 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-5 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-6 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Ongkos hari-7 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Ongkos hari-8 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Ongkos hari-9 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-10 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-11 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-12 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-13 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-14 | Rp 50.000/hari | – 5.000 + – 5.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-15 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-16 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-17 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-18 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-19 | Rp 50.000/hari | – 10.000 | Rp 40.000/hari |
Ongkos hari-20 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Ongkos hari-21 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Ongkos hari-22 | Rp 50.000/hari | – 5.000 | Rp 45.000/hari |
Total | Rp 910.000 |
Note:
Sisa tujuh promo subscription-nya bisa kamu alokasikan untuk bulan depan atau digunakan buat jalan di hari Sabtu dan Minggu.
Uang yang harus dikeluarkan:
Menggunakan subscription promo | Rp 910.000 | Rp 910.000 | |
Biaya subscription | Rp 30.000 | 2 kali | Rp 60.000 |
Total | Rp 970.000 |
Berarti selisih uang yang dikeluarkan antara menggunakan subscription dan tidak, yakni sebesar Rp 1.100.000 – Rp 970.000 yaitu Rp 130.000.
3. Transportasi umum
Kamu juga bisa menggunakan transportasi umum untuk berangkat ke kantor. Memang sih butuh effort karena kamu harus pindah-pindah kendaraan, dan harus siap berdesakan di transportasi umum.
Berapa perincian bujetnya? Hitung-hitung yuk:
Ojek online rumah-stasiun | Rp 6.000 | PP (Rp 12.000) | 22 hari kerja | Rp 264.000 |
Commuter line | Rp 3.000 | PP (Rp 6.000) | 22 hari kerja | Rp 132.000 |
Angkutan umum | Rp 4.000 | PP (Rp 8.000) | 22 hari kerja | Rp 176.000 |
Total | Rp 572.000 |
Berarti uang yang kamu keluarkan jika ke kantor menggunakan transportasi umum yaitu sebesar Rp 572.000.
Total selisih dana
Berikut perincian selisih dana dari bujet transportasi yang sudah ditentukan yaitu Rp 1 juta dengan pengeluaran menggunakan berbagai moda transportasi seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Jenis transportasi | Maksimal bujet transportasi | Total pengeluaran | Selisih uang |
Kendaraan pribadi | Rp 1.000.000 | Rp 670.000 | Rp 330.000 |
Aplikasi transportasi online | Rp 1.000.000 | Rp 970.000 | Rp 30.000 |
Transportasi umum (mengecer) | Rp 1.000.000 | Rp 572.000 | Rp 428.000 |
Jadi sebaiknya pilih transportasi yang mana?
Melihat dari perincian bujet transportasi yang sudah dijelaskan di atas, kamu pasti bertanya-tanya mana yang sebaiknya dipilih.
Nah, jika kondisi kamu seperti Sandra yang bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dan tinggal di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer, maka alternatif paling cocok buat kamu adalah menggunakan aplikasi transportasi online. Kenapa?
Namun, pilihan moda transportasi di atas bukan hanya bisa dilakukan buat mereka yang tinggal di Pasar Minggu dan bekerja di Kuningan saja lho.
Tapi, kamu yang jarak tempuh perjalanan rumah dan kantor sekitar 9 kilometer juga bisa menerapkan cara di atas. (Editor: Chaerunnisa)