Bisnis Mini Market: Perkiraan Modal [Plus Simulasi]

mini market

Mau nabung sekaligus investasi tapi masih bingung?  Coba bisnis mini market saja. Bagaimana cara menjalankan bisnis mini market? Untuk mengetahui lengkapnya, yuk simak artikel berikut! 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya menggerakkan milenial untuk menabung dan investasi. Regulator keuangan Indonesia itu gencar mengkampanyekan program tabungan dan investasi bagi pelajar.

Bersama dengan industri jasa keuangan di dalam negeri, OJK terus mendorong tingkat literasi atau pengetahuan keuangan masyarakat Indonesia.

Upaya OJK dan industri jasa keuangan menggaet generasi milenial yang ke depan akan menjadi bonus demografi merupakan investasi jangka panjang.

Dengan mengusung nama Simpanan Pemuda dan Mahasiswa (Simuda), OJK dan perbankan menyasar pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa untuk menjadi nasabah.

“Di Simuda diperkenalkan saving and investment. Jadi tidak hanya menabung, tapi juga memperkenalkan investasi,” kata Deputi Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Sardjito di Hotel Aston Kuningan, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Sardjito mengatakan, program tersebut harus terus dikampanyekan agar generasi muda semakin paham akan pentingnya menabung dan investasi.

Pada akhir pekan ini pun, OJK bersama industri jasa keuangan melaksanakan acara FinExpo and Sundown Run 2018 di Kuningan Jakarta.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan lnklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, tercatat indeks literasi keuangan meningkat menjadi 29,7 persen. Jumlah itu naik dari angka 21,8 persen pada tahun 2013.

Begitu pula dengan indeks inkIusi keuangan dari sisi tingkat penggunaan produk dan atau layanan jasa keuangan tahun 2016 yang meningkat menjadi 67,8 persen. Angka tersebut naik dari angka 59,7 persen di tahun 2013.

“Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran (awareness) penduduk Indonesia akan pentingnya menabung sejak dini. Maka masyarakat perlu diberi literasi soal sektor jasa keuangan. OJK mengandalkan pelaku usaha jasa keuangan untuk itu,” kata Sardjito.

Reksa dana syariah dan mini mart

Untuk program investasi terdapat program reksa dana syariahku (Saku). Instrumen investasi ini menjadi langkah mudah bagi masyarakat termasuk generasi muda untuk terjun dan mencoba reksa dana syariah dengan persyaratan yang sederhana.

Selain itu, reksa dana mini mart. Dengan program ini masyarakat bisa membeli reksa dana dengan mudah melalui alternatif pembayaran selain transfer bank.

“Pembayaran reksa dana juga bisa dilakukan secara tunai, atau e-money, atau kartu debit di seluruh jaringan mini market terdekat,” jelasnya.

Prospek bisnis mini market 

Pernah gak lihat beberapa mini market berdampingan dalam satu ruas jalan? Pasti pernah dong ya. Melihat fakta di lapangan gak salah kalau dibilang bisnis mini market makin menjamur. Bahkan, bisa menggeser peritel besar seperti supermarket dan hypermarket

Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan mini market di Indonesia. Antara lain, perubahan pilihan konsumen yang saat ini lebih senang belanja dalam jumlah kecil. Karena itu, mini market dengan format ritel kecil modern, jadi pilihan utama. 

Selain itu, bisnis ini bukanlah bisnis musiman, karena produk yang dijual merupakan kebutuhan sehari-hari. Karenanya, usaha mini market menjadi sangat potensial dan prospektif. 

Bahkan, bagi wirausaha pemula pun bisnis ini bisa berjalan dengan memanfaatkan peluang kemitraan atau franchise mini market. 

Banyak faktor di mana masyarakat saat ini memilih berbelanja di mini market daripada warung kelontong. Selain harga produk yang bersaing, di mini market konsumen gak perlu tanya harga kepada penjualnya. Tapi bisa langsung lihat melalui label harga yang tersedia. 

Kenyamanan lainnya adalah fasilitas pendingin ruangan, membuat belanja di toko kelontong satu ini jadi lebih dipilih. Tersedianya area parkir juga jadi faktor lain. 

Gak hanya itu, kelengkapan produk pun jadi alasan konsumen memilih mini market sebagai tujuan berbelanja kebutuhan sehari-hari. 

Banyaknya faktor yang mengubah gaya kebiasaan masyarakat saat inilah yang jadi peluang besar untuk usaha mini market. Kamu pun bisa memulainya dengan pilihan mini market mandiri atau waralaba.

Memulai bisnis mini market

Dalam memulai sebuah usaha, pastinya kamu perlu modal yang cukup juga rencana yang matang. Meski memiliki peluang besar, tapi kamu juga harus tahu kalau banyak pesaing di bisnis ini. Sehingga, ini bisa jadi tantangan besar buat kamu. 

Pahami akan pola belanja pelanggan, pemilihan lokasi yang tepat, ketersediaan stok barang dan harga yang bersaing adalah kunci memenangkan persaingan di bisnis mini market. 

Selain itu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam perencanaan bisnis ini: 

Usaha mandiri atau waralaba

Kalau kamu adalah tipe orang yang ingin konsep bisnis yang sudah berjalan dan brand yang sudah dikenal orang, maka pilihlah usaha mini market dengan sistem waralaba. 

Hanya saja untuk waralaba, kamu harus memiliki modal yang besar hingga ratusan juta rupiah. Belum lagi biaya untuk sewa lokasi usaha. Kalau modal ngepas, sebaiknya pikirkan cara lain dengan membuat mini market mandiri. 

Ada sejumlah kelebihan dari mendirikan mini market mandiri, yaitu:

  1. Gak perlu bayar fee atau royalti seperti halnya konsep franchise
  2. Modal awal bisa disesuaikan dengan kemampuan 
  3. Membuat mini market dengan nama sendiri dan ada peluang untuk menjual brand-nya menjadi waralaba secara nasional. 

Apapun pilihan kamu untuk usaha ini, pastikan modal cukup untuk memulainya dan kematangan perencanaan bisnis. 

Buat perencanaan bisnis

Kamu bisa memulai rencana bisnis dengan membuat nama, struktur bisnis apakah berbentuk PT, CV atau usaha pribadi. Lalu, buat rencana barang dan layanan seperti apa yang bakal kamu jual dan juga perkiraan dana yang kamu butuhkan. 

Perhitungkan modal yang dibutuhkan

Mendirikan mini market sudah pasti gak bermodal yang ecek-ecek. Paling gak kamu harus siapkan modal awal berkisar antara Rp50 juta-Rp1 miliar. 

Pastikan biaya-biaya seperti sewa lahan, biaya operasional, dan sebagainya untuk kamu bisa memperkirakan berapa modal yang dibutuhkan. 

Persiapkan perizinan dan asuransi

Nah, yang satu ini jangan sampai lupa. Perizinan sangat vital untuk kamu memulai usaha apapun. Pastikan kamu paham akan persyaratan hukum yang ditetapkan pemerintah. 

Kalau di Indonesia, ada beberapa izin yang harus kamu miliki antara lain surat izin gangguan, surat keterangan domisili perusahaan, surat pendaftaran kalau kamu beli lisensi franchise

Selain itu, untuk barang-barang dengan izin jual sendiri seperti alkohol juga harus kamu perhitungkan. Agar jelas dan lengkap informasi yang dibutuhkan, kamu bisa hubungi Dinas Koperasi dan UMKM setempat. 

Siapkan tempat

Lokasi juga termasuk persiapan yang krusial yang benar-benar harus kamu perhitungkan. Pastikan lahan parkir yang cukup sehingga pelanggan nyaman untuk berbelanja di mini market kamu. 

Selain itu, pilih tempat yang strategis seperti dekat dengan pemukiman, tempat kos, atau tempat keramaian seperti terminal dan komplek perkantoran. Dalam mencari lokasi yang pas, kamu perlu lakukan survey langsung atau bisa hubungi Dinas Koperasi setempat. 

Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan

Kalau lokasi sudah didapat, tahap selanjutnya adalah siapkan alat-alat pendukung untuk membuka toko kamu nanti. Perlengkapan tersebut seperti mesin kasir, kulkas, rak barang, kamera CCTV dan jangan lupa alarm keamanan. 

Tapi, kalau kamu membeli mini market sistem waralaba, hal-hal seperti ini gak perlu kamu pikirkan. Karena semua sudah disiapkan oleh perusahaan induk. 

Hubungi dinas terkait untuk memeriksa kelayakan

Sebelum kamu resmi membuka toko, pastikan kamu mengundang dinas terkait untuk datang untuk inspeksi. Ini perlu dilakukan agar tahu bisnis yang kamu jalankan ini prosedurnya sudah sesuai standar. 

Temukan supplier

Namanya minimarket yang menjual kebutuhan sehari-hari, jadi kamu harus menemukan supplier yang tepat untuk memasok produk-produk yang butuhkan untuk mengisi toko. Pemilihan supplier pastinya juga memiliki risiko yang harus kamu tanggung sebagai pebisnis. 

Misalnya, kamu pakai supplier tunggal, risikonya kamu harus memesan barang dalam jumlah banyak. Sedangkan jika kamu memakai banyak penyedia barang, harganya pasti akan sedikit lebih mahal. Hal lain yang harus kamu pikirkan dalam memilih penyuplai barang adalah biaya pengangkutan dari gudang stok ke minimarket kamu. 

Siapkan stok barang sesuai kebutuhan

Sebelum kamu memesan stok barang yang banyak, pastikan kamu tahu target karakteristik konsumen yang ada di lokasi toko. Kalau kamu membuka minimarket di wilayah perumahan, pastinya barang yang dibutuhkan adalah keperluan rumah tangga. 

Beda lagi kalau kamu membukanya di daerah perkantoran, kamu harus stok barang-barang seperti kopi, sarapan pagi atau makanan cepat saji. Jadi, lokasi yang kamu pilih memengaruhi stok barang yang akan kamu jual. 

Pilih karyawan

Harus kamu pahami kalau bisnis mini market pastinya risiko kehilangan itu tinggi. Banyak diberitakan pencurian di mini market yang melibatkan pembeli atau malah karyawan sendiri. 

Karena itu, kamu harus cermat dan detail dalam memilih karyawan. Gaji pegawai kamu dengan gaji yang layak dan juga penuhi segala hak mereka. Ini bisa meminimalisir risiko kehilangan di toko kamu. 

Simulasi modal usaha mini market

Seperti disebutkan di atas, kalau usaha mini market mandiri atau waralaba membutuhkan dana yang gak sedikit. Misalnya mini market Indomaret, yang membutuhkan biaya modal membuka gerai ini sekitar Rp500 juta-Rp1 miliar. 

Untuk Indomaret dengan modal Rp500 juta kamu akan mendapat fasilitas: 

  1. Peralatan elektronik dan non elektronik 
  2. Promosi persiapan pembukaan toko 
  3. Franchise fee untuk renovasi bangunan dan tambahan biaya listrik 
  4. Standar ukuran gerai 250 – 300 meter persegi. 

Angka tersebut belum termasuk gaji karyawan, Indomaret hanya menyediakan tenaga kerja yang terlatih, dan sewa bangunan. 

Jika ingin dengan sewa bangunan, kamu harus merogoh kocek Rp800 juta-Rp1 miliar. Dari nilai tersebut, dalam jangka waktu 30-42 bulan kamu sudah bisa balik modal. Sedangkan untuk mini market mandiri, berikut estimasi modal yang kamu butuhkan. 

Modal Awal

Pengadaan tempat usaha: Rp150.000.000

Rak gondola: Rp3.000.000

Lemari dan etalase: Rp4.000.000

Stag display cabinet: Rp3.000.000

Perangkat komputer: Rp4.000.000

Mesin kasir dan barcode scanner: Rp4.000.000

Meja konter kasir: Rp1.500.000

Tempat rokok: Rp500.000

Pendingin ruangan: Rp3.000.000

Pengadaan barang: Rp60.000.000

Seragam karyawan: Rp500.000

Total: Rp230.500.000  

Biaya Operasional Bulanan

Gaji karyawan (5 orang): Rp10.000.000

Air, listrik dsb: Rp1.000.000

Pengadaan barang per bulan: Rp30.000.000

Promosi: Rp2.000.000

Total: Rp43.000.000

Perkiraan Waktu Balik Modal

Asumsi Omset Bulanan  

@Rp3.000.000 x 30 hari: Rp90.000.000

Asumsi Keuntungan Bulanan  

Rp90.000.000 – Rp43.000.000: Rp47.000.000

Perkiraan Waktu Balik Modal  

Rp230.500.000 : Rp47.000.000: 4,9 bulan

Dari simulasi di atas, modal yang kamu butuhkan gak sampai Rp500 juta dengan asumsi balik modal dalam waktu lima bulan. 

Jika dibandingkan dengan minimarket waralaba, memang jauh lebih murah untuk modalnya dan waktu balik modal juga lebih singkat. 

Bagaimana cara mendapatkan modal untuk usaha mini market

Tertarik ingin mencoba bisnis ini tapi terbentur keterbatasan modal? Ada banyak cara kok buat kamu mendapat modal usaha mini market. Beberapa cara di antaranya sebagai berikut:

Tabungan

Ini adalah cara paling aman untuk memakainya sebagai modal usaha. Meski bisa dibilang modal bisnis dengan tabungan pastinya membutuhkan waktu yang lama, tapi kamu terhindar dari risiko utang. Selain itu, gak perlu memikirkan bunga dan cicilan yang harus dibayar tiap bulannya. 

Pinjaman bank

Ingin cepat mendapat modal dengan jumlah besar? Pinjaman di bank jadi solusi utama buat kamu mewujudkan mimpi berbisnis mini market. Hal ini makin mudah kalau kamu punya catatan kredit yang baik, sehingga pengajuan ke bank pun bisa lancar. 

Ada banyak produk pinjaman yang ditawarkan bank mulai dari pinjaman usaha mikro hingga kredit tanpa agunan dan kredit multiguna. Semua bisa kamu pilih berdasar nominal modal yang kamu butuhkan. 

Gunakan jasa P2P Lending

Pemberian kredit melalui jasa P2P lending mulai banyak digunakan orang beberapa tahun belakangan ini. Karena syarat yang gampang juga  prosesnya yang cepat menjadikan P2P lending ini populer dan diminati. Jadi, kalau kamu mau yang cepat dan syarat mudah, pilih jasa layanan ini. 

Joint venture

Nah, kalau ini patungan modal atau joint venture dengan rekanan yang sama-sama ingin membuka usaha mini market tapi terbentur modal. 

Kalau kamu memilih cara ini, perhatikan perjanjian kerjasama dan pembagian keuntungannya ya. Jangan sampai berat di salah satu pihak saja. 

Bagaimana cara berbisnis minimarket agar tahan lama

Berbisnis pastinya kamu harus siap untuk menanggung risiko yang akan timbul nantinya. Terlebih dengan persaingan usaha mini market yang semakin kompetitif saat ini. 

Nah, agar usaha kamu gak gulung tikar, ada beberapa langkah yang harus kamu siapkan. 

Promosi jauh-jauh hari sebelum buka

Banyak cara untuk mempromosikan pembukaan toko dengan memanfaatkan media yang ada. Kalau kamu ingin promosi di koran atau iklan radio, harus kamu pikirkan biaya memasang iklan di tiga media tersebut. 

Untuk menekan budget iklan, sosial media bisa kamu manfaatkan untuk ajang memperkenalkan toko kamu. Facebook bisa kamu coba karena memiliki target pengguna yang besar. Dengan memanfaatkan sosial media, jadi cara murah untuk berpromosi dan targetnya pun tepat sasaran. 

Kenali lingkungan sekitar

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu memilih produk sesuai dengan lokasi dan lingkungan toko berdiri. 

Misalnya, kamu buka di perkantoran, pastinya barang yang harus kamu jual makan atau minuman yang praktis. Atau jika toko kamu berada di dekat kompleks perumahan, ya perbanyak keperluan rumah tangga dan juga kebutuhan bayi juga camilan untuk anak-anak. 

Cuci gudang

Untuk menarik pelanggan, paling gak kamu harus rutin cuci gudang. Kamu bisa lakukan ini di akhir tahun untuk mengeluarkan barang-barang yang sudah mendekati masa kadaluarsa atau ketinggalan zaman. Berikan harga diskon untuk menarik pelanggan yang lebih banyak. 

Pilihan varian produk

Meski usaha minimarket ini berisiko, tapi jangan sekali-kali kamu bereksperimen menjual produk baru yang belum jelas pasarnya. Pilih merk-merk yang populer di masyarakat ketimbang kamu memasang brand yang kamu pribadi lebih suka di rak. Dalam bisnsi ini kemampuan kamu menjual produk adalah kunci bisnis ini sukses. 

Alasan konsumen memilih belanja di minimarket kamu

Tingginya persaingan di bisnis minimarket ini membuat kamu harus pintar dalam memasarkan produk dan bersaing dengan kompetitor. 

Selain memberi diskon atau menjual dengan harga lebih murah, kamu bisa meletakkan barang di rak dan menyusunnya dengan kreatif. Staf yang ramah juga bisa jadi faktor lain konsumen memilih belanja di toko kamu. 

Terus berinovasi

Jangan pernah ketinggal tren dan cara berpromosi. Ini adalah langkah penting untuk kamu bertahan dalam persaingan bisnis minimarket. Terus berinovasi dan mencari tahu kebutuhan konsumen. Sehingga bisa menjadi pembeda antara toko kamu dan pesaing. 

Lakukan introspeksi

Jika bisnis yang kamu jalankan belum terlihat hasilnya, coba introspeksi apakah strategi pemasaran yang kamu jalankan sudah tepat atau belum. Susun ulang rencana bisnis jika ada sesuatu yang gak pas. 

Manfaatkan juga musim liburan atau akhir tahun saat pembeli sepi untuk mempercantik toko kamu. Dengan begitu, saat pengunjung datang ada hal yang selalu baru saat masuk ke toko kamu. 

Sejatinya, banyak tips bisnis sukses yang bisa kamu pelajari baik lewat buku atau internet. Dengan berbekal tips di atas, yang perlu kamu lakukan selanjutnya adalah mengeksekusi ide dan semua rencana dengan baik. 

Jangan lupa untuk memperkenalkan mini market kamu dengan mengadakan grand opening. Saat grand opening ini, kamu bisa memberikan diskon harga. Selamat berbisnis! (Editor: Chaerunnisa)