Boleh Aja Punya Cicilan Motor dan Mobil Sekaligus, Asal Menghindari 5 Kesalahan Ini
Mungkin kamu sudah paham risiko depresiasi kendaraan yang cepet banget, sehingga rasanya gak rela kalau nyicil.
Tapi kalau nunggu duit terkumpul dulu pasti lama banget. Kalau pun ada, berasa berat banget hilangnya duit tabungan. Di samping itu, kredit mobil atau motor juga bisa memaksa diri jadi lebih disiplin.
Yang kepikiran begini ternyata banyak. Terbukti lho, betapa orang Indonesia sukanya beli mobil atau motor dengan cara kredit. Bahkan tak jarang yang punya cicilan motor dan mobil sekaligus!
Gak masalah sih sepanjang cashflow-nya bagus. Bagus bila besaran total cicilan mobil dan motor itu gak lebih dari 30 persen dari pendapatan.
Maka itu, bagi yang berniat beli motor dan mobil sekaligus dengan cara kredit, ada baiknya hindari beberapa kesalahan di bawah ini.
1. Buat pamer
Gak sedikit orang yang kredit mobil dan motor sekadar untuk pamer. Misalnya ingin gaya gonta-ganti tunggangan ke kantor. Atau bisa saja beli motor karena lapar mata. Gak pengin ketinggalan tren.
2. Nekat kredit saat utang numpuk
Seperti disebut sebelumnya, idealnya utang gak habiskan lebih dari 30 persen pendapatan. Siap-siap saja puyeng bila nekat ambil kredit kendaraan yang total nilainya sampai separuh dari pendapatan.
Belum lagi pengeluaran lain di luar cicilan, seperti bensin, pajak, biaya servis, atau lagi apes kena tilang pak polisi.
3. Sembarangan pilih leasing
Asal pilih leasing bisa menjadi modal awal dari bencana. Justru sebaiknya curiga bila leasing yang gampang banget setujui aplikasi tanpa proses, cicilan kecil, dan lain sebagainya.
Di samping itu, malas survei ke beberapa leasing juga merugikan. Siapa tahu di luar sana masih ada leasing yang lebih berkualitas dengan layanan oke dan tawaran bunga paling ringan.
Makanya sebelum ambil kredit kendaraan, cek dulu mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
4. Pilih tenor panjang
Prinsip berutang itu, lebih cepat lebih baik. Makin cepat tenor, maka bunga pun makin kecil.
Terapkan ini saat ajukan kredit kendaraan. Pilih tenor yang panjang sama saja mempercepat saldo menipis.
Belum lagi faktor depresiasi harga kendaraan yang makin hari makin turun. Jadinya gak seimbang antara duit yang dikeluarkan dengan nilai benda yang dimiliki.
5. Abai soal dokumen kendaraan
BPKB itu bukan sekadar bukti kepemilikan kendaraan, tapi termasuk surat berharga. Pastikan leasing atau bank yang jadi tempat utangan mobil memperlakukan dokumen itu dengan profesional.
Ada kasus di mana BPKB dijadikan jaminan oleh leasing untuk mendapatkan dana. Ketika kredit lunas, leasing bakal cari seribu alasan untuk tak menyerahkannya.
Nah, sepanjang terhindar dari kesalahan-kesalahan itu plus cashflow lancar, silakan saja ambil kredit mobil dan motor sekaligus.
Sebaiknya jangan melulu melihat dari sisi minusnya. Punya cicilan motor dan mobil sekaligus itu justru buat ningkatkan motivasi biar bisa hasilkan pendapatan lebih banyak lagi.
Okelah awal-awal terasa berat. Cuma mesti punya target dalam kurun waktu tertentu income mesti melejit naik. Syukur-syukur bisa dobel persen naiknya.
Yang bahaya itu sudah punya cicilan mobil dan motor sekaligus, eh masih nambah juga kredit gadget atau perabotan. Performa kerja di kantor juga seadanya, lempeng aja tanpa prestasi. Ini sih namanya bunuh diri.
Sebenarnya sih gak perlu pakai bumbu pusing mikirin kredit. Jadikan itu motivasi buat menambah penghasilan. Caranya? Perbaiki kinerja di kantor, laba bisnis ditambah, atau cari kerja sampingan.