Beranda
Media
Apa Itu Budgeting? Ini Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Apa Itu Budgeting? Ini Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

pengertian budgeting

Budgeting adalah bagian tak terpisahkan dari operasional perusahaan. Budgeting sangatlah penting untuk diketahui oleh para pengusaha maupun calon pengusaha. Tak jarang ditemukan para pemilik usaha mengalami kegagalan lantaran besarnya pengeluaran. 

Pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pemasukan, membuat perusahaan sulit untuk bertahan dalam jangka waktu lama.

Dengan budgeting, setiap pemasukan serta pengeluaran perusahaan terprediksi dan terukur dengan baik sehingga membantu pebisnis menentukan arah usaha di kemudian hari. 

Untuk lebih jelasnya mengenai perencanaan keuangan, mari simak selengkapnya di sini:

Pengertian Budgeting

Budgeting berasal dari kata dasar budget yang artinya adalah rencana keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis berdasarkan program kerja perusahaan.

Sementara budgeting adalah penyusunan anggaran (penganggaran) atau sebuah rencana yang disusun secara sistematis meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter, yang terjadi akibat adanya aktivitas atau kegiatan operasional dalam menghasilkan produk atau jasa. 

Penganggaran ini berlaku dalam jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang.  Sederhananya, proses ini dimulai dari tahap persiapan penyusunan rencana keuangan hingga tahap akhir dimana telah tersusunnya rencana atau budget.

Dengan mencatat kebutuhan, arus keuangan masuk dan keluar selama satu periode tertentu. Disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. 

Seiring kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai menerapkan sistem e-budgeting untuk penyusunan anggaran. E-budgeting adalah sistem informasi yang dibangun untuk menyusun anggaran.

Langkah ini dipandang efektif guna menekan penyalahgunaan anggaran yang justru bisa merugikan perusahaan di kemudian hari.

Prinsip dasar rancangan anggaran 

Dalam menyusun perencanaan anggaran ini ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipenuhi. Tujuannya, agar anggaran yang dirancang dapat disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Prinsip dasar rancangan anggaran yang dimaksud, antara lain:

1. Management involvement

Keterlibatan manajemen perusahaan dalam menyusun rencana anggaran. Dengan begitu, artinya manajemen punya komitmen dalam mencapai target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. 

2. Organizational adaption

Poin ini punya maksud bahwa rencana keuangan harus disusun sesuai dengan struktur organisasi perusahaan, di mana ada ketegasan wewenang dan tanggung jawab. Contohnya, seorang manajer tidak bisa seenaknya memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walau dia punya kuasa untuk melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahannya. 

3. Responsibility accounting

Perlu ada system responsibility accounting agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik. Polanya bisa disesuaikan dengan pertanggungjawaban manajemen keuangan perusahaan. 

4. Goal orientation

Dalam menyusun anggaran perlu ada tujuan yang realistis. Mengapa penting? Dengan adanya tujuan maka perusahaan bisa mengembangkan bisnisnya secara jangka panjang.

5. Full communication

Perencanaan dan pengendalian keuangan dapat berjalan dengan efektif apabila antar tingkat manajemen memiliki pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan target yang akan dituju.

6. Realistic expectation

Poin ini berhubungan dengan poin keempat di atas mengenai orientasi tujuan. Perencanaan keuangan perlu ada ekspektasi yang realistis untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Manajemen perlu menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan. 

7. Timeliness

Laporan mengenai realisasi keuangan harus diterima manajer yang berkompeten agar informasi tersebut bisa digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh manajemen.

8. Flexible application 

Fleksibel maksudnya, perencanaan keuangan tidak boleh kaku. Dalam perencanaan keuangan perlu ada celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi. 

9. Reward and punishment

Manajemen perlu melakukan penilaian kinerja manajer dari perencanaan keuangan yang dilakukan. Sehingga ada reward atau justru punishment yang diberikan berdasarkan kinerja mereka secara transparan. 

Manfaat budgeting untuk perusahaan

Ada berbagai alasan mengapa sebuah perusahaan harus melakukan rencana anggaran untuk meningkatkan produktivitasnya. 

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan manfaat melakukan rencana anggaran menurut Nafirin (2004).

  • Membantu perusahaan dalam memberikan batasan atas jumlah dana yang akan dicari dan dikeluarkan.
  • Untuk landasan yuridis formal dalam menentukan suatu sumber dan investasi dana.
  • Membantu manajemen terkait untuk melakukan pengawasan karena adanya rincian sumber dana dan investasi di dalam anggaran.
  • Merasionalkan sumber dan investasi dana.
  • Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun.
  • Membantu manajemen untuk menampung dan menganalisis serta membuat keputusan dalam aktivitas operasional perusahaan.

Selain itu, ada beberapa keuntungan lain yang kamu dapatkan jika menetapkan rancangan anggaran, yaitu:

1. Menjadi pedoman kerja

Rancangan anggaran ini menjadi pedoman perusahaan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan semula, yakni tujuan jangka panjang. Dengan begitu, target perusahaan akan tetap tercapai dengan baik karena setiap orang tidak memiliki tujuan sendiri-sendiri.

2. Melihat sumber keuntungan

Dengan rancangan anggaran, perusahaan bisa dengan mudah menemukan sumber keuntungan perusahaan.

Setiap bagian yang tidak produktif juga terlihat dengan jelas sehingga manajemen dapat melakukan sesuatu terhadap bagian tersebut, baik itu langkah perbaikan diri atau mungkin harus melakukan efisiensi karyawan.

3. Membantu koordinasi kerja

Dalam sebuah periode rancangan anggaran, pemilik perusahaan dapat bekerja bersama karyawan untuk membantu membangun tujuan mereka.

Dengan memiliki tujuan yang sama, maka setiap karyawan akan dengan mudah berkoordinasi dengan baik dan mampu bekerja sama sebagai tim untuk mencapai tujuan tersebut. 

Perusahaan yang menerapkan rancangan anggaran dalam proses bisnis, maka akan lebih lama bertahan karena dapat terus melakukan evaluasi dalam setiap periode penganggaran. 

Jenis budgeting

Dalam penerapannya, rancangan anggaran memiliki beberapa jenis, di antaranya:

  • Line item
  • Performance atau Programme.

1. Line item

Jenis penganggaran yang pertama ini berorientasi pada pengendalian input dengan pengendalian yang sangat rinci dengan peraturan perundangan yang sangat kaku.

Line item merupakan penganggaran dengan pendekatan tradisional yang digunakan untuk memantau jenis pengeluaran dan juga jumlah total.

2. Performance atau programme

Rancangan anggaran satu ini ditentukan oleh kegiatan atau program berdasarkan di mana dana tersebut digunakan, dengan demikian dapat membantu dalam evaluasi perusahaan.

Dalam penerapannya, memisahkan pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keselamatan masyarakat) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti penempatan staf dan peralatan).

Jenis budgeting yang dibutuhkan perusahaan

Sementara berdasarkan jenisnya, ada beberapa jenis rancangan yang harus dimiliki oleh perusahaan, di antaranya:

  1. Budget Penjualan: mengenai semua rencana penjualan selama periode yang ditentukan akan dinyatakan dalam satuan uang dan juga kuantitas penjualan.
  2. Budget Produksi: mengenai semua rencana unit yang akan diproduksi selama periode anggaran yang ditentukan berdasarkan rencana penjualan atau inventaris yang telah direncanakan. Rancangan anggaran ini adalah dasar dari biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya pabrik.
  3. Budget Biaya Bahan Baku: mengenai semua jenis perkiraan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan menyatakan jumlah bahan baku dan satuan uang. Dari anggaran ini, akan diketahui bahwa pembelian bahan baku akan digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan anggaran kas dan laba rugi.
  4. Budget Biaya Tenaga Kerja Langsung: mengenai perkiraan biaya tenaga kerja selama beberapa periode anggaran yang akan digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan anggaran tunai dan juga untung rugi. Secara umum, persiapan ini adalah perhitungan biaya tenaga kerja yang dikenal dengan dua jenis perhitungan seperti upah satuan dan upah per jam.
  5. Budget Overhead Pabrik: tentang biaya overhead pabrik selama beberapa periode anggaran yang digunakan dalam menyiapkan kas dan anggaran laba rugi.
  6. Budget Persediaan: tentang inventaris yang dimiliki perusahaan dalam periode waktu tertentu dengan perencanaan yang terperinci dan jelas.
  7. Budget Biaya Produksi: tentang biaya pemasaran dan biaya administrasi umum tentang perkiraan biaya administrasi dan biaya umum.
  8. Budget Program: tentang anggaran operasional berdasarkan semua program utama perusahaan dari jenis atau kelompok produk seperti program penelitian dan pengembangan.
  9. Anggaran Pertanggungjawaban: anggaran operasional yang disusun berdasarkan pusat pertanggungjawaban yang ada di perusahaan.
  10. Budget Belanja Modal: tentang anggaran untuk merencanakan perubahan pada aset tetap perusahaan selama periode anggaran tertentu.
  11. Budget Kas: tentang sumber dan penggunaan uang tunai dalam periode tertentu yang terdiri dari berbagai anggaran operasional dan belanja modal berdasarkan penyusunan anggaran neraca.
  12. Budget Rugi Laba: tentang untung dan rugi yang bisa didapat perusahaan selama periode yang ditentukan, digunakan sebagai dasar penyusunan neraca.
  13. Budget Neraca: tentang rencana tentang posisi keuangan seperti aset, modal, dan utang yang dimiliki oleh perusahaan dari awal hingga akhir periode.
  14. Budget Perubahan Posisi Keuangan: tentang rencana untuk mengubah aset, utang, dan modal perusahaan selama periode yang ditentukan.

Bagaimana cara menyusun anggaran?

Budgeting sendiri harus diikuti dengan empat unsur, antara lain: 

  1. Rencana: meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter, serta untuk jangka waktu mendatang. Rencana berguna sebagai tujuan perusahaan dalam budgeting. 
  2. Seluruh kegiatan lembaga atau perusahaan: mulai dari pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi, dan personalia. 
  3. Dinyatakan dalam unit moneter yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan lembaga/perusahaan yang beraneka ragam. 
  4. Berisi taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi dan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
  5. Kemudian ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi saat mau melakukan budgeting.
  6. Buat anggaran berdasarkan divisi. Nantinya masing-masing divisi harus membuat rancangan anggaran dan menuliskan rencana kegiatannya untuk satu periode mendatang.
  7. Lakukan evaluasi terlebih dahulu pada anggaran tahun sebelumnya, sebelum atau saat akan membuat anggaran yang baru.
  8. Pisahkan anggaran untuk kegiatan atau proyek yang tengah dikerjakan, dengan proyek yang dikerjakan di masa yang akan datang.
  9. Adakan pengawasan yang jelas dan baik untuk mengawasi semua perencanaan kegiatan maupun anggaran.
  10. Buat laporan keuangan dan laporan analisis.
  11. Lakukan evaluasi terhadap efisiensi dan pencapaian dari budgeting yang telah kamu lakukan.
  12. Saat penyusunan budgeting, pastikan semua pihak di perusahaan mengetahui dan memahami kegiatan budgeting ini. Agar nantinya apa yang kamu rencanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Contoh budgeting dalam perusahaan

Sebelum memulai perjalanan dalam dunia bisnis, ciptakan anggaran yang realistis untuk perusahaan. Pembuatan anggaran ini disebut pula dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). 

Berikut ini contoh budgeting pembelian bahan baku untuk usaha kecil.

Budgeting Pembelian Bahan Baku PT Tidak Mau Mundur
BahanKebutuhan

Produksi

PersediaanPembelian
1/1/201031/12/2010VolumeHargaNilai
Kayu80.0007008.00087.30015.0001.309.500.000
Melamin65.0001.0006.50070.50020.0001.410.000.000
Pipa Hias55.0008005.50059.70012.000716.400.000
TotalRp3.435.900.000

Itulah informasi mengenai budgeting dan contohnya. Perlu diketahui, penghitungan biaya anggaran yang dikeluarkan untuk proses produksi harus diperhitungkan seperti pembelian mesin dan perawatannya.

Ada juga biaya pemasaran, termasuk di dalamnya pemasangan iklan di berbagai media. Terakhir perhitungan terhadap biaya tenaga kerja yang disesuaikan dengan lokasi bisnis.

Lindungi keuangan perusahaan dengan asuransi

Pengelolaan keuangan dengan asuransi menjadi salah satu langkah penganggaran yang efisien juga sebagaimana asuransi menawarkan jaminan pemberian ganti rugi andai perusahaan mengalami musibah yang berakibat kepada kerugian secara finansial.

Khusus dalam hal ini, produk asuransi yang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan adalah asuransi properti.

Asuransi properti memberikan jaminan kepada perusahaan berupa ganti rugi atas kerusakan yang menimpa aset properti yang meliputi rumah, apartemen, gudang, atau gedung tempat mengelola usaha lainnya akibat risiko kejadian kebakaran, kebanjiran, tsunami, atau kerusuhan.

Produk Asuransi Griya A+ Wahana Tata adalah salah satu pilihan terbaik. Cari tahu informasi selengkapnya tentang asuransi properti dan produk perlindungan keuangan dari berbagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia hanya di Lifepal.

Tanya jawab

Budgeting adalah proses penyusunan budget yang dimulai dari tahap persiapan penyusunan rencana keuangan hingga tahap akhir di mana telah tersusun rencana atau budget.

Budgeting dilakukan dengan mencatat kebutuhan, arus keuangan masuk dan keluar selama satu periode tertentu. Budgeting juga disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.

Manfaat budgeting antara lain:

  • Membantu perusahaan dalam memberikan batasan atas jumlah dana yang akan dicari dan dikeluarkan.
  • Untuk landasan yuridis formal dalam menentukan suatu sumber dan investasi dana.
  • Membantu manajemen terkait untuk melakukan pengawasan karena adanya rincian sumber dana dan investasi di dalam anggaran.
  • Merasionalkan sumber dan investasi dana.
  • Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun.
  • Membantu manajemen untuk menampung dan menganalisis serta membuat keputusan dalam aktivitas operasional perusahaan.

Budgeting adalah pedoman perusahaan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan semula, yakni tujuan jangka panjang. Dengan begitu, target perusahaan akan tetap tercapai dengan baik karena setiap divisi bisa beroperasi sesuai dengan penganggaran yang telah ditentukan.

Penyusunan budget sebagai berikut:

  • Identifikasi dan evaluasi variabel eksternal
  • Pengembangan tujuan umum perusahaan
  • Pengembangan sasaran khusus bagi perusahaan
  • Pengembangan dan evaluasi strategi perusahaan
  • Instruksi perencanaan manajemen eksekutif
  • Persiapan dan evaluasi perencanaan proyek
  • Pengembangan dan persetujuan rencana laba strategis beserta taktik penerapannya
  • Penggunaan laporan kinerja periodik
  • Penggunaan anggaran biaya fleksibel
  • Penerapan tindak lanjut.

Penyusunan rencana anggaran sebaiknya dilakukan beberapa bulan sebelum tahun anggaran baru dimulai. Pada tahap ini, maka manajemen memiliki peran penuh untuk melakukan penyusunan.

Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan