Budidaya Ikan Gurame Cuma Butuh Modal Awal 940 Ribu Saja

usaha budidaya ikan gurame

Usaha budidaya ikan gurame menyimpan potensi sebagai salah satu jenis usaha yang menjanjikan keuntungan besar dan stabil ketimbang ikan air tawar yang lain.

Permintaan konsumen yang masih tinggi yang membuat para pelaku usaha ikan gurame nggak perlu mengkhawatirkan risiko persaingan usaha sebagaimana nyatanya ada banyak rumah makan yang menyediakan ikan gurame sebagai salah satu menunya.

Nah, dalam artikel ini kamu bakal bisa mempelajari mengenai seluk-beluk bisnis ikan gurami. Jangan lupa juga apabila bisnis kamu sudah mulai besar dan memiliki karyawan, kamu bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk asuransi karyawan kamu. Dengan demikian, kamu bisa mengurangi risiko yang bisa saja terjadi selagi berbisnis.

Jenis-jenis ikan gurame

Ikan gurame memiliki bentuk fisik yang khas. Tubuhnya berbentuk pipih yang agak panjang dan lebar. Seluruh tubuhnya tertutup sisik yang kuat dengan tepi yang agak kasar.

Memiliki mulut yang kecil cenderung miring dan nggak tepat di bawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.

Antara gurame yang satu dengan yang lain memiliki keunikan sendiri. Kamu perlu mengetahui jenis-jenis ikan gurame sebelum memulai budidaya ikan gurame. Berikut jenis-jenis ikan gurame.

Jenis Ikan Gurame

Spesialisasi

Gurame Soang

Kamu biasa menjumpai gurame jenis gurame soang di pasar atau di rumah makan yang menyajikan menu gurame. Beratnya kira-kira 70 gram hingga 1,2 kg saat umurnya menginjak 12 bulan.
Gurame Jepang

Gurame Jepang sangat terkenal di Jawa Tengah. Nggak jauh beda dengan Gurame Soang, kamu bisa menemuinya di pasar dengan bobot hingga 3-4 kg per ekornya.

Gurame Porselin

Jenis gurame ini memiliki warna kulit agak merah muda dan keperakan. Ukurannya lebih kecil dengan berat rata-rata 1,5 kg hingga 2 kg saat masa siap panen.

Gurame Kapas

Gurame kapas berwarna putih dengan sisik yang lebih keras. Beratnya agak ringan ketimbang gurame yang lain, yakni 1,5 kg.

Gurame Bastar

Gurame Bastar berwarna abu-abu dengan bobot tubuh mencapai 6 kg hingga 9 kg. Meskipun begitu, produktivitas telur gurame ini rendah. Alhasil Gurame Bastar jarang sekali dikonsumsi masyarakat.

Gurame Blue Safir

Gurame Blue Safir memiliki garis merah dengan berat maksimal 2 kg.

Gurame Paris

Adapun Gurame Paris memiliki warna merah muda cenderung keemasan. Bobot maksimalnya 1,5 kg. Biasanya, kamu akan menjumpai sajian Gurame Paris dengan digoreng kering.

Cara memulai usaha budidaya ikan gurame

Setelah mengetahui sedikit informasi mengenai ikan gurame dan jenis-jenisnya, sudah kamu memutuskan jenis ikan gurame mana yang akan dibudidaya? Kalau udah, yuk kita pelajari tahapan budidaya ikan gurame.

1. Seleksi indukan

Langkah awal, kamu harus memilih indukan yang tepat. Sebab, indukan gurame yang baik akan menghasilkan telur yang lebih baik lagi yang memiliki daya tahan serta kemampuan hidup. Gimana cara memilihnya?

Ciri-ciri indukan yang siap dipijahkanCiri-ciri ikan gurame yang tepat adalah yang memiliki perut lembek saat kamu raba dan membesar ke arah belakang. Anus akan tampak putih kemerahan.
Ciri-ciri indukan betina yang baikUntuk indukan betina yang sebaiknya kamu pilih yang memiliki perut bundar. Warna badan relatif lebih terang dengan susunan sisik sedikit terbuka. Gerakan ikan juga lebih tenang dan lamban.
Ciri-ciri indukan jantan yang baikAdapun untuk indukan jantan, kamu harus memilih ikan dengan warna badan kemerahan dan hitam terang. Memiliki susunan sisik yang normal dan bagian perut ikan yang meruncing. Sedangkan gerakan ikan jantan biasanya akan lebih lincah.

2. Proses Pemijahan

Jika sudah mendapatkan indukan betina dan jantan yang tepat, proses selanjutnya ada pemijahan atau mengawinkan kedua ikan tersebut. Proses ini sangat penting karena kamu akan mendapatkan calon-calon ikan gurame yang baru. Berikut proses tahapannya:

Tahap-Tahap Pemijahan

Yang Harus Dilakukan

1

Membuat sarang pemijahan

Sarang pemijahan terbuat dari kelapa, rajutan karung atau ijuk yang diletakkan di atas anyaman tali. Tujuannya agar memudahkan induk jantan untuk menyusun sarang.
2

Pindahkan induk

Induk yang terpilih dipindahkan ke kolam pemijahan dengan menggunakan baskom atau ember besar berisi air agar ikan nggak gampang stres. Perbandingan antara ikan jantan dan betina saat ditebar di dalam kolam dengan luas 5 m² adalah 1:3.
3Proses PemijahanPemijahan akan terjadi tepat satu minggu setelah induk berada di kolam. Induk jantan akan membuat sarang lalu induk betina meletakkan telur-telurnya di sana. Selain itu, tugas induk betina juga menjaga telur. Setelahnya, induk jantan akan membuat sarang lagi untuk betina yang lain dan akan membuahi telur ikan betina selanjutnya.
4Penetasan TelurUntuk mengetahui apakah proses pemijahan berjalan lancar kamu dapat melihatnya dengan mengamati permukaan air kolam. Jika tercium bau amis yang diikuti munculnya banyak minyak di permukaan air, maka proses pemijahan berhasil. Adapun faktor yang membuat proses pemijahan berhasil di antaranya kondisi perairan, susu kolam pemijahan hingga kualitas pakan yang diberikan.

Umumnya, proses pemijahan akan berlangsung selama tiga hari. Jumlah telur yang dihasilkan sekitar 5000-7000 telur. Perhatikan saat kamu mengangkat sarang.

Caranya dengan memegang sisi luar bagian bawah sarang. Kamu harus berhati-hati dalam proses ini sebab bisa mempengaruhi keberhasilan penetasan telur.

3. Proses persiapan bak pendederan

Namun, sebelum memindahkan benih ikan, kamu harus menyiapkan kolam atau bak pendederan.Bersihkan bakal calon kolam tersebut lalu keringkan.

Apabila kamu menggunakan kolam tanah, maka tanah dicangkul terlebih dulu untuk mempercepat proses dekomposisi.

Lalu, perbaiki saluran keluar-masuk air kolam dengan memasang filter atau saringan di pintu saluran masuk air. Tujuannya untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.

Berikut ini cara mempersiapkan kolam atau bak pendederan.

  • Pada H-10 tebarkan secara merata GDM SaMe granule bio organik dengan dosis 150 kg/ha lalu masukkan air hingga setinggi 30 cm.
  • Larutkan 5 kg GDM Black BOS dengan air. Lalu, tebar merata ke air kolam. Tujuannya untuk menjaga pH air kolam tetap stabil sekaligus mempersiapkan kolam agar mikroorganisme baik yang dibutuhkan oleh ikan gurame bisa tumbuh dengan optimal.
  • Pada H-7 sebelum tebar, semprotkan suplemen organik cair GDM spesialis perikanan ke dalam kolam dengan dosis 10 liter/ha.

4. Proses pendederan

Saat kolam udah siap, benih ditebar di pagi hari sekitar pukul 07.00- pukul 09.00 atau sore hari untuk menghindari stres pada ikan.

Sebelum ditebar, jangan lupa mengadaptasikan air kolam terlebih dulu. Caranya yaitu mengapungkan wadah berisi benih ikan di permukaan air kolam hingga terjadi penyesuaian suhu. Atau, buka wadah agar benih keluar dengan sendirinya dan masuk ke dalam kolam. 

Adapun persiapan dan pembuatan kolam ikan gurame sebagai berikut.

Syarat lokasi kolam ikan gurame

Kolam tempat budidaya ikan berlokasi pada ketinggian antara 50-400 mdpl. Suhu air berkisar 24-30 derajat celcius, gurame perlu berada di tempat yang memiliki kestabilan suhu.

Kualitas air bersih dan nggak boleh keruh. Memiliki derajat keasaman 9pH) antara 7-8 dengan kandungan oksigen terlarut minimal 2 mg/L.

Persiapan dan pembuatan ikan gurame

Ada 3 jenis kolam yang bisa kamu buat untuk budidaya ikan gurame, di antaranya:

1. Kolam Tanah

Gali lokasi bakal kolam ikan sesuai dengan kriteria syarat kolam ikan sebelumnya. Buat pematang dengan tinggi 1 m dan lebar 0,5 m untuk bagian atas dan 1 m untuk bagian bawah.

Jangan lupa untuk memasang pipa atau bambu besar untuk mengatur keluar-masuknya air. Cangkul tanah pada dasar kolam sedalam 30 cm lalu ratakan kembali. Tujuannya agar tanah menjadi lembut setelah diberi air.

Buatkan saluran pada bagian tengah kolam dengan bentuk memanjang. Mulai dari pintu masuk air hingga pintu keluar air.

Buat dengan ukuran lebar 0,5 m dan kedalaman 15 cm. Saluran ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya gurame ketika proses pemanenan. 

Pupuk kolam dengan GDM SaMe sebanyak 150 kg/ha, lalu masukkan air hingga ketinggian 30 cm pada 10 hari sebelum tebar benih.

Terakhir, larutkan GDM Black BOS sebanyak 5 kg setiap 1 ha lahan secara merata pada 10 hari sebelum tebar benih.

2. Kolam Tembok

Buatlah tembok atau beton saat kolam sudah digali. Di tengah kolam dipasang saluran atau bat, semacam kubangan, untuk mempermudah proses pengisian atau pembuangan air. Saluran tersebut juga berfungsi saat musim panen tiba. Diamkan kolam selama 2-3 hari.

Lalu, taburkan pupuk kolam dengan GDM SaMe sebanyak 150 kg/ha. Masukkan air hingga ketinggian 30 cm di hari ke-10 sebelum tebar.

Larutkan GDM Black BOS sebanyak 5 kg setiap 1 ha lahan secara merata pada 10 hari sebelum tebar benih. Diamkan selama 10 hari, hingga mikroorganisme, plankton atau atau zooplankton yang dibutuhkan oleh ikan tumbuh dan berkembang.

3. Kolam Terpal

Bangun dan lebarkan terpal menyerupai kolam dengan bantuan penopang bambu atau kayu dengan kedalaman 90 cm.

Kolam tersebut diisi air dan diamkan kira-kira selama 1 minggu. Hal ini bertujuan untuk menetralkan kolam terpal dari bahan kimia dan merangsang pertumbuhan plankton sebagai makanan ikan gurame.

Larutkan GDM Black BOS sebanyak 5 kg setiap 1 ha lahan secara merata pada 10 hari sebelum tebar benih. Diamkan selama 10 hari, hingga mikroorganisme, plankton atau zooplankton yang dibutuhkan oleh ikan tumbuh dan berkembang.

5. Perawatan kolam ikan gurame

Berikut cara merawat kolam ikan gurame berdasarkan jenis kolamnya.

  • Kolam Tanah. Periksa volume air yang ada di dalam kolam. Amati warna kolam secara berkala. Jika ditemukan air yang keruh harus segera diganti. Jangan lupa untuk selalu memeriksa pH air kolam. Periksa juga suhu kolam secara berkala. Aplikasikan 10 liter Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan untuk 1 ha lahan disetiap 10 hari sekali.
  • Kolam Tembok. Bersihkan kolam dari kotoran yang membuat air menjadi keruh. Tetap jaga kebersihan air di dalam kolam. Gantilah air kolam setiap 1 sampai 2 minggu sekali. Pergantian air secara efektif dilakukan sebanyak 30% dari air di dalam kolam. Aplikasikan 10 liter Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan untuk 1 ha lahan disetiap 10 hari sekali. Terakhir, periksalah pH air kolam.
  • Kolam Terpal. Bersihkan terpal agar tidak terjadi pengendapan bahan organik berlebih yang bisa mempengaruhi kualitas air kolam. Lalu, isilah kolam terpal dengan air yang tepat. Kamu bisa memasukkan eceng gondok ke dalam kolam untuk mengurangi efek suhu tinggi dalam kolam. Selain eceng gondok, kamu juga bisa menanam pohon peneduh di sekitar kolam. Bersihkan kolam secara berkala agar kualitas air di dalam kolam tetap terjaga. Aplikasikan 10 liter Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan untuk 1 ha lahan disetiap 10 hari sekali. Terakhir, periksalah pH air kolam.

6. Proses pemindahan bibit dari bak pendederan ke kolam

Jika ikan terlihat sudah berkembang, maka ikan siap dipindahkan ke dalam kolam khusus untuk membudidaya hingga saatnya panen tiba. Adapun proses pemindahannya sebagai berikut.

  • Keluarkan air dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
  • Gunakan scoop net untuk menangkap ikan.
  • Kemudian benih dimasukan ke dalam wadah berisi air.
  • Letakkan wadah secara mengapung pada kolam dan biarkan ikan beradaptasi dengn suhu kolam dan dikeluarkan secara perlahan.

7. Cara perawatan

Dalam merawat ikan gurame, ada perbedaan cara antara merawat ikan gurame kecil dan besar. Berikut cara perawatannya untuk masing-masing ikan.

Merawat ikan gurame kecilUntuk ikan gurame kecil, kamu harus memperhatikan sirkulasi air dan kualitas air yang baik. Pemberian pakan yang berkualitas juga perlu diperhatikan.
Merawat ikan gurame besarSama halnya dengan ikan gurame kecil, kamu juga perlu memperhatikan kebersihan dan suhu air kolam. Jika air kotor maka hal tersebut dapat menimbulkan penyakit untuk ikan gurame. Kadar pH air kolam juga wajib dijaga kenetralannya.

8. Cara pemberian pakan

Perhatikan saat memberikan pakan ikan. Cacing sutra merupakan salah satu pakan alami untuk ikan gurame. Kamu perlu memperhatikan kualitas pakan yang akan kamu berikan untuk ikan gurame.

Baik ikan gurame kecil maupun ikan gurame besar, keduanya memiliki jenis pakan yang berbeda-beda.

  • Pakan ikan gurame kecil. Kamu bisa memberikan pelet halus dengan takaran 10% dari total bobot keseluruhan untuk pakan ikan gurame kecil.
  • Pakan ikan gurame besar. Adapun ikan gurame berumur beberapa bulan bisa diberikan pakan seperti daun talas, daun pepaya, dan daun singkong. Selain itu, kamu juga bisa memberikan pakan selingan berupa dedak, ampas tahu, dan bungkil kedelai. Pemberian pelet ikan juga disarankan sebab pelet ikan memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik.

9. Siap panen

Untuk ukuran ikan sebesar telapak tangan, kamu memerlukan waktu panen selama 8 bulan. Nggak hanya asal panen, kamu harus memperhatikan bagaimana caramu panen.

Gunakan jaring yang halus agar tidak merusak sirip ikan. Sebab jika sirip ikan rusak maka bisa menurunkan kualitas ikan.

Selain jaring, kamu juga bisa menangkapnya menggunakan tangan kosong. Caranya dengan menelusuri kolam. Angkatlah ikan secara perlahan-lahan lalu masukkan ke dalam wadah agar bisa langsung dijual. 

Dapatkan hingga Rp30 juta per bulan dengan menjadi agen asuransi di Lifepal. Daftarkan diri di Lifepal Agent Academy dan raihlah komisi sebanyak-sebanyaknya.

Ukuran dan harga benih

Semakin besar ukuran benih maka harganya pun akan semakin mahal. Jadi, disarankan untukmu membeli benih dengan ukuran di atas 2 cm.

Dan, bukan mengambil benih telur ikan, ya. Sebab, jika kamu ternak dari ukuran telur, biasanya akan membutuhkan perawatan yang lebih sulit. Kamu harus menjaga telur hingga telur menetas dengan sempurna. 

Berikut kisaran harga jual benih ikan gurame.

Ukuran Benih Gurame

Kisaran Harga / Ekor
2-3 cm

Rp135

3-4 cm

Rp175
4-6 cm

Rp300

Di atas 6 cm

Rp500

Berapa modal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan gurame?

Berikut rincian modal awal yang harus kamu keluarkan untuk memulai usaha budidaya ikan gurame.

  • Sewa lahan untuk kolam: Rp300.000/bulan
  • 3 buah terpal 2×3: Rp90.000
  • 2 kg pupuk untuk dasar kolam: Rp30.000
  • 3 kg Gurame Indukan: Rp180.000
  • 3 ember besar: Rp180.000
  • 10 kg pellet: Rp60.000
  • Kebutuhan lain: (berkisar) Rp200.000

Setelah dihitung, kira-kira modal awal yang kamu butuhkan adalah Rp940 ribu. Modal tersebut belum termasuk jasa mencangkul kolam dan membeli cangkul, ya. 

Sekalipun terlihat sedikit modal yang akan kamu keluarkan. tapi, kamu harus tetap memperhatikan pengelolaan keuangannya, ya. Biar nggak ngeluarin modal yang nggak semestinya dikeluarkan. Yuk, mulai budidaya ikan gurame!

Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang bisnis? Lihat pertanyaan populer seputar bisnis di Tanya Lifepal.