Budidaya Ikan Nila untuk Pemula Dapat 6,5 Juta Sekali Panen

tips budidaya ikan nila

Budidaya ikan nila adalah salah satu bisnis yang memiliki perawatan yang mudah dengan pakan yang relatif murah. 

Belum lagi peminat ikan air tawar ini sangat banyak karena rasanya yang lezat, sehingga potensi pasarnya besar. Selain memiliki rasa yang lezat, ikan nila juga mengandung banyak nutrisi yang baik untuk tubuh dan jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan daging sapi.

Sama halnya dengan budidaya ikan lele, ikan nila juga dapat dilakukan dengan media kolam yang efisien yakni dengan kolam terpal sehingga tidak perlu menyiapkan lahan yang luas.

Namun, untuk dapat melakukan bisnis ini dengan baik, kamu perlu memperhatikan beberapa tahapan dengan baik. Berikut adalah cara budidaya ikan nila yang harus diperhatikan bagi para pemula.

Cara-Cara Budidaya Ikan Nila

Ada lima langkah dasar yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis budidaya ikan nila, simak cara-caranya di bawah ini.

1. Memilih lokasi yang sesuai

Ikan nila termasuk ikan yang mudah dibudidayakan di berbagai media, seperti kolam terpal, kolam tanah, hingga kolam beton.

Sebelum memilih kolam yang tepat, perlu diperhatikan beberapa poin berikut ini:

  • Pilih lokasi yang akan memudahkan dalam proses pengawasan.
  • Cari lokasi yang tidak banyak ditumbuhi rumput liar.
  • Pastikan lokasi yang dipilih mendapatkan sinar yang baik.
  • Berada di dataran rendah dengan ketinggian 500 m di atas permukaan laut.
  • 2. Siapkan kolam yang pas

    Setelah memilih lokasi yang sesuai, maka kini saatnya untuk menyiapkan kolam yang pas. Ada tiga jenis kolam yang bisa dipilih beserta keunggulannya, yakni:

  • Kolam tanah, tanah liat yang menjadi dasar kolam akan menumbuhkan jasad renik, plankton, dan sejenisnya yang akan menjadi makanan ikan nila.
  • Kolam beton, sangat cocok bagi yang menginginkan kolam permanen dan memiliki tanah yang gembur sehingga sulit membuat kolam tanah.
  • Kolam terpal, cocok untuk yang ingin melakukan budidaya di sekitar rumah dengan pekarangan yang tidak besar. Dengan kolam ini maka tidak perlu terlalu sering memasukkan air selama tidak ada kebocoran.
  • 3. Pemilihan benih ikan nila yang tepat

    Sebelum menebar benih, putuskan terlebih dahulu jenis nila apa yang akan dibudidayakan. Pilih ikan nila yang paling banyak pasar cari. Saat ini, kurang lebih terdapat lima jenis ikan nila yang paling banyak dijual, yakni:

  • Ikan nila merah
  • Ikan nila citralada
  • Ikan nila srikandi
  • Ikan nila GESIT (Genetically Supermale Indonesia Tilapia)
  • Ikan nila Nirwana
  • Jika sudah menentukan benih ikan nila jenis apa yang akan dibeli, selanjutnya benih tersebut dapat dibeli dari toko benih ikan atau dari koperasi perikanan. Namun perlu diingat, ada baiknya memilih benih dengan ukuran yang seragam agar mudah memberikan pakan nantinya.

    Untuk proses penebaran ikan, harus dilakukan dengan memasukkan benih beserta wadahnya ke dalam kolam selama setengah jam agar ikan cepat beradaptasi dan mengurangi jumlah benih yang mati.Setelah itu, miringkan wadah agar ikan nila keluar dengan sendirinya.

    4. Pemilihan pakan ikan nila yang aman

    Dalam proses budidaya ikan nila, menyiapkan pakan adalah pengeluaran yang paling sering dilakukan. Pakan nila yang baik adalah ppakan yang bersih dan diberikan secara  teratur antara pagi dan sore hari.

    Pada umumnya, ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Untuk mengetahui rata-rata bobot dari setiap ikan nila yang dimiliki, setiap dua minggu sekali dapat dilakukan pengambilan sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah yang harus diberikan. Berikut ini adalah perhitungan dosis pakan yang dibutuhkan.

    Misalnya dalam satu kolam terdapat 1000 ekor ikan nila berukuran 15 gram per ekor, maka banyaknya pakan yang dibutuhkan adalah:

    15 gram x 1000 ekor x 3% = 450 gram atau 4,5 kg per hari

    5. Pengelolaan air

    Selain pakan, kualitas air sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan ikan nila. Makanya perlu untuk dipastikan kandungan oksigen dalam kolam selalu cukup. 

    Bila kandungan oksigen menurun, segera perderas sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Sedangkan bila air tercium bau busuk, segera ganti air tersebut dengan mengeluarkan sepertiga air kolam kemudian masukkan air baru.

    Cara perawatan ikan nila

    Setelah mengetahui bagaimana budidaya ikan nila, maka kini saatnya mengetahui bagaimana perawatan ikan nila setiap harinya. Berikut adalah ulasannya.

    1. Cara penebaran benih ikan

    Penebaran benih ikan nila tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Sebab ini menentukan seberapa baik tumbuh kembang ikan tersebut. 

    Kolam yang siap diisi ikan nila adalah kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm dengan porsi penebaran sebanyak 15 – 30 ekor dan asumsi berat 10 – 20 gram per ekor. Serta akan dipanen dengan ukuran 300 gram per ekor.

    Sebelum melakukan penebaran, perlu diketahui ikan juga harus beradaptasi sehingga risiko ikan stres dan mati semakin kecil. Caranya sebagai berikut:

  • Masukkan benih beserta wadahnya ke dalam kolam selama setengah jam guna menyesuaikan suhu.
  • Buka tali pengikat pada wadah dan biarkan suhu dalam wadah keluar.
  • Miringkan wadah dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya.
  • 2. Pengendalian hama

    Hama bisa muncul kapan saja dalam tahap perkembangan ikan nila hingga panen. Apabila ikan sudah terkena hama, maka virus dan bakteri pada ikan yang terkena akan mudah menular pada ikan lainnya. 

    Indikasinya dapat berupa muncul jamur berwarna putih, stres, tidak mau makan, dimakan hama, hingga mati mendadak.

    Empat hal yang harus diperhatikan untuk mencegah munculnya hama adalah:

  • Memastikan kualitas air selalu baik.
  • Mengontrol kebersihan kolam.
  • Menjaga pasokan pakan agar tidak kurang dan berlebihan.
  • Mempertahankan suhu kolam.
  • Memilih bibit yang tidak terindikasi stres.
  • 3. Masa panen ikan nila

    Waktu panen ikan nila amat bervariasi antara 2 hingga 7 bulan tergantung lokasi dan berat ikan tersebut.

    Kadang panen ikan nila dapat jauh lebih cepat, jika berat ikan sudah berada di angka panen. Oleh karena itu penting untuk dilakukan pengukuran bobot ikan setiap dua minggu sekali.

    Umumnya ikan dijual dalam tiga kondisi, yaitu:

  • Kondisi hidup, dijual ke restoran atau luar kota.
  • Kondisi hidup atau mati, biasa dijual pada ibu rumah tangga melalui pasar tradisional.
  • Kondisi mati, biasa dijual di pasar swalayan.
  • Kondisi beku, biasa dijual ke luar kota maupun luar negeri.
  • Tips pemasaran ikan nila yang menguntungkan

    Budidaya ikan nila memang tergolong tidak sulit, tapi ke mana pemasaran yang bisa kasih banyak keuntungan. Untuk lebih jelasnya simak ulasanya berikut ini.

    Menjual ke pengepul

    Pengepul akan datang langsung ke lokasi budidaya ikan nila yang kita miliki dan mengambil langsung di kolam.

    Biasanya harga jual melalui pengepul cenderung lebih murah. Misal harga jual Rp50 ribu per kg di pengepul justru Rp30 ribu per kg. Selisih ini diklaim pengepul sebagai biaya transportasi dan risiko jika ikan tidak laku.

    Menjual ke pengecer di pasar

    Dengan memutuskan menjual ke pasar, maka kamu menjamin memiliki stok ikan untuk para pedagang tersebut meski tidak dalam waktu panen.

    Menjual sendiri

    Menjual sendiri tentu memiliki tantangan yang lebih besar, kamu bisa menawarkan ke tetangga atau menitipkan ke penjual sayur keliling. Selain cara tersebut, dapat juga dilakukan dengan menjual secara online melalui berbagai aplikasi penjualan online maupun media sosial lainnya.

    Estimasi modal budidaya ikan nila

    Berikut adalah estimasi budidaya ikan nila yang harus disiapkan.

    Modal awal

    KeteranganHarga
    Kolam nila terpalRp2 Juta
    Jaring Rp150 ribu
    Pompa airRp500 ribu
    Wadah dan jerigenRp100 ribu
    Alat pembersih kolamRp100 ribu
    TotalRp2,85 juta

    Biaya produksi yang dibutuhkan selama satu periode panen (3 bulan)

    KeteranganHarga
    Bibit Ikan nila 5000 ekor Rp2 Juta
    Pakan ikan nila 300 kgRp2 juta
    Obat-obatanRp2 juta
    PengemasanRp500 ribu
    TotalRp6,5 juta

    Biaya-biaya tambahan

    KeteranganHarga
    Air dan listrikRp1,2 juta
    Biaya penyusutan lainnyaRp1,7 juta
    TotalRp2 juta

    Dengan rincian biaya di atas, maka keuntungan yang bisa kamu dapatkan selama masa panen jika harga jual nila per kilo Rp30 ribu dengan per kilonya berisi 10 ikan adalah:

  • Total ikan nila per kilo: 5000 ekor/10 = 500 kg
  • Keuntungan kotor: 500 kg x Rp30 ribu = Rp15 juta
  • Keuntungan bersih (pendapatan kotor – biaya produksi – biaya lainnya): Rp15 juta – (Rp6,5 juta + Rp2 juta) = Rp6,5 juta
  • Jadi, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dalam sekali panen adalah Rp6,5 juta.

    Kelebihan dan kekurangan budidaya ikan nila

    Ikan nila punya kelebihan sebagai salah satu komoditas yang paling banyak dicari masyarakat ketika ingin menyantap ikan lezat sebagai menu makan. Selain itu, ikan nila memiliki perawatan yang mudah untuk dilakukan.

    Namun, ikan nila adalah jenis ikan yang senang berada di kondisi air bersih dengan sirkulasi air yang konstan. Ini tentunya akan menyulitkan jika tidak memiliki sumber air yang melimpah atau hanya mengandalkan air tanah, apalagi jika musim kemarau tiba dan air mengering.

    Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk budidaya ikan nila sebaiknya pastikan lahan yang sudah ditentukan sesuai dengan standar perawatan ikan nila, seperti berada di area sumber air melimpah seperti sungai ataupun irigasi sehingga bisnis budidaya tetap lancar dan panen melimpah.