Buka Usaha Kantin Sekolah dengan Modal Mulai dari Rp 4 juta-an Kenapa Gak?
Meski status ibu rumah tangga, bukan berarti enggak bisa cari penghasilan sendiri. Tinggal dipoles saja potensinya.
Pasti setuju dong yang namanya kaum wanita itu dikarunai segudang bakat. Ketika bakat itu dipertemukan dengan ide bisnis, maka ujungnya adalah income!
[Baca: 10 Pekerjaan Fleksibel bagi Ibu Muda]
Kali ini ide bisnisnya adalah buka usaha kantin sekolah. Kenapa kantin sekolah? Karena sekolah adalah lokasi usaha yang strategis. Ingat ya prinsip orang berbisnis itu selalu dititik beratkan LOKASI, LOKASI, dan LOKASI!
Sekolah jelas menjadi lokasi usaha yang banyak diminati karena lalu lintas pengunjungnya terbilang tinggi. Biar jelas, berikut ini alasan buka usaha kantin sekolahan.
-Calon pembelinya sudah ada, yakni siswa, guru, pegawai, dan orangtua siswa
-Tingkat kompetisinya rendah karena pihak sekolah melarang menjual produk yang sama di satu kantin
-Siswa dianjurkan jajan di kantin
Cuma perlu diingat, yang namanya buka usaha kantin di sekolah itu tetap ada risikonya. Ada beberapa risiko yang disadari sejak awal ketika buka usaha ini. Cekidot ini yak.
-Jam operasional singkat, biasanya tutup pas jam bubaran sekolah
-Weekend, tanggal merah, liburan semester, bulan puasa, hari raya, libur
-Butuh pekerja untuk melayani karena pembeli akan membludak saat jam istirahat
Setelah itu barulah dipertimbangkan apakah akan menekuni usaha kantin sekolah ini. hanya nilai plusnya, jenis usaha ini tak perlu membutuhkan waktu panjang. Kan jam operasionalnya ikut jam sekolah. Jadi tak perlu khawatir tugas-tugas di rumah terbengkalai.
Lalu bagaimana mulainya? Ya langkah pertama adalah survei lokasi dong. Cari dan himpun informasi seputar peluang bisnis usaha kantin di sekolah-sekolah. Data-data apa saja yang diperlukan?
Jumlah siswa
Makin banyak siswa, maka makin besar peluang produk yang dijajakan dibeli. Usahakan cari informasi produk apa saja yang digemari mereka. Bikin perkiraan produk yang dijajakan minimal 10 persen terserap.
Level sekolah
Sesuaikan produk dengan level sekolah. Misalnya makanan untuk kantin SD pasti beda dengan kantin SMP atau SMA. Kemudian usahakan pilih sekolah untuk kalangan menengah ke atas karena daya beli mereka lebih tinggi daripada sekolah negeri.
Kompetitor
Survei ke kantin sekolah untuk melihat produk apa saja yang dijajakan di sana. Jangan lupa cek harganya karena itu bisa jadi pembanding. Langkah ini menjadi penentu apakah harga yang hendak ditentukan terlalu mahal atau sebaliknya.
Harga sewa
Ingat Mom, buka di kantin sekolah enggak gratis. Maka itu tanyakan dengan detail harga sewanya berapa dan itu menyangkut apa saja. Misalnya apakah ada lagi biaya listrik, air, kebersihan, dan penitipan barang.
Kalau kewalahan melayani siswa, bisa saja menyewa orang lain untuk membantu
Keamanan
Ini juga penting karena menyangkut barang modal. Apakah sekolah itu punya tenaga keamanan 24 jam, kantinnya bertipikal terbuka atau kubikal, dan apakah ada rolling door, dan lain sebagainya.
Ketika sudah menemukan lokasi kantin sekolah yang pas, langkah berikutnya adalah bikin proposal. Proposal itu berisi aneka produk yang hendak dijajakan di kantin. Usahakan cantumkan juga peralatan yang digunakan. Misalnya saja gerobak, peralatan masak, estimasi konsumsi listrik, dan lain sebagianya.
Pastikan proposal itu menarik dan produk yang dijual sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan sekolah, seperti terjaga kebersihannya, bergizi, dan sesuai dengan standar kesehatan pangan.
Sebaiknya sebar proposal itu ke lebih dari satu sekolah. Hal ini akan membuat probabilitas proposal diterima bisa tinggi. Ada tiga kemungkinan respons sekolah dari proposal itu. Pertama, ditolak. Kedua, masih dipertimbangkan. Dan ketiga, diterima dan diminta untuk bayar uang muka sewa.
Jelas dong kalau reaksi pertama dan kedua memaksa untuk keliling cari sekolah lain lagi. Beda kalau reaksinya ketiga, diterima! Cihuuuuy. Silakan bersorak.
Modal Rp 4 Juta Cukup Enggak Ya?
Sebenarnya buka usaha kantin itu tak perlu modal gede. Tentu dengan catatan jenis produk yang dijual tak membutuhkan modal yang besar. Misalnya saja jajanan pasar, jus buah, atau panganan ringan lainnya. Lalu cukupkah modal Rp 4 juta?
[Baca: Jangan Jadikan Modal Mepet Jadi Alasan Tak Buka Usaha]
Sebelum jawab itu cukup apa enggak, ada baiknya bikin analisa biaya dan investasi. Seperti apa bentuknya? Cekidot lagi yang ini ya.
Investasi awal
-Uang muka sewa lahan kantin Rp 500.000 (termasuk meja dan kursi)
-Etalase dan dekorasi kantin Rp 1.000.000
-Perlengkapan kantin Rp 100.000
Operasional
-Biaya pekerja Rp 500.000/bulan
– Biaya sewa tempat Rp 200.000/bulan
-Biaya listrik dan air Rp 100.000/bulan
-Belanja produk Rp 1.600.000
Dengan begitu, modal yang dikeluarkan kali pertama sebagai berikut:
Biaya Investasi Awal Rp 1.600.000
Biaya operasional Rp 800.000
Biaya belanja produk Rp 1.600.000
Total Rp 4.000.000
Yang terpenting adalah kebersihan makanan dan lingkungan
Nah tinggal hitung omset dari penjualan produk itu. Asumsinya adalah keuntungan 30 persen dari harga belanja produk. Artinya kalau belanja Rp 1,6 juta maka usahakan harga jualnya mesti untung 30 persen atau beromset Rp 2,24 juta/hari. Rinciannya, belanja Rp 1,6 juta ditambah keuntungan Rp 640 ribu.
Tinggal dikalikan saja dengan masa aktif sekolah. Anggap saja sebulan masa aktif sekolah 20 hari. Keuntungan bersih yang didapat Rp 640 ribu kali 20 hari adalah Rp 12,8 juta. Tentunya dengan asumsi semua produk habis terjual.
Sudah bisa membayangkan kan? Terus tunggu apa lagi? Ayo segera action! Amati dan cek sekolah di sekitar rumah dulu sebagai langkah awal. Semoga sukses ya Mom!