Bukopin: Sejarah Singkat dan Produk Pinjaman yang Ditawarkan
Salah satu lembaga keuangan tertua di Indonesia adalah koperasi. Seperti diketahui, bapak koperasi Indonesia Mohammad Hatta yang juga sang proklamator Indonesia membangun koperasi sejak tahun 1953 dan ditandai dengan kongres koperasi.
Hatta punya cita-cita menjadikan koperasi sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia dan membawa masyarakat meraih kesejahteraan. Misi mulia ini awalnya digagas oleh Bank Umum Koperasi Indonesia atau yang populernya dikenal dengan Bank Bukopin.
Bukopin memang dikenal lebih dahulu sebagai lembaga keuangan yang berasal dari transformasi koperasi.
Kini, Bukopin telah menjadi salah satu bank swasta dengan aset yang besar di Indonesia. Yuk, kenali Bukopin lebih lanjut.
Sejarah Bukopin
Bank Bukopin didirikan pada tanggal 10 Juli 1970, namun baru beroperasi pada Maret 1971. Sejak pertama kali beroperasi, Bukopin mengenalkan diri sebagai bank komersial umum yang kegiatan usahanya berdasarkan Undang-Undang Perbankan.
Meski begitu, Bukopin mengalami transformasi sebanyak dua kali. Pertama pada tahun 1990 ketika Bukopin melakukan merger atau penggabungan usaha dengan beberapa bank umum koperasi.
Perubahan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) menjadi Bank Bukopin disahkan dalam Rapat Anggota Bank Umum Koperasi Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 03/RA/XII/89 tanggaI 2 Januari 1990.
Kemudian pada tahun 1993, Bukopin mengubah statusnya dari koperasi menjadi perseroan terbatas. Bank Bukopin selanjutnya memulai kegiatan usaha dalam bentuk perseroan terbatas pada 1 Juli 1993.
Sepanjang transformasinya, pembeda Bank Bukopin dengan bank swasta lain adalah nilai-nilai dan landasan tujuan dibangunnya bank. Yakni, memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku.
Kini, Bukopin tidak hanya mengelola bidang usaha perbankan, tetapi turut merambah di sektor jasa keuangan lain, seperti PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance.
Selain itu, perusahaan juga membidik sektor ekonomi digital dengan melakukan evolusi bisnis di sektor perbankan, berbasis teknologi digital dengan mendukung percepatan ekosistem start-up di Indonesia.
Bank Bukopin juga menginisiasi program pembinaan dan edukasi calon pendiri start-up di bidang fintech (financial technology) melalui kolaborasi dalam bentuk BNV (Bukopin Innovation Labs).
Layanan yang Ditawarkan Bukopin
Dalam mengelola usaha perbankan, produk Bukopin menyerupai bank pada umumnya yang melayani jasa keuangan, antara lain tabungan, pinjaman bank, wealth management, dan layanan keuangan lain.
Lifepal merinci layanan keuangan yang diberikan Bukopin berdasarkan jenis nasabahnya, yakni nasabah perorangan dan nasabah bisnis.
Nasabah perorangan
Nasabah Bukopin bisa mendapatkan layanan lima produk perbankan, yakni simpanan, pinjaman, kartu kredit, wealth management, layanan prioritas. Kelima layanan tersebut diberikan berdasarkan kebutuhan seseorang sejak mulai memiliki pendapatan.
1. Simpanan
Boleh dibilang, layanan ini terintegrasi mulai dari simpanan yang terdiri atas tabungan, deposito, dan giro.
2. Pinjaman
Kemudian, saat membutuhkan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti rumah maka ada layanan kredit pemilikan rumah (KPR), selanjutnya pemenuhan untuk memiliki kendaraan dapat dilayani kredit pemilikan mobil (KPM), dan terakhir saat memasuki pensiun namun membutuhkan pinjaman dan dapat dilayani dengan fasilitas kredit pensiun.
3. Kartu kredit
Pada era modern saat ini, kartu kredit telah menjadi pegangan untuk membeli sesuatu atau membayar sesuatu yang dinilai penting, saat tidak memiliki uang tunai.
4. Wealth management
Kehidupan setiap orang selalu berkembang, baik dari segi pendapatan dan juga kebutuhan. Pada saat ini dibutuhkan perlindungan lebih dan investasi bagi nasabah. Bukopin memberikan layanan wealth management dalam bentuk reksadana, bancassurance, dan pembelian surat berharga.
5. Layanan prioritas
Adalah sejumlah layanan yang diberikan Bukopin, seperti Bukopin prioritas, layanan e-banking. Layanan ini diberikan untuk kemudahan kepada nasabah.
Nasabah korporasi
Bukopin memberikan layanan keuangan bagi nasabah korporasi dalam bentuk: simpanan, pinjaman dan layanan perbankan yang menunjang aktivitas korporasi. Ketiga layanan tersebut memberikan kemudahan perusahaan dalam mengatur kasnya.
1. Simpanan
Layanan yang diberikan Bukopin adalah tabungan, deposito dan giro. Biasanya, nasabah korporasi yang memiliki rekening di Bukopin akan lebih mudah mendapatkan layanan pinjaman dari perbankan.
2. Pinjaman
Dua fasilitas pinjaman yang diberikan Bukopin adalah UMKM dan komersial. Pinjaman ini diberikan berdasarkan skala usahanya sehingga yang membedakan adalah plafon yang ditawarkan.
3. Layanan lain
Melengkapi fasilitas simpanan dan pinjaman, Bukopin juga memberikan layanan lebih kepada nasabah korporasi, seperti jasa sindikasi, jasa kustodi, dan wali amanat.
Segmen Bisnis yang Ditargetkan Bank Bukopin
Terlahir sebagai gabungan dari sejumlah koperasi, maka segmen bisnis Bukopin diutamakan pada pinjaman usaha mikro dan menengah. Pilar bisnis utama Bukopin ditetapkan dalam dua segmen. Pilar bisnis utama Bukopin inilah yang menjadikannya spesialis dalam layanan pinjaman produktif.
Berikut dua segmen bisnis Bukopin yang menjadi landasan utama perusahaan.
1. Retail
Bank Bukopin mengkhususkan usahanya pada produk perbankan yang nilai transaksinya terbilang lebih kecil, seperti perusahaan retail. Meski demikian, jumlah nasabahnya terbilang banyak. Pada segmen retail ini terbagi menjadi tiga jenis usaha, yakni:
2. Komersial
Pinjaman yang diberikan biasanya dalam bentuk modal kerja atau jaminan usaha bergerak dan tidak bergerak. Biasanya pinjaman ini diberikan kepada pengusaha, pedagang, hingga pegawai.
Aksi Korporasi Bukopin
Menjadi bank komersial, Bukopin melewati masa-masa transformasi dalam bisnisnya lewat sejumlah aksi korporasi. Aksi korporasi yang dilakukan Bukopin dimulai dengan menawarkan saham perdana pada tahun 2006 yang kemudian dilanjutkan dengan right issue dan penerbitan obligasi berkelanjutan.
Berikut perjalanan aksi korporasi yang dilakukan Bukopin sejak tahun 2006 yang dirangkum Lifepal.
1. Penawaran umum perdana saham tahun 2006
Pada penawaran umum, dana segar digunakan untuk: pengembangan dan peningkatan penyaluran kredit, perluasan dan relokasi jaringan gerai, pengembangan sistem teknologi informasi dan pelatihan SDM.
2. Penawaran umum terbatas I (PUT) tahun 2009
Dana segar yang didapat pada PUT I digunakan untuk pengembangan dan peningkatan kemampuan sistem teknologi informasi, perbaikan jaringan kantor dan peningkatan kualitas SDM.
3. Penawaran umum terbatas II (PUT) tahun 2011
Dana segar digunakan untuk modal kerja bagi pengembangan pembiayaan perusahaan. Dari dana yang didapat lebih dari separuh atau 62 persen digunakan untuk pengembangan pembiayaan bisnis usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Kemudian pembiayaan bisnis komersial dan pembiayaan bisnis konsumen.
4. Penawaran umum terbatas III (PUT) tahun 2013
Dana segar digunakan perusahaan sebagai modal kerja bagi pengembangan pembiayaan.
5. Penawaran umum terbatas IV (PUT) tahun 2018
Dana yang didapat digunakan untuk modal kerja bagi pengembangan pembiayaan perusahaan.
6. Penerbitan obligasi tahun 2012, 2015 dan 2017
Layanan Terkini dari Bukopin
Urusan bank di era digital saat ini makin mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Tidak harus datang ke kantor cabang, nasabah Bank Bukopin dapat dilayani lewat mobile banking dan layanan internet.
Transaksi secara online yang pada tahun ini telah dapat dilakukan meliputi pembayaran tagihan PBB DKI Jakarta, pembayaran OVO, pembayaran QR Wokee yakni pembayaran online PT Dimo Pay Indonesia. Selain itu Bukopin juga telah melayani pembayaran Samsat Online provinsi DKI Jakarta.
Demikian informasi soal Bukopin dan layanan keuangan yang ditawarkannya. Semoga dapat membantu kita yang berencana membuka tabungan atau berinvestasi.
Apabila masih membutuhkan informasi lainnya soal keuangan dan asuransi, jangan ragu untuk mencari tahu selengkapnya di Lifepal, ya!