Buku Besar: Pengertian, Fungsi, Bentuk, dan Cara Buatnya
Buku Besar (General Ledger) pasti sudah terdengar familiar di telinga para akuntan. Bagi yang belum tahu atau bahkan baru mendengarnya, pasti mengasumsikan buku sebagai buku yang bentuknya besar. Apakah benar demikian?
Nah, artikel ini akan membahas lebih dalam terkait pengertian, fungsi, bentuk, dan cara membuat Buku Besar. Simak penjelasannya!
Pengertian buku besar
Buku Besar atau dikenal dengan General Ledger adalah salah satu bagian dari siklus akuntansi. Isi dari buku ini adalah kumpulan transaksi yang termuat dalam jurnal umum dan jurnal khusus. Secara sederhana, buku ini menggolongkan dan mengelompokkan akun perkiraan yang sama agar memudahkan akuntan dalam melakukan identifikasi akun-akun.
Setiap perusahaan mempunyai jumlah buku besar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah transaksi yang dijalankan sebuah perusahaan jika dilihat dari jenis, volume, dan informasi yang diinginkan perusahaan.
Istilah pencatatan dalam buku ini bisa kita sebut posting yang dilakukan saat kita telah selesai melakukan pencatatan pada jurnal umum. Ada dua golongan akun dalam buku besar, yaitu:
- Akun riil, yaitu akun-akun yang muncul pada pencatatan neraca, aktiva, utang, kewajiban, dan modal.
- Akun nominal, yaitu akun-akun yang terdapat dalam laporan laba rugi dan meliputi akun pendapatan dan beban-beban.
Apa saja fungsi buku besar?
Ada 5 fungsi utama dari buku besar, yaitu:
- Media untuk meringkas data transaksi yang telah tercatat dalam buku jurnal umum.
- Alat untuk menggolongkan data keuangan.
- Alat untuk mengetahui jumlah atau keadaan rekening dan akun secara nyata, apakah ada perbedaan atau malah sama.
- Dasar pengelompokkan transaksi yang ada di jurnal sebelumnya.
- Bahan pelengkap penyusunan laporan keuangan.
Manfaat buku besar
Perannya dalam sebuah bisnis sangatlah penting, khususnya dalam hal pelaporan keuangan. Isinya berbagai macam jurnal akuntansi yang berhasil merekam segala aktivitas keuangan. Buku besar memiliki manfaat yang luar biasa pula.
- Menyeimbangkan berbagai laporan keuangan.
- Memiliki rekam jejak utama laporan keuangan.
- Bisa memberikan petunjuk terhadap aktivitas transaksi yang ganjil atau tidak biasa.
- Bisa membantu menunjukkan adanya manipulasi data atau tindak kecurangan dalam pencatatan.
- Bisa untuk mengetahui kondisi kesehatan finansial perusahaan atau bisnis.
Macam-macam buku besar
Dari fungsinya, buku besar bisa dibagi menjadi dua macam,
1. Buku besar umum
Berupa pencatatan perkiraan transaksi yang berlangsung dalam periode tertentu seperti kas, piutang, utang, dan modal. Dibuat untuk melihat perubahan aktiva, kewajiban, dan modal akibat transaksi-transaksi keuangan.
2. Buku besar pembantu
Buku besar yang khusus mencatat tentang rincian transaksi yang tidak dijelaskan secara rinci di buku besar umum. Pencatatan akuntansi yang satu ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu pembantu piutang, dan pembantu utang.
Bentuk-bentuk buku besar
Ada beberapa bentuk dari buku besar, bentuk ini bukan bentuk dalam arti yang sesungguhnya, kotak, bulat bahkan lonjong. Inilah bentuk-bentuk buku besar:
1. Akun-T
Akun-T akan membantu kita membaca ringkasan transaksi yang terjadi dan nilai saldo akhir pada suatu periode di satu akun. Lihat contoh bentuk Akun-T berikut.
Nama Transaksi | |
Debit | Kredit |
Di bawah kedua nama transaksi, kita bisa menuliskan jumlah transaksi untuk kemudian kita lihat total keduanya beserta saldo yang tersisa.
2. Skontro
Bentuk ini memungkinkan kita membuat 2 kolom yaitu membagi kolom antara debet dan kredit.
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debet | Tanggal | Keterangan | Ref. | Kredit | |
3. Staffle Berkolom Saldo Tunggal
Bentuk buku besar ini bisa kita pakai ketika jumlah transaksi sebuah perusahaan terbilang banyak.
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debet | Kredit | D/K | Saldo |
4. Staffle Berkolom Saldo Rangkap
Bentuk staffle berkolom saldo rangkap pada hakikatnya sama dengan bentuk staffle berkolom saldo tunggal. Namun, buku staffle berkolom saldo rangkap memiliki saldo kolom yang dibagi menjadi dua kolom, yaitu kolom debet dan kolom kredit.
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debet | Kredit | Saldo | |
Debet | Kredit | |||||
Cara mudah membuat buku besar
Kita bisa melakukan posting dengan mengikuti 4 langkah di bawah ini untuk memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku besar:
- Pindahkan terlebih dahulu tanggal kejadian yang ada pada jurnal umum ke dalam kolom tanggal di buku besar.
- Pindahkan jumlah debet dan jumlah kreditnya sekaligus ke dalam kolom debet dan kredit pada buku besar.
- Masukan nomor halaman jurnal atau Ref. ke dalam kolom referensi pada buku besar.
- Pindahkan penjelasan dan keterangan singkat dari jurnal umum ke buku besar.
Contoh buku besar
Berikut ini contohnya menggunakan bentuk staffle berkolom saldo rangkap.
Nama Perkiraan: Kas
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debet | Kredit | Saldo | |
Debet | Kredit | |||||
Jan 2 | Saldo Awal | – | – | – | – | |
Setoran Modal | 01 | 5.000.000 | 5.000.000 | |||
Jan 3 | Pinjaman bank | 02 | 6.000.000 | 11.000.000 | ||
Jan 4 | Pembelian kendaraan | 03 | 7.000.000 | 4.000.000 | ||
Jan 5 | Pembayaran utang dagang | 04 | 500.000 | 3.500.000 | ||
Jan 6 | Pendapatan jasa | 05 | 1.000.000 | 4.500.000 | ||
Jan 8 | Pembayaran utang ke bank | 06 | 700.000 | 3.800.000 | ||
Jan 11 | Pengambilan prive | 07 | 500.000 | 3.300.000 |
Buku Besar Mempermudah Laporan Keuangan
Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa buku besar sangat membantu para akuntan perusahaan dalam menyusun laporan transaksi keuangan yang tidak hanya satu atau dua kali terjadi.
Maka, mengingat transaksi yang banyak dilakukan, akuntan diharapkan teliti dalam memasukkan satu-persatu detail keuangan yang dilakukan perusahaan agar terjadi transparansi. Jangan khawatir, agar pekerjaan pembuatan buku besar dapat diselesaikan secara efisien, saat ini banyak perangkat lunak akuntansi yang memiliki fitur canggih.
Itulah informasi mengenai buku besar yang ternyata bukan sebuah buku yang bentuknya besar, melainkan buku yang menyimpan data transaksi keuangan perusahaan, bentuknya pun bermacam-macam yang mana memudahkan akuntan dalam memasukkan data keuangan secara rinci.