Cara Hitung Bunga Tunggal, Rumus, dan Jenis [Plus Manfaat]

Bunga tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu, tetapi tidak memengaruhi modal yang dipinjam. Dengan kata lain, perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan modal tetap.

Nah, bunga ini memiliki dua rumus untuk menghitung hasil tabungan kamu di bank. Terdapat rumus bunga tunggal setoran tunggal dan bunga tunggal setoran berulang.

Tertarik cara menghitungnya? Yuk, simak ulasannya terkait bunga ini termasuk metode perhitungan dan manfaatnya.

Rumus cara hitung bunga tunggal [berdasarkan jenisnya]

Dalam menghitung bunga tunggal, ada dua rumus utama yaitu setoran tunggal dan setoran berulang. Apa sih bedanya?

Secara sederhana, setoran tunggal berarti penabung cuma sekali menabungkan uang di bank. Contoh paling gampang adalah deposito. Nah, kalau setoran berulang itu, pasti kamu tahu, kan?

Setoran berulang adalah kebalikan dari setoran tunggal. Ini adalah cara menabung yang dilakukan kebanyakan orang, yaitu menyisihkan sejumlah penghasilan dengan periode tertentu.

Biar gampang, yuk simak rumus-rumusnya.

Rumus hitung bunga tunggal setoran tunggal

Bunga tunggal setoran tunggal berarti penabung hanya sekali menyetor sejumlah dana. Setelah itu, modal yang disetor terus dibungakan dalam periode tertentu.

Contoh simpelnya adalah deposito yang disetor ke bank. Dalam deposito, penabung bisa menikmati bunga yang diperoleh dalam periode tertentu dengan persentase yang telah ditentukan setiap bulan.

Besarnya bunga dinyatakan dalam persen (%) dan disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah perbandingan antara bunga dan modal dalam satuan waktu tertentu.

Dalam hal ini, terdapat empat rumus yang penggunaannya berbeda-beda, yaitu:

1. Rumus untuk bunga tunggal setoran tunggal

Suku bunga = (bunga : pinjaman awal) x 100 %

Contoh cara penggunaan rumus ini adalah sebagai berikut.

Seorang petani meminjam ke bank Rp10 juta. Dalam waktu setahun, dia mengembalikan Rp10,8 juta. Selama setahun, ada bunga dari pinjaman sebesar Rp800 ribu.

Itu berarti suku bunga pinjaman adalah:

(Rp800 ribu : Rp10 juta) x 100% = 8%, ini adalah suku bunga pinjaman dalam setahun atau bunga tunggal setoran tunggal atas pinjaman tersebut.

2. Rumus untuk menentukan besar modal (modal akhir)

b = (B : Mo) x 100%

Keterangan:

  • b = suku bunga per satuan waktu
  • Mo = modal dibungakan
  • B = jasa modal
  • 3. Rumus untuk menghitung besaran bunga yang diterima per periode

    Mn = Mo x (1 + b) atau Mn = Mo x (1 + (b : 100))

    Keterangan:

  • Mn = besar uang yang dikembalikan setelah satu periode
  • Mo = besar modal yang dipinjam
  • nb = suku bunga per satuan waktu
  • 4. Rumus untuk menghitung suku bunga per satuan waktu

    B = b x Mo

    Keterangan:

  • B = besar bunga yang diterima pada periode kesekian atau akhir
  • b = bunga
  • Mo = modal awal
  • Contoh: Seseorang meminjam uang di bank Rp2 juta dengan bunga 11 persen dan masa pengembaliannya lima tahun. Berapa besarnya bunga di akhir masa pengembalian?

  • Rp2 juta x 11% = Rp220 ribu per tahun
  • Itu berarti bunga selama lima tahun adalah 5 x Rp220 ribu = Rp1,1 juta.
  • Rumus hitung bunga tunggal setoran berulang

    Lewat rumus ini, penabung tidak hanya menabung di awal, tetapi konstan dalam jumlah yang sama pada setiap periode pembungaan. Rumus untuk menghitung bunga tunggal setoran berulang hanya ada satu, yaitu:

    Mn = 1/2n (nb + b) + 2)A

    Keterangan:

  • Mn = besar uang yang dikembalikan setelah periode tertentu
  • n = periode menabung
  • b = bunga
  • A = setoran setiap bulan
  • Contoh: Kamu menabung sebesar A setiap bulan dengan bunga tunggal 10% per tahun. Jika menginginkan uangnya menjadi Rp19,2 juta pada akhir bulan ke-15, berapa uang yang harus disetorkan setiap bulan?

  • Rp19,2 juta = ½ x 15 (15 x 0,1/12 + 0,1/12 +2)A
  • Rp19,2 juta = 7,5 (0,12 + 0,008 + 2)A
  • Rp19,2 juta = 15,96 x A
  • A = 19.200.000 : 15,96
  • A = Rp 1.203.007,51
  • Metode perhitungan

    Metode di bawah ini bisa kamu gunakan untuk mencari tahu hasil bunga yang bakal diperoleh. Kenapa beda-beda? 

    Itu disebabkan patokan hari dalam setahun. Gak semua orang menabung dalam kurun waktu yang sama, kan?

    Nah, biar gak bikin rumit, kamu tinggal terapin aja cara hitung dengan tiap-tiap metode di bawah ini!

    1. Metode pembagi tetap

    Metode ini diterapkan ketika kamu ingin mencari besaran bunga dari modal (setoran) dan suku bunga per tahun (dalam bentuk persen). 

    Jika beberapa modal (M1, M2, M3, dst) dibungakan atas dasar bunga yang sama, maka untuk menghitung jumlah bunga dari modal-modal tersebut adalah:

    Jumlah Bunga = Jumlah angka bunga : Pembagi tetap

    2. Metode persen yang sebanding

    Metode kedua ini digunakan jika suku bunga (angkanya) bukan pembagi habis 360. Kenapa 360? Karena 360 menjadi patokan lamanya hari dalam setahun.

    Contohnya, lama menabung 150 hari. Maka lamanya hari menabung tersebut tidak bisa membagi habis 360 hari (1 tahun).

    Untuk mengatasi hal seperti ini, maka perhitungannya dilakukan dengan cara berikut:

  • Menghitung besar bunga dengan berpatokan pada persentase terdekat suku bunga yang pembaginya habis 360.
  • Menghitung besar bunga yang dimaksud dengan menggunakan persen yang sama bandingannya.
  • Contohnya:

    Nama NasabahJumlah Pinjaman (M)Jangka Waktu Pengembalian (t)(M x t) : 100
    ARp1 juta50 hariRp500 ribu
    BRp8 juta100 hariRp8 juta
    CRp4,5 juta60 hariRp2,7 juta
    DRp2 juta120 hariRp2,4 juta
    ERp2,5 juta90 hariRp2,25 juta
    JumlahRp15.850.000,-

    Untuk menentukan bunga total yang diterima Koperasi Simpan Pinjam A-Z dengan suku bunga tunggal (i) 11 persen dan 1 tahun dianggap 360 hari (t) adalah:

  • Suku bunga i = 11% diuraikan menjadi = 10% + 1% atau 9% + 2%
  • Ditentukan dahulu jumlah angka bunga untuk i = 10%
  • Pembagi tetap = 360/i = 360/10 = 36
  • Jumlah angka bunga = Rp15.850.000,-
  • Jumlah bunga = jumlah angka bunga/pembagi tetap = Rp14.850.000,00/36 = Rp440.277,78
  • Bunga yang sebanding dengan 1% = 1%/10% x Rp440.227,78 = Rp44.027,78
  • Jadi, bunga total dari suku bunga 11% = Rp440.277,78 + Rp44.027,78 = Rp484.305,56

    Berdasarkan hitungan tersebut, maka bunga total yang diterima Koperasi Simpan Pinjam A-Z adalah Rp484.305,56

    3. Metode persen yang seukuran

    Metode ini digunakan jika dalam setahun ditentukan 365 hari. Untuk mendapatkan hasil mendekati bulat (pembulatan), maka suku bunga yang diterapkan adalah 5%. Sehingga, pembagi tetapnya adalah 365 : 5 = 73.

    Bunga yang diperoleh setelah t hari menggunakan rumus berikut:

    B = (angka bunga / 73) dan jumlah bunga  = (jumlah angka bunga /73)

    Pengertian bunga majemuk

    Bunga majemuk adalah bunga yang diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Bunga ini punya banyak variasi dan selalu berubah tiap periodenya.

    Dengan kata lain, bunga majemuk bakal mengakumulasikan bunga dengan periode sebelumnya. Dengan perhitungan bunga majemuk, besaran bunga akan berbeda setiap bulan. 

    Itu sebabnya, rumus pada bunga majemuk lebih banyak digunakan untuk menghitung bunga kartu kredit atau investasi.

    Cara menghitung bunga tabungan dengan bunga majemuk

    Cara menghitung bunga tabungan majemuk bisa menggunakan rumus. Namun, Lifepal menawarkan Kalkulator Bunga Bergulung yang bisa menghitung nilai masa depan dana investasi. Kamu hanya perlu memasukkan saldo awal, setoran bulanan, suku bunga yang diharapkan, dan jumlah tahun, kalkulator bunga bergulung akan mengerjakan sisanya.

    Dengan kalkulator bunga bergulung, kamu dapat menentukan tambahan dana investasi setiap bulan, persentase bunga berbunga, dan nilai akhir masa depan. Dari situ, kamu tahu berapa lama waktu untuk mencapainya hingga menuju kemandirian finansial.

    Perlu diingat bahwa kalkulator ini berdasarkan pada akumulasi bunga yang diperoleh dari hasil investasi yang diinvestasikan kembali sehingga bunga akan menghasilkan bunga lagi.

    Gunakan kalkulator bunga berbunga berikut ini untuk menghitung seberapa besar keuntungan compounding.

    Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk

    Selain penggunaan rumusnya, terdapat perbedaan besar antara bunga tunggal dan bunga majemuk. Apa aja sih? Berikut perbedaan dari tiap-tiap cara perhitungan bunga.

    • Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode, sedangkan bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang telah ditambahkan dengan bunga.
    • Dalam rumus dasarnya, bunga tunggal menerapkan periode menabung yang dikalikan, sedangkan bunga majemuk adalah periode yang dipangkatkan.
    • Pada rumus bunga majemuk, bunga yang jatuh tempo ditambahkan ke nilai pokok setiap akhir periode. Hal ini akan menambahkan nilai pokok baru dan memengaruhi besaran modal. Hal tersebut tidak berlaku pada bunga tunggal.

    Manfaat mengetahui rumus bunga tunggal

    Belajar dan memahami rumus matematika dari zaman SMA tidak ada ruginya. Dengan mengetahui rumus yang tidak terlalu rumit ini, kamu akan diuntungkan dalam hal finansial, yaitu:

    • Mengetahui persentase yang diperoleh dari pinjaman atau besaran bunga yang harus dibayar ketika berutang ke bank atau lembaga pembiayaan.
    • Kamu juga semakin tahu bagaimana menghitung uang yang harus ditabung jika ingin mendapatkan sejumlah dana dalam periode tertentu.
    • Pasti jadi lebih cerdas dalam mengatur keuangan atau gaji bulanan. Jadi, tidak boros-boros banget!
    • Lebih cerdas memilih instrumen investasi berdasarkan pendapatan yang dimiliki hingga nilai investasi yang diinginkan dengan rumus sederhana.
    • Menimbulkan kesadaran pentingnya menabung dan berinvestasi untuk masa depan.

    Dengan pemahaman dan pengaplikasian rumus bunga tunggal, kamu bisa lebih baik dalam membuat perencanaan keuangan. Tidak ada salahnya mengingat kembali pelajaran matematika ini, ‘kan?

    Proteksi tabungan dengan asuransi

    Simpel kan cara menghitung bunga tunggal di atas?

    Nah, kamu yang memang udah mulai menabung perlu lho memiliki proteksi tabungan berupa asuransi. Apa aja sih proteksi yang dibutuhkan?

    Salah satunya adalah asuransi kesehatan yang bakal memberikan jaminan biaya perawatan medis cashless

    Dengan begitu, kamu gak perlu menggunakan tabunganmu untuk hal-hal darurat semisal sakit atau ketika asetmu seperti kendaraan mengalami kejadian tak menyenangkan semisal tergores.

    Di samping asuransi kesehatan, ada juga asuransi yang memberikan manfaat tabungan, yaitu dwiguna. Produk ini merupakan gabungan antara proteksi jiwa dan manfaat tabungan yang bisa kamu cairkan.

    Biar terlindungi maksimal, kamu bisa berkonsultasi secara gratis terlebih dahulu di Lifepal. Melalui Lifepal, kamu bisa mendapatkan proteksi yang sesuai kebutuhan dan bujetmu!

    Tanya jawab seputar bunga tunggal

    Bunga tunggal adalah bunga yang didapat pada setiap akhir jangka waktu tertentu, tetapi tidak memengaruhi modal yang dipinjam. Dengan kata lain, perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan modal tetap.

    Bunga tunggal adalah bunga yang didapat pada setiap akhir jangka waktu tertentu, tetapi tidak memengaruhi modal yang dipinjam. Dengan kata lain, perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan modal tetap.

    Ada tiga cara atau rumus untuk menghitung bunga tabungan: metode saldo terendah, metode saldo harian, dan metode saldo harian rata-rata. Tiap-tiap rumus disesuaikan dengan kebijakan bank masing-masing.

    Bunga majemuk adalah bunga yang diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Bunga ini punya banyak variasi dan selalu berubah tiap periodenya. Dengan kata lain, bunga majemuk bakal mengakumulasikan bunga dengan periode sebelumnya.

    Salah satu perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk adalah bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode, sedangkan bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang telah ditambahkan dengan bunga.