Udah Nikah tapi Gaji Rp4 Juta, Masih Bisa Beli Rumah dan Nabung?

gaji 4 juta

Kamu yang sudah menikah dan masih nerima gaji 4 juta, pasti sering merasa ketar-ketir. Gaji 4 juta itu memang gak jauh dari angka gaji UMR Jakarta, yaitu Rp4,2 juta, tapi rasanya gak cukup deh kalau mau merdeka finansial.

Belum lagi, kalau kamu punya impian mau punya rumah dan mobil pribadi. Wah, jauh panggang dari api ya kalau masih terima gaji 4 juta! 

Hidup sendiri dengan gaji 4 juta saja dirasa gak cukup, apalagi hidup dengan pasangan. Pasti susah ya mengalokasikan anggaran saat ini dengan tingginya harga kebutuhan pokok. Bakal banyak kebutuhan yang mungkin gak bisa terpenuhi! 

Apalagi kalau kamu dan pasangan belum punya asuransi kesehatan, bisa gawat. Dengan gaji 4 juta, sangat dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan karena akan menjadi suatu kendala keuangan yang besar jika sakit atau terjadi musibah. Ini sama dengan mengambil risiko keuangan yang sangat besar. Dengan asuransi kesehatan, semua biaya medis akan di tanggung oleh pihak asuransi.

Eits, jangan pesimis gitu dong, kamu tetap bisa menggapai merdeka finansial versi diri kamu sendiri meski gaji yang diterima tergolong kecil buat sebagian orang. Toh, gak selamanya kan kamu punya pendapatan segitu?

Cara mengelola gaji Rp4 juta paling ampuh dan mudah 

Saat ini, masih mungkin kok membeli rumah atau mobil dengan gaji sekira Rp4 juta atau Rp5 juta. 

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan dalam mengelola gaji bulanan agar terbeli rumah dan mobil dengan cicilan yang aman di kantong. Yuk, ketahui tipsnya!

1. Menabung saat awal gajian

Uang muka untuk membeli rumah atau mobil pastinya gak sedikit. Karena itu, kamu bisa menyiasati dengan menabung saat tanggal gajian tiba. Ganti pola pikir kamu kalau tabungan itu sisa dari gaji. 

Karena kalau seperti ini, tabungan kamu jumlahnya gak tentu, fluktuatif. Kadang besar, kadang kecil, tergantung dari kebutuhan yang harus kamu penuhi terlebih dulu. Bahkan, bisa saja saat sedang banyak kebutuhan, kamu malah gak nabung sama sekali. 

Ubah konsep itu jadi menabung di awal saat gajian.  Sisihkan paling gak 20 persen dari gaji kamu. Misalnya, gaji kamu saat ini sesuai dengan UMR Jakarta, Rp4,2 juta. Jadi yang harus kamu sisihkan di awal saat gajian sebesar Rp800 ribu.

2. Prioritaskan kebutuhan bulanan

Sebelum memutuskan mencicil rumah atau mobil impian, pastikan kemampuan mengelola dan mengatur keuangan kamu bagus. 

Coba mulai utamakan kebutuhan pribadi, seperti kebutuhan transportasi dan makan sehari-hari. Geser kebutuhan lain yang bisa dinomorduakan. 

Misalnya ada kebutuhan hiburan, bisa kamu alokasikan anggaran hiburan untuk tabungan membeli rumah atau mobil. Dengan begitu, anggaran kamu akan lebih mudah terukur dan jelas, Sehingga kebutuhan impian bisa segera terealisasi.

3. Gak ada utang

Mencicil rumah atau mobil adalah bentuk lain dari utang jangka panjang. Maka sebelum melakukannya, pastikan kamu gak punya utang dalam bentuk lain. Jadi, gaji kamu gak habis begitu saja untuk membayar cicilan. 

Kalau kamu masih punya utang, sebelum mencicil mobil atau rumah, prioritaskan untuk melunasi utang tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi agar kamu gak keteteran nantinya dengan jumlah cicilan yang bisa menguras gaji bulanan.

4. Punya standar harga

Pastikan kamu punya patokan harga untuk rumah dan mobil yang bakal kamu beli nanti. 

Karena dengan begini, kamu jadi punya hitung-hitungan yang disesuaikan dengan kemampuanmu mencicil. 

Pastikan juga cicilan rumah atau mobil yang kamu beli gak mempengaruhi anggaran kebutuhan sehari-hari.

Cara lainnya mengelola gaji 

5. Bunga ringan

Jangan terpatok pada besaran cicilan setiap bulannya. Tapi kamu memperhitungkan berapa bunga yang dikenai untuk pembelian properti atau kendaraan bermotor. 

Pilih bank yang memberikan bunga kredit rendah, dan gak berat. Kalau perlu, kamu bisa negosiasi dengan bank untuk besaran bunga cicilan.

6. Pilih bank yang kredibel

Kredibilitas sangat penting dalam menentukan bank mana yang akan kamu pilih untuk pengajuan kredit. Jangan sesekali sembarangan memilih bank. 

Karena saat ini banyak bank yang menawarkan bunga kredit ringan, tapi kamu tetap harus berhati-hati dan gak gampang tergiut. Sebab dikhawatirkan bisa saja terjadi sengketa atau tindak kejahatan. 

Cari aman dengan memilih bank yang namanya popular meski bunganya sedikit lebih tinggi. Tapi kredibilitas bank tersebut terjamin. Selain itu, kamu juga perlu cari tahu mengenai kemudahan proses pengajuannya dan pelayanan yang profesional.

7. Beli sesuai budget 

Kalau kamu hanya sanggup mencicil rumah dengan tipe kecil jangan paksakan dengan membeli tipe besar. Apalagi mengingat gaji yang masih standar minimum. Kalau kamu merasa tipe tersebut kurang luas, kamu bisa menjualnya lagi nanti.

Dan, membeli rumah yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, perlu jadi catatan memilih rumah yang prospektif. Misalnya lokasi yang aksesnya mudah dan dekat dengan fasilitas umum lainnya.

8. Jumlah cicilan bulanan

Pertimbangan berikutnya adalah melihat besaran cicilan per bulan. Pilih angsuran yang pas dengan gaji setiap bulan. 

Rumusnya, total cicilan utang gak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan bulanan. Artinya, kalau gaji kamu Rp4 juta, maka cicilan yang sehat itu maksimal Rp1,2 juta. 

Jangan sampai cicilan utang kamu lebih dari angka maksimal tersebut. Jika lebih dari 30 persen, ditakutkan anggaran untuk kebutuhan sehari-hari kamu jadi terganggu. 

Pilih waktu cicilan yang paling panjang. Meski lama, namun kewajiban angsuran kamu terpenuhi dengan baik.

Cara lainnya mengelola gaji 

9. Setop jadi konsumtif

Hentikan kebiasaan sebelumnya yang dirasa konsumtif. Apalagi jika kamu sudah mulai mencicil tempat tinggal dan kendaraan. 

Hindari menggunakan kartu kredit, agar cicilannya tidak mengganggu cicilan utama tadi. Ganti dengan pembayaran bentuk tunai atau debit.

10. Investasi

Bentuk tabungan lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan berinvestasi dalam bentuk logam mulia. Nilai emas naik rata-rata 15 – 25 persen tiap tahunnya. 

Dengan menabung emas, kamu bisa punya tabungan untuk pelunasan utang rumah atau kendaraan.

11. Siapkan dana cadangan

Selalu siapkan dana darurat di luar kewajiban cicilan dan tabungan. Buat pos dana darurat sebesar 5 – 10 persen dari penghasilanmu. Dana ini bisa kamu pakai saat kondisi mendesak tanpa harus mengganggu tabungan yang sudah ada. 

Kalau 11 poin tersebut bisa kamu penuhi, maka gak aka nada kesulitan untuk membeli rumah atau mobil yang kamu impikan. 

Terpenting, kamu harus bijak saat membeli tempat tinggal atau kendaraan. Perhatikan semua aspek anggaran dan pendapatan kamu, dan tetap menabung untuk persiapan masa depan. 

Selain itu, meski bergaji kecil, kamu harus bisa ngatur duit. Dengan gitu, saat kamu nanti punya pendapatan lebih besar bakal lebih mudah buat kamu atur pengeluaran. Apalagi, kalau sekarang belum punya anak, kamu bisa banget atur masa depan meski dengan gaji 4 juta.

Yuk, simak tips berikut soal gimana mengelola pengeluaran kamu selama sebulan dengan gaji 4 juta!

1. Biaya cicilan KPR atau kontrakan gak lebih dari 20 persen

Kalau kamu ambil KPR ataupun kontrakan, pastikan biaya bulanannya gak lebih dari 20 persen gaji kamu. Ada kok beberapa perumahan subsidi yang menawarkan cicilan Rp800 ribu per bulan.

Kalau belum ambil rumah subsidi secara kredit, kamu bisa cari kontrakan dengan harga segitu. Yang pasti, rumah dengan spesifikasi harga tersebut pastinya gak di Jakarta, ya!

Kamu bisa cari rumah di pinggir Jakarta, seperti misalnya Depok, Bekasi, Bogor, atau Tangerang.

2. Masak sendiri daripada beli makan di luar

Asal tahu saja, biaya beli makan di luar bisa ngehabisin gaji kamu sebulan. Terlebih, kalau kamu gak bisa ngerem porsi makan kamu.

Karena biaya makan termasuk salah satu biaya paling besar, lebih baik masak sendiri saja. Toh kalian berdua kan. Jadi, masak cukup efektif karena gak harus masak sedikit banget kayak waktu sendiri.

MIsalnya, kamu bisa sisihkan dana Rp200 ribu buat beras. Kemudian, dana Rp1 juta buat belanja lauk-pauk. Ingat, belanjanya di pasar biar lebih murah

Dengan dana Rp1 juta, kamu bisa gunakan Rp200 ribu per minggu buat belanja bahan makanan ke pasar. Kemudian, sisanya buat beli minyak goreng, gas, dan sebagainya. Total jadi Rp 1,2 juta buat masak.

3. Naik motor aja biar hemat

Punya kendaraan sendiri, dalam hal ini motor, jauh lebih hemat daripada naik kendaraan umum. Dengan sepeda motor, kamu dan istri bisa berangkat dengan satu kendaraan yang sama dengan harga bensin yang sama pula. Jadi, hemat kan?

Nah, buat transportasi, kamu bisa sisihkan dana Rp7.800 per liter buat sehari. Kira-kira sebulan kamu mesti sisihkan dana Rp234 ribu buat bensin Pertalite. 

Ini tentunya dengan asumsi motor kamu irit dan lokasi kerja kamu dan istri gak terlalu jauh dari tempat tinggal.

4. Kebutuhan lain buat rumah tangga

Tentu rumah butuh dibersihkan dong. Nah, pasti ada biaya tertentu yang perlu dikeluarkan buat bersih-bersih rumah dan lainnya. Contoh, beli karbol, deterjen, dan lain sebagainya. Nah, kamu bisa sisihkan dana Rp200 ribu buat kebutuhan ini.

Jangan lupa pula buat sisihkan dana buat pulsa dan paket data. Buat kebutuhan ini, kamu bisa sisihkan Rp100 ribu buat masing-masing, kamu dan istrimu. Jadi, total per bulan kamu keluar Rp200 ribu. Total buat kebutuhan lain ini jadi Rp400 ribu.

5. Tabungan masa depan

Kalau sudah menikah tentu kamu gak bisa cuma mikirkan diri kamu dan pasangan kamu aja. Kalian bisa jadi berencana buat punya anak, kan?

Nah, biar biaya saat punya anak nantinya makin ringan, yuk siapkan dari sekarang! Kamu bisa sisihkan 20 persen gaji kamu buat tabungan dan investasi.

Alokasinya begini: 10 persen buat investasi masa depan yang gunanya buat anak kamu. Kemudian, 10 persen lagi bisa kamu sisihkan buat masuk ke rekening khusus tabungan.

Kenapa investasi? Sebab, nilainya bakal melebihi inflasi. Kamu bisa buka tabungan emas atau reksadana buat kebutuhan anak di masa depan. 

Sementara itu, kamu bisa buka rekening khusus tabungan yang bisa kamu gunakan buat kebutuhan tertentu di masa depan. Total buat investasi dan tabungan, kamu sisihkan Rp800 ribu.

6. Siapkan dana darurat

Pos satu ini bisa jadi terlihat sepele, namun cukup menguras dompet, lho. Mending kamu siapkan secara rutin setiap bulan deh. Dengan gitu, kamu gak merasa berat bila sesuatu yang gak diinginkan terjadi.

Contoh, bisa jadi kamu atau istri kamu tiba-tiba harus ke dokter. Buat jaga-jaga, kamu sisihkan aja deh 5 persen dari gaji yaitu Rp200 ribu buat pos ini.

7. Sisihkan 5 persen dari gaji buat rekreasi hemat

Hemat boleh, namun bukan berarti dengan gaji 4 juta kamu gak bisa rekreasi. Tentu bisa banget dong!

Kamu sisihkan 5 persen buat rekreasi hemat setiap bulannya. Nah, dana tersebut bisa kamu gunakan setiap bulan atau beberapa bulan sekali. 

Buat lebih hemat lagi, kamu bisa wisata gratis aja di beberapa spot menarik di daerah kamu. Jadinya, cuma keluar bensin, kan? Untuk rekreasi, kamu bisa gelontorkan dana Rp200 ribu per bulan.

7. Anggaran asuransi Rp300 ribu 

Proteksi diri untuk perlindungan di masa depan itu sangat penting. Kamu gak pernah tahu apa yang bakal terjadi sama kamu di masa depan. Sisihkan dana untuk asuransi jiwa setidaknya Rp300 ribu. 

Saat ini banyak asuransi yang menawarkan premi berbeda-beda, pilih yang sesuai dengan bujet kamu. Dengan memilih asuransi berarti kamu peduli dengan masa depan. Hidup pun akan jadi lebih aman dan nyaman. 

Kalau ditotalkan, berikut pengeluaran kamu per bulan buat kebutuhan bulanan dan tabungan:

  • Sewa rumah atau cicilan, Rp800 ribu
  • Masak di rumah, Rp1,2 juta
  • Transportasi, Rp234 ribu
  • Kebutuhan lain, Rp400 ribu
  • Tabungan dan investasi, Rp800 ribu
  • Dana darurat, Rp200 ribu
  • Rekreasi, Rp200 ribu
  • Asuransi Rp300 ribu
  • Total pengeluaran: Rp 4.134.000

    Dari total pengeluaran tersebut, malah kamu masih punya sisa Rp66 ribu lagi, lho. Dana tersebut bisa kamu gunakan buat investasi lainnya jika mau. Atau, kamu masih bisa kasih buat pasangan beli make-up deh.

    Melihat pengelolaan gaji di atas, gaji 4 juta ternyata gak sekecil itu kan? Kamu bisa memenuhi kebutuhan hidup sekaligus nabung buat masa depan dengan gaji segitu, merdeka finansial pun bukan hal mustahil buat kamu capai.

    Apalagi, kalau pasangan mau bantu kamu buat nambah penghasilan. Bukan gak mungkin, keluarga kamu bakal sejahtera terus hingga masa tua. Yuk, dicoba! (Editor: Chaerunnisa)