Cara Budidaya Ikan Mas di Kolam Terpal dan Perhitungan Modalnya
Siapa yang tak kenal ikan mas? Hewan yang satu ini jika dibudidayakan ternyata bisa mendatangkan keuntungan lho!
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ikan air tawar ini. Ada yang memeliharanya sebagai ikan hias, tapi ada juga yang mengonsumsinya sebagai santapan yang lezat.
Memiliki nama ilmiah Cyprinus carpio, Ikan ini tersebar di berbagai negara, termasuk Cina, daratan Eropa, hingga Jepang.
Di Indonesia ikan ini memiliki banyak sebutan, di antaranya ikan kancra, ikan tikeu, ikan tombro, ikan raja, ikan rayo, dan ikan ameh.
Namun, tahukah kamu bahwa membudidayakan ikan mas tidaklah sulit. Asal tahu tata cara dan perhitungan bujetnya.
Nah, dalam artikel kali ini, kita akan memberikan informasi secara lengkap mengenai budidaya ikan mas hingga ke perhitungan perkiraan modalnya.
Keuntungan budidaya ikan mas
Sebelum memulai ternak, kamu harus ketahui dulu keuntungan-keuntungannya. Kalau tidak ada keuntungannya, mana mungkin ada yang ingin membudidayakan ikan mas?
Salah satu keuntungan yang bakal kamu dapatkan adalah permintaan pasar yang luas. Kamu tahu kan kalau ikan mas adalah salah satu ikan favorit warga Indonesia.
Kandungan gizi di dalamnya lengkap, ada protein, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B1. Tak heran kalau banyak makanan khas berbahan dasar ikan mas.
Pengolahannya pun beragam, bisa disup, dibakar, digoreng, hingga dipepes. Banyak restoran Sunda atau warung makan pinggiran yang menjajakannya.
Jadi, kamu tenang saja karena kamu mudah menemukan konsumen dan target pasar bila menekuni budidaya ikan satu ini.
Cara budidaya ikan mas
Budidaya ikan mas sebenarnya gampang. Asalkan kita tahu bagaimana caranya dan langkah-langkahnya.
1. Siapkan kolam
Hal pertama yang perlu dipersiapkan tentu medium budidayanya, yaitu kolam. Pilihan kolamnya pun bisa menggunakan kolam tanah, kolam tembok, kolam terpal, hingga keramba.
Namun, sebelum memilih kolam pastikan kamu telah memilih metode budidaya, entah itu metode budidaya air deras, air tenang, atau tumpang sari.
Sebagian besar peternak menggunakan metode air tenang.
Medium yang digunakan untuk air tenang bisa menggunakan kolam tanah ataupun kolam terpal yang lebih murah.
Jadi, gak cuma budidaya lele saja yang dilakukan di terpal, budidaya ikan mas juga bisa.
Kapasitas kolam sendiri harus disesuaikan dengan jumlah benih yang ditabur. Biasanya 20 ekor benih membutuhkan ruang 1 m2.
2. Pemberian pupuk organik ke kolam
Setelah kolam terpal atau tanah siap, kamu harus membersihkan kolam terlebih dahulu kemudian dikeringkan.
Setelah itu, taburkan pupuk organik agar plankton yang merupakan makanan alami ikan bisa hidup di dalamnya.
Lalu, tuangkan dengan air sekitar kedalaman 120 cm.
3. Taburkan benih
Selanjutnya, kamu bisa mulai menabur benih ikan mas. Benih yang baik biasanya gerakannya gesit dan tidak berjamur.
4. Berikan pakan
Pakan terbaik untuk ikan adalah pelet dengan kadar protein sekitar 25%. Dosisnya berikan pakan dengan dosis 3% dari bobot ikan itu sendiri.
Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi tiga kali sehari. Artinya, kamu bisa memberikan pakan pada pagi hari, siang hari, dan sore hari.
5. Masa panen
Selalu rutin cek bobot ikan yang ada di kolam selama dua minggu sekali. Hal ini untuk mengontrol apakah ikan berkembang dengan baik atau tidak.
Jika ikan berkembang tidak baik, kamu perlu cek bisa jadi karena ada hama yang bersarang di kolam ikanmu.
Pencegahannya bisa dilakukan dengan menambahkan dengan nutrisi tambahan berupa obat bakteri premium yang bisa mencegah hama berkembang.
Setelah tiga bulan, biasanya sudah mulai masa panen dengan bobot ikan seharusnya 3 kali lipat lebih besar dari bobot awal. Ikan yang siap panen memiliki bobot 300-400 gram per ekor.
Jenis-jenis ikan mas yang bisa dibudidaya
Ikan air tawar ini terdiri dari berbagai jenis. Tiap-tiap jenis tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan semuanya layak untuk dibudidayakan.
Salah satu jenis yang paling familier dan sering dijadikan ikan hias adalah koi yang banyak dijumpai di Jepang, Cina, Korea, dan Indonesia.
Selain itu, jenis apalagi yang layak untuk dijadikan komoditas ternak?
1. Merah
Sesuai dengan namanya, ikan ini memiliki ciri fisik kemerahan atau ada beberapa yang keemasan.
Ikan jenis ini umumnya dijadikan sebagai ikan hias, tapi bisa juga dibuat kudapan lezat.
2. Punten
Ikan ini dikembangkan langsung di Desa Punten Kota Batu. Ciri-ciri fisiknya relatif lebih pendek bila dibandingkan jenis lainnya dan lebih berbentuk bulat.
Warna sisiknya berwarna hijau gelap dan memiliki mata yang agak menonjol.
3. Taiwan
Sesuai dengan namanya, jenis yang satu ini berasal dari negara Taiwan. Badannya sedikit membulat seperti Punten, tapi lebih panjang.
Warna sisiknya umumnya berwarna hijau kekuning-kuningan.
4. Sinyonya
Memiliki julukan lain Putri Yogya, ikan ini memiliki ciri fisik berwarna kuning seperti kulit jeruk. Mata ikan terlihat menonjol saat usianya masih muda, tapi berubah menjadi sipit saat sudah tua.
Salah satu alasan kenapa ikan ini dijuluki Sinyonya konon katanya gara-gara ikan ini sangat mudah bertelur. Tingkat produktivitasnya satu betina bisa bertelur antara 85.000-125.000 telur.
5. Majalaya
Ikan Majalaya pertama dikembangkan di daerah Majalaya Bandung. Ikan ini memiliki kemiripan dengan Sinyonya sehingga sering dikawinkan demi menghasilkan keturunan yang unggul.
Ikan Majalaya adalah jenis ikan mas yang paling banyak dijadikan bahan makanan, khususnya di daerah Sunda.
6. Ikan mas lokal
Ikan inilah yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Meski banyak yang bilang ikan ini bukanlah termasuk ras ikan mas, tapi memiliki bentuk warna dan bentuk tubuh yang mirip.
Umumnya ikan ini memiliki warna hijau keemasan, bentuk tubuh yang memanjang, dan mata yang tidak sipit.
7. Yamato
Dari namanya kamu sudah tahu dong darimana asal ikan ini? Ya, ikan ini paling banyak dibudidayakan di Jepang.
Namun, di Indonesia juga ada. Ciri-ciri fisiknya memanjang, bersisik warna hijau kecoklatan. Salah satu keunggulannya bisa hidup di daerah dingin ataupun hangat.
Perhitungan modal yang diperlukan untuk budidaya ikan mas
Lalu, kira-kira berapa sih modal yang diperlukan untuk memulai budidaya. Coba kita asumsikan kamu seorang pemula yang ingin budidaya di kolam terpal dan dilakukan di lahan sendiri.
Artinya, kamu tidak memerlukan menyewa lahan dan memerlukan pembuatan kolam dengan bahan dasar terpal.
Jumlah benih yang ingin dibudidayakan pun jumlahnya 100 ekor. Berarti jika 20 ekor membutuhkan tempat 1 m2. Itu berarti kamu membutuhkan kandang seluas 5 m2.
Peralatan | Perkiraan harga |
Terpal 5 meter @Rp50 ribu | Rp250.000 |
Bibit @Rp1.000 | Rp100.000 |
Pompa air | Rp500.000 |
Jaring | Rp135.000 |
Peralatan pembersih kolam | Rp75.000 |
Pakan dan vitamin tambahan per bulan | Rp1.500.000 |
Total | Rp2.560.000 |
Perhitungan di atas merupakan biaya perkiraan untuk memulai budidaya 100 ekor benih di lahan sendiri.
Tentu besarannya bisa lebih mahal lagi karena kamu juga perlu mengeluarkan uang untuk keperluan lainnya seperti air dan listrik dan membayar orang jika kamu membutuhkan bantuan karyawan.
Cara memasarkan hasil budidaya ikan mas
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keuntungan budidaya ikan mas adalah pangsa pasar yang besar dan luas. Jadi, kamu gak perlu takut lagi soal cara memasarkan hasil panennya.
Ikan mas merupakan hewan paling populer di Indonesia dengan peruntukan sebagai hewan hias ataupun bahan konsumsi.
Tentunya kamu bisa mulai memasarkannya secara online melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, atau OLX.
Melalui platform tersebut kamu bisa memasarkan hasil panennya secara luas, tidak hanya di daerah asal kamu.
Selain melalui platform tersebut, bisa juga kamu langsung mendekati para pengusaha kuliner, seperti warung kaki lima atau restoran sekalipun untuk mau membeli bahan baku ikan mas di kamu.
Kan lumayan jika mereka sampai jadi pelanggan tetap kamu dan kamu jadi supplier tetap mereka.
Apalagi harga jual ikan air tawar satu ini terbilang mahal lho. Misalnya satu bibit saja harganya berkisar Rp1.000, harga jualnya setelah panen satu ekornya bisa Rp10.000.
Harga tersebut untuk ikan yang konsumsi ya, tentu untuk ikan hias harganya bisa lebih mahal lagi. Biasanya untuk harga ikan yang hias bisa mencapai Rp25 ribu per ekor.
Harga ikan hias juga tergantung dari ukuran dan warna dari ikan itu sendiri. Semakin besar dan berwarna cemerlang tentu harganya semakin mahal.
Berapa lama menabung buat modal budidaya ikan mas?
Sudah tahu cara budidaya ikan mas dan tahu perkiraan modal awalnya, tapi belum punya tabungan? Coba menabung untuk modal dari sekarang setiap bulan secara rutin.
Ketahui berapa bulan atau tahun yang kamu butuhkan untuk mencapai target modal tersebut dengan menggunakan Kalkulator Waktu Menabung dari Lifepal berikut ini:
Demikianlah informasi singkat mengenai budidaya ikan mas dan perhitungan perkiraan modalnya. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi kamu yang berniat berkecimpung di dunia ternak ikan.
Apabila kamu memiliki pertanyaan seputar bisnis, bisa langsung tanyakan ke para ahli di bidang bisnis di Tanya Lifepal!
Pertanyaan-pertanyaan seputar budidaya ikan mas
Berikut ini sejumlah pertanyaan yang harus kamu ketahui berkaitan dengan budidaya ikan mas.
Di Indonesia ikan air tawar yang satu ini memiliki dua peruntukan: untuk ikan hias dan untuk bahan konsumsi. Berikut ini jenis ikan mas yang biasa dibudidayakan di Indonesia:
- Merah
- Punten
- Taiwan
- Sinyonya
- Lokal
- Yamato
- Majalaya
Modal yang diperlukan untuk budidaya dengan jumlah benih sekitar 100 ekor dan lahan milik sendiri adalah berkisar Rp2,5 jutaan.
Besaran tersebut sudah termasuk pembuatan kolam, pembelian benih, peralatan penunjang, dan pakan bulanannya.
Harga ikan ini biasanya dijual per kilo dengan harga Rp30.000. Artinya bila satu ekor ikan memiliki bobot 300 gram, per ekor bisa dijual dengan harga Rp9-10 ribu.