Beranda
Media
Cara Membatalkan KTA Buat Yang Sudah Telanjur Diajukan

Cara Membatalkan KTA Buat Yang Sudah Telanjur Diajukan

cara membatalkan kta

Harapan orang ketika mengajukan aplikasi kredit tanpa agunan (KTA) adalah bank mengabulkan. Tak peduli nilainya sesuai dengan yang diminta atau tidak, tapi bank sebisa mungkin meluluskan tiap aplikasi KTA.

Masalahnya bagaimana kalau tiba-tiba berubah pikiran dan hendak membatalkan? Apakah ada konsekuensi yang ditanggung?

Jawaban dari pertanyaan ini mungkin tak seragam karena mesti dilihat dari kasus per kasus. Misalnya apakah pembatalan itu dilakukan sebelum bank mencairkan dana KTA atau setelah dana dicairkan. Pasalnya, akibatnya bakal tak sama.

Lagi pula, sering kali konsumen tidak mendapatkan informasi yang utuh terkait soal ini. Jarang ada bank yang menjelaskan secara detail tentang prosedur pembatalan pengajuan KTA. Apalagi, menjelaskan alasan apa saja yang bisa membatalkannya.

Padahal sudah sepatutnya bank berkewajiban memberikan informasi yang lengkap seputar pinjaman KTA mulai dari pengajuan, risiko, sampai opsi pembatalan. Informasi ini penting agar nasabah bisa paham secara detail produk yang diminati itu.

Yang jelas, cara membatalkan KTA pastinya harus melewati prosedur yang baku. Masalahnya, tiap-tiap bank punya prosedur yang berbeda-beda mengenai KTA, sesuai dengan kebijakan masing-masing.

Oke, biar lebih jelas anggap saja ada dua jenis pembatalan, yakni pembatalan KTA sebelum dana cair dan sesudah dana cair.

Cara membatalkan KTA sebelum dana cair

Banyak faktor yang membuat seseorang berubah pikiran ketika mengajukan KTA. Faktor itu di antaranya:

  • Dana yang dibutuhkan sudah tersedia.
  • Mendapatkan pinjaman dari pihak lain.
  • Mendapatkan tawaran KTA yang lebih menarik dari bank lain.
  • Nilai pinjaman yang disetujui bank lebih rendah dari yang diharapkan.
  • Sudah dalam kondisi tak memerlukan dana tunai lagi.

Ketika seseorang sudah punya alasan kuat enggan meneruskan prosedur pengajuan KTA, maka bisa berpikiran untuk membatalkannya.

Meski rata-rata bank menjamin pelayanan proses pengajuan KTA dalam tempo sehari, tapi durasi itu terbilang cukup panjang bagi seseorang berubah pikiran.

Urusan membatalkan di mana bank belum mencairkan dana terbilang lebih mudah prosedurnya.

Sederhana saja jawabnya, yakni duit pinjaman belum ditransfer ke rekening. Dengan begitu, posisi peminjam lebih kuat karena belum ada ‘transaksi’ yang terjadi.

Cuma bukan berarti urusan pembatalan beres begitu saja. Tetap ada syarat administrasi yang mesti diselesaikan. Bank membutuhkan konfirmasi secara tertulis tentang pembatalan pinjaman tersebut.

Artinya, seseorang yang membatalkan pinjaman melalui KTA harus menyerahkan surat pernyataan yang berisikan pembatalan pinjaman. Surat itu wajib dibubuhkan materai.

Kemudian jangan lupa minta tanda terima dari pihak bank kalau surat pernyataan itu sudah disampaikan. Pastikan isinya ada:

  • identitas jelas petugas bank dan jabatannya.
  • waktu dan hari.
  • stempel sebagai bukti sahih bahwa sudah beres urusan.

Jangan pernah beranjak dari meja sebelum mendapatkan tanda terima dari petugas bank. Kalau perlu foto sebagai dokumentasi.

Langkah ini sebagai jaga-jaga saja apabila bank tetap mencairkan pinjaman ke rekening, maka kita punya bukti kuat sudah membatalkannya.

Sangat disarankan pengajuan pembatalan ini dengan mendatangi langsung ke bank yang bersangkutan. Hindari untuk menuntaskan masalah itu melalui call center.

Umumnya, menghubungi call center kurang efektif menyelesaikan masalah. Mereka bekerja seperti robot dan bakal dijawab dengan bahasa standar.

Cara membatalkan KTA setelah dana cair

Kalau sudah masuk fase dana pinjaman KTA sudah cair, hampir dikatakan sulit membatalkan. Ketika dana KTA sudah ditransfer ke rekening, artinya bank sudah setuju dengan nilai pinjaman yang diajukan.

Pencairan dana dari bank ini juga menandakan pihak nasabah setuju dan tunduk dengan aturan dari pihak bank tentang transaksi utang-piutang.

Kemudian secara otomatis, nasabah terikat dengan aturan pinjaman KTA yang berlaku. Sebut saja:

  • jangka waktu pinjaman,
  • suku bunga,
  • biaya denda keterlambatan,
  • biaya administrasi,
  • dan lain sebagainya.

Fase ini bisa diibaratkan ‘nasi sudah menjadi bubur’. Di samping itu, bank tak mengenal ‘pembatalan’ jika aplikasi KTA sudah disetujui. Keputusannya adalah ya menerima utang tersebut sebagai konsekuensi mengajukan KTA.

Kalau pun mau dibatalkan mungkin bisa, yakni dengan melunasinya langsung. Tapi ingat cara ini terbilang ‘mahal’ karena sama saja masuk kategori pelunasan dipercepat.

Keputusan itu bakal melahirkan denda pinalti. Besarannya sendiri tergantung dari kebijakan masing-masing bank. Mungkin banyak bank yang menerapkan denda pinalti sebesar 5 persen dari pinjaman plus biaya adminsitrasi pelunasan.

Supaya dapat gambaran berapa cicilan bulanan KTA kamu, coba hitung dengan kalkulator bunga flat Lifepal berikut.

Mungkin suatu saat kamu membutuhkan dana tunai melalui KTA, tapi yang utama adalah mempelajari prosedur bakunya.

Sebaiknya ketika mengajukan, tak ada salahnya menanyakan ke pihak bank bagaimana proses pembatalan KTA jika berubah pikiran.

Hal ini perlu di mana petugas bank atau marketing kadang kala tidak menginformasikan kepada kamu soal konsekuensi yang harus ditanggung jika membatalkan KTA. Maka dari itu berhati-hatilah.

Supaya jangan sampe gagal bayar, lindungi dengan asuransi jiwa

Tentu pengajuan KTA-mu bisa tembus kalau kamu punya gaji tetap atau penghasilan dari usaha yang sudah berjalan dengan lancar. Tapi yang namanya risiko ada saja, bukan?

Risiko kehilangan pekerjaan karena dijatuhi PHK atau usaha tersendat akibat tren bisnis yang sedang turun. Nah solusinya adalah beli asuransi jiwa kredit.

Dengan asuransi jiwa kredit, kamu bisa mendapatkan pertanggungan uang tunai yang bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. Namun pertanggungan ini baru bisa didapatkan jika kamu mengalami risiko-risiko tertentu ya.

Kalau kamu masih punya pertanyaan seputar tips-tips mengajukan pinjaman tunai, jangan ragu untuk mengonsultasikannya di Tanya Lifepal.

Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan