Cara Menabung Deposito [Simulasi dan Info Lengkapnya]
Cara menabung deposito merupakan hal terpenting sebelum kamu membuat rekening deposito. Di masa pandemi seperti saat ini, investasi yang aman selain emas adalah deposito.
Seperti halnya menabung, deposito juga pada prakteknya adalah menyimpan uang di bank. Yang membedakan keduanya, dalam deposito dana kamu gak bisa ditarik sewaktu-waktu. Karena ada jangka waktu yang membatasi pencairan.
Selain itu, keuntungan nasabah berupa bunga yang diberikan bank tergantung dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Meski naik turunnya bunga deposito tergantung dari kebijakan BI, tapi gak menggoyahkan deposito sebagai instrumen investasi favorit.
Saat ini suku bunga acuan BI turun terus menjadi 4 persen. Dan, rata-rata bunga deposito di bank umum masih berada di kisaran 5 persen. Ditambah lagi instrumen investasi ini dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Jadi, kamu aman tuh berinvestasi lewat deposito ini.
Lalu bagaimana sih cara kerja deposito? Dan bagaimana juga cara deposito menentukan bunganya? Artikel ini akan memberikan penjelasannya untuk kamu.
Cara menabung deposito agar untung maksimal
Kamu punya uang yang mengendap di tabungan? Daripada hanya didiamkan saja, sebaiknya uang tersebut dimaksimalkan melalui deposito.
Bagaimana cara menabung deposito agar untung maksimal? Berikut beberapa cara menabung deposito yang bisa dilakukan untuk mengembangkan uangmu :
1. Pilih jangka waktu deposito sesuai tujuan finansialmu
Dalam deposito berlaku semakin panjang tenor yang diambil, maka semakin banyak keuntungan yang didapat. Jika kamu hanya ingin membungakan uang dalam jangka waktu pendek, maka pilih tenor pendek juga.
Pilihan tenor yang ditawarkan bank mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Perlu diingat tanggal jatuh tempo deposito cair atau dana kamu diperpanjang otomatis.
2. Simpan dana deposito di beberapa pilihan tenor
Cara kedua untuk memaksimalkan dana di deposito adalah dengan membaginya ke beberapa deposito dengan pilihan tenor berbeda. Jadi, sebagian di deposito jangka pendek. Sisanya di deposito bertenor panjang.
Cara ini juga bisa jadi bahan analisis kamu untuk mengetahui likuiditas dari deposito itu sendiri.
3. Nominal dana yang ingin ditempatkan
Tiap bank memiliki minimal setoran awal yang berbeda-beda. Rata-rata bank di Indonesia mensyaratkan minimal dana deposito sebesar Rp8 juta.
Untuk menghitung perkiraan keuntungan yang kamu dapat nanti, cek melalui kalkulator deposito yang disediakan Lifepal di bawah ini. Melalui kalkulator ini kamu dapat memperkirakan keuntungan dari besaran setoran awal dan jangka waktu.
4. Patuhi aturan pencairan deposito
Perlu kamu ketahui ada aturan dalam mencairkan dana deposito. Karena sejatinya, deposito itu adalah investasi berjangka yang penarikan dananya harus sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selain itu jika kamu mencairkan dana sebelum jangka waktu yang ditetapkan, ada risiko yang harus kamu tanggung. Berupa biaya penalti atau denda. Besarannya kira-kira antara 0,5 – 3 persen dari total deposito.
5. Pilih bunga deposito sesuai keinginan
Setiap bank memiliki besaran bunga yang berbeda. Kamu bisa memilih persentasenya sesuai tujuan finansial atau keinginanmu. Bandingkan besaran tiap bank dan perkiraan keuntungan yang kamu dapat. Perlu diingat, semakin lama jangka waktu yang kamu pilih, maka bunganya pun makin besar. Dengan begitu keuntungan pun bisa lebih maksimal.
Apa itu deposito?
Deposito adalah produk perbankan berupa simpanan berjangka yang menjanjikan suku bunga tetap dalam jangka waktu tertentu. Persentase bunga yang tinggi jadi penawaran bank sebagai gantinya dana kamu gak boleh ditarik sementara waktu.
Dalam deposito, kamu bebas memilih jangka waktu menyimpan uang, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Bunga tinggi, dana dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan punya risiko kecil menjadi kelebihan deposito. Sehingga banyak orang tertarik untuk berinvestasi di simpanan berjangka ini. Umumnya bunga pada deposito baru dibayar di akhir periode investasi atau saat jatuh tempo.
Cara kerja deposito
Salah satu ciri khas deposito adalah uang deposan gak bisa ditarik dalam jangka waktu tertentu. Karena alasan ini, di deposito ada pilihan tenor yang ditawarkan. Lazimnya tenor yang berlaku di bank-bank konvensional maupun syariah untuk produk deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.
Setiap jangka waktu memiliki tingkat suku bunga yang berbeda-beda. Umumnya, bank memberikan rincian suku bunga dan pilihan jangka waktu dalam tabel seperti di bawah ini:
Jangka waktu | Suku bunga per tahun |
---|---|
1 bulan | 4% |
3 bulan | 4.25% |
6 bulan | 4.30% |
12 bulan | 4.75% |
Data PIPU Bank Indonesia. Contoh adalah bunga deposito Bank CIMB Niaga per 26 Agustus 2020
Dari tabel di atas bisa disimpulkan, jika kamu ingin menyimpan uang dalam bentuk deposito selama satu tahun, maka bunga yang kamu dapat dari CIMB Niaga sebesar 4.75% per tahun.
Besaran bunga di atas bisa berubah sewaktu-waktu dan setiap bank memiliki patokan sendiri untuk bunga deposito. Saat artikel ini ditulis, menurut data PIPU BI, bunga deposito tertinggi ditawarkan oleh Bank Mayora, dengan persentase tertinggi 5.88%.
Simulasi dan cara menghitung bunga deposito
Rumus yang umum digunakan dalam menghitung deposito adalah sebagai berikut :
Bunga Deposito = Dana Deposito x (Bunga Tahunan / 12) * Jumlah Bulan Tenor
Biar gak menebak-nebak dan bingung, berikut simulasi perhitungannya:
Dana deposito awal | Rp50.000.000 |
Tenor deposito | 3 bulan |
Bunga deposito | 4.75% |
Pajak bunga deposito | 20% |
Bunga sebelum pajak | Rp593.750 |
Bunga setelah pajak | Rp475.000 |
Dana setelah tenor berakhir | Rp50.475.000 |
Perubahan bunga deposito dan sistemnya
Saat kondisi pandemi saat ini banyak orang memilih berinvestasi di instrumen yang aman dengan risiko kecil. Gak salah jika banyak orang memanfaatkan deposito untuk meraih keuntungan yang pasti.
Tapi, perlu diingat, meski begitu gak selamanya bunga deposito selalu tetap atau fixed. Karena ada saat dimana akan terjadi bunga naik turun. Kondisi ini dipengaruhi dengan kebijakan BI melalui suku bunga acuan. Seperti saat ini, suku bunga acuan BI turun hingga di angka 4%. Otomatis lembaga perbankan pun memperbaiki persentase bunga untuk simpanan dan kreditnya.
Agar gak bingung, berapa sih suku bunga acuan BI saat ini, berikut data terbarunya :
Periode | BI 7-day |
19 Agustus 2020 | 4,00% |
16 July 2020 | 4,00% |
18 June 2020 | 4,25% |
19 May 2020 | 4,50% |
14 April 2020 | 4,50% |
19 March 2020 | 4,50% |
20 February 2020 | 4,75% |
23 January 2020 | 5,00% |
Dampak dari turunnya bunga acuan BI, maka ikut berpengaruh juga pada bunga deposito yang diberikan. Jadi, jangan heran kalau beberapa belakangan ini bunga deposito yang kamu terima nominalnya gak sama dengan sebelumnya.
Dalam deposito berlaku sistem automatic roll over (ARO) dan non automatic roll over (Non- ARO). Dua sistem ini mengatur perpanjangan waktu saat jatuh tempo. ARO digunakan jika nasabah memilih sistem ini untuk memperpanjang tenor secara otomatis. Dengan catatan, selama dana deposito belum ditarik.
Sedangkan Non-ARO adalah deposito yang berakhir saat jatuh tempo atau gak diperpanjang jangka waktunya. Kalau deposan memilih sistem ini, maka bank gak akan memperpanjang deposito tersebut. Sedangkan bunganya bisa ditarik per bulan dan ditransfer otomatis ke rekening yang ditentukan nasabah sebelumnya. Atau bisa juga bunganya digabung dengan dana deposito dan diambil secara bersamaan saat tebor berakhir.
Ketentuan deposito
Sebelum kamu memutuskan untuk menyimpan dana di deposito, sebaiknya perlu kamu tahu ada beberapa ketentuan saat akan membuka rekening deposito :
- Minimal dana yang harus kamu siapkan untuk deposito bank konvensional mulai dari Rp8 juta – Rp10 juta. Sedangkan deposito bank syariah mematok setoran awal lebih terjangkau yaitu mulai dari Rp1 juta.
- Pilihan tenor fleksibel mulai dari 1 bulan – 24 bulan
- LPS menjamin keamanan dana nasabah hingga Rp2 miliar dan suku bunga gak boleh lebih dari yang dijaminkan.
- Deposito hanya bisa dicairkan oleh pemiliknya. Karenanya dalam bilyet deposito tercantum jelas nama deposan. Sedangkan sertifikat deposito gak ada nama nasabah sehingga bisa dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Pilihan waktu pencairan deposito
Ada beberapa pilihan pencairan bunga deposito, penjelasannya di bawah ini :
Waktu deposito | Waktu pencairan |
Sistem pembayaran tahunan | Bunga akan dibayarkan tiap akhir tahun |
Sistem pembayaran per semester | Bunga akan dibayarkan tiap 6 bulan |
Sistem pembayaran per kuartal | Bunga akan dibayarkan tiap 4 bulan |
Sistem pembayaran bulanan | Bunga akan dibayarkan tiap akhir bulan |
Sistem pembayaran dwi mingguan | Bunga akan dibayarkan tiap 2 minggu |
Sistem pembayaran mingguan | Bunga akan dibayarkan tiap akhir minggu |
Sistem pembayaran jatuh tempo | Bunga akan dibayarkan saat deposito jatuh tempo |
Jenis deposito
Jenis deposito yang saat ini dikenal masyarakat Indonesia antara lain:
1. Deposito berjangka
Adalah jenis simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan di waktu tertentu. Deposito jenis ini bisa diterbitkan atas nama per orangan atau perusahaan. Tingkat bunga yang ditawarkan umumnya lebih tinggi dari tabungan biasa. Deposan pun akan mendapat bilyet deposito sebagai bukti kepemilikan deposito.
2. Deposito on call atau deposito yang masa tenornya paling pendek
Simpanan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif singkat mulai dari 7 hari – 30 hari atau satu bulan. Deposito ini biasanya mensyaratkan setoran awal dalam jumlah besar.
3. Sertifikat deposito
Jenis deposito ini adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Dibandingkan dengan deposito jenis lainnya, sertifikat deposito lebih bersifat sebagai investasi bukan tabungan.
Kelebihan dan kekurangan deposito
Seperti mata uang yang selalu memiliki dua sisi, begitu juga dengan menabung deposito yang punya kelebihan dan kekurangan, di antaranya:
Kelebihan deposito
- Uang kamu yang disimpan di bank mendapat jaminan dari lembaga pemerintah melalui LPS. Jadi jangan khawatir jika bank bangkrut atau sedang krisis moneter, LPS menjamin dana kamu hingga Rp2 miliar
- Deposito bisa jadi pilihan bagi investor pemula yang ingin investasi yang berisiko kecil Dibanding instrumen investasi seperti saham, di deposito simpanan kamu gak terpengaruh pergerakan pasar.
- Bunga yang kamu dapat dari simpanan deposito bisa menjadi passive income. Atau dengan kata lain, kamu punya sumber pemasukan lain
- Bunga lebih tinggi dari bunga tabungan biasa
- Gak seperti tabungan biasa, dalam deposito gak ada biaya administrasi.
Kekurangan deposito
- Meski risiko kecil, namun keuntungan deposito jauh lebih kecil dibanding berinvestasi di reksadana atau saham
- Ikut terkena inflasi
- Bunga dikenai pajak penghasilan sebesar 20%
- Ada biaya penalti jika mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.
Syarat menabung deposito
Untuk menjadi deposan syarat yang ditentukan pihak bank terbilang mudah. Kamu cukup memiliki rekening bank, kartu identitas diri yang masih berlaku, nomor pokok wajib pajak (NPWP), dan materai untuk membuka dan menarik deposito.
Berapa minimal uang yang harus disiapkan untuk deposito? Setiap bank memiliki batas minimal yang berbeda-beda. Tapi, jika ditarik kisaran, setoran awal yang harus disiapkan deposan mulai dari Rp1 juta – Rp8 juta.
Perbedaan deposito dan tabungan
Meski deposito termasuk dalam produk simpanan, tapi antara deposito dan tabungan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
- Bunga
- Biaya administrasi
- Waktu penarikan
- Jenis produk
- Buku tabungan
Penjelasannya sebagai berikut:
1. Bunga
Umumnya, bunga yang diberikan deposito lebih besar dibanding bunga pada tabungan biasa. Saat ini suku bunga untuk produk tabungan berkisar 1,05%, sedangkan bunga pada deposito saat ini sebesar 5,63%. Jadi, jelas terlihat ya besarannya pun jauh berbeda
2. Biaya administrasi
Jika pada produk tabungan biasa ada biaya administrasi yang dikenai bank, yang otomatis pendebitannya dilakukan setiap bulan. Sedangkan di deposito gak ada biaya administrasi bulanan, tapi di akhir kontrak bunga deposito akan dipotong pajak sebesar 20%
3. Waktu penarikan
Seperti dijelaskan di awal, produk simpanan deposito ga bisa ditarik sewaktu-waktu, seperti halnya tabungan. Dana deposito hanya bisa diambil saat jatuh tempo. Tapi jika ingin mencairkan sebelum jatuh tempo, kamu pun akan dikenai biaya penalti atau denda.
4. Jenis produk
Perbedaan lain yang terlihat dari sisi produk layanan, deposito merupakan salah satu instrumen investasi, sedangkan tabungan hanya simpanan biasa. Nah, karena ini sifatnya investasi maka terkait dengan jangka waktu untuk mengambil uang tersebut.
5. Buku tabungan
Jika kamu menabung maka otomatis fasilitas yang kamu dapat adalah buku tabungan dan kartu ATM. Tapi beda jika di deposito dimana deposan mendapat bilyet deposito sebagai buku kamu pemilik uang yang didepositokan.
Jadi jelas ya perbedaan antara keduanya, meski dalam lembaga perbankan keduanya disatukan dalam kategori simpanan.
Perbedaan deposito dan asuransi
Sedangkan perbedaan antara deposito dan asuransi terletak pada :
1. Biaya
Untuk mendapat proteksi, nasabah harus membayar sejumlah biaya atau dinamakan premi. Premi ini terdiri dari sejumlah biaya seperti biaya asuransi, dana investasi, biaya akuisisi, biaya pengelolaan dana, biaya pengalihan dana dan biaya administrasi.
Sedangkan dalam deposito hanya akan dikenai biaya penalti jika mencairkan deposito sebelum jangka waktu selesai.
2. Kepemilikan dana
Dana deposito sepenuhnya dimiliki oleh nasabah atau deposan. Nasabah hanya menyimpan dananya di bank dalam jangka waktu tertentu. Untuk kemudian diambil kembali setelah jatuh tempo ditambah bunga.
Sedangkan di asuransi, dari beberapa literasi, premi yang disetor nasabah sepenuhnya akan menjadi hak milik perusahaan asuransi.
3. Dampak risiko
Dalam asuransi, dengan nasabah memiliki polis asuransi berarti memberi proteksi akan risiko yang bakal terjadi. Jadi, jika nasabah mengalami risiko seperti kecelakaan atau meninggal dunia, maka perusahaan asuransi yang akan menanggung kerugian tersebut. Berbeda dengan deposito, di mana jika terjadi hal-hal yang gak diinginkan, pihak bank gak memberi jaminan untuk mengganti kerugiannya.
4. Aset nasabah
Nah, kalau kamu memiliki asuransi jiwa murni, maka sudah dipastikan aset kamu gak bertambah. Bahkan, aset kamu akan berkurang karena harus membayar polis untuk memproteksi diri kamu. Sedangkan di deposito, aset yang kamu simpan akan bertambah dengan adanya penambahan bunga.
5. Keterlibatan lembaga
Jika ada persoalan yang melibatkan antara pemegang polis dengan perusahaan asuransi, maka lembaga yang dilibatkan adalah Badan Mediasi Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAAI) sebagai pihak yang melakukan mediasi dan ajudikasi. Sedangkan jika persoalan menimpa nasabah deposito, dimana bank mengalami kebangkrutan, lembaga yang memberi jaminan adalah LPS.
Daftar bunga deposito terbaru bank-bank di indonesia
Berubahnya suku bunga acuan BI berpengaruh besar pada besaran bunga yang dipatok lembaga perbankan di Indonesia. Sebagai perbandingan, berikut besaran bunga terbaru dari sejumlah bank:
- Bunga deposito Danamon: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-danamon
- Bunga deposito BCA: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-bca
- Bunga deposito CIMB Niaga: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-cimb-niaga
- Bunga deposito Mandiri: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-mandiri
- Bunga deposito BNI: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-bni
Itulah beberapa penjelasan cara menabung deposito, mulai dari cara kerja, pengertian deposito, keuntungan dan kelemahan juga perbedaannya dengan tabungan biasa. Semoga artikel ini bisa memberi informasi yang bermanfaat buat kamu.