6 Cara Menghemat Air di Rumah

Matikan Keran Setiap Setelah Digunakan

Membayangkan hidup tanpa adanya air pastinya sangat menyeramkan, ya. Bisa-bisa  semua makhluk hidup akan mati kekeringan. Makanya, kita dituntut untuk menghemat air.

Meski menghemat air itu penting, masih ada orang yang malas menghemat air. Apalagi kini persediaan air bersih yang ada belum didistribusikan dengan baik sehingga akibatnya masih ada sebagian wilayah yang mengalami krisis air bersih. Kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang peduli lingkungan. Yuk, cari tahu seperti apa saja caranya.

Matikan Keran Setiap Setelah Digunakan

Matikan Keran Setiap Setelah Digunakan Sebagai Cara Untuk Menghemat Air

Terkadang kita suka terlupa untuk mematikan air dari keran yang telah digunakan atau tidak menutup dengan rapat keran sehingga air terbuang sia-sia. Nah, keteledoran semacam ini sering kali menjadi penyebab pemborosan air. Makanya tidak heran jika tagihan air atau listrik Anda menjadi besar karena keteledoran ini.

Jadi, setiap setelah menggunakan keran air, pastikan untuk menutup keran dengan rapat. Hanya membukanya kembali apabila Anda sedang membutuhkannya.

Segera Perbaiki Jika Ada Kebocoran

Segera Perbaiki Jika Ada Kebocoran

Biasanya saluran air yang ada di rumah terhubung dengan pipa penyaluran. Jika tidak dilakukan pengecekan secara rutin, pipa-pipa ini berpotensi mengalami kebocoran atau kerusakan. 

Memeriksa kondisi pipa tidak perlu Anda lakukan setiap hari, lakukanlah setiap akhir pekan di pagi hari. Apabila ditemukan kerusakan, segera perbaiki agar dapat mencegah air terbuang percuma dan penggunaan air pun akan menjadi lebih hemat.

Batasi Penggunaan Air saat Mandi

Batasi Penggunaan Air saat Mandi

Mandi memang menjadi waktu untuk menyegarkan tubuh dari keringat setelah seharian beraktivitas di luar. Agar aktivitas mandi lebih cepat dan hemat, maka gunakanlah shower sebagai pancuran daripada menciduk air dengan gayung. 

Bukan tanpa alasan, menciduk air dengan gayung berpotensi lebih besar untuk air tidak mengenai seluruh bagian tubuh, alhasil lebih banyak air yang terbuang percuma.

Menurut survei yang dilakukan Ditjen Cipta Karya, rata-rata biaya penggunaan air di rumah per 1 liter adalah Rp1.000. Dengan mandi menggunakan shower akan menghabiskan sekitar 12 liter per menit, sedangkan mandi dengan gayung menghabiskan lebih banyak air hingga 18 liter.

Maka jika Anda mandi selama lima menit saja, Anda akan menghabiskan uang sebesar Rp90 ribu untuk mandi dengan gayung, sedangkan mandi dengan shower menghabiskan Rp60 ribu. Di sini Anda telah berhasil menghemat Rp30 ribu berkat mandi dengan shower.

Cara Menghemat Air dengan Penyaring

Manfaatkan Penyaring Air

Jika Anda biasa mengonsumsi air dari kemasan galon, maka sebagai cara penghematan air, Anda bisa menggantinya dengan menggunakan penyaring air. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membeli air kemasan dan Anda bisa lebih memanfaatkan air dari keran rumah.

Sayangnya, terkadang kita malas membeli penyaring air dikarenakan harganya yang mahal, yaitu berkisar Rp75 ribu sampai Rp300 ribu, padahal dengan alat ini Anda dapat menggunakan air keran sebagai sumber air minum dalam waktu lama dan lebih mampu berhemat dalam jangka panjang. 

Menghemat Air saat Mencuci Baju

Menghemat Air saat Mencuci Baju

Kebutuhan mesin cuci untuk mencuci baju sangatlah tinggi. Kebutuhan air yang harus dipakai pun sangat banyak dalam sekali cuci. Demi menghemat air, jadwalkan aktivitas mencuci baju hanya sekali dalam seminggu jika baju sedikit atau dua kali dalam seminggu jika baju banyak.

Untuk menghemat air yang lebih banyak pada saat mencuci baju, gunakanlah mesin cuci bukaan depan dibandingkan bukaan atas. Hal ini karena mesin cuci bukaan depan hanya menghabiskan 49 sampai 56 liter air dalam sekali cuci. Sedangkan mesin cuci bukaan atas menggunakan 150 sampai 170 liter air dalam sekali cuci.

Mulailah Membuat Lubang Biopori

Mulailah Membuat Lubang Biopori

Cara menghemat air secara efektif lainnya adalah dengan membuat lubang biopori. Lubang biopori adalah sebuah lubang berbentuk silinder yang dimasukkan ke tanah sebagai tempat resapan air tanah. Dengan semakin banyaknya sumber air tanah, maka suplai air bersih Anda pun akan semakin terjaga dengan baik.

Untuk membuat lubang biopori pun sangat mudah. Anda cukup membuat lubang berdiameter 10-15 cm dengan panjang 100-120 cm di halaman rumah, kemudian isi lubang dengan berbagai sampah organik seperti daun atau rumput kering. Biarkan selama tiga bulan dan air hujan yang turun akan mengisi lubang dan meresap ke tanah.

Demikian cara menghemat air di rumah yang dapat Anda lakukan. Dengan menghemat air berarti Anda tidak hanya menghemat anggaran keuangan, melainkan telah menyelamatkan lingkungan juga.