Cara Termudah Siapkan Rumah Masa Depan demi Ringankan Beban Keluarga

beberapa anggota keluarga tengah berada di makam

Apa sih yang terpatri dalam pikiran ketika mendengar kata rumah masa depan? Apakah memikirkan rumah masa depan seperti istana mewah dengan pintu gerbang dan pilar-pilar megah, luas, penuh pepohonan dan bunga-bungaan?

Jika kamu memikirkan rumah masa depan seperti gambaran di atas, tak ada yang salah dengan hal itu. Pasalnya, banyak juga yang mendesainnya seperti deskripsi tersebut.

Rumah masa depan alias sebuah makam umum atau lahan kubur merupakan kebutuhan setiap manusia untuk tempat peristirahatan terakhir.   

Sayangnya, banyak orang masih abai untuk menyiapkan lahan kubur mereka. Selain karena alasan minimnya ketersediaan lahan tanah kuburan, banyak orang juga enggan menyiapkan bujet untuk menyisihkan uang membeli lahan masa depan mereka.

Padahal, ketika seseorang menghembuskan nafas terakhirnya, kebutuhan lahan kuburan menjadi hal utama yang harus segera disiapkan untuk proses penguburan. 

Ketika seseorang sudah membelinya, maka beban penguburan dari biaya sampai prosesi pemakaman jadi tanggung jawab keluarga.

Gak mau kan hal itu menimpa keluargamu? Nah, buat kamu yang ingin mengalokasikan dana membeli rumah masa depan, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mewujudkannya. 

Tapi, sebelumnya, kamu harus mengetahui dulu apa saja jenis lahan kubur dan kelebihan memiliki lahan sendiri dibandingkan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) milik pemerintah daerah. 

Jenis rumah masa depan

beberapa makam di pemakaman
Jenis rumah masa depan (Shutterstock)

Hidup hanya Tuhan yang tahu pasti. Karena itu, sebagai manusia tetap berusaha merencanakan tempat penguburannya. 

Karena kalau mengandalkan makam umum jelas tidak dapat dipastikan. Lahan terbatas, sementara orang meninggal terus bertambah.

Sehingga, bukan tidak mungkin seseorang yang meninggal harus dimakamkan bersama orang lain dalam satu liang makam kuburan kadaluarsa. 

Itu terjadi karena tidak memiliki lahan kubur sendiri atau tidak terurus karena ahli waris tidak membayar iuran tahunan atau tiga tahun dan lima tahun sekali seperti yang terjadi di TPU Karet Bivak, Kuningan, Jakarta Pusat.

“Makam kadaluarsa itu kita pakai, yang nggak diurus. Selama ini ada di bawahnya itu ditumpuk,” kata Kepala TPU Karet Bivak, Sugiarto kepada Detikfinance.

Saat ini, ada dua jenis pemakaman di Indonesia, yaitu milik pemerintah daerah (TPU) dan pemakaman yang dikelola swasta. 

Ada plus minus tersendiri memilih TPU atau tempat pemakaman elite. Kalau pemakaman elite, para keluarga tak akan khawatir lahan tersebut akan diambil orang lain, tidak terawat, bahkan digusur. Beda lagi dengan TPU yang makamnya bisa hilang dan ditumpuk saat telat bayar sewa bulanan atau tahunan.

Perbedaan paling mencolok dari harga atau iuran yang dibebankan kepada ahli waris atau keluarga jenazah yang bersangkutan. 

Di pemakaman mewah yang dikelola swasta seperti Al-Azhar Memorial Garden, satu unit kavling makam dihargai Rp 25,5 juta pada awal tahun 2019. Sementara itu, untuk satu unit lahan makam di San Diego Hills dibanderol Rp 110 juta.

Untuk pemakaman muslim, harga itu belum termasuk prosesi pemakaman mulai dari pemandian jenazah, pembungkusan kafan, sewa sound system, tenda, dan pemuka agama yang totalnya bisa senilai Rp 8,5 juta.

Sedangkan untuk biaya perawatan makam di tempat pemakaman umum (TPU) milik pemerintah daerah bervariasi, disesuaikan dengan beberapa daerah di mana tempat seseorang dimakamkan. 

TPUIuran
Joglo, Jakarta BaratRp 150 ribu per 5 tahun
Perwira, Bekasi UtaraRp 350 ribu per 1 tahun
Kebon Nanas, Jakarta TimurRp 450 ribu per 1 tahun

Sementara itu, untuk sewa sound system, tenda kursi, dan ongkos gali dibayar terpisah yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah.

Perbedaan lain adalah pelayanan. Di pemakaman mewah seperti San Diego Hills, Al-Azhar Memorial Garden, hingga Lestari Memorial Park, area pekuburan dilengkapi fasilitas seperti masjid, lounge, taman, kolam renang, WIFI dan lainnya. Kalau di TPU biasa, layanan tersebut tidak ada.

Lahan kubur itupun sudah memiliki beberapa fasilitas mulai dari pendopo, pagar, dan beberapa tanaman.

Kelebihan memiliki lahan kubur sendiri 

area pekuburan yang tertata rapi
Kelebihan memiliki lahan kubur sendiri (Dok Al-Azhar Memorial Garden)

Terbatasnya ketersediaan lahan kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) membuat banyak masyarakat bingung menguburkan anggota keluarga mereka. Namun, berbeda halnya jika memiliki lahan kubur sendiri. 

Hal itu seperti yang baru-baru ini dialami Tami (32), seorang ibu yang juga pekerja dengan penghasilan Rp 15 juta per bulan. Ibu satu anak yang berdomisili di Karawang ini baru saja ditinggal suaminya, Fahmi. 

Namun, Tami tidak bingung memikirkan mengistirahatkan suami tercinta di mana. Pasalnya, Tami yang mengetahui harga lahan pemakaman naik setiap tahun sudah menyiapkan rumah masa depan untuk diri dan keluarga di Al Azhar Memorial Garden, Karawang.

Ketika musibah tersebut dialami, Tami pun langsung menghubungi pihak pemakaman. Mereka langsung memakamkan Fahmi di kaveling yang telah disiapkan.

Sejak Januari tahun 2019 lalu, Tami memang telah menyiapkan kaveling makam ukuran 1,5 x 3 meter dengan luas 4,5 meter untuk masing-masing anggota keluarganya. 

Saat itu, dia membeli lahan makam dengan harga Rp 25,5 juta per kaveling. Sehingga, Tami harus merogoh kocek Rp 76.500.000 membeli tiga kaveling makam untuk diri dan dua anggota keluarganya.  

Beruntung, Tami hanya perlu membayar kaveling makam saja. Penggunaan lahan pemakaman di Al Azhar Memorial Garden dibebaskan dari biaya pemeliharaan bulanan atau tahunan. 

Berkaca pada kasus yang dialami Tami. Selain langsung bisa memakamkan anggota keluarga di lahan pribadi, menyiapkan rumah masa depan juga membuat Fahmi tidak merepotkan anggota keluarga yang ditinggalkan.

Sepeninggal Fahmi, Tami tidak perlu lagi memikirkan untuk membayar biaya perawatan per bulan atau per tahun dari makam sang suami. 

Dia hanya perlu mengalokasikan dana yang cukup besar di awal, tapi untuk ke depannya tidak perlu lagi merogoh ekstrapengeluaran.

Hal sama juga akan terjadi ketika Tami meninggal dunia. Dia tidak akan membebani keluarga yang ditinggalkan dengan beragam permasalahan seputar lahan makam, biaya pemakaman, hingga biaya perawatan untuk makamnya.

Pentingnya mengalokasikan dana untuk membeli lahan kubur

seseorang menghitung uang rupiah
Pentingnya mengalokasikan dana untuk membeli lahan kubur (Shutterstock)

Dari pembahasan di atas, memiliki lahan makam merupakan hal penting yang harus disiapkan. Selain tidak membebani anggota keluarga yang ditinggalkan, kamu juga berinvestasi untuk hunian masa depan.

Pasalnya, selain bisa memilih kaveling makam yang ingin dibeli, harga lahan pemakaman selalu naik di setiap tahunnya.

Misalnya, kamu sebagai kepala keluarga memiliki gaji Rp 17 juta per bulan. Dengan anggota keluarga empat orang, kamu bisa kok menyiapkan lahan makam untuk masa depan kelak.

Yuk, kita hitung-hitungan di sini bagaimana caranya mengalokasikan dana untuk membeli lahan kubur dengan estimasi tidak lebih dari 30 persen gaji!

Beli 1 kaveling 1,5 M x 3 M (4,5 M)Rp 35.097.000
Cicilan 12 bulanRp 2.924.750
Membeli 2 kaveling untuk suami istriRp 5.894.500

Dengan estimasi di atas, maka tahun pertama, kamu cukup membeli dulu kaveling untuk diri sendiri dan istri. Sementara untuk tahun berikutnya, kamu bisa membeli kaveling lahan masa depan untuk anak-anakmu.

Tapi, kalau mau lebih ringan lagi, kamu bisa mencicil untuk dirimu dulu baru di tahun kedua untuk istri, dan tahun-tahun selanjutnya untuk anak-anakmu. 

Hanya saja, cicilan per bulan pasti sudah lebih tinggi lagi karena dalam setahun harga kavelingnya mengalami kenaikan.

Contohnya, di Januari tahun 2019 harga kaveling di pemakaman elite di daerah Karawang ini dibanderol Rp 25,5 juta. Pada Februari 2020, harganya naik jadi Rp 35,9 juta. Artinya, dalam satu tahun harga lahan pekuburan mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 10 juta.   

Dengan semua penjabaran di atas, itulah alasan penting kamu harus mengalokasikan dana memiliki lahan rumah masa depan. Kamu juga sudah bisa memiliki gambaran bagaimana cara hitung-hitungannya.

Meski begitu, bukan berarti kamu hanya bisa membeli kaveling di lahan kawasan elite saja. Justru kamu bisa lebih menghemat bila memilih kaveling kuburan di kawasan dengan harga yang lebih rendah. Tapi memang lokasinya bukan di dalam kota, melainkan perbatasan kota seperti Bogor. 

Salah satunya, di Pemakaman Mbah Dalem, Bogor. Di pemakaman ini, kamu bisa membeli satu kaveling seharga Rp 2,5 juta dengan biaya perawatan Rp 120 ribu per tahun. Tapi, tentu saja pemakaman dengan harga ekonomis ini tidak hanya di Bogor saja, melainkan di kota-kota lainnya. 

Artinya, kalau kamu memutuskan memiliki makam yang tidak elite tapi yang ekonomis, kamu bisa mengalokasikan dana untuk berinvestasi, menabung, dan beli asuransi jiwa.

Asuransi jiwa itu penting lho untuk masa depan keluarga jika suatu saat kamu sebagai kepala keluarga mengalami musibah. 

Bila masih bingung mencari asuransi jiwa yang tepat, Lifepal bisa membantumu memilihkan yang tepat.