Beranda
Media
Pengertian dan Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja

Pengertian dan Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja

pengertian dan contoh budaya organisasi

Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh para anggota organisasi atau kelompok usaha tertentu. 

Perlu dipahami bahwa budaya ini berperan penting untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Selain itu, budaya organisasi juga berguna sebagai alat untuk menentukan arah organisasi dan mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak.

Tanpa budaya organisasi yang kokoh, kinerja para anggotanya tidak dapat berjalan secara optimal. Itu sebabnya, budaya organisasi menjadi hal yang krusial untuk dimiliki setiap organisasi atau perusahaan.

Agar lebih jelas, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini bersama-sama, yuk!

Pengertian budaya organisasi

Konsep budaya organisasi adalah tuntunan organisasi atau perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain. 

Artinya, budaya organisasi bisa menjadi sebuah norma dan nilai yang dianut oleh seluruh anggota organisasi tersebut yang nantinya dapat mempengaruhi cara mereka dalam bekerja, berperilaku dan beraktivitas.

Untuk itu, budaya organisasi akan melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga seluruh nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga nantinya akan terefleksi dalam kegiatan setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan lingkungan luar, hingga ekspektasi yang diharapkan bisa terwujud di masa depan. 

Apa fungsi memiliki budaya organisasi?

Kenapa suatu perusahaan atau organisasi harus memiliki budaya kerja yang kuat? Dengan kata lain, apa fungsi dari adanya budaya organisasi?

  1. Sebagai ciri khas atau keunikan sebuah perusahaan. Tentu kita tidak ingin perusahaan tempat kita bekerja dianggap sama dengan perusahaan lain, bukan? Maka dari itu, kita harus membentuk etos kerja yang bagus. Hal ini perlu didukung juga dengan suasana kerja yang kondusif di antara pekerja, namun tetap dijalani secara profesional demi mencapai target kerja.
  2. Budaya organisasi yang unggul akan menciptakan rasa kebanggaan di antara pekerja atas partisipasi mereka di dalam perusahaan. Dengan begitu, para pegawai dapat bekerja dengan nyaman dan puas.
  3. Meningkatkan integritas dan loyalitas di dalam diri pekerja sehingga secara alami lebih bersemangat dalam mengejar kepentingan perusahaan. Perusahaan dengan etos kerja yang baik senantiasa didukung pekerja yang produktif.
  4. Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antar sesamanya sehingga dapat mempertahankan rantai kerja yang ideal di antara para pekerja pada setiap posisi dan jabatan.
  5. Menjaga sikap dan perilaku baik yang mengedepankan hubungan profesional yang tetap bersahabat.

Tentu saja fungsi dari adanya budaya organisasi yang unggul patut didukung oleh pemenuhan hak pekerja yang proporsional. Semakin perusahaan menghargai kinerja pekerja, maka makin produktif para pekerjanya tersebut.

Salah satu hal yang bisa meningkatkan produktivitas sekaligus loyalitas pekerja adalah pemberian tunjangan kesehatan, yaitu asuransi kesehatan.

Asuransi kesehatan untuk karyawan (employee benefit) akan memberikan ketenangan secara finansial karena andai mereka sakit dan harus berobat di rumah sakit, maka biayanya akan ditanggung oleh asuransi.

Manfaat pertanggungan ini bisa berskala pribadi bagi karyawan bersangkutan dan bisa juga menyeluruh bagi keluarganya juga.

Perusahaan yang mengedepankan kemakmuran pekerjanya akan mendapatkan timbal balik positif berupa mendapat kepercayaan internal dari anggotanya dan pencitraan kepada publik yang baik.

Ciri-ciri perusahaan memiliki budaya organisasi

Pada umumnya, ada beberapa ciri atau karakteristik yang dapat menjadi indikator bahwa perusahaan tersebut memiliki budaya organisasi yang baik. Berikut adalah di antaranya: 

1. Memiliki identitas resmi

Perusahaan yang memiliki budaya organisasi umumnya memiliki lokasi, perizinan resmi, dan nama perusahaan yang terdaftar secara resmi oleh pemerintah.  

2. Mampu memberikan status karyawan

Status karyawan yang dimaksud di sini adalah bukti konkret seperti tanda pengenal, nomor induk karyawan, surat kontrak, dan sebagainya.  

3. Memiliki visi dan misi

Pada dasarnya, setiap perusahaan perlu menciptakan visi dan misi sedari awal mendirikan perusahaan. Dengan visi dan misi, perusahaan tersebut memiliki tujuan serta arah kerja yang jelas. 

4. Manajemen mampu bersikap transparan 

Perusahaan yang memiliki budaya organisasi tentu tidak akan ragu untuk bersikap transparan terhadap para anggotanya.

Nilai budaya yang satu ini bertujuan memberikan pemahaman terkait peluang karier dan kontribusi seperti apa yang dapat diberikan karyawannya kepada perusahaan tersebut. 

5. Memerhatikan kebutuhan karyawan 

Setiap perusahaan perlu memahami bahwa karyawan adalah suatu aset yang perlu dijaga dengan baik.

Itu sebabnya, perusahaan yang sehat tidak hanya menuntut suatu karyawan untuk bekerja dengan baik, melainkan juga memberikan fasilitas seperti kelas training, bonus di akhir tahun, perlindungan asuransi kesehatan, dan sebagainya. 

Contoh budaya organisasi

Melihat pengertian dan ciri-ciri di atas, tampak bahwa budaya organisasi dapat diperoleh berdasarkan hubungan para karyawan dengan dewan direksi dalam suatu perusahaan.

Untuk memberikan gambaran jelas terkait penerapannya, berikut ini contoh budaya organisasi yang unik dari beberapa perusahaan terkemuka di dunia.

1. Lion Air 

Didirikan oleh Kusnan dan Rusdi Kirana, perusahaan maskapai penerbangan Lion Air memiliki reputasi budaya organisasi yang cukup baik.

Faktanya, Rusdi sering melakukan pertemuan informal dengan pada karyawan untuk mendiskusikan ide-ide yang dapat meningkatkan pengembangan perusahaan. 

Budaya transparansi ini sering dipuji dan menjadi inspirasi bagi para karyawannya.

Belajar dari perusahaan Lion Air, kita perlu memahami bahwa dengan memberikan kebebasan kepada karyawannya dalam berpendapat dapat memudahkan kultur positif terbentuk antara karyawan dan perusahaan. 

Selain itu, perusahaan maskapai penerbangan ini juga sering mengajak para karyawannya untuk mengikuti kelas pelatihan.

Dengan begitu, para karyawan pun akan sadar bahwa mereka dapat bertumbuh bersama dengan perusahaan tersebut. 

2. Google 

Ada Google menjadi salah satu perusahaan yang diimpikan oleh banyak orang. Selain berpredikat sebagai perusahaan terbaik di dunia, perusahaan raksasa teknologi ini juga dinilai memiliki budaya organisasi yang baik. 

Selama bertahun-tahun, Google berpegang pada budaya kerja yang kasual atau terkesan santai.

Tanpa disadari lingkungan kerja seperti ini dapat membuat para karyawannya lebih merasa bebas mengutarakan ide dan menunjukkan potensi terbaik mereka. 

Selain itu, transparansi informasi menjadi hal dasar kedua yang paling di pegang oleh perusahaan Google.

Direktur Pengembangan SDM Google, Laszlo Bock, menyebutkan bahwa setiap karyawan dapat mengakses seluruh informasi terkait rencana dan langkah perusahaan, serta hal apa saja yang sedang dikerjakan oleh rekan kerjanya. 

Budaya organisasi ini dapat menjadi acuan para pengusaha untuk mendapatkan kepercayaan para karyawannya, ya. 

3. Facebook 

Sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan situs atau aplikasi media sosial Facebook, bukan?

Didirikan oleh Mark Zuckerberg, Facebook memiliki budaya kerja yang dapat mendorong karyawannya untuk bersikap kompetitif, namun tetap nyaman untuk bekerja di dalamnya. 

Bahkan, menurut survei yang dilakukan oleh PayScale, 93 persen karyawan Facebook mengaku sangat senang dan puas ketika bekerja di perusahaan media sosial ini.

Hal ini dikarenakan karyawan Facebook diberikan kebebasan untuk memberikan kritik dan saran kepada para manajernya. 

Perusahaan besar ini sebisa mungkin tidak membatasi ruang kerja karyawanya. Ini terbukti bahwa bahkan seorang Mark Zuckerberg sendiri bekerja di ruangan yang sama dengan timnya atau tidak memiliki ruangan khusus. 

Jangan lupa dengan dana pensiun karyawan

Tidak cuma berfokus kepada suasana kerja yang profesional, kehidupan sosial pekerja di masa tua juga perlu diperhatikan.

Khusus untuk hal itu, manajemen perusahaan perlu memperhitungkan dana pensiun untuk jaminan keamanan keuangan pekerjanya saat sudah pensiun.

Sebagian besar perusahaan swasta sudah mengikuti program dana pensiun berupa BPJS Ketenagakerjaan dari pemerintah yang bersifat wajib dan ada juga yang menambahkan dengan program sendiri yang sifatnya tidak wajib.

Jadi sebenarnya gaji bersih yang diterima pekerja adalah hasil akhir dari potongan dana pensiun dan tunjangan lainnya.

Meski begitu, kamu juga bisa membuat tabungan dana pensiun sendiri di bank atau lembaga DPLK lainnya. Nah, kalau kamu ragu dengan berapa jumlah dana pensiun bulanan yang perlu disisihkan, coba hitung di sini.

Kesimpulan yang kita bisa pelajari adalah budaya organisasi yang baik dapat tercapai ketika perusahaan mampu memberikan kebebasan dan tidak membangun jarak antara manajemen dan karyawan lainnya, sekaligus memberikan imbalan yang proporsional. 

Itulah pengertian, fungsi, dan contoh budaya organisasi yang dapat kami rangkum. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para karyawan dan pemilik perusahaan atau organisasi di Indonesia, ya. 

 

Pertanyaan seputar budaya organisasi dan perusahaan

Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh para anggota organisasi atau kelompok usaha tertentu. Perannya untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  1. Memiliki identitas yang unik dan izin kerja yang resmi.
  2. Memberikan jaminan status kepada status kontrak karyawan.
  3. Memiliki visi dan misi dalam mengejar profitabilitas.
  4. Menawarkan sistem kerja dan karier yang transparan.
  5. Memerhatikan kebutuhan dan imbalan karyawan.
  1. Sebagai ciri khas atau keunikan sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya.
  2. Menciptakan rasa kebanggaan di antara pekerja atas partisipasi mereka di dalam perusahaan.
  3. Meningkatkan integritas dan loyalitas di dalam diri pekerja.
  4. Meningkatkan kesadaran untuk membina hubungan sosial yang baik antar sesama pekerja.
  5. Menciptakan hubungan profesional yang bersahabat.
  • Rusdi Kirana dari Lion Air sering melakukan pertemuan informal dengan pada karyawan untuk mendiskusikan ide-ide yang dapat meningkatkan pengembangan perusahaan. 
  • Selama bertahun-tahun, Google berpegang pada budaya kerja yang kasual atau terkesan santai sehingga membuat para karyawannya merasa bebas mengutarakan ide dan menunjukkan potensi terbaik. 
  • 93 persen karyawan Facebook mengaku sangat senang dan puas ketika bekerja di perusahaan media sosial ini dikarenakan karyawan diberikan kebebasan untuk memberikan kritik dan saran kepada para manajernya.
Artikel Terkait Lainnya
Artikel terkait tidak ditemukan