5 Jenis Skill yang Seharusnya Gak Ada di CV, Contohnya Microsoft Word

cv yang menarik

Resume atau CV merupakan gambaran singkat profil pendidikan dan karier para pencari kerja. CV dibuat sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan. Biar kesempatan mendapatkan panggilan kerja semakin besar, buatlah CV yang menarik.

Cantumkan informasi-informasi tentang diri kamu. Contohnya seperti pendidikan dan pengalaman kerja. Buat yang fresh graduate, bisa mencantumkan pengalaman magang. Sebab, pada umumnya pihak perusahaan ingin melihat relevansi latar belakang kamu dengan posisi yang sedang dibuka.

CV itu gak kalah penting sama skill kamu, dalam urusan mencari kerja. Walaupun skillmu mengagumkan, tapi surat lamarannya biasa saja, yang ada malah didepak duluan dan gak bikin HRD kepincut.

CV yang menarik itu harus berisikan informasi yang singkat, jelas, padat dan gak bertele-tele. Salah satu yang harus kamu perhatikan adalah, gak semua skill yang kamu punya perlu dicantumkan.

Masih banyak orang yang menilai, semakin banyak skill yang dicantumkan, semakin besar juga kesempatan buat dipanggil interview. Padahal, kenyataannya gak seperti itu juga. Nah biar gak salah lagi, berikut ini beberapa jenis skill atau kemampuan yang seharusnya gak perlu dicantumkan dalam CV seperti dikutip dari Thebalancecareers.

1. Skill yang sebenarnya gak kamu kuasai

cv yang menarik
Jangan cantumkan skill yang gak kamu kuasai. (Shutterstock)

Gak sedikit orang yang memanipulasi kemampuannya atau keterampilannya di dalam CV. Para pelamar dengan sengaja memalsukannya demi mendapatkan kesempatan lebih besar untuk panggilan kerja. Tapi ternyata hal tersebut sesungguhnya sangat merugikan pelamar.

Membuat karangan seperti itu hanya untuk membuat perusahaan terkesima justru akan berakibat fatal bagimu ke depannya.

Seandainya diterima dan diharuskan mengerjakan tugas dengan skill yang dicantumkan di CV padahal kamu hanya berbohong, reputasimu bakal rusak. Kalau bosmu baik, mungkin kamu bakalan dapat pelatihan, tapi kalau bosmu tegas, yang ada kamu malah dipecat.

Jadi, lebih baik jangan dicantumkan skill-skill khayalanmu, masukkan saja lamaran ke bidang profesi yang sesuai dengan latar belakang kamu. CV yang menarik seharusnya menghindari hal-hal semacam itu.

Baca juga: Mau Menggaji Pengangguran, Indonesia Sudah Setaraf Negara-Negara Ini Belum sih?

2. Skill yang sudah ketinggalan zaman

cv yang menarik
Gak usah pamerkan skill yang ketinggalan zaman. (Shutterstock)

Kamu mungkin mahir dalam menggunakan beberapa aplikasi atau software. Tapi, perlu diperhatikan juga popularitas software yang kamu kuasai itu masih mumpuni atau tidak di zaman saat ini.

Misalnya saja, kamu melamar di posisi desain grafis, lantas aplikasi desain yang kamu cantumkan di skill adalah Corel Draw. Padahal, Corel sudah tak lagi populer di kalangan desainer di dunia kerja. Rata-rata sekarang sudah pada beralih ke Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Adobe InDesign.

Jadi, pertimbangkan lagi deh buat mencantumkan keterampilan yang udah usang. Jangan sampai cuma jadi tulisan buat menuh-menuhin CV doang. CV yang menarik harus menghindari hal seperti itu. Karena HRD juga pasti gak bakal ngelirik orang-orang yang susah move on dari masanya.

Baca juga: Digaji Sampai Rp 1 Miliar, Ini 5 Lowongan Kerja Unik yang Dibuka Para Miliarder

3. CV yang menarik gak cantumkan skill yang gak relevan sama posisi

cv yang menarik
Hindarkan cantumkan skill yang gak relevean. (Shutterstock)

Keterampilan yang gak relevan dengan posisi juga gak perlu kamu cantumkan. Karena percuma juga, pihak perusahaan juga gak akan mempertimbangkannya kalau gak ada hubungannya.

Misalnya kamu melamar untuk posisi desain grafis, tapi di kolom keterampilan CV milikmu kamu menuliskan menguasai Micorosoft Power Point, kan tidak ada hubungannya sama sekali. Jadi lebih baik tidak usah dimasukkan ke dalam resume. Cantumkan saja yang berhubungan misalnya seperti Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, dan Adobe InDesign.

Biar lebih apik, buatlah masing-masing satu CV untuk posisi berbeda-beda yang dilamar. Jangan hanya mengandalkan satu CV saja, cobalah sesuaikan keterampilan di dalamnya dengan posisi yang dilamar.

4. Skill yang abstrak dan terlalu sering dipamerkan di CV

Masih banyak orang yang menuliskan skill atau keterampilan yang tidak spesifik. Mereka mencantumkannya dengan kemampuan-kemampuan yang justru lebih terlihat seperti kemampuan psikologis, bukannya keterampilan dalam dunia kerja. Contohnya ada yang mencantumkan di kolom keterampilan seperti “pekerja keras”, “bersemangat”, “kreatif”, “mudah fokus”, “pekerja tim yang baik”. Yah, CV yang menarik harus mengindari hal-hal kayak gitu.

Hal seperti ini sebaiknya dihindarkan dan mencobalah untuk lebih spesifik dengan keahlian yang dimiliki saja. Misalnya, kalau melamar sebagai desain grafis, cantumkan kemampuan mengoperasikan Adobe, atau jika kamu melamar sebagai public relation, cantumkan keahlian berbicara bahasa asing.

5. Skill yang sudah dimiliki setiap orang

cv yang menarik
Kalau semua orang bisa, gak usah cantumin lah. (Shutterstock)

Ini juga masih sering tercantum di dalam CV para pencari kerja, yaitu keterampilan yang semua orang sudah bisa alias keterampilan wajib. Keterampilan yang ini termasuk ke dalam skill yang wajib dipunya semua kalangan profesional. Tanpa kamu cantumkan pun, pihak perusahaan sudah tahu kamu bisa menggunakannya.

Salah satu keterampilan yang masuk dalam kategori ini, misalnya mengoperasikan Microsoft Word. Meskipun gak semua orang bisa, tapi, mereka yang telah memutuskan untuk terjun ke dunia profesional kantoran, biasanya sudah memiliki skill ini. Lagi pula, skill yang satu ini sudah didapatkan sejak kita duduk di bangku sekolah.

Jadi lebih baik tidak usah dicantumkan. Tapi, gak ada salahnya juga kalau kamu seorang fresh graduate atau lulusan baru SMA. Karena sejatinya pihak perusahaan menginginkan kandidatnya memiliki kemampuan-kemampuan yang khusus.

Itu tadi lima kategori keterampilan yang gak harus kamu cantumkan di dalam CV. Karena bagaimanapun juga, CV menentukan nasib kariermu ke depannya. Berdasarkan survei CareerBuilder, sebanyak 41 persen perusahaan menilai skill adalah hal utama yang menjadi perhatian dalam seleksi kandidat.

Jangan sia-siakan kesempatanmu mendapatkan panggilan kerja karena kesalahan-kesalahan membuat CV di atas. Biar bisa bikin CV yang menarik, sesuaikan setiap kolom keterampilan dengan posisi yang kamu lamar ya! (Editor: Ruben Setiawan)