4 Cara Menjual Batu Akik Agar Laku Mahal

koleksi batu akik

Batu akik telah lama menjadi barang koleksi dan bahkan investasi. Logam berharga itu bisa diolah menjadi mata cincin, bandul kalung, ataupun perhiasan lain. Pengolahan seperti itu menambah nilai jual batu akik.

Menurut sejumlah kolektor, mahal-murahnya akik ditentukan oleh beberapa hal, yakni:

  • Motif
  • Warna
  • Kelangkaan
  • Batu akik yang bermotif menarik, seperti naga, bakal dibanderol dengan harga mahal. Warnanya yang jernih juga membuat harganya meningkat. Kemudian semakin langka batu akik itu, semakin tinggi harganya.

    Namun walau ketiga faktor itu sudah terpenuhi, kadang sebuah akik tak laku-laku walau sudah ditawarkan ke mana-mana. Mungkin yang keliru adalah cara menjual batu akik tersebut.

    Untuk melengkapi pengetahuan Anda, simak 4 cara menjual batu akik agar laku mahal berikut ini.

    1. Pastikan keasliannya

    Batu akik “masakan” atau imitasi banyak dijumpai di pasaran. Pastikan batu akik yang kita jual asli sehingga bisa terjual dengan harga tinggi. Kalau palsu, bisa-bisa malah tak laku.

    Cara memastikan keaslian batu akik yaitu menyinarinya dengan senter atau lampu. Batu akik yang asli punya serat yang kelihatan jelas ketika diterangi. Sedangkan batu akik palsu yang biasanya terbuat dari kaca tak punya serat atau polos.

    2. Dipoles

    Jika punya batu akik, kita harus rajin memolesnya. Dengan begitu, warnanya akan terus mengkilap dan tidak butek. Jika warnanya senantiasa terlihat menarik, pastinya harganya akan terdongkrak.

    Cara memoles batu akik yang benar adalah menggunakan penggosok yang tidak kasar. Contohnya kain kering yang tebal, daung pisang yang kering, dan bambu. Sembari nongkrong, kita bisa iseng memoles akik dengan memakai kain.

    Yang paling penting dalam pemolesan akik adalah kontrol terhadap penekanan. Jadi, tangan kita tak boleh terlalu menekan batu tersebut. Agar lebih aman, pegang batu dengan menggunakan kain saat dipoles, tidak dengan tangan langsung agar tekanan lebih berkurang.

    3. Jual di tempat resmi

    Banyak penjual batu akik yang buka lapak di pinggiran jalan. Meski lebih mudah dijangkau masyarakat, cara menjual batu akik semacam ini kurang direkomendasikan.

    Soalnya, penjualan seperti itu identik dengan pedagang kaki lima, yang biasanya menjual barang dengan harga miring. Karena itu, jangan heran jika ada masyarakat yang menawar batu akik di pinggir jalan dengan sadis.

    Lebih baik gunakan lapak yang lebih beken agar nilai jual akik meningkat. Misalnya menjual akik di pusat gemstone atau sentra akik.

    Kalau tidak, jual secara online di situs mancanegara, seperti eBay. Sebab, dengan begitu, bisa jadi ada pembeli dari luar negeri yang membayar dengan mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, yang jika dirupiahkan bernilai tinggi.

    4. Urus sertifikat

    Mungkin belum banyak yang mengetahui hal ini. Tak hanya emas atau berlian, batu akik pun bisa diurus sertifikatnya.

    Sertifikat batu akik yang tepercaya datang dari perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan logam mulia atau yang mempunyai laboratorium untuk menguji keaslian batu alam tersebut.

    Pegadaian juga memiliki layanan sertifikasi batu akik. Di Pegadaian, kita tak hanya bisa mengurus sertifikat. Pegadaian menyediakan layanan konsultasi dan bahkan kursus seputar batu dan logam mulia.

    Adanya sertifikat ini sangat mendongkrak harga jual akik. Tapi ada biaya yang harus kita keluarkan untuk menguji batu tersebut. Biaya yang ditetapkan berkisar Rp 300-350 ribu di kawasan sentra akik di Pasar Rawa Bening, Jakarta.

    Tanpa disadari, hobi mengoleksi batu akik bisa menjadi sarana investasi.

    Tapi jika kita tak memaksimalkan cara menjual batu akik, harganya tak akan terdongkrak. Cobalah empat tips di atas untuk mendapat keuntungan optimal dari penjualan akik Anda.