Pekerja Perempuan di 12 Negara Ini Masih Mengalami Diskriminasi Upah

Diskriminasi-gender-Blog

Diskriminasi gender ada karena kesenjangan hak, kewajiban, peran, dan lainnya yang menyasar kaum perempuan maupun laki-laki. Di kota-kota besar, hal ini biasanya sering sekali merugikan kaum perempuan.

Termasuk di Indonesia, dalam hal politik maupun kekuasaan, perempuan masih sangat dibatasi. Bahkan, jumlah caleg perempuan diberi batasan menjadi 30 persen. Jumlah ini sebenarnya masih lebih baik ketimbang pemilu-pemilu terdahulu.

Sebut saja tahun 1997, perempuan hanya diberikan kursi 8,8 persen dari 500 Anggota DPR, dan 12 persen di Pemilu 2004.

Budaya patriarki yang melekat memang menghambat kemajuan seorang perempuan. Jauh lebih parah dari pada persoalan porsi legislatif, tapi perempuan juga kerap disepelekan dalam hal pekerjaan dan gaji.

Masih ada perusahaan-perusahaan yang membayar pekerja perempuan lebih murah ketimbang pekerja laki-laki untuk posisi sama.

Diskriminasi gender soal gaji ini ternyata gak cuma terjadi di Indonesia saja, tapi juga di negara-negara lain, bahkan negara maju.

Berikut, 12 negara yang memiliki kesenjangan tinggi dalam hal gaji perempuan dan laki-laki seperti dikutip dari BusinessInsider:

1. Austria

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Austria (Pixabay)

Diskriminasi gender telah terjadi lama di Austria. Salah satu yang paling terlihat adalah, perbandingan gaji antara perempuan dan laki-laki.

Perempuan di Austria mendapatkan gaji 15,7 persen lebih rendah ketimbang laki-laki untuk posisi yang sama. Besarnya angka ini ternyata masih lebih baik dibandingkan negara Eropa lainnya yang rata-rata selisihnya mencapai 19 persen.

2. Meksiko

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Meksiko (Pixabay)

Negara Amerika Latin Meksiko juga ternyata termasuk ke dalam negara yang melanggengkan diskriminasi gender.

Kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki di Meksiko termasuk yang terbesar di antara negara-negara Amerika Latin lainnya, yaitu sebesar 16,5 persen.

Baca juga: Selain Diplomat, 7 Prospek Kerja Lulusan Hubungan Internasional Ini Bisa Kamu Pilih

3. Finlandia

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Finlandia (Pixabay)

Untuk akses lapangan pekerjaan bagi perempuan di Finlandia sebenarnya sangat baik. Bahkan, 55 persen pekerjanya kaum perempuan.

Sayangnya, tingkat partisipasi tersebut gak sebanding dengan sistem pengupahannya. Rata-rata penghasilan perempuan di sana lebih rendah 16,5 persen ketimbang laki-lakinya.

4. Inggris

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Inggris (Pixabay)

Banyak yang berpandangan selain budaya patriarki, pendapatan negara yang kecil turut melanggengkan diskriminasi gender khususnya dalam hal pengupahan.

Tapi, ternyata hal tersebut bisa dibantahkan dengan contoh di Inggris. Inggris memiliki PDB yang cukup tinggi, yaitu USD 2,6 triliun, tapi upah perempuan masih lebih rendah 16,8 persen ketimbang laki-lakinya untuk posisi yang sama.

5. Kanada

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Kanada (Pixabay)

Sebenarnya, Kanada telah memiliki Undang-Undang Ketenagakerjaan yang adil. Salah satu pasalnya bahkan menyebut pembagian upah tidak oleh didasarkan atas jenis kelamin dan status pekerjaannya.

Tapi, nyatanya, upah perempuan di Kanada masih berada 18,2 persen di bawah laki-laki.

6. Amerika Serikat

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Amerika Serikat (Pixabay)

Sama seperti Kanada, pada tahun 1963, John F. Kennedy telah menandatangani hukum The Equal Pay Act. Hukum tersebut berisi tentang keadilan upah para pekerja tanpa melihat jenis kelaminnya.

Hukum itu dibuat memang untuk menghilangkan diskriminasi gender yang telah berlangsung lama di AS, kemudian para politisi wanita mulai mendesak kesetaraan upah sejak tahun 1944 namun baru terealisasi pada 1963.

Meski sudah ada hukum terkait kesetaraan itu, ternyata, kesenjangan masih saja terjadi. Dilihat dari rata-rata upah warga Amerika Serikat, upah perempuan masih 18,2 persen lebih kecil ketimbang upah laki-laki.

7. Israel

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Israel (Pixabay)

Soal pendidikan, proporsi perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi di Israel lebih besar ketimbang laki-laki. Sayangnya, berbanding terbalik dengan rata-rata upahnya.

Kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan lumayan besar. Upah pekerja perempuan lebih rendah 19,3 persen ketimbang laki-laki.

Namun, lembaga statistik Israel menilai hal itu disebabkan karena jumlah jam kerja perempuan yang lebih sedikit ketimbang pekerja laki-laki.

8. Latvia

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Latvia (Pixabay)

Gap antara upah pekerja perempuan dan laki-laki di Latvia cukup tinggi. Selisihnya yaitu sekitar 20,1 persen.

Artinya, apabila pekerja pria mendapatkan upah US$ 50.000 per tahunnya, pekerja perempuan mungkin hanya mendapatkan sekitar US$ 40.000 untuk pekerjaan yang sama.

9. Chili

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Chili (Pixabay)

Sama dengan di Latvia, selisih gaji perempuan dan laki-laki di Chili sekitar 20,1 persen. Tapi hak-hak perempuan juga ikut terpenuhi seperti misalnya cuti hamil 18 minggu.

10. Jepang

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Jepang (Pixabay)

Produk domestik bruto Jepang termasuk tinggi sebesar US$ 4,9 triliun. Sayangnya, kesenjangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki di Negeri Sakura juga cukup tinggi. Perempuan mendapatkan upah 24,5 persen lebih rendah dari laki-laki.

Salah satu penyebabnya, jam kerja perempuan lebih sedikit. Karena tiga per empat jam kerja digunakan untuk mengasuh anak dan itu artinya bayarannya tidak akan full. Namun, laki-laki bisa kerja selama berjam-jam dan dibayar.

11. Estonia

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Estonia (Pixabay)

Populasi perempuan di Estonia lebih besar ketimbang laki-laki, dengan perbandingan 113:100. Tapi meski populasinya lebih banyak, perempuan masih kerap mengalami diskriminasi gender. Apalagi soal upahnya yang selisihnya jauh banget yaitu 28,3 persen.

12. Korea

diskriminasi gender
Diskriminasi gender di Korea (Pixabay)

Nah, kesenjangan upah antara pekerja perempuan dan laki-laki paling besar ada di Negara Ginseng, Korea. Selisihnya bahkan gak tanggung-tanggung, yaitu sebesar 34,6 persen.

Artinya, apabila pekerja pria mendapatkan upah US$ 50.000 per tahun, pekerja perempuan hanya mendapatkan US$ 32.500.

Itulah 12 negara yang masih ditemukan diskriminasi gender dalam hal pengupahan pekerja. Hal ini tentu sangat salah kaprah di dunia kerja.

Karena seharusnya upah diberikan berdasarkan performanya selama bekerja. Bagaimana dengan di Indonesia?  (Editor: Chaerunnisa)