Etika Bisnis: Memahami Pentingnya Diterapkan di Perusahaan

sekolah jurusan bisnis

Berbisnis telah menjadi pilihan anak muda saat ini. Tengok saja kedai kopi menjamur di jalan dan kedai makanan yang menarik selera, banyak konsumen berbondong-bondong mencicip sesuatu yang baru.

Bisnis kuliner yang berkembang pesat, telah memicu terjadinya persaingan yang ketat. Saking begitu ketatnya, dalam persaingan bisnis, pelaku bisnis kerap menghalalkan segala cara mencapai tujuannya.

Kondisi tersebut pun dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dalam bisnis. Nah, untuk mencegah terjadinya persaingan bisnis tidak sehat, dibutuhkan etika bisnis yang berguna untuk meminimalkan hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

Pengertian Etika Bisnis

Secara etimologi, etika berasal dari sebuah kata berbahasa Latin ethicus dan eticos dalam bahasa Yunani yang memiliki makna “kebiasaan”.

Etika dikenal sebagai nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, didasarkan pada kebiasaan setempat. Etika kerap diartikan sebagai ukuran dari moral terkait apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Begitu juga dengan tindakan yang pantas atau tidak.

Apabila dikaitkan dengan etika bisnis, maka pengertiannya adalah hal-hal yang menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan bisnis. Mulai dari melayani kebutuhan, meraih pendapatan dan segala hal yang bersifat komersial.

Etika bisnis tidak hanya menyangkut antar perusahaan, tapi juga berkaitan dengan perusahaan serta masyarakat. Kesatuan tersebut, membentuk nilai, norma, perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat.

Umumnya, etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban, prinsip-prinsip, dan berbagai aturan.

Etika bisnis diketahui sebagai apa yang benar atau salah di tempat kerja, dan melakukan apa yang benar. Ini berkaitan dengan efek sebuah produk atau layanan. Serta hubungannya dengan para pemangku kepentingan.

Prinsip yang Mendasari Etika Bisnis

Untuk setiap bisnis, ada prinsip-prinsip yang menjadi panduan dalam beretika. Prinsip etika menjadi pedoman dan menjadi pemandu bagi pimpinan dan sejumlah pegawai. Berikut sejumlah prinsip etika bisnis.

1. Integritas

Setiap kali ada tekanan besar untuk melakukan yang benar dan tidak, prinsip etika bisnis akan menjadi pemandu. Para pemimpin dan pegawai hanya perlu menunjukkan keberanian dan integritas pribadi, untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar.

Maka, etika bisnis harus lurus dan terhormat. Ini akan diperjuangkan dalam memutuskan hal yang dianggap benar atau tidak. Maka inilah yang akan melahirkan sebuah integritas dalam pekerjaan dan profesi.

2. Loyalitas

Dalam upaya mendapatkan kepercayaan, diperlukan sebuah kesetiaan. Dalam mendapatkannya, maka diperlukan adanya persahabatan. Hubungan persahabatan sangat diperlukan pada masa-masa sulit. Loyalitas akan didapat dengan dukungan dan pengabdian dari tugas yang diemban.

3. Kejujuran

Semua orang yang berada di perusahaan, harus menjadikan sikap jujur, ​​ketika berurusan dengan pekerjaan rutin mereka. Mereka juga harus jujur ​​dan tidak menipu atau menyesatkan informasi kepada orang lain.

4. Rasa hormat dan kepedulian

Ini adalah dua bentuk perilaku yang berbeda dalam organisasi. Tetapi dapat berjalan bersama-sama, makanya ditempatkan di bawah satu prinsip. Ketika eksekutif beretika, ia berbelas kasih, baik, dan penuh perhatian.

Para pimpinan perlu menunjukkan rasa hormat terhadap martabat, privasi, otonomi, dan hak-hak karyawan.

5. Keadilan 

Pimpinan sebuah perusahaan tidak harus adil dalam semua hal. Meski begitu, pimpinan tidak boleh menggunakan kekuasaan mereka, secara salah. Maka, etika bisnis membatasinya agar tidak mencoba dan tidak melakukan sesuatu, demi mendapatkan keuntungan apa pun. Selain itu, pimpinan tidak boleh mengambil keuntungan, dari kesalahan apa pun atau kesalahan orang lain.

Mereka harus toleran, berpikiran terbuka, mau mengakui kesalahan mereka sendiri. Para pemimpin juga harus dapat mengubah keyakinan dan posisi mereka berdasarkan situasi.

6. Kepemimpinan

Para pemimpin di mana pun, jika beretika, harus menjadi panutan bagi orang lain. Mereka harus mampu menangani tanggung jawab dan menyadari peluang sesuai tanggung jawab posisi mereka. Para eksekutif inilah yang pada akhirnya menjadi andalan bagi orang lain.

Arti Penting di Balik Menerapkan Etika Bisnis

Etika bisnis dinilai sangat penting, terutama pada masa awal pendirian sebuah perusahaan. Hingga saat bisnis atau perusahaan menghadapi sebuah perubahan.

Etika bisnis diperlukan sebagai bimbingan para pemimpin atau pekerja, dalam menghadapi sebuah persoalan sehingga para pekerja dan pimpinan mengetahui bagaimana mereka harus bertindak. Berikut manfaat dari penerapan etika bisnis dalam perusahaan.

  • Mempertahankan kompas moral yang kuat saat sedang menghadapi masa kritis perusahaan.
  • Sebagai aturan dan pedoman dasar dalam menjalani sebuah perusahaan atau organisasi.
  • Menyeimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan dan keinginan pelaku (pegawai) dalam menghasilkan profit.
  • Menjaga keseimbangan bisnis antara mendapatkan uang dengan norma-norma di masyarakat.
  • Filosofi sebuah perusahaan atau organisasi.
  • Faktor-Faktor Pertimbangan di Dalam Etika Bisnis 

    Dalam penerapan etika bisnis di perusahaan, atau hubungan dengan mitra bisnisnya. Ada sejumlah faktor yang menentukan penerapan etika bisnis. Kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut.

    1. Sebuah bisnis harus menerapkan hubungan yang adil dengan semua orang yang berurusan dengannya sesuai porsi masing-masing jabatan.
    2. Etika harus diperbaiki untuk semua orang yang bekerja di organisasi di tingkat mana pun dan penerapannya harus dikaitkan dengan sistem hukuman dan hadiah.
    3. Setiap pelanggaran etika harus dideteksi secepatnya dan tindakan perbaikan segera dilakukan.
    4. Etika bisnis harus didasarkan pada pedoman umum tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

    Menerapkan Etika Bisnis di Dalam Perusahaan 

    Etika bisnis disadari perusahaan sebagai hal yang penting. Etika bisnis dianggap menjadi penyeimbang antara interaksi pimpinan dengan karyawan.

    Nah, pada lingkup yang lebih luas, etika bisnis tidak hanya berlaku pada internal saja. Acuan ini juga diterapkan ketika sebuah perusahaan berhubungan dengan masyarakat atau pembeli.

    Selain dengan pelanggan, pimpinan perusahaan juga akan berinteraksi dengan pejabat kota. Interaksi ini dilakukan dengan harapan mendapatkan zonasi yang menguntungkan, subsidi pajak, dan dukungan lainnya untuk perusahaan yang dipimpin.

    Pada saat itulah, etika bisnis akan berlaku. Bagaimana perusahaan dapat membangun kejujuran dan transparansi dalam membangun dan mempertahankan citra positif di masyarakat.

    Hasil akhirnya, dengan memegang teguh etika bisnis dilandasi dengan komunikasi yang jujur ​​dan transparan dalam pemasaran, reputasi etis dengan pelanggan pun akan terjalin.

    Sekian artikel Lifepal soal etika bisnis. Semoga dapat mencerahkan kita dalam hidup bersosialisasi dan berkarier, ya.

    Apabila masih membutuhkan informasi soal keuangan, karier, gaya hidup dan bisnis, kita dapat kembali membaca informasi dari Lifepal. Semoga sukses!