Indeks Harga Konsumen dan Pengaruhnya terhadap Inflasi
Indeks harga konsumen atau disingkat IHK adalah indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi di kurun waktu tertentu.
Berdasarkan pengertian IHK dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), IHK menjadi indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa tersebut.
Keterkaitan IHK dan Inflasi
Sebelum membahas mengenai hubungan antara IHK dan inflasi, ada baiknya memahami arti dari inflasi itu sendiri. BPS menjelaskan bahwa inflasi adalah kecenderungan naiknya nilai atau harga suatu barang dan jasa secara terus-menerus.
Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi pun mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa peningkatan angka inflasi menjadi pemicu penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.
Nah, terkait hubungan antara IHK dan inflasi, kita akan jabarkan ke dalam poin-poin di bawah ini.
- Sebagai dasar membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter. Contohnya, perkembangan IHK menjadi patokan pemerintah menghitung laju inflasi. Nantinya, pengetahuan tentang inflasi ini dijadikan pertimbangan untuk menentukan kenaikan gaji pegawai negeri sipil.
- IHK dan inflasi menjadi dasar menentukan kebijakan harga agar tidak merugikan konsumen dan produsen. Dalam hal ini pemerintah bisa menetapkan kebijakan harga maksimum (untuk melindungi konsumen) dan minimum (untuk melindungi produsen).
- Perkembangan IHK dan laju inflasi menjadi patokan tingkat kemajuan perekonomian suatu negara.
- Pergerakan IHK dan inflasi dijadikan alat untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendorong atau menghambat kemajuan ekonomi.
- Dijadikan patokan harga jual produk bagi pedagang.
- IHK dan inflasi dijadikan dasar menentukan jumlah persediaan. Jika IHK terus-menerus naik, maka pembelian persediaan dipercepat untuk menghindari pembelian persedian yang lebih tinggi.
- IHK dan inflasi yang terbentuk dalam periode tertentu memberikan gambaran mengenai tingkat kemakmuran petani.
- IHK dan inflasi menjadi pertimbangan jual-beli saham di pasar modal, termasuk untuk memilih emiten.
Cara Menghitung IHK dan Inflasi
Sebelum masuk ke cara hitung, kita harus tahu terlebih dahulu mengenai apa saja yang dihitung untuk membentuk angka indeks harga konsumen. Tujuan penghitungan IHK adalah mengetahui perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Dalam proses hitung IHK di Indonesia dilakukan berdasarkan Rumus Laspeyres Termodifikasi. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sejak 2014 IHK disajikan berdasarkan survei di 82 kota dari 33 provinsi dan 49 kota besar di seluruh Indonesia.
1. Barang dan jasa yang dihitung dalam IHK
Adapun harga barang dan jasa yang disurvei berjumlah antara 225 hingga 462 jenis. Dari ratusan barang dan jasa ini kemudian dikelompokkan lagi oleh BPS yang memang bertugas menyusun IHK dan menghitung inflasi.
Lokasi di setiap provinsi yang dilakukan survei adalah pasar tradisional, pasar modern, dan outlet yang mewakili harga-harga dalam kota tersebut. Data harga masing-masing barang dan jasa diperoleh dari wawancara langsung kepada sekitar 3-4 pedagang eceran.
Berikut tujuh kelompok pengeluaran yang mengelompokkan 225-462 barang dan jasa yang disurvei BPS.
2. Menghitung indeks harga konsumen dan inflasi
Untuk menghitung IHK, BPS melakukan penarikan sampel dalam memilih kota, pasar, outlet, responden, komoditas, dan kualitas. Frekuensi pengumpulan data harga berbeda antara satu komoditas dengan komoditas lain karena tergantung karakteristik masing-masing komoditas.
Contohnya saja pengumpulan data harga beras dilakukan harian di Jakarta, sedangkan mingguan di kota lain.
Menghitung indeks harga konsumen
Untuk menghitung IHK terdapat dua cara berdasarkan jenis komoditas, periode, dan frekuensi pengumpulan data. Berikut rumus dan contohnya.
1. Rumus sederhana
IHK = (Pn : Po) x 100% |
Keterangan:
Pn → harga sekarang
Po → harga tahun dasar
Contohnya: Harga barang A pada 2018 Rp10 ribu dan pada 2019 Rp12 ribu. Maka IHK barang A adalah.
(12.000 : 10.000) x 100% = 1,2 → Ini adalah IHK barang A.
2. Rumus IHK yang memerlukan angka pada harga barang/jasa dan kuantitasnya
IHK = (∑Pn x Qo) : (∑Po x Qo) x 100 |
Keterangan:
∑Pn → harga barang dalam periode tertentu yang ingin dihitung
Qo → kuantitas atau jumlah barang/jasa dalam periode dasar
∑Po → harga barang tertentu pada periode dasar
Contohnya:
Komoditas | 2017 | 2018 | Po x Qo | Pn x Qo | |
Po | Qo | Pn | |||
Roti | 40 | 220 | 45 | 8.800 | 9.900 |
Daging | 45 | 75 | 55 | 3.375 | 4.125 |
Ikan | 56 | 640 | 58 | 35.840 | 37.120 |
Mentega | 20 | 740 | 23 | 14.800 | 17.020 |
Susu | 25 | 950 | 28 | 23.750 | 26.600 |
Total | 86.565 | 94.765 |
Sesuai rumus di atas, maka IHK dihitung dengan cara:
(94.765 : 86.565) x 100 = 109,47.
Dari hasil hitungan di atas dengan rumus kedua ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut.
Menghitung inflasi
Untuk menghitung inflasi, kita membutuhkan data IHK tahun yang ingin dihitung dan IHK tahun sebelumnya. Berikut rumusnya.
Inflasi = [(HKn – HKn-1) : HKn-1] x 100% |
Keterangan:
HKn → IHK di tahun inflasi yang ingin dihitung
HKn-1 → IHK di tahun sebelumnya
Contohnya → IHK pada akhir tahun 2017 adalah 104,5 dan IHK pada akhir tahun 2018 sesuai hitungan di atas adalah 109,47. Maka Inflasi di tahun 2018 adalah:
Inflasi = [(109,47 – 104,5) : 104,5] x 100% → 1,88%
Manfaat Mengetahui Indeks Harga Konsumen
Keterkaitan antara IHK dan inflasi terlihat jelas dalam rumusnya, bukan? Meski IHK dan inflasi menjadi urusan pemerintah dan BPS, kita sebagai masyarakat biasa yang bekerja atau menjalani bisnis wajib mengetahui IHK dan inflasi.
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan mengetahui IHK dan inflasi dari berbagai sisi seperti berikut.
Bagaimana? Mudah dan bermanfaat ‘kan mengetahui IHK dan inflasi. Buat karyawan, inflasi dan IHK bisa jadi patokan untuk minta kenaikan gaji. Selamat mencoba!