Inkaso Adalah Layanan Bank: Ini Jenis, Mekanisme, dan Keuntungannya

inkaso adalah

Inkaso adalah layanan bank untuk melakukan penagihan sejumlah uang kepada orang atau lembaga tertentu di tempat atau kota lain di dalam negeri. Bentuk penagihan tersebut dilakukan berdasarkan warkat berupa cek, wesel, giro, surat utang, dan lain sebagainya.

Pengertian inkaso banyak digunakan dalam istilah perbankan. Pada dasarnya, inkaso adalah salah satu jenis jasa pelayanan yang diberikan bank untuk nasabahnya.

Agar bisa lebih memahami pengertian inkaso, kamu bisa menelaah mulai dari jenis inkaso, mekanisme, keuntungan, beserta contoh inkaso. Mari kita bahas lebih lanjut di bawah ini.

Inkaso adalah

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Inkaso adalah penagihan kepada pihak yang wajib membayar (tertagih) berdasarkan warkat (cek, wesel, surat utang, dan sebagainya) untuk kepentingan dan atas risiko pihak yang mempunyai tagihan. Atau bisa juga diartikan inkaso merupakan upah bagi pemungut uang.

Sementara dalam situs Otoritas Jasa Keuangan disebutkan Inkaso adalah penagihan cek, wesel, dan surat utang lain (collection) termasuk surat aksep dan obligasi kepada penerbit surat berharga serta menerima pembayaran dari bank pembayar (paying bank).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Inkaso itu bentuk layanan perbankan yang mengikutsertakan pihak ketiga untuk melakukan penyelesaian tagihan atau piutang seperti surat berharga atau instrumen perbankan lainnya yang tidak dapat diambil alih atau dibayarkan segera.

Sederhananya, inkaso merupakan layanan jasa penagihan uang lewat bank yang berada di wilayah kliring atau kota berbeda namun masih berada di dalam negeri.

Bagi nasabah, manfaat inkaso yaitu untuk menghemat biaya dan waktu proses transaksi penagihan serta meminimalisir risiko kehilangan. Sementara, pihak bank juga mendapat keuntungan berupa komisi, sekaligus sarana promosi pengenalan terhadap nasabah yang ditangani. Keuntungan lain dari inkaso yakni, bank dapat mengendapkan dana inkaso sejak dapat ditagih sampai berhasil dicairkan oleh pihak penarik dana.

Istilah dalam Inkaso: Bank Pemrakarsa dan Bank Pelaksana

Berkaitan dengan inkaso dikenal 2 jenis bank yang terlibat dalam pelaksanaannya, yaitu Bank Pemrakarsa dan Bank Pelaksana.

Bank pemrakarsa

Bank pemrakarsa bertugas menerima warkat dari pihak ketiga untuk ditagihkan dan hasilnya akan diberikan ke pihak pemberi amanat untuk keuntungan pihak tersebut.

Warkat bisa terdiri atas cek, bilyet giro, wesel bank untuk transfer, surat bukti penerimaan transfer, dan sebagainya.

Bank pelaksana

Sementara, bank pelaksana adalah bank yang melaksanakan penagihan kepada pihak ketiga (nasabah bank pelaksana) atas amanat dari cabang/bank pemrakarsa dan hasilnya untuk keuntungan pihak ketiga sebagai nasabah bank pemrakarsa.

Aktivitas inkaso menggunakan media berupa warkat-warkat yang diinkasokan (cek, bilyet giro) melalui jaringan teleks, pos, atau melalui faximile. Penggunaan media ini akan menimbulkan biaya yang dibebankan kepada pihak ketiga sebagai pemberi amanat inkaso.

Bank pemrakarsa akan memperoleh pendapatan berupa komisi transaksi yang didistribusikan pada setiap akhir bulan antara cabang pemrakarsa dan cabang pelaksana. Masing-masing cabang akan mendapatkan 50% dari total komisi yang bersangkutan. Komisi ini hanya dibebankan kepada pihak pemberi amanat di cabang pemrakarsa.

Jenis-jenis Inkaso

Jenis-jenis inkaso dapat dibedakan berdasarkan 3 kriteria yang menyertainya. Yaitu berdasarkan transaksi, lalu lintas dana, dan juga mekanisme pelaksanaannya. Jadi, tidak perlu bingung ketika kamu menemukan ada banyak jenis-jenis inkaso. Yuk simak lebih lengkap mengenai jenis-jenis inkaso dalam penjelasan berikut ini.

1. Jenis Inkaso Berdasarkan Transaksi

Melihat dari transaksi yang digunakan dalam layanan inkaso, maka jenis inkaso dapat dibagi menjadi 2, yaitu inkaso warkat dengan lampiran dan tanpa lampiran. Lampiran di sini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk melakukan transaksi.

Inkaso warkat tanpa lampiran

Inkaso warkat tanpa lampiran memungkinkan transaksi dilakukan tanpa perlu menyertakan dokumen apapun sebagai pendukung. Contoh: cek, bilyet giro, maupun surat berharga lainnya.

Inkaso warkat dengan lampiran

Inkaso warkat dengan lampiran memuat amanat inkaso yang harus melampirkan dokumen-dokumen pelengkap sebagai pendukung transaksi. Contoh: kuitansi, faktur, polis asuransi, atau surat-surat lain yang disetujui bank.

2. Jenis Inkaso Berdasarkan Lalu Lintas Dana

Jenis selanjutnya dari inkaso adalah dilihat berdasarkan lalu lintas dananya, yakni ada inkaso masuk dan inkaso keluar. 

Inkaso masuk

Inkaso masuk adalah tagihan masuk atas beban rekening atau warkat yang diterbitkan oleh nasabah itu sendiri yang hasilnya akan dikirim ke cabang pemrakarsa untuk kepentingan pihak ketiga.

Contoh transaksi Inkaso masuk

Terdapat transaksi bisnis yang melibatkan dua orang.

Pihak pertama: Bapak Joko selaku pembeli.

Pihak kedua: Bank pemrakarsa

Pihak ketiga: Ahmad selaku penjual.

Bapak Joko selaku pembeli mendapat tagihan masuk sebesar Rp300 juta berbentuk warkat yang diterbitkan berupa cek dari Ahmad selaku pihak penjual. Dana yang telah tersimpan di rekening bank Bapak Joko kemudian akan ditransfer oleh bank pemrakarsa ke rekening bank milik pihak ketiga, yaitu Ahmad selaku penjual. 

Inkaso keluar

Inkaso keluar adalah inkaso yang dilakukan atas instruksi nasabah agar bisa melakukan penagihan ke pihak ketiga. Baik dilakukan di cabang bank sendiri maupun bank lain yang ada di luar kota. 

Uang yang ditagih akan dikirim ke rekening milik pihak pemberi amanat di bank pemrakarsa setelah dana inkaso berhasil dicairkan. 

Contoh transaksi Inkaso keluar

Terdapat transaksi bisnis yang melibatkan dua orang.

Pihak pertama: Budi selaku pemilik barang.

Pihak kedua: Bank pemrakarsa.

Pihak ketiga: Jon selaku pembeli barang.

Budi ingin mencairkan cek senilai Rp500 juta sebagai bukti pembayaran dari Jon. Pencairan cek dilakukan lewat jasa inkaso keluar. Sesuai ketentuan inkaso keluar, cek bisa dicairkan lewat bank cabang terdekat maupun yang ada di luar kota. 

Uang yang berhasil dicairkan segera dikirim ke Budi selaku penagih lewat bank pemrakarsa dengan syarat uang Rp500 juta telah tersedia sebelumnya di rekening Jon.

3. Jenis Inkaso Berdasarkan Mekanisme Pelaksanaan

Jenis inkaso berdasarkan mekanisme pelaksanaan dibedakan atas bank yang digunakan, apakah melalui cabang bank sendiri atau melalui bank lain.

Inkaso melalui cabang bank sendiri

Inkaso melalui cabang bank sendiri bisa dilakukan jika ternyata si pihak ketiga memiliki rekening di bank yang sama dengan pihak pertama, hanya saja berbeda cabang. Itulah mengapa proses pelaksanaan inkaso ini bisa dilakukan melalui cabang bank sendiri.

Inkaso melalui bank lain

Jika ternyata bank yang sama tidak memiliki kantor cabang di wilayah kliring yang dituju, maka inkaso akan dialihkan menggunakan bank lain atau bank koresponden yang mempunyai kantor di wilayah kliring yang dituju

Inkaso melalui bank lain juga bisa dilakukan atas permintaan pihak ketiga yang ternyata merupakan nasabah bank lain di luar kota. Sehingga memerlukan bantuan bank lain untuk melakukan penagihan. 

Prosedur inkaso

Selanjutnya kita akan membahas mekanisme atau prosedur di balik inkaso. Penjelasannya bisa dilihat sesuai skema di bawah ini.

1. Mekanisme teller kepada penyetor inkaso

Pada skema ini, teller akan menerima slip permintaan inkaso lengkap dengan warkatnya. Kemudian, bank melakukan pemeriksaan kelayakan warkat yang diterima dan memproses pencocokan kebenaran pengisian slip permintaan inkaso yang terdiri dari:

  • Nomor warkat
  • Tanggal jatuh tempo warkat
  • Nama kota tujuan inkaso
  • Nominal
  • Tujuan pengkreditan hasil inkaso
  • Tanda tangan penyetor
  • Jika dinyatakan cocok dan sesuai, pada lembar belakang warkat dan slip permintaan inkaso akan diberikan stempel teller dan stempel kas keliling.

    Selanjutnya, lembar salinan akan diberikan oleh pihak nasabah kepada penyetor. Teller akan menyampaikan pada penyetor bahwa ada waktu 3 hari kerja setelah tanggal efektif untuk menghubungi pihak bank dan menyampaikan hasil inkaso.

    2. Mekanisme inkaso

    Mekanisme inkaso kedua dimulai dari nasabah yang mengajukan inkaso dan mengambil box teller di dalam main vault atau brankas utama. Setelah menghitung uang yang ada, akan dilakukan pencocokan saldo. Apabila ada kekurangan saldo, bisa mengajukan selisihnya kepada Head Teller, namun harus tetap dalam batas limit yang ditentukan. Selanjutnya, pilih dan isi formulir cash exchange.

    Periksa semua kelengkapan masukkan ke box Teller. Bawa reversing tiket kewajiban dan tolakan warkat seperti bilyet giro jika ada. Bawa dan cek buku rekening, kemudian ubah tanggal yang ada pada mesin validasi sesuai tanggal hari kerja. Proses selesai apabila semua data dan kelengkapan telah cocok.

    Keuntungan menggunakan inkaso

    Setelah mengetahui jenis dan mekanisme inkaso, kamu akan mengenal beberapa keuntungan menggunakan inkaso yang ternyata tidak jauh berbeda dengan keuntungan yang diperoleh saat menggunakan kliring. Apa saja keuntungan menggunakan inkaso?

    1. Menghemat biaya

    Jika nasabah sedang berada di luar negeri dan ingin menagih warkat, seperti cek, tentu biaya yang dibutuhkan akan sangat besar. Namun dengan adanya inkaso, maka biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil bila dibandingkan harus ditagih sendiri.

    2. Menghemat waktu

    Penagihan warkat yang dilakukan sendiri akan membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang lebih lama. Tapi dengan adanya inkaso, maka akan lebih menghemat waktu saat menagih warkat kepada orang lain. Sehingga proses penagihan pun jadi lebih efisien.

    3. Terhindar dari risiko kehilangan

    Sebagian besar pengguna bilyet giro adalah perusahaan dagang yang senantiasa mengirim uang atau melakukan pembayaran dalam jumlah besar. Dalam hal itu, transaksi antar perusahaan menggunakan inkaso sangat aman dan menguntungkan.

    Nasabah pun bisa terhindar dari segala risiko, misalnya kehilangan uang akibat perampokan, pencurian, atau aksi kejahatan lainnya

    Pada dasarnya, inkaso sangat membantu kamu melakukan penagihan uang dalam jumlah besar kapan saja dan di mana, termasuk saat kamu sedang berada di luar kota atau luar negeri. Prosesnya aman dan jika pun terdapat kesalahan transaksi, kamu selalu bisa meminta bantuan pegawai bank untuk menemukan solusi.

    Jika kamu masih memiliki pertanyaan tentang istilah-istilah perbankan maupun kredit di bank, tanyakan saja ke ahli di Tanya Lifepal!

    Coba hitung cicilan bulananmu dengan kalkulator Lifepal

    Pada dasarnya semakin lama tenor yang kamu pilih, maka semakin kecil cicilan bulananmu dan semakin besar total pembayarannya karena adanya penambahan dari bunga pinjaman.

    Sebagai gambaran, kamu bisa gunakan kalkulator bunga flat dan kalkulator bunga efektif untuk menghitung cicilan bulananmu.

    Kalkulator bunga flat

    Kalkulator bunga efektif

    Pertanyaan seputar inkaso adalah

    Inkaso adalah layanan dari perbankan untuk melakukan perintah dari pihak ketiga dalam menagih sejumlah uang kepada orang atau lembaga tertentu di kota lain.
    Inkaso adalah layanan perbankan yang mengikutsertakan pihak ketiga untuk menyelesaian tagihan atau piutang seperti surat atau instrumen perbankan atau surat berharga yang tidak dapat diambil alih atau dibayarkan segera.

    Sementara kliring merujuk pada suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.

    Umumnya proses inkaso berkisar antara 3 minggu sampai satu bulan. Lama waktu penagihan inkaso biasanya bergantung pada jarak. Nasabah akan dikenakan biaya yang besarnya tergantung dari jarak warkat yang akan ditagih.
    Wesel Inkaso (incasso wissel, collection draft) merupakan wesel yang diterbitkan dengan tujuan untuk memberi kuasa kepada penerima sebagai pemegang kuasa untuk menagih sejumlah uang. Penerima berkedudukan sebagai pemberi kuasa, sedangkan penerbit berkedudukan sebagai pemegang kuasa.
    Surat atau dokumen berharga yang dapat diproses melalui inkaso adalah wesel, cek, giro, kwitansi, surat promes / akseptasi dan hadiah lotre atau undian.
    Dengan melakukan transaksi inkaso maka akan menghemat waktu dan biaya. Sebab jika melakukan penagihan sendiri akan memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar. Apalagi jika pihak yang ingin ditagih berada di kota yang berbeda.