Memahami Nilai Integritas dalam Bekerja dan Mengejar Karier

Bisnis integritas

Kata integritas telah membawa pengaruh besar bagi kalangan profesional saat ini. Kita juga pasti tidak asing dengan kata-kata ini. 

Biasanya, integritas selalu diartikan dengan citra positif dan hal-hal yang terpuji dimiliki dari sosok individu, ketimbang kelompok atau organisasi. Sebab integritas melekat dengan sikap-sikap yang penuh tanggung jawab, kepercayaan, dan kesetiaan terhadap janji. 

Sehingga orang yang dinilai memiliki integritas cenderung dapat diandalkan, dipercaya, dan diteladani. 

Filsuf Terkemuka, Herb Shepherd, menyebut integritas diri sebagai kesatuan yang mencakup empat nilai, yaitu: perspektif (spiritual), otonomi (mental), keterkaitan sosial, dan tonus (fisik). Unsur penting tersebut bersinergis dan saling mendukung dalam kehidupan seseorang, kemudian membentuk sebuah nilai dan prinsip yang dianut seseorang. 

Mengapa integritas penting dimiliki oleh seseorang? Sebab integritas juga diartikan sebagai suatu ketahanan diri untuk tidak tergoda dengan berbagai desakan yang memikirkan atau mengutamakan kepentingan dan keuntungan sendiri. 

Perilaku Berintegritas 

Mengukur seseorang berintegritas sebenarnya tidak sulit, kita hanya perlu menggambarkan perilaku orang tersebut.

Mengapa diukur dari perilaku? Menjawabnya sangat mudah, sebab perilaku dan integritas sangat erat berkaitan.

Integritas sering dipahami dalam konteks perilaku, dan perilaku integritas pada umumnya dipahami dalam kaitannya dengan etika dan moral.

Integritas sering dipahami dalam konteks perilaku, dan perilaku integritas pada umumnya dipahami dalam kaitannya dengan etika dan moral.

Berikut yang bisa dijadikan tolok ukur, apakah perilaku seseorang dapat disebut berintegritas:

  1. Jujur.
  2. Konsisten antara ucapan dan tindakan.
  3. Mematuhi peraturan dan etika berorganisasi.
  4. Memegang teguh komitmen dan prinsip yang diyakini benar.
  5. Bertanggung jawab atas tindakan, keputusan, dan risiko yang menyertai.
  6. Kualitas individu untuk mendapatkan rasa hormat dari orang lain.
  7. Kepatuhan yang konsisten pada prinsip moral yang berlaku di masyarakat.
  8. Kearifan dalam membedakan benar dan salah serta mendorong orang lain melakukan hal yang sama.

Ciri-ciri orang berintegritas 

Proses kehidupan akan menuntun individu menuju pada pemenuhan identitas diri yang membentuk integritas. Proses tersebut kemudian akan membentuk perilaku lalu kemudian menjadi identitas diri dalam sebuah tindakan moral seseorang.

Pada sebuah organisasi, integritas melekat pada seorang pemimpin. Pemimpin yang berintegritas dinilai cenderung berkomitmen dan konsisten akan sesuatu.

Maka tidak heran, integritas adalah modal utama seorang pemimpin. Meski juga harus diakui, integritas juga modal yang paling jarang dimiliki oleh pemimpin. Lalu, apa saja ciri-ciri orang berintegritas?

  • Kata dan perbuatannya dapat dipegang, dipercaya, dan diikuti
  • Bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif kepentingan pribadinya.
  • Prinsip dasar integritas 

    Menjadi sosok yang memiliki integritas bukan dibentuk satu malam saja. Perlu adanya proses dengan waktu yang panjang dan pengalaman yang berulang membentuk nilai-nilai dari seseorang.

    Apa saja prinsip-prinsip dasar integritas? Berikut rinciannya:

  • Integritas adalah sebuah nilai, aspirasi yang juga melekat dengan keterpaduan norma. Lewat integritas, seorang individu memiliki karakter, nilai dasar yang menjadi benteng dari datangnya penyakit sosial seperti: korupsi, kolusi, curiga dan licik. 
  • Nilai moral dan prinsip etika  merupakan komponen dasar dari pendidikan integritas, meski harus diakui hal tersebut belum cukup membawa perubahan. 
  • Perilaku integritas adalah fungsi interaksi kompetensi dan etika minus korupsi.
  • Membangun kekuatan-kekuatan individu atau organisasi dari dalam serta mampu mengidentifikasi peluang-peluang eksternal. Pendidikan integritas juga terfokus pada pemahaman dan penanganan kelemahan serta ancaman. 
  • Menjunjung Integritas di Dunia Kerja 

    Dalam dunia kerja, integritas menjadi faktor pendorong pencapaian hasil baik yang dapat dicapai. Apabila integritas diharapkan dapat menyumbang perbaikan kehidupan, maka dalam konteks dunia kerja berati dapat membawa perbaikan kinerja.

    Hasil akhirnya, integritas mampu menghasilkan sesuatu yang baik bagi diri sendiri atau orang di sekitar.

    Yang perlu diingat, integritas selalu berjalan beriringan dengan kondisi karir yang sukses. Seseorang yang disebut memiliki integritas akan memerhatikan kompetensinya dan hasil kerjanya.

    Untuk dapat menghasilkan kinerja baik di tempat kerja, seseorang harus memiliki kemampuan seperti berikut.

  • Berani mengejar target dengan kejujuran.
  • Berdaya juang.
  • Membangun hubungan baik dengan rekan kerja.
  • Pandai mengorganisasikan diri dan pekerjaan sendiri.
  • Teratur dalam memprioritaskan agenda kerja.
  • Terencana dengan baik.
  • Maka, integritas diri harus mendorong pencapaian hasil baik dari diri sendiri, entah berupa kinerja baik atau pencapaian hal-hal baik dalam kehidupan.

    Prinsip kepemimpinan 

    Kepemimpinan selalu bertalian dengan integritas personal, sebab dasar dari kepemimpinan seseorang adalah integritas dalam organisasi atau perusahaan. Tanpa integritas yang memadai, maka kepemimpinan yang etis tidak akan terwujud.

    Wujud dari kepemimpinan yang etis terlihat dari pengambilan sebuah keputusan atau tindakannya. Misalnya saat pemimpin memutuskan untuk melakukan ekspansi usaha atau membuka operasi bisnis di tempat tertentu, seorang pemimpin tidak hanya menghitung soal untung rugi dari perluasan bisnisnya. Tapi juga dampak sosial dari perluasan bisnis yang diputuskan.

    Tentu tidak etis ketika perusahaan mendapatkan hasil atau keuntungan besar tetapi masyarakat sekitar justru menderita kerugian. Begitulah prinsip dasar kepemimpinan yang etis.

    Ciri-ciri pemimpin yang berintegritas.

  • Ucapan dan kata-katanya positif.
  • Janji selalu ditepati.
  • Jujur dalam bekerja.
  • Menaati peraturan.
  • Bertanggung jawab.
  • Pentingnya ,Mengedepankan Integritas Diri 

    Pribadi yang memiliki integritas dalam dirinya akan terlihat dari kemampuan hidup sosialnya yang baik. Boleh dibilang, ia akan terlihat lebih bahagia berada di sekelilingnya.

    Baginya, bekerja memberikan kegembiraan dan kenikmatan sehingga setiap tugas yang datang kepadanya akan selalu dianggap sebagai tugas penting dan menjadi jalan baginya dalam aktualisasi diri.

    Harus diakui, integritas penting dimiliki karena mampu memberikan kebahagiaan. Coba bayangkan pekerjaan kita lancar dan baik, kita sehat dan minim konflik diri, tentu semua itu membawa kebahagiaan kan?

    Begitu pentingnya integritas dalam diri kita untuk menjadi pegangan dikala kondisi sekitar sedang tidak stabil.

    Yuk, pupuk integritas mu setiap hari, apabila tumbuh terus-menerus sudah pasti kebaikan akan terus mengalir dalam diri kita!