Pengin Investasi Tanahmu Beri Untung Gede? Begini Caranya

investasi tanah

Investasi properti bukan hanya sebatas beli rumah, ruko, hotel, atau apartemen saja, investasi tanah pun jadi salah satu bentuknya. Ketimbang hunian atau penginapan, investasi tanah bisa lebih minim risiko dan menguntungkan.

Gak sedikit yang bilang kalau harga properti pasti naik terus. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa seorang bermimpi bisa berinvestasi di sektor properti, terlepas dari investasi hunian, perkantoran atau ruko, hingga tanah.

Mengapa investasi tanah jadi pilihan?

Seperti kita tahu, bentuk investasi bisa bermacam-macam disesuaikan kemampuan finansial masing-masing. 

Sama halnya dalam investasi properti, bila kita ingin memiliki satu hunian lengkap dengan bangunan yang sudah berdiri, tentunya siap-siap merogoh kocek lebih dalam. 

Tapi, bagi kita yang tabungannya belum cukup untuk membeli properti yang sudah jadi, investasi tanah ini bisa menjadi pilihan. 

Tentu, biaya yang harus disiapkan untuk memiliki sebidang tanah lebih kecil dibanding sekalian dengan bangunan di atasnya. 

Tapi, jangan salah, dari investasi tanah ini, kamu bisa meningkatkan nilainya kelak. Seiring dengan terisinya tabungan, kamu bisa mulai membangun bangunan di atasnya, baik untuk hunian pribadi atau untuk ruko, kontrakan, atau kos-kosan. 

Yang perlu kita pahami, tanah atau lahan sendiri adalah sumber ekonomi potensial yang luasannya semakin sempit setiap tahunnya. 

Padahal, yang butuh semakin banyak. Demand yang terus naik, dan supply yang semakin terbatas inilah yang membuat harga tanah terus melonjak. 

Sudah terbayang kan, betapa investasi tanah bisa menguntungkan? Kenaikan harga tanah di setiap daerah sebenarnya berbeda-beda. Ada banyak hal yang memengaruhinya, antara lain faktor lokasi, keadaan tanah, kepadatan penduduk, faktor ekonomi, dan lainnya. 

Tertarik? Sebelum memutuskan untuk terjun ke investasi satu ini, ketahui dulu apa saja yang menjadi keuntungan dan kekurangan investasi tanah. Yuk, kita simak ulasan lengkapnya!

Keuntungan investasi tanah

1. Tanah adalah aset nyata

Dengan memiliki tanah, maka kamu akan memiliki aset riil atau aset nyata baru. Bicara soal jenis aset, dalam ilmu perencanaan keuangan, aset itu dibagi menjadi dua. Ada aset riil dan yang kedua adalah aset keuangan.

Aset riil dapat berupa tanah, hunian, logam mulia, dan lainnya. Pokoknya aset ini berbentuk fisik dan terlihat wujudnya. 

Sementara itu, aset keuangan dibagi jadi lima kategori besar, ada instrumen pasar uang, surat berharga pasar modal dengan pendapatan tetap, efek yang bersifat ekuitas, derivatif, dan reksa dana. 

2. Capital gain yang tinggi dan stabil

Nah, seperti yang dijelaskan di paragraf pembuka tadi, nilai (capital gain) dari tanah akan terus naik. Sementara itu, kenaikannya juga stabil. 

Satu hal yang membuat harga tanah naik terus adalah, karena permintaannya yang tinggi. Sementara itu, jumlah tanah lapang di Indonesia juga terbatas, apalagi di Jakarta.

Jika sewaktu-waktu kamu membeli sebidang tanah di wilayah yang agak terpencil tiba-tiba terjadi pembangunan infrastruktur, maka harga tanah di wilayah terpencil itupun bakal meroket di kemudian hari. 

3. Bisa jadi aset produktif

Jika kamu ingin mendirikan bangunan tempat tinggal di tanah lapang itu, silakan saja. Nilai tanah yang kamu miliki gak akan berkurang sedikit pun. Sebaliknya, malah bisa naik karena ada nilai bangunannya. 

Sebagai pemilik tanah, kamu bisa mendirikan usaha apa pun di sana. Entah itu kos-kosan, penginapan, tempat parkir, dan lain sebagainya. Intinya, tanah ini bisa disulap menjadi aset produktif.

4. Investasi tanah minim biaya perawatan 

Rumah, ruko, apartemen, atau penginapan lainnya tentu butuh perawatan. Wajar saja, itu adalah bangunan.

Ketika bangunan dibiarkan begitu saja dan tidak ditempati, maka bangunan itu bakal mudah rusak. Kok bisa?

Bangunan yang ditempati orang memiliki tingkat kelembapan yang lebih baik. Jika kita tinggal di dalam rumah, tentu kita akan rajin membuka pintu dan jendela agar udara di dalam ruangan tidak lembap. Nah, ruangan yang lembap itulah yang bakal mengundang banyak bakteri dan jamur. 

Belum lagi, rumah kosong akan mengundang hewan-hewan perusak seperti rayap dan lainnya.

Itu sebabnya, memiliki bangunan kosong tentu butuh biaya perawatan tinggi ketimbang memiliki tanah lapang. Gak bakalan ada risiko atap rusak, pipa bocor, dinding keropos dan lain sebagainya. Setuju?

Keuntungan lain

5. Cocok untuk investasi jangka panjang

Tanah memang cocok menjadi investasi jangka panjang. Sebab, harganya terus naik dan nilainya tidak mengalami fluktuasi tinggi. 

Selain itu, aset tersebut bisa dimanfaatkan anak cucu di masa depan untuk kepentingan hidup mereka. 

6. Bisa dijual semuanya atau per kaveling

Nah, inilah keuntungan jika kita memiliki tanah yang amat sangat luas. Kita bisa menjualnya secara utuh, atau bisa juga menjualnya secara per kaveling. 

Bisa saja, kamu manfaatkan rumah ini dengan mendirikan perumahan berjenis cluster. Jangan salah lho, jual tanah per kaveling itu banyak untungnya. 

Jika satu kaveling sudah laku sementara yang lain belum laku dalam waktu dekat, harga tanah yang belum laku tentu bakal meningkat di kemudian hari. Keuntungan yang masuk ke rekeningmu tentu bisa berlipat ganda. 

7. Bisa dikredit

Kata siapa membeli tanah harus modal uang tunai dalam jumlah besar. Dikredit pun bisa kok, layaknya beli rumah.

Pernah dengar istilah kredit pemilikan tanah alias KPT? persyaratan meminjam Kredit Kepemilikan Tanah (KPT) sama dengan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)? Namun, yang membedakan KPT, KPR, dan KPA ya cuma obyek propertinya saja.  

Tentu saja, KPT bisa menjadi solusi bagi kamu yang memiliki modal terbatas untuk beli tanah. Daripada harus nunggu uangnya terkumpul, ajukan saja ke bank.

Namun, wajib kamu ketahui juga ya, gak semua bank menerima pengajuan kredit ini. Pasalnya, beberapa bank menolak menjadikan tanah sebagai agunan. 

Umumnya, permohonan KPT bakal ditolak jika tanah yang kamu pilih terletak di wilayah rawan banjir atau dekat dengan sutet. 

Kerugian investasi tanah

8. Tanah tidak likuid

Nah, ini adalah satu kerugian investasi tanah yang harus kamu ketahui. Sebagai aset riil, tanah gak seperti emas yang mudah diperjual-belikan alias likuid.

Untuk bisa menjual tanah ke orang lain, gak bisa secepat kilat bukan? Ya, sebenarnya bisa aja sih kalau mau cepat laku jual di bawah harga pasaran.

9. Gak ada penghasilan pasif dari tanah kecuali disulap jadi aset produktif

Ketika kamu cuma beli tanahnya saja, maka gak akan ada bunga yang masuk ke rekening, dividen, dan keuntungan lain. Keuntungan investasi ini cuma bisa didapatkan kalau tanahnya dijual.

Nah, untuk membuat tanah milikmu menjadi sumber penghasilan, caranya ada di nomor tiga. 

Intinya, tanahmu harus didirikan bangunan dulu di atasnya, bisa jadi hunian, perkantoran, atau lahan parkir, baru bisa menghasilkan uang. Tanpa diolah ya mana bisa jadi sumber penghasilan. 

10. Investasi tanah modalnya besar

Meski ada KPT yang bisa bantu kamu membeli tanah secara kredit, modal investasi ini cukup besar. 

Membeli tanah di wilayah strategis gak murah sama sekali, biaya yang harus kamu keluarkan tentu tembus ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Jika kamu memutuskan untuk KPT, ya risikonya adalah akan ada beban bunga juga yang kamu bayarkan. Sudah siap?

Kerugian lainnya

11. Daya jual tergantung lokasi

Salah satu faktor yang membuat sebuah tanah cepat laris terjual atau tidak ada pada lokasinya. Selain cepat laris, lokasi juga bisa menentukan capital gain dari harga tanah yang kamu beli lho.

Contohnya, tanah di lokasi rawan banjir pasti lebih murah. Tapi jika kamu beli tanah itu, sulit tentunya untuk menjual kembali di masa depan, kecuali Pemprov sudah mengambil langkah untuk membuat kawasan tersebut bebas banjir.

Lebih baik agak mahal sedikit tapi aman ketimbang murah meriah tapi gak oke.

12. Ada ancaman penyerobotan tanah

Betul sekali, dengan investasi tanah, kamu akan mendapat aset riil baru. Tapi, kalau tanah itu gak dijaga sama sekali, bukan gak mungkin ada pihak lain yang memanfaatkan tanah lapangmu untuk berbagai hal.

Sebut saja, dimanfaatkan untuk lahan parkir, atau mungkin saja ada pendirian bangunan tanpa izin. 

Bukan cuma itu saja. Tanpa pagar, maka besar kemungkinan juga ada orang yang memanfaatkan dengan mengurangi luas tanahmu, caranya dengan memainkan patok tanah. 

13. Legalitasnya cukup kompleks

Untuk urusan satu ini juga harus diperhatikan bagi mereka yang mau beli tanah. Pastikan saja, tanah yang kamu beli dilengkapi dengan Sertifikat Hak Milik atau SHM.

Jika tanahmu cuma ada Akta Jual Beli (AJB), maka cek keaslian dokumen tersebut di Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) setempat. Setelah itu, buatlah SHM-nya.

Cara investasi tanah

Itulah hal-hal yang mesti kamu pahami soal plus minus investasi properti yang satu ini. Lantas gimana sih cara beli tanah yang aman, biar aset ini bisa berguna buat anak cucu kita di masa depan?

1. Gak perlu investasi tanah di tengah kota 

Tanah di tengah kota memang strategis. Tapi jangan salah, harganya juga luar biasa mahal. Kenapa gak pilih saja di pinggiran kota?

Gak masalah kok di pinggiran kota, asal akses transportasi menuju pusat kota selalu tersedia. Ada bus, kereta, dan lainnya, semuanya sudah aman. Pastikan juga lokasinya gak langganan banjir.

2. Pastikan legalitas aman

Soal legalitas di investasi properti ini memang kompleks. Luangkanlah waktu untuk mempelajarinya, agar investasi tanahmu bisa berjalan dengan lancar. Selalu ingat poin terakhir bahwa, belilah tanah yang sudah dilengkapi SHM. 

3. Persiapkan bujet untuk berbagai biaya

Bukan hanya untuk beli tanahnya ya, kamu juga butuh uang untuk operasional penjagaan tanah tersebut. Gak mau kan ada orang menyerobot lahanmu dan memanfaatkannya tanpa izin? 

Anggap saja, anggaran keamanan ini adalah anggaran operasional sehari-hari. 

Agar Investasi Tanah Menguntungkan

Dalam berinvestasi tanah, pastinya kita ingin mendapat untung. Dari biaya pembelian tertentu, kita pasti ingin nilai tanah kita naik terus dari tahun ke tahun. 

Memang sih, ada risiko kerugian seperti yang dijelaskan di atas. Tapi beberapa tips berikut bisa menuntunmu untuk mendapat cuan maksimal dari investasi tanah. Apa saja?

1. Jeli tentukan lokasi

Penentuan lokasi menjadi faktor nomor wahid dalam menentukan keuntungan dari investasi tanah dan lahan. Sebagai calon investor, maka kamu harus lebih peka dalam melihat peluang, tanah di lokasi mana yang nilainya bakal meroket. 

Biasanya, tanah dan lahan yang nilainya terus beranjak naik berada di dekat pusat bisnis dan industri. Harga tanah juga terus naik di lokasi yang berada di permukiman padat penduduk atau di dekat kawasan permukiman yang sudah lebih dulu berkembang. 

Kamu juga perlu tahu proyek-proyek pemerintah atau swasta yang sedang dibangun di lokasi tertentu. Misalnya, ada pembangunan pusat pendidikan baru, pusat bisnis, atau pusat industri baru. Di lokasi-lokasi tersebut, biasanya harga tanah di dekatnya akan ikut melambung. Kenaikan harga tanah ini mengikuti aliran manusia yang nantinya akan memadati kawasan tersebut. 

Selain itu, perlu dipertimbangkan juga tingkat kerawanan bencana alam. Terutama banjir, tanah longsor, atau gempa bumi dan tsunami. Setidaknya, pastikan tanah yang jadi incaranmu memiliki kerentanan bencana yang rendah. Misalnya, bebas banjir atau longsor. 

Poin penting selanjutnya, ada baiknya sebagai calon investor kamu menjalin komunikasi dengan warga di sekitar lokasi tanah yang jadi incaran kamu. 

Dari komunikasi ini, kamu bisa memastikan faktor x lainnya yang bisa mempengaruhi nilai tanahmu kelak. Misalnya, memastikan tanah bukan bekas kuburan, atau dekat dengan lokasi yang dikeramatkan warga.

2. Pintar-pintar negosiasi

Bagian ini menjadi yang terpenting dalam menggali cuan dari investasi tanahmu. Bila kamu berperan sebagai penjual tanah, maka kamu perlu menonjolkan berbagai kunggulan yang dimiliki oleh tanah yang kamu jual. 

Bisa dari segi lokasi, kenyamanan lingkungan, atau alasan kamu menjual yang tentunya bisa membuat calon pembeli tertarik. 

Tapi, jika kamu berperan sebagai pembeli, maka tawar harga tanah agar bisa lebih miring. 

Misalnya, dengan mengulas beberapa kelemahan yang muncul, seperti lokasi, jenis tanah, atau kekurangan lain. Tentunya, kekurangan ini sebenarnya sudah kamu terima. Tapi demi harga lebih miring, tak ada salahnya pakai jurus ini.

Cara lainnya

3. Kelengkapan dokumen dan legalitas tanah

Kelengkapan surat dan dokumen atas tanah ini yang ikut memengaruhi nilai jual tanah. Kamu perlu memahami beberapa jenis hak atas tanah. Ada hak sewa, hak pakai, hak milik, dan sebagainya. 

Kalau posisi kamu adalah calon pembeli tanah, maka pastikan kamu mendapat milik atas tanah tersebut. Pastikan juga surat-surat dari tanah tersebut dan sertifikat hak milik tersedia secara lengkap dan keabsahannya sudah jelas.

Kalau kamu kurang memahami aspek legalitas ini, jangan ragu untuk konsultasi dengan ahlinya, dalam hal ini adalah notaris berpengalaman.

4. Stabilitas finansial

Karena tujuan dari kepemilikan tanah sebagai investasi, maka kamu perlu menunggu dalam jangka waktu tertentu sampai tanah milikmu memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dari harga beli di awal. 

Tentu waktunya tak bisa singkat. Kalau mau dapat untung banyak, kamu perlu menunggu dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Meski selisih 1-2 tahun saja sebenarnya sudah cukup menguntungkan, tapi tentunya semakin lama akan semakin cuan. Kenaikan harga tanah rata-rata, di Jakarta misalnya, bisa mencapai 30-an persen setiap tahunnya. 

Nah, untuk menunggu waktu penjualan tanah itulah kamu perlu stabilitas finansial. Kamu perlu memiliki sumber pemasukan yang tetap agar kamu tak perlu menjual tanah dalam waktu singkat dari pembeliannya.

5. Kondisi tanah

Faktor kelima ini barangkali banyak yang kurang peduli. Padahal, hal ini cukup memengaruhi seberapa besar untung yang didapat di kemudian hari. 

Kondisi tanah yang perlu diperhatikan menyangkut beberapa hal, termasuk bentuk tanah, kerataan dan kepadatan tanah, ukuran tanah, dan hadap tanah. 

Bentuk tanah misalnya, pembeli biasanya memilih bentuk standar seperti persegi dan juga trapesium. Sedangkan untuk kepadatan tanah, pembeli lebih memilih tanah dan lahan yang rata dan padat agar lebih mudah dan irit saat dilakukan pembangunan di atasnya. 

Bagaimana, sudah siap berinvestasi tanah? Selamat mencoba ya, semoga sukses! (Editor: Chaerunnisa)