Investasi Terbaik dan Terpercaya dengan Return Tinggi

investasi terbaik untuk pemula

Investasi terbaik akan membawa cuan buat kamu. Gak hanya itu, investasi terbaik juga mengantarkan kamu mencapai tujuan investasi.

Tapi sudahkah kamu paham apa itu investasi?

Investasi adalah kegiatan menyimpan dana di suatu tempat pada periode tertentu dengan harapan nilainya akan bertambah. 

Kegiatan ini bisa jadi cara untuk meningkatkan kekayaan atau paling gak mempertahankan nilainya. Untuk itu, penting untuk mencari tahu apa saja jenis investasi terbaik supaya manfaatnya maksimal.

Nah, ada banyak jenis investasi terbaik yang bisa kamu pilih. Setiap jenis investasi menawarkan mekanisme, keuntungan, dan risiko yang berbeda-beda. Oleh sebab itu kita harus jeli memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini adalah daftar pilihan investasi terbaik dan terpercaya dapat mendatangkan return menarik.

Saham

Saham merupakan jenis investasi terbaik selanjutnya yang bisa kamu pilih. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan dari suatu badan usaha. 

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan, termasuk penghasilan dan aset. Masyarakat umum bisa memiliki saham dari perusahaan yang namanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Saham digolongkan sebagai salah satu produk pasar modal sekaligus salah satu instrumen investasi jangka panjang.

Jika kamu berinvestasi saham, kamu juga bisa dikatakan sebagai pemilik dari perusahaan tersebut. Namun, porsi kepemilikannya juga sesuai dengan investasi yang kamu lakukan di perusahaan tersebut.

Ada dua keuntungan utama dari berinvestasi saham, yaitu:

  • Dividen adalah keuntungan yang dibagikan perusahaan yang asalnya dari laba yang dihasilkan perusahaan terbuka atau Tbk. tersebut.
  • Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham.
  • Di balik keuntungan, investasi saham juga punya risiko, di antaranya:

  • Capital loss adalah kerugian dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain.
  • Risiko likuidasi adalah kondisi yang mana perusahaan terbuka dinyatakan pailit oleh Pengadilan lalu dibubarkan kemudian aset-asetnya dijual buat membayar seluruh kewajiban. Kalau ada sisa, pemegang saham berhak atas sisa penjualan tersebut.
  • Berikut ini perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari tahun 2000 – 2020.

    Reksa dana

    Sederhananya, dengan berinvestasi reksa dana, kamu berarti sudah berinvestasi di saham, obligasi, dan deposito. 

    Namun, investasi dilakukan melalui perantara Manajer Investasi atau MI yang profesional. Manajer Investasi di sini bertugas untuk mengumpulkan dana dan mereka yang mengelola investasi kamu dengan strategi yang mereka miliki.

    Untuk mereka yang belum memiliki pengalaman cukup di bidang investasi, reksa dana dapat menjadi pilihan investasi terbaik tanpa ribet. 

    Pasalnya, kamu cuma perlu membeli unit-unit reksa dana semisal reksa dana saham dalam satu paket tanpa harus membeli saham satu per satu.

    Reksa dana sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang terdiri dari instrumen pasar uang (deposito, obligasi negara, dan obligasi swasta) dengan komposisi 100 persen.
  • Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana dengan komposisi 80 persen atau lebih berupa obligasi negara.
  • Reksa dana saham adalah jenis reksa dana dengan komposisi 80 persennya berupa saham.
  • Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang komposisinya terdiri dari saham, obligasi, dan pasar uang.
  • Reksa dana indeks dan ETF adalah jenis reksa dana yang menggunakan indeks saham sebagai acuannya, seperti reksa dana ETF IDX30 atau reksa dana ETF LQ45.
  • Sekalipun sederhana dan gak ribet, reksa dana itu ada biayanya lho, seperti:

  • Biaya pembelian Unit Penyertaan (subscription fee), maksimum sebesar 2 persen.
  • Biaya penjualan kembali Unit Penyertaan (redemption fee), maksimum sebesar 1 persen.
  • Biaya Pengalihan Unit Penyertaan (switching fee) maksimum sebesar 1,5 persen.
  • Semua biaya bank.
  • Pajak.
  • Obligasi

    Surat utang atau obligasi adalah instrumen investasi yang juga diperdagangkan di pasar sekunder Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi yang tercatat di BEI meliputi:

  • Obligasi Korporasi, yang berasal dari perusahaan swasta nasional, BUMN, dan BUMD.
  • Sukuk adalah efek syariah yang biasanya dalam wujud Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pilihan yang satu ini termasuk pilihan investasi terbaik menurut Islam.
  • Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
  • Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek yang tergolong surat utang dengan menggunakan underlying aset sebagai dasar penerbitan.
  • Dengan menempatkan dana di obligasi sebagai pilihan investasi terbaik 2020, kamu memperoleh keuntungan berupa:

  • Pemberian kupon/fee/nisbah secara periodik yang nilainya rata-rata di atas bunga deposito.
  • Keuntungan dari capital gain atas penjualan obligasi di pasar sekunder.
  • Risiko relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain, seperti saham.
  • Pilihan serinya beragam di pasar sekunder.
  • Emas

    Emas atau logam mulia masih dianggap sebagai investasi terbaik bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Apalagi jenis investasi ini merupakan aset yang mudah dijual atau diuangkan.

    Namun, berinvestasi emas tetap memiliki tingkat risiko, antara lain karena fisiknya yang kurang praktis sehingga membutuhkan tempat penyimpanan yang dilengkapi keamanan ekstra.

    Risikonya akan lebih tinggi jika kamu memiliki emas-emas batangan dalam jumlah yang besar sehingga tidak dapat menyimpannya di sebuah brankas yang kecil.

    Benar emas itu menguntungkan, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Harga emas juga cenderung naik dalam beberapa waktu belakangan ini. Wajar aja emas naik pamor sebagai instrumen investasi terbaik 2020.

    Namun, emas memiliki kekurangan sebagai pilihan investasi. Pertama, menyimpan emas sangat berisiko. Karena itu, ada safe deposit box yang tentu aja ada biayanya.

    Kedua, keuntungan investasi emas baru bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang. Keuntungan itu pun kadang masih kalah besar dengan investasi saham. Apalagi emas punya selisih (spread) harga beli dan harga jual emas terbilang jauh.

    Di bawah ini grafik pertumbuhan harga emas seperti yang dilaporkan Logam Mulia Antam.

    Deposito

    Selain tabungan berjangka, bank juga menawarkan deposito buat nasabah yang ingin memperoleh bunga simpanan yang besar.

    Banyak orang di Indonesia yang familiar dengan deposito. Bahkan, banyak di antara mereka yang mengandalkan deposito menjadi pilihan investasi terbaik.

    Bunga deposito yang rata-rata 5 persen per tahun ditambah dengan penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merupakan kelebihan dari deposito.

    Walaupun begitu, deposito memiliki kekurangan, yaitu tingkat keuntungannya yang kecil dibandingkan reksa dana, obligasi, ataupun saham.

    Buat kamu yang kebetulan mau mendepositokan uang, berikut ini kabar terbaru bunga deposito bank-bank besar di Indonesia.

  • Bunga deposito Danamon: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-danamon
  • Bunga deposito BCA: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-bca
  • Bunga deposito Mandiri: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-mandiri
  • Bunga deposito CIMB Niaga: lifepal.co.id/media/bunga-deposito-cimb-niaga
  • Properti

    Properti adalah jenis investasi terbaik yang nilainya selalu naik setiap tahun dengan kemungkinan turun sangat kecil, hanya saat ekonomi sedang lesu atau resesi. 

    Jenis investasi ini bisa dikatakan akan selalu mengalami kenaikan terus selama demand masih tinggi dan berdampak terhadap harga yang akan semakin tinggi. 

    Jika kamu memiliki properti berupa rumah, rumah tersebut bisa dijadikan tempat usaha seperti kos-kosan ditambah lagi dengan memaksimalkan kos tersebut untuk membuat usaha lainnya, seperti laundry, catering, dan lainnya.

    Properti yang merupakan sektor riil di negara berkembang seperti Indonesia tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Dalam hal ini, aset rill tersebut akan melindungi keuangan terhadap inflasi.

    Berikut ini laporan Bank Indonesia (BI) mengenai perkembangan harga properti di Indonesia.

    Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)

    Berinvestasi di P2P Lending menjadi salah satu alternatif investasi terbaik yang layak dipertimbangkan. 

    Dengan berinvestasi di P2P Lending, kamu dapat memiliki imbal hasil atau return yang lebih besar dan aman. Namun, risikonya juga terbilang tinggi.

    Peer-to-peer lending menawarkan konsep pemberian pinjaman sekaligus penawaran investasi dengan mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan pengambil pinjaman (borrower).

    Kamu yang ingin berinvestasi di P2P Lending berperan sebagai lender yang menyediakan modal bagi borrower. Pengembalian atau return investasi dari P2P lending rata-rata lebih dari 10 persen per tahun.

    Tabungan Berjangka

    Pilihan investasi yang satu ini cocok banget nih sebagai investasi terbaik untuk pemula. Sebab tabungan berjangka menjadi awalan investasi terbaik bagi mereka yang hendak mulai berinvestasi.

    Tabungan berjangka memberi keuntungan berupa bunga layaknya tabungan atau deposito. Pastinya bunga tabungan berjangka lebih besar dibandingkan bunga tabungan biasa.

    Rata-rata bunga tabungan berjangka ditawarkan 3 persen – 4 persen per tahunnya. Sekalipun bunga tabungan berjangka di atas bunga tabungan biasa, besarannya masih kalah dengan bunga deposito yang rata-rata 5 persen per tahun, bahkan lebih.

    Kelebihan lainnya dari tabungan berjangka adalah instrumen investasi ini minim risiko. Jadi, jangan khawatir mengalami kerugian layaknya saham yang harga per lembarnya naik turun.

    Exchange Traded Fund (ETF)

    Gak mau ribet atau pusing membeli saham ini atau saham itu? Beli aja Exchange Traded Fund (ETF) sebagai pilihan investasi terbaik.

    Kenapa Exchange Traded Fund (ETF)? Instrumen investasi ini tergolong sebagai reksa dana. Bedanya dengan reksa dana saham yang lain, seluruh komposisi ETF mengacu pada indeks harga saham semisal indeks saham LQ45 atau IDX30.

    Dengan mengacu pada indeks saham tersebut, pergerakan harga unit-unit reksa dana menyesuaikan dengan pergerakan indeks saham ataupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    ETF telah terbukti punya performa terbaik dibandingkan banyak reksa dana yang komposisinya dibuat Manajer Investasi (MI). Bahkan, Warren Buffett, investor paling sukses di dunia, membuktikan mereka yang ahli di pasar saham gak bisa mengalahkan indeks.

    Ditambah lagi, ETF punya kelebihan diversifikasi yang mana investor telah melakukan diversifikasi saham dengan membeli ETF. Namun, kepemilikan ETF harus dibayar dengan biaya-biaya yang terdapat di dalamnya.

    Sejauh ini terdapat 45 ETF yang terdaftar di BEI. Berikut ini 10 di antaranya seperti yang dikutip dari idx.co.id.

    TickerETFTanggal pencatatanUnderlyingManajer Investasi
    R-ABFIIReksa Dana Asian Bond Fund – Indonesia Bond Index Fund18 Desember 2007ObligasiPT Bahana TCW Investment Management
    R-LQ45XReksa Dana Premier ETF LQ-4518 Desember 2007SahamPT Indo Premier Investment Management
    XIITReksa Dana Premier ETF IDX3030 Oktober 2012SahamPT Indo Premier Investment Management
    XIICReksa Dana Premier ETF Indonesia Consumer30 April 2013SahamPT Indo Premier Investment Management
    XIJIReksa Dana Syariah Premier ETF JII30 April 2013SahamPT Indo Premier Investment Management
    XISIReksa Dana Premier ETF SMINFRA186 Maret 2014SahamPT Indo Premier Investment Management
    XISRReksa Dana Premier ETF SRI-KEHATI26 September 2014SahamPT Indo Premier Investment Management
    XIIFReksa Dana Premier ETF Indonesia Financial19 November 2014SahamPT Indo Premier Investment Management
    XISCReksa Dana Premier ETF Indonesia State-Owned Companies1 Oktober 2015SahamPT Indo Premier Investment Management
    XPLQReksa Dana Pinnacle Enhanced Liquid ETF15 Agustus 2016SahamPT Pinnacle Persada Investama

    Benda seni dan koleksi

    Benda seni dan barang koleksi punya nilai yang tinggi karena berbagai faktor. Gak jarang kalau harganya bisa sedemikian fantastis buat satu koleksi aja. 

    Contohnya aja lukisan Lost on the Grand Banks karya Winslow Homer yang dibeli Bill Gates pada 1998 dengan harga US$ 30 juta. Oleh sebab itu, benda seni bisa masuk ke dalam salah satu daftar investasi terbaik.

    Begitu juga kalau kamu mengoleksi Lego. Salah satu mainan ini harganya bisa sangat tinggi karena jumlahnya yang terbatas. Contohnya aja Lego pesawat Star Wars yang dijual dengan harga US$ 15.000. Harganya bakal terus naik seiring banyaknya kolektor yang memburunya.

    Sayangnya, berinvestasi di benda seni dan koleksi gak menentu. Pasalnya, harganya memang benar-benar tergantung dari permintaan pasar. Oleh sebab itu investasi di benda seni dan koleksi disarankan untuk kamu yang memang senang dan memiliki hobi di sana.

    Gimana, sudah kebayang mau berinvestasi di mana saja? Sekarang, pahami dulu kapan waktu yang paling tepat buat berinvestasi lewat video berikut.

    Cara memilih instrumen investasi

    Bagaimanakah cara memilih instrumen investasi terbaik yang tepat? Berikut ini cara-caranya.

    1. Pahami kalau ada risiko yang besar di balik keuntungan yang besar

    Instrumen investasi memang menawarkan keuntungan. Namun, ada risiko di balik usaha mendapatkan keuntungan tersebut.

    Seperti yang telah diungkapkan di atas, setiap instrumen keuangan punya kekurangan masing-masing yang menjadi risikonya.

    Di sini harus dipahami, kalau mau mendapat keuntungan yang besar, investor harus siap mana kala risiko besar terjadi pada dirinya. 

    Misalnya aja saham yang beri keuntungan bisa lebih dari 10 persen per tahun. Namun, keuntungan yang diharapkan berubah menjadi kerugian seperti masa pandemi Corona sekarang ini yang mana IHSG turun sangat dalam.

    2. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko

    Ada tiga profil risiko yang menjadi acuan ke mana dana harus diinvestasikan. Berikut ini penjelasannya.

  • Konservatif, memilih investasi dengan risiko minimal dan keuntungan di atas inflasi. Contoh instrumen: deposito, Obligasi Ritel Negara (ORI), dan reksa dana pasar uang.
  • Moderat, memilih investasi yang risikonya gak besar dengan keuntungan di atas bunga deposito. Contoh instrumen: obligasi dan reksa dana pendapatan tetap.
  • Agresif, memilih investasi dengan keuntungan tinggi walaupun risikonya juga tinggi. Contoh instrumen: saham, ETF, dan P2P lending.
  • Semakin bertambahnya usia, alangkah baiknya memilih instrumen yang minim risiko. Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi dengan menempatkan dana di beragam instrumen.

    Coba ketahui profil risiko investasimu dengan mengikuti kuis berikut ini:

    3. Sesuaikan dengan tujuan investasi

    Apa tujuanmu berinvestasi? Di sini kamu harus tahu pasti kenapa berinvestasi. Tujuan investasi menentukan lamanya berinvestasi, dari jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.

    Misalnya aja tujuan kamu berinvestasi adalah membeli rumah. Itu berarti kamu butuh dana yang besar untuk mewujudkannya. Agar tujuan tersebut terealisasi, kamu harus berinvestasi dalam jangka panjang.

    Untuk investasi jangka pendek, ada baiknya memilih instrumen investasi yang likuid alias mudah dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya aja deposito ataupun reksa dana.

    Pertanyaan-pertanyaan seputar investasi terbaik

    Investasi adalah salah satu cara mengakumulasi kekayaan atau sumber daya untuk melindungi nilainya dan memberikan keuntungan. Investasi menjadi bagian penting dalam pengelolaan keuangan demi tercapainya kebebasan finansial.
    Investasi menjadi upaya dalam meminimalkan risiko inflasi tiap tahunnya. Inflasi adalah kenaikan seluruh harga dan secara terus-menerus berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
    Jenis-jenis investasi terbaik yang bisa dijadikan pilihan meliputi properti, emas, reksa dana, saham, obligasi, Peer-to-peer lending (P2P lending), tabungan berjangka, ETF, deposito, serta benda seni dan koleksi.
    Jawabannya adalah diversifikasi. Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko dengan cara memiliki beraneka ragam instrumen investasi dalam satu portofolio. Dengan begitu, kerugian instrumen yang satu bisa ditutupi keuntungan instrumen lainnya.