Cara Mengatasi Mental Block demi Mengejar Kesuksesan

cara menjadi orang sukses

Jika kita memiliki tekanan terhadap tugas atau pekerjaan hingga tidak mampu menyelesaikannya, berarti kita mengalami kondisi yang bernama mental block.

Mental block bisa berupa hal-hal yang ringan sekalipun, seperti kehilangan konsentrasi, muncul keinginan untuk melakukan hal-hal lain, rasa lelah yang membuat kita ingin berhenti sejenak untuk beristirahat, dan apa pun yang membuat kita ingin menunda-nunda pekerjaan. Termasuk berbagai masalah terkait psikologi, seperti anxiety (rasa khawatir berlebihan) dan depresi.

Secara tidak langsung, mental block bukan hanya memperlambat pekerjaan, tetapi juga potensi diri untuk berkembang. Lambat laun, hidup akan terasa statis,tidak ada perubahan, dan perkembangan apa pun.

Untuk memahami kondisi ini lebih lanjut, pertama-tama mari kenali apa saja tipe mental block.

Jenis-Jenis Kondisi yang Merefleksikan Mental Block

Symptomps

Ada empat tipe mental block yang umumnya menimpa seseorang, berikut daftarnya.

1. Tidak percaya diri berlebihan

Rasa tidak percaya diri sudah menjadi masalah yang umum di masyarakat. Sudah banyak artikel-artikel, buku-buku, dan seminar-seminar yang membahas masalah ini. Secara umum, gangguan percaya diri dimulai dengan rasa takut, seperti takut gagal dan takut membuat kesalahan.

Tidak percaya diri akan berujung pada rasa malu karena menganggap akan dinilai secara buruk dan takut menjadi cibiran orang lain. Akhirnya, seseorang tidak berani untuk memulai sesuatu yang baru. Kita pun jadi meragukan kemampuan diri sendiri dan akhirnya muncul perasaan yang keliru bahwa “saya tidak akan bisa” bahkan sebelum mencoba untuk melakukannya.

2. Sulit untuk menentukan skala prioritas

Tidak bisa menentukan hal yang prioritas adalah salah satu penghambat dalam proses pengembangan diri. Hal tersebut dapat terlihat dari cara kita mengorbankan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting dan menelantarkan tugas atau kepentingan utama dalam hidup.

3. Kerap membandingkan kualitas diri sendiri dengan orang lain

Kesuksesan orang lain bukanlah sebuah ancaman bagi kita. Nyatanya jika orang lain bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, bukan berarti kita sendiri tidak mampu atau tidak berharga. Berhentilah melihat orang lain dan fokus pada diri sendiri.

Jika orang lain bisa sukses, maka artinya semua orang, termasuk kita, bisa meraih tingkat kesuksesan yang sama dan bahkan lebih baik lagi. Alasannya sudah jelas, kita sama-sama manusia. Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain.

Dalam praktiknya, kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain tidak akan berhenti pada satu momen. Pada kelanjutannya, kita tentu akan menemukan orang lain yang lebih hebat lagi sehingga cenderung membuat kita makin rendah diri. Keadaan semacam ini berpotensi makin menghambat pengembangan diri sendiri.

4. Merasa diri bisa melakukan segala hal

Ada beberapa orang yang berpikir “saya bisa melakukan segalanya. Saya pasti bisa jika berusaha keras”. Memang betul bahwa kita bisa mencapai sesuatu sesuai keinginan kita, namun jika terlalu banyak hal yang dilakukan, maka pada akhirnya kita tidak akan bisa menjadi ahli dalam suatu hal. Terlalu tinggi menilai kemampuan diri sendiri bisa menjadi bumerang yang merugikan.

Setelah mengetahui tipe-tipe mental block, selanjutnya kita harus memahami apa penyebab utama dari mental block yang dialami. Berikut penjelasannya.

1. Pengalaman pribadi

Mengalami kegagalan berisiko membuat kita menganggap diri ditakdirkan selalu gagal walaupun berjuang sekeras apa pun. Pada akhirnya, pikiran ini membuat kita kehilangan percaya diri. Sikap mental seperti ini jika dibiasakan dari kecil dapat menjadi sebuah mental block bagi kita.

2. Penilaian orang tua, guru, dan teman

Sejak kecil kita sering dirhadapkan dengan berbagai konsep penilaian, baik dan buruk, pintar dan bodoh, hebat dan payah. Penilaian tersebut diberikan oleh orang tua, guru, ataupun teman-teman. Orang-orang tersebut adalah pemeran-pemeran utama yang memberikan penilaian-penilaian itu kepada kita.

Pada akhirnya dari penilaian-penilaian itulah terbentuk citra diri kita. Contoh sederhana, seorang ayah mengatakan pada anaknya, “Sudahlah, tidak perlu bermimpi terlalu tinggi. Keluarga kita bukan keluarga orang mampu. Berpikir sederhana saja, yang terpenting bisa bertahan hidup.”

Perkataan ini kemudian membentuk keyakinan di dalam pikiran anak dan menjadikannya seorang anak yang minder dan selalu menganggap dirinya tidak berhak menjadi seseorang yang “besar” di masa depan.

Lalu, Bagaimana Solusi Melawan Mental Block?

Mental block solving

Untuk bisa keluar dari mental block, kita harus mengetahui cara dan strateginya. Apa saja yang bisa kita lakukan? Mari simak ulasan berikut ini.

1. Membuat tujuan yang realistis

Seseorang bisa melakukan sesuatu dengan baik apabila ia memiliki tujuan yang jelas dalam pikirannya sendiri. Memiliki tujuan yang besar adalah hal yang sangat positif dan merupakan keharusan, tapi pikirkanlah kembali apakah tujuan itu sesuai dengan kemampuan kita.

Semua manusia memiliki kemampuan untuk meraih keinginan yang besar, tapi tentu saja semua orang memiliki potensi yang berbeda-beda. Taktiknya adalah bagaimana keberhasilan kita menemukan cara untuk mengembangkan potensi pribadi di arah yang benar sesuai minat dan hobi.

2. Mulailah dari tugas yang termudah

Seseorang yang berkeinginan untuk menjadi penulis besar sangat mungkin untuk mencapai keinginannya, tapi jika sehari-harinya malas membaca, tidak pernah menulis, dan hanya bermimpi, tentu saja pada akhirnya hanya akan meratapi kegagalan.

Di tengah jalan, ia hanya akan merasa betapa sulitnya untuk menjadi apa yang diinginkan dan akhirnya lahirlah pemikiran untuk mengurungkan niatnya.

Solusinya, mulailah bentuk pola pikir yang didasari target yang besar dengan disertai tujuan-tujuan jangka pendek yang berkesinambungan.

3. Membuat daftar prestasi dan reward untuk diri sendiri

Setiap kita berhasil mencapai tujuan-tujuan jangka pendek yang direncanakan, jadikanlah sebuah pencapaian prestasi. Hargai dan pujilah diri sendiri. Jika perlu, catatlah catatan apa saja hal-hal yang berhasil diraih hari ini. Jika sudah memiliki prestasi,berilah diri sendiri penghargaan. Mungkin bisa memanjakan diri dengan pergi jalan-jalan, menikmati makanan yang paling disukai, dan lain-lain.

4. Buanglah ketakutan akan kegagalan

Percayalah, kegagalan adalah sebuah kewajaran. Tanpa merasakan kegagalan, maka kita tidak akan mendapatkan perbaikan dan tanpa perbaikan tidak ada perkembangan. Semua orang pernah gagal bahkan seorang penemu seperti Thomas Alva Edison pun harus bertemu dengan ratusan kegagalan sebelum mencapai keberhasilan.

Jika kita takut akan kritik dan tanggapan orang lain, ingatlah bahwa jika kita berhasil, keberhasilan akan jauh lebih diingat dibandingkan dengan semua kegagalan yang pernah dialami. Maka dari itu, kenapa harus takut gagal? Jangan menunggu dan mulailah apa yang kita ingin raih mulai sekarang.

5. Luangkan waktu untuk beristirahat sejenak

Ketika berhadapan dengan mental block, sering kali kita tidak bisa mengendalikan diri sehingga menghambat pekerjaan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini akan membawa kita pada ketakutan dan keraguan.

Tidak perlu dipaksakan untuk segera mendapatkan pemecahannya karena mungkin sebenarnya kita hanya butuh waktu untuk beristirahat. Tidurlah lebih banyak dan jauhkan pikiran dari hal-hal yang memusingkan. Setelah itu, kekuatan kita akan pulih, semangat menguat, serta motivasi kerja dan konsentrasi pun menajam.

Pada akhirnya, jangan terhambat oleh kondisi-kondisi mental block dan jangan pernah pula memberi diri kita sendiri sebuah batasan. Percayalah bahwa kita bisa meraih impian. Meski begitu, mungkin pencapaian kita tidak sebaik orang lain, namun setidaknya jadikan diri kita bermanfaat untuk orang lain. Di situlah makna prestasi yang sebenarnya!