Dari Artis Hingga Pebisnis, Ini Tips Rano Karno Biar Bisnismu Cuan Besar

Rano Karno (IG si.rano)

Dikenal sebagai Si Doel Anak Betawi sejak tahun 1970-an, Rano Karno merupakan salah satu aktor legendaris Indonesia. Namanya di dunia akting udah gak diragukan lagi.

Bahkan, artis kelahiran 1960 itu termasuk sosok multi-talenta. Pasalnya, selain jadi aktor, dia juga berprofesi sebagai sutradara, penyanyi, bahkan pernah menjadi pejabat pemerintah, hingga berbisnis.

Di bisnis, pemeran Si Doel tersebut termasuk cukup sukses. Salah satu perusahaan yang dia besarkan hingga kini adalah production house Karnos Film. Perusahaan yang memproduksi film dan sinetron tersebut udah berdiri dari tahun 1977.

Pria kelahiran 8 Oktober 1960 itu juga terjun ke bisnis kuliner. Dua restoran yang didirikannya bersama keluarga adalah restoran si Doel dan Garage. Restoran Garage yang berkonsep kekinian diinisiasi oleh sang anak.

Melihat eksistensi tersebut, kamu bisa sedikit belajar, khususnya tentang bisnis. Rano Karno punya beberapa tips bisnis buat para anak muda yang pengin mulai terjun berwirausaha.

Apa aja? Yuk, simak di sini:

1. Pengalaman brand yang positif

Warung si Doel milik Rano Karno (IG si.rano)
Warung si Doel milik Rano Karno (IG si.rano)

Suami Dewi Indriati itu menuturkan, strategi bisnis yang pertama kali harus dikedepankan adalah pengalaman brand positif.

Yap! Hal ini harus jadi prioritas buat kamu yang pengin bangun usaha. Experience pelanggan merupakan prioritas pertama yang harus kamu benahi. Dengan begitu, kamu gak cuma menggaet pelanggan baru, tapi juga memiliki repeat order.

2. Bidik kelompok sosial, bukan rentang usia

Membidik kelompok sosial (IG warungdoel)
Membidik kelompok sosial (IG warungdoel)

Ini yang cukup menarik! Biasanya kebanyakan pengusaha pemula menargetkan rentang usia buat usaha mereka. Misalnya, mereka mau usaha tersebut nanti dikhususkan buat rentang usia belasan atau 20-an tahun, dan seterusnya.

Cara tersebut sebenarnya boleh aja dilakukan. Namun, dengan strategi itu malah mempersempit pelanggan kamu.

Rano mengajarkan untuk membidik kelompok sosial tertentu. Alasannya, bisa aja penyuka hal tertentu berasal dari berbagai usia.

Contohnya, bisnis kopi. Peminum kopi gak cuma anak muda aja, kan? Yang jadi pelanggan kedai kopi tentu aja mereka yang gemar sama kopi dari berbagai usia.

3. Gunakan influencer yang sesuai produk

Menggunakan influencer sesuai produk (IG warungdoel)
Menggunakan influencer sesuai produk (IG warungdoel)

Udah bukan rahasia lagi kalau kehadiran influencer di zaman now menjadi salah satu kunci sukses untuk membuat produk jadi terkenal.

Tapi, gak boleh asal comot influencer buat kerja sama dengan brand kamu. Ada baiknya kerja sama dengan publik figur ataupun artis tertentu di media sosial yang emang sesuai dengan profil produk kamu.

Kenapa? Salah satu alasannya, meningkatkan kepercayaan calon pelanggan kamu. Mereka bisa percaya bahwa artis atau influencer tersebut emang menggunakan produk itu.

Misalnya, kamu punya bisnis produk kegiatan outdoor seperti hiking. Gak lucu kan kalau kamu gaet Syahrini buat promosikan produk kamu. Pasti orang gak bakal percaya walau followers-nya banyak karena emang Syahrini lebih dikenal fancy ketimbang petualang.

4. Konten soft-selling saat beriklan

Konten soft selling saat iklan (IG warungdoel)
Konten soft selling saat iklan (IG warungdoel)

Gimana konten iklan kamu didistribusikan juga menjadi hal penting buat kesuksesan bisnis kamu. Rano Karno menekankan anak muda buat bikin konten soft-selling saat beriklan.

Hal ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Dengan menggaet influencer yang tepat dan sesuai produk kamu, si influencer pun bisa “menjual” produk tersebut secara halus.

Mereka gak harus mendesak pengikut mereka buat beli produk tersebut. Tapi, mereka mampu memengaruhi orang lain buat mencoba dan beli produk tersebut. Ingat! Mendesak dan memengaruhi itu beda banget.

5. Manfaatkan metode cashless

Manfaatkan metode cashless (IG warungdoel)
Manfaatkan metode cashless (IG warungdoel)

Yang pasti, banyak orang saat ini jarang membawa uang cash. Lihat aja keseharian kamu. Kamu naik transportasi umum, hampir pasti pakai kartu elektronik seperti Flazz, e-money, dan sebagainya.

Saat naik ojek online pun menggunakan dompet elektronik. Bahkan, saat kamu belanja offline, kamu biasanya lebih pilih pakai kartu debit atau kartu kredit.

Melihat habit masyarakat modern seperti itu, saat buka usaha tertentu kamu pun udah harus banget menyediakan pembayaran cashless.

Saat pelanggan menemukan outlet kamu ternyata gak bisa bayar pakai debit atau kartu kredit, biasanya pelanggan bakal menandai outlet kamu. Menandai buat jadi pilihan terakhir saat pengin nongkrong atau belanja.

Jadi, udah siap buat bangun usaha yang kamu idamkan? Strategi dan tips bisnis dari pesohor senior ini bisa banget kamu coba ya! (Editor: Chaerunnisa)