Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Cara Mendapatkannya

kartu indonesia sehat

Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami betul apa itu Kartu Indonesia Sehat atau biasa dikenal dengan singkatan KIS. 

Masih banyak juga yang belum tahu apa bedanya KIS dengan BPJS. Yang kita tahu mungkin baru sebatas KIS dan BPJS adalah kartu sakti yang bisa memberi bantuan kesehatan kepada masyarakat di kala sakit. 

Nah, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai seluk-beluk Kartu Indonesia Sehat.

Apa itu Kartu Indonesia Sehat?

Kartu Indonesia Sehat adalah salah satu program pemerintah dalam rangka memberikan bantuan kepada keluarga kurang mampu. 

Bantuan ini berupa layanan kesehatan gratis di puskesmas, klinik, hingga rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan penyakit yang diderita.

Program KIS digagas sejak tahun 2014 oleh Presiden Jokowi yang menjangkau 19 provinsi di Indonesia. Targetnya adalah melindungi dan melayani seluruh keluarga pra-sejahtera pada tahun 2015.

Dalam perkembangannya, istilah Kartu Indonesia Sehat juga digunakan untuk merujuk pada BPJS Kesehatan

Untuk membedakan keduanya, KIS yang gratis iuran ini dikenal dengan istilah KIS-PBI (Penerima Bantuan Iuran), sedangkan yang memerlukan pembayaran iuran disebut dengan istilah KIS non-PBI.

Manfaat Kartu Indonesia Sehat

Pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS-PBI) mendapatkan beberapa manfaat sebagai berikut ini.

  • Pendaftaran tidak dikenai biaya apapun alias gratis karena khusus keluarga miskin.
  • Pemegang KIS tidak perlu membayar biaya bulanan.
  • Pemegang KIS bisa mendapatkan layanan kesehatan di manapun selama berada di wilayah Indonesia.
  • Pemegang KIS bisa mendapatkan layanan kesehatan di puskesmas, klinik, dan rumah sakit rekanan JKN tanpa harus membuat surat rujukan dari faskes pertama seperti pengguna BPJS.
  • Pelayanan kesehatan pengguna KIS berupa pencegahan maupun pengobatan.
  • Kelebihan dan kekurangan Kartu Indonesia Sehat

    KIS diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah-daerah termiskin di Indonesia

    Anak-anak prasejahtera yang sakit bisa dibantu melalui layanan gratis agar tetap bisa bersekolah.

    Mereka yang masih berusia sekolah pun mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar sehingga mendapatkan layanan pendidikan gratis dari pemerintah.

    Namun, pada praktik dan implementasinya, KIS sempat menuai kritikan karena dinilai mampu menimbulkan kecemburuan sosial. 

    Hal ini lantaran KIS yang dapat digunakan secara bebas bisa mengurangi jatah dan kuota pengguna BPJS.

    Selain itu, terdapat kekhawatiran terkait faktor kurang tepat sasaran pada implementasinya di lapangan. Di mana sasaran pengguna KIS sebenarnya adalah:

  • Anak-anak Panti Asuhan.
  • Orang Lanjut Usia.
  • Orang Cacat.
  • Mantan Pecandu.
  • Mantan PSK.
  • Kelompok inilah yang dikategorikan oleh pemerintah sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang menjadi sasaran utama program Kartu Indonesia Sehat.

    Apa bedanya Kartu Indonesia Sehat dengan Kartu BPJS?

    Pertanyaan yang kerap muncul di benak masyarakat adalah, apa bedanya KIS dengan BPJS?

    Meskipun terkesan serupa, sebenarnya, tetap ada beberapa perbedaan mendasar antara KIS dan BPJS kesehatan yang sama-sama berada di bawah naungan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    Berikut perbedaan KIS dengan BPJS lebih lanjut

    1. Sasaran pengguna

    KIS ditujukan untuk masyarakat yang tergolong kurang mampu, sedangkan BPJS Kesehatan ditujukan untuk masyarakat yang mampu membayar iuran. 

    Oleh karena itu, penerima KIS tidak diwajibkan membayar iuran seperti halnya peserta BPJS.

    Selain itu, daftar nama penerima Kartu Indonesia Sehat terbatas pada masyarakat golongan kurang mampu, sedangkan BPJS Kesehatan mencakup semua golongan masyarakat, termasuk yang kurang mampu.

    2. Cakupan manfaat

    KIS dapat digunakan buat pencegahan dan pengobatan, sedangkan BPJS Kesehatan digunakan ketika peserta dalam kondisi sakit atau butuh mendapat perawatan.

    Hal ini sejalan dengan tujuan pengadaan program KIS yang memang mengurangi potensi masyarakat jatuh sakit sehingga pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan juga dapat dinikmati oleh pemegang KIS.

    3. Cakupan fasilitas

    Penggunaan KIS bebas di fasilitas kesehatan di mana saja, sedangkan penggunaan BPJS Kesehatan terbatas pada fasilitas kesehatan yang didaftarkan atau telah bekerja sama dengan BPJS.

    Selain itu, salah satu kelebihan KIS adalah cakupan wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan pemegang kartu BPJS.

    4. Syarat penggunaan

    Iuran KIS mendapatkan subsidi Pemerintah, selama pemegang kartun ini berada dalam kategori masyarakat kelompok ekonomi lemah atau kurang mampu. 

    Lain halnya dengan BPJS Kesehatan yang mengandalkan iuran peserta untuk dapat dinyatakan dalam status aktif dan dapat digunakan.

    Meskipun demikian, skema dan manfaat yang diterima antara pemegang kartu BPJS Kesehatan dengan KIS tidak berbeda jauh, bahkan mendapatkan keistimewaan lebih banyak.

    Cara mendapatkan Kartu Indonesia Sehat 

    Lalu, bagaimana cara mendapatkan layanan Kartu Indonesia Sehat dan apa saja syarat-syaratnya? 

    Syarat daftar Kartu Indonesia Sehat

    Adapun beberapa syarat pendaftaran KIS bagi keluarga tidak mampu, yaitu:

  • Keluarga bukan pekerja penerima upah (PBPU).
  • Seluruh anggota keluarga wajib didaftarkan sesuai data di Kartu Keluarga.
  • Dapat mendaftar di Kantor BPJS terdekat.
  • Dokumen yang dibawa berupa KTP/KK/Surat keterangan domisili, pas foto warna 3×4 masing-masing 1 lembar.
  • Menandatangani surat pernyataan.
  • Anak angkat bisa didaftarkan dengan menyerahkan bukti yang sah dari pengadilan.
  • Pendaftaran dapat diwakilkan jika calon peserta tidak bisa melakukan pendaftaran sendiri. Perwakilan harus dibekali surat kuasa bermaterai.
  • Setelah mendapatkan KIS, peserta bisa langsung menggunakannya dengan cara menunjukkan saat datang ke puskesmas, klinik, maupun rumah sakit yang bermitra dengan BPJS tanpa harus mendapatkan rujukan dari fasilitas kesehatan pertama.

    Prosedur pendaftaran di rumah sakit sedikit berbeda dengan pengguna BPJS. 

    Peserta BPJS harus mendapatkan surat rujukan terlebih dahulu sebelum bisa mendapatkan layanan kesehatan di faskes lanjutan/rumah sakit.

    Cara daftar Kartu Indonesia Sehat

    Tidak semua orang bisa mendaftarkan diri untuk memperoleh Kartu Indonesia Sehat karena kartu ini memang diperuntukkan untuk kelompok masyarakat tertentu, yaitu kelompok masyarakat dengan perekonomian lemah.

    Jika kamu ingin mendapatkan KIS, ada beberapa persyaratan dan prosedur yang harus disiapkan. Inilah beberapa berkas yang perlu disiapkan sebelum mendaftar.

  • KK dan atau KTP anggota keluarga yang ingin mendapatkan kartu KIS
  • Surat keterangan tidak mampu dari RT/RW dan kelurahan setempat
  • Surat pengantar dari puskesmas
  • Calon penerima KIS tidak harus memiliki rekening bank, karena iuran akan dibayarkan sepenuhnya oleh pemerintah. 

    Selain itu, pemegang KIS hanya berhak atas pelayanan ruang kelas III.

    Cara cek Kartu Indonesia Sehat online

    Jika kamu termasuk salah satu pemegang Kartu Indonesia Sehat, sebaiknya, kamu melakukan pengecekan status keaktifan kartu secara berkala. 

    Hal ini dikarenakan, KIS milik kamu bisa saja berubah status menjadi tidak aktif jika data-datamu dinilai sudah masuk ke dalam golongan warga mampu.

    Melakukan pengecekan status KIS juga membantumu agar ketika hendak digunakan, KIS dalam keadaan aktif dan kamu dapat memperoleh manfaatnya secara maksimal. 

    Bagaimana cara mengecek status KIS?

    1. Cek status KIS Melalui SMS

    Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah:

    Ketik:NOKA<spasi>Nomor Kartu BPJS Kesehatan

                NIP<spasi>Nomor Induk Pegawai

                NIK<spasi>Nomor Induk Kependudukan

    Kirim format tersebut ke nomor 08777-5500-400

    2. Cek status KIS Melalui Aplikasi Mobile JKN

    Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Unduh aplikasi Mobile JKN via Playstore untuk pengguna Android atau App Store untuk pengguna iOS
  • Masuk ke dalam menu akun dengan menginput nomor KIS
  • Kamu akan dapat mengakses informasi dan status KIS langsung dari halaman profil
  • 3. Cek status KIS Melalui BPJS Online

    Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Buka laman situs www.bpjs-kesehatan.go.id yang merupakan situs resmi BPJS Kesehatan
  • Pilih tautan BPJS Checking
  • Masukan nomor kartu dan tanggal lahir kemudian tekan tombol cek
  • 4. Cek status KIS Melalui Care Center BPJS

    Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan adalah:

  • Hubungi Care Center BPJS di nomor 1500-400
  • Ikuti panduan untuk melakukan pengecekan
  • 5. Cek status KIS langsung di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

    Jika kamu tidak bisa melakukan pengecekan secara daring atau melalui telepon, kamu juga bisa mengecek status KIS dengan mendatangi langsung fasilitas kesehatan tingkat pertama terdekat.

    Namun demikian, cara ini memang agak kurang praktis karena kamu perlu mengambil nomor antrean dan menunggu hingga dipanggil oleh petugas dan menyerahkan KIS untuk dicek. 

    Setelah itu, petugas akan mengecek status KIS, apakah masih dalam keadaan aktif atau tidak.

    Cara menggunakan Kartu Indonesia Sehat

    Sesuai informasi sebelumnya, Kartu Indonesia Sehat dapat digunakan di berbagai tingkat fasilitas kesehatan. 

    KIS dapat digunakan di Puskesmas, klinik, dokter praktek pribadi, maupun rumah sakit di Indonesia. Bagaimana cara menggunakan KIS?

  • Pasien mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama (Faskes I) untuk melakukan pemeriksaan awal dengan membawa kartu asli KIS dan KTP.
  • Jika penyakit pasien tidak bisa ditangani di tingkat Faskes I, Puskesmas akan memberikan surat rujukan untuk ditangani ke rumah sakit daerah selaku pelayanan kesehatan lanjutan.
  • Langkah-langkah di atas tidak berlaku bagi pasien dalam kondisi gawat darurat yang dapat langsung mendapatkan penanganan di tingkat pelayanan kesehatan lanjutan, yaitu rumah sakit.
  • Masa berlaku Kartu Indonesia Sehat

    Dalam perkembangan penerapan program KIS, pemerintah memang sempat melakukan penonaktifan status pemegang KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Penyebabnya beragam, salah satunya adalah pengalihan fokus APBD masing-masing pemerintah daerah. 

    Penyebab lainnya adalah pemerintah ingin memastikan penerima jaminan KIS sudah tepat guna, yaitu untuk masyarakat dari golongan ekonomi lemah atau tidak mampu.

    Oleh karena itu, jika kamu pemegang KIS-PBI selalu lakukan pengecekan berkala status keaktifan Kartu Indonesia Sehat milikmu, ya.

    Sementara jika kamu pemegang KIS non-PBI, ini artinya kamu harus membayarkan iuran bulanan. 

    Agar status KIS non-PBI tetap aktif, kamu harus rutin dan tepat waktu membayarkan iuran, ya.

    Bantuan sosial untuk pemilik Kartu Indonesia Sehat

    Bukan hanya dapat digunakan untuk mendapatkan pengobatan gratis, tapi ternyata ada juga bantuan sosial berupa uang tunai yang diberikan pemerintah untuk peserta KIS.

    Setiap tahunnya, nominal bantuan yang diberikan berbeda. Tahun 2021 lalu, pemilik KIS mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) hingga Rp1,2 juta.

    Berikut syarat, cara mengecek, dan mencairkan KIS.

    Syarat mencairkan KIS

    Bantuan tidak langsung diberikan pada pemilik KIS, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Apa saja syaratnya?

  • Kepesertaan Kartu Indonesia Sehat masih aktif.
  • Masuk dalam daftar penerima Bantuan Sosial Tunai (BST).
  • Mendapatkan surat undangan dari RT atau RW setempat yang memuat barcode.
  • Mempersiapkan KTP dan Kartu Keluarga.
  • Cek KIS dapat BST

    Seperti disebutkan di atas, kamu juga harus masuk daftar penerita BST. Berikut adalah cara mengeceknya:

  • Cek bantuan kartu KIS lewat laman dtks.kemensos.go.id.
  • Muncul opsi DTKS/BDT, ID Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ataupun Nomor PBI JK/KIS. Silahkan tekan Nomor PBI JK/KIS atau NIK.
  • Masukkan nomor Kartu Indonesia Sehat atau NIK.
  • Silahkan pilihlah ID sesuai nama kamu.
  • Verifikasi Captcha kemudian tekan Cari.
  • Apabila terdaftar sebagai penerima bantuan, nama kamu akan muncul.
  • Cara mencairkan Kartu Indonesia Sehat

    Jika sudah pasti tedaftar sebagai penerima bantuan, kamu bisa mencairkannya sesuai waktu yang ditentukan. Berikut caranya:

  • Datang ke lokasi pengambilan dana sesuai yang tertera pada undangan dari RT/RW dengan membawa KTP, KK, dan juga surat undangannya.
  • Antre dan menunggu nomor antreanmu hingga dipanggil.
  • Tunjukkan surat undangan, KTP, dan juga KK ke petugas.
  • Petugas akan melakukan scan barcode yang ada pada undangan.
  • Setelahnya, dana bantuan akan diberikan.
  • Setelah sudah selesai, jangan lupa ambil kembali KTP dan juga KK kamu.
  • Kartu Indonesia Sehat dikhususkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu

    Kartu Indonesia Sehat merupakan program layanan kesehatan yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah, terutama mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan akses kesehatan yang layak. 

    Apabila kamu bukan salah satunya, kamu bisa menggunakan layanan BPJS Kesehatan. 

    Namun, kalau kamu merasa proteksi yang diberikan BPJS Kesehatan masih kurang untuk memenuhi kebutuhanmu, kamu bisa memilih beragam asuransi kesehatan swasta lainnya. 

    Asuransi kesehatan swasta memiliki beragam manfaat: 

  • Biaya rawat inap hingga Rp2 juta per hari.
  • Gratis biaya konsultasi ke dokter umum maupun spesialis.
  • Santunan meninggal dunia hingga Rp10 juta. 
  • Itulah informasi singkat mengenai Kartu Indonesia Sehat. Apabila kamu memiliki pertanyaan terkait administrasi, hukum, keuangan, hingga masalah asuransi, tanyakan ke para ahli di Tanya Lifepal

    Pertanyaan-pertanyaan seputar Kartu Indonesia Sehat

    Dikutip dari situs resmi BPJS Kesehatan, jaminan lain, semisal Kartu Askes, Kartu Jamkesmas, Kartu JKN-BPJS Kesehatan, KJS, dan e-ID BPJS Kesehatan masih tetap berlaku dan bisa digunakan untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan SJSN.

    Sementara untuk peserta baru yang berasal dari fakir miskin dan tidak mampu, secara bertahap akan diterbitkan KIS.

    Setelah mendapat KIS, apakah bisa langsung merasakan manfaatnya?

    Tentu bisa, peserta yang sudah mendapat KIS bisa langsung memperoleh manfaat jaminan kesehatan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

    Prinsipnya masih tetap sama dengan BPJS Kesehatan, yaitu menggunakan sistem rujukan berjenjang.

    Untuk kontak pertama, peserta mendapat pelayanan kesehatan di faskes tingkat pertama sesuai tempat kamu mendaftar.

    Jika butuh penanganan lebih lanjut atau dalam kondisi gawat darurat, dapat dirujuk ke faskes tingkat lanjutan.

    Terlepas dari sisi kelemahan yang masih ada, tujuan KIS tetap dianggap sangat baik sebagaimana dimaksudkan untuk memberikan layanan perawatan kesehatan bagi warga yang khususnya di kalangan ekonomi menengah ke bawah secara gratis.

    Karena peruntukannya untuk orang yang kurang mampu, kartu ini berlaku hingga si pemegang kartu dikategorikan ke golongan yang mampu. Dapatkan informasi lengkap tentang keuangan, BPJS, asuransi, dan lainnya terlengkap di Lifepal!