Mengingat Kembali Kasus Mobil Listrik di Indonesia

kasus mobil listrik

Kasus mobil listrik pernah mencuat di Indonesia pada 2017. Kasus mobil listrik ini pun besar lantaran memiliki tersangka seorang Menteri yang saat itu memiliki nama besar.

Tentunya kasus mobil listrik ini secara tak langsung membuat perkembangan mobil listrik di Indonesia menurun.

Termasuk juga mobil listrik masuk Indonesia yang sedikit tertahan dan tidak lagi ramai karena ketidakpercayaan masyarakat akan kendaraan ini usai kasus mobil listrik mencuat.

Buat kamu yang belum begitu paham mengenai kasus mobil listrik Dahlan Iskan yang sempat ramai tersebut.

Berikut beberapa penjelasan mengenai kasus mobil listrik Indonesia yang ikut menjerat mantan Menteri BUMN sebagai tersangka.

Kasus mobil listrik Dahlan Iskan

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan mobil listrik oleh Kejaksaan Agung.

Dahlan terjerat kasus mobil listrik dan ditetapkan sebagai tersangka sejak 26 Januari 2017.

Kronologis penetapan Dahlan Iskan sebagai tersangka kasus mobil listrik, berawal dari kesepakatan tiga BUMN untuk membiayai pengadaan 16 mobil listrik senilai kira-kira Rp 32 miliar.

Saat itu PT Sarimas Ahmadi Pratama ditunjuk sebagai pihak swasta yang dianggap kompeten untuk mengerjakan pengadaan Indonesia mobil listrik tersebut.

Kemudian, tiga BUMN tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Gas Negara (PGN), dan PT Pertamina.

Belasan mobil listrik Indonesia tersebut rencananya akan digunakan saat konferensi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, Oktober 2013.

Dianggap tak memenuhi kualifikasi untuk digunakan peserta forum APEC, Indonesia mobil listrik yang sudah diproduksi tersebut diserahkan kepada beberapa universitas untuk dijadikan bahan penelitian.

Akibatnya, Direktur PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmad kemudian juga ditetapkan sebagai tersangka.

Dugaannya waktu itu adalah Dasep dianggap telah merugikan keuangan negara, dan menerima vonis 7 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan pada Maret 2016 oleh Pengadilan Tipikor.

Dari Dasep ini, kasus mobil listrik Dahlan Iskan terkuak, karena Dasep sempat menyebut Dahlan jadi wakil penanggung jawab bidang pelaksana proyek.

Pria yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri BUMN, kemudian diperiksa pada Kamis, 3 November 2016.

Dalam kasus mobil listrik, Dahlan saat itu masih diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Agung Jawa Timur.

Diperiksa oleh 4 orang penyidik selama 2,5 jam, pemeriksaan Dahlan dilakukan untuk pengembangan.

Lalu pada November 2016, bersamaan dengan vonis dari MA untuk Dasep yang lebih berat dari tuntutan yaitu dari 7 tahun penjara menjadi 9 tahun penjara.

Dahlan pun juga akhirnya dinyatakan terlibat dalam kasus perkara mobil listrik.

Vonis Kejagung atas kasus mobil listrik

Kasus mobil listrik Dahlan Iskan kemudian berkembang dan dilakukan penetapan bahwa Dahlan Iskan menjadi tersangka kasus mobil listrik.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara itu ditetapkan tersangka pada 26 Januari 2017, lewat surat perintah penyidikan yang dikeluarkan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.

Lebih rinci, Dahlan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam pengadaan 16 unit mobil elektrik jenis microbus dan bus eksekutif pada PT BRI (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (PGN), dan PT Pertamina (Persero).

Dahlan mengusulkan mobil listrik menjadi kendaraan resmi delegasi dalam acara tersebut. Kemudian, menawarkan pendanaan proyek itu dari tiga perusahaan pelat merah dan ketiga perusahaan yang disebut tadi mengucurkan dana Rp 32 miliar.

Dalam pelaksanaan proyek, Dahlan menunjuk Dasep Ahmadi, pemilik PT Sarimas Ahmadi Pratama, sebagai pembuat mobil.

Namun, berdasarkan hitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perbuatan Dasep dan Dahlan membuat negara rugi Rp 28,99 miliar karena mobil tidak bisa dipakai.

Apa peran Dasep pada kasus mobil listrik Dahlan Iskan?

Saat kasus mobil listrik ini menguat, ada sebuah mobil listrik berwarna putih mirip Toyota Alphard diboyong Kejaksaan Agung dari kompleks perumahan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta, pada 4 Agustus 2015.

Mobil listrik bernomor plat B 2422 XTW itu disita sebagai barang bukti dalam kasus pengadaan mobil listrik dalam acara APEC 2013.

Ternyata mobil listrik tersebut adalah salah satu mobil listrik masuk Indonesia buatan dalam negeri yang dikirim Dahlan ke universitas-universitas untuk pembelajaran.

Gara-gara mobil listrik jadi terjeblos ke penjara, begitulah nasib Dasep Ahmadi sang Direktur PT Sarimas, perusahaan swasta yang ikut dalam proyek mobil listrik ini.

Selain menjadi Direktur PT Sarimas, Dasep juga merupakan salah satu insinyur mobil listrik Dahlan Iskan, dan namanya berkibar ketika Dahlan mulai mendorong pengembangan mobil listrik pada tahun 2012.

Mobil listrik kecil berwarna hijau terang yang dibawa Dahlan mengaspal pada 16 Juli 2012 adalah hasil karya Dasep. Setelah pergantian rezim pada 2014, peruntungan Dasep berubah.

Kemudian proyek tersebut berhenti di tengah jalan dan hilang bak ditelan bumi.

Bukan hanya dihentikan, Dahlan dan para pembuat mobil listriknya dituding berbuat kriminal.

Kasus mobil listrik yang menjerat Dahlan dan Dasep berawal dari kesepakatan tiga BUMN untuk membiayai pengadaan 16 mobil listrik senilai kira-kira Rp 32 miliar.

Nasib para ahli pada mobil listrik Dahlan Iskan

Selain insinyur mobil listrik, nasib buruk juga menimpa ahli mobil listriknya yaitu Ricky Elson.

Kasus Ricky Elson berbeda lagi. Ricky merupakan ahli mobil listrik yang tengah ada di Jepang dan diminta pulang oleh Dahlan.

Pemuda jenius asal Padang ini, sudah berhasil mematenkan 14 penemuan di bidang motor listrik di Negeri Sakura, dan pada 2014 sempat dikabarkan ingin kembali ke Jepang.

Di Indonesia, Ricky yang pulang karena berniat membangun mobil listrik nasional malah tak mendapat dukungan dari pemerintah.

Akhirnya Ricky memang mengurungkan niatnya kembali ke Jepang dan tetap tinggal di Indonesia.

Kini, Ricky aktif mendidik dan membagi ilmu kepada anak-anak muda untuk mengembangkan mobil listrik dan teknologi listrik dari sumber energi terbarukan. Itulah akhir dari kasus Ricky Elson

Mobil listrik di era Jonan

Usai Dahlan dijadikan tersangka, proyek mobil listrik karya anak bangsa diwacanakan untuk lanjut.

Pada saat itu Menteri ESDM Ignasius Jonan yang mendorongnya lewat sebuah surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sama seperti Dahlan, Jonan memandang sudah saatnya Indonesia mobil listrik kembali dikembangkan agar tak ketinggalan dari negara-negara lain.

Demi mewujudkan mimpi ini, para pakar yang bekerja membangun mobil listrik era Dahlan Iskan bisa saja dilibatkan kembali.

Menko Kemaritiman saat itu, Luhut Binsar Panjaitan bahkan menyatakan untuk tidak menutup kemungkinan tersebut.

Luhut menjelaskan bahwa Indonesia sudah punya banyak orang-orang pintar yang ahli dalam pembuatan mobil listrik, oleh karena itu potensi-potensi yang ada harus dimaksimalkan.

Tapi kalau serius mau mengembangkan mobil listrik, negara jangan membuang para peneliti mobil listrik.

Hal ini karena kasus yang menimpa Dasep membuat pembuat mobil listrik lainnya khawatir bernasib serupa.

Kelanjutan mobil listrik Dahlan Iskan usai kena kasus

Sambil menunggu mobil listrik masuk Indonesia, ternyata mobil listrik era Dahlan Iskan yang diberi nama ‘Selo” dikabarkan akan hadir kembali.

Pada 2021, Ricky Nelson menjelaskan bahwa kini ia dan tim sedang melakukan riset dan pembuatan menurut praktisi mobil listrik Ricky Elson.

Ia menjelaskan bahwa tengah melanjutkan kegiatan pengembangan kendaraan listrik dengan membagikan teknologi ke anak muda dan pembuatan mobil Selo generasi kedua.

Ini dijelaskan Ricky secara daring dalam seminar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 lalu.

Seperti diketahui, Ricky merupakan ahli motor penggerak listrik yang dikenal sebagai salah satu percancang Selo.

Jika kamu ingat, mobil listrik Selo merupakan mobil listrik yang bentuknya seperti supercar.

Pengembangan Selo disebut menghabiskan Rp1,5 miliar. Selo juga sempat dipamerkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 di Bali.

Mobil ini hadir dengan laburan warna kuning yang jika dilihat sepintas mirip McLaren MP12C.

Namun mobil ini diselimuti isu pernah dinyatakan tidak lulus uji emisi untuk digunakan di jalan raya.

Sebagai cikal bakal mobil listrik nasional, Selo dibangun dengan kandungan lokal 70 persen yang terdiri dari bodi dan interior.

Sedangkan baterai dan motor listrik didatangkan dari luar negeri. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada lagi kabar lanjutan mengenai Selo ini.

Semoga di tahun ini kita akan melihat semakin banyak mobil listrik buatan Indonesia atau mobil listrik masuk Indonesia sehingga tercipta ekosistemnnya. Sehingga akan memacu para anak bangsa untuk membuat mobil listrik di tanah air.

Tips dari Lifepal! Kasus mobil listrik pernah mencuat di Indonesia pada 2017. Kasus mobil listrik ini pun besar lantaran memiliki tersangka seorang Menteri yang saat itu memiliki nama besar.

Tentunya kasus mobil listrik ini secara tak langsung membuat perkembangan mobil listrik di Indonesia menurun.

Termasuk juga mobil listrik masuk Indonesia yang sedikit tertahan dan tidak lagi ramai karena ketidakpercayaan masyarakat akan kendaraan ini usai kasus mobil listrik mencuat.

Simak pula ulasan mengenai komponen mobil listrik, mobil listrik 2022, dan juga perawatan mobil listrik di artikel Lifepal lainnya!

Lindungi mobil kesayanganmu selama 24 jam dengan asuransi mobil terbaik. Pilihlah asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu. Simak video di bawah ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi mobil terbaik:

Lindungi mobilmu dengan asuransi mobil

Biaya servis mobil dan perawatan mobil tentu tidak murah. Jangan sampai biaya servis mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaranmu.

Manfaatkan asuransi mobil all risk supaya kamu gak perlu pusing lagi dengan tagihan bengkel karena kamu akan terjamin dari biaya perbaikan kerusakan ringan dan berat, bahkan dapat ganti rugi atas kehilangan akibat pencurian.

Hitung sendiri berapa kisaran preminya dengan kalkulator premi asuransi mobil Lifepal berikut ini.

Setelah menemukan besaran premi asuransi mobil, pilihlah asuransi mobil yang cocok dengan bantuan kuis asuransi mobil terbaik Lifepal di bawah ini.

Kalau perlu, tambahan proteksi lainnya seperti asuransi kesehatan untuk menjaga dari risiko biaya berobat di rumah sakit yang mahal di tengah maraknya virus saat ini juga sangat diperlukan. 

Beli juga polis asuransi jiwa yang akan melindungi kamu dan keluargamu dari beban finansial saat tertanggung meninggal dunia. Seluruh produk asuransi terbaik bisa kamu dapatkan di Lifepal lebih hemat hingga 25%!

Pertanyaan seputar kasus mobil listrik 

Tahun 2013 Indonesia dibuat bangga dengan mobil listrik yang diproduksi oleh anak bangsa sendiri, yakni mobil listrik Selo. Mobil Selo adalah mobil listrik generasi kedua yang berhasil dikembangkan dan dibuat oleh Ricky Elson dan Tim Kupu-kupu Malam. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini.
Perlindungan finansial asuransi penting, agar tidak terbebani pengeluaran mendadak yang menguras tabungan. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan, yaitu asuransi kesehatan cashless, asuransi jiwa syariah, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan lainnya. Cari tahu di Lifepal.