15 Ide Kerja Sampingan Offline yang Hasilkan Banyak Keuntungan

kerja sampingan offline

Kerja sampingan offline seringkali jadi pilihan karyawan atau mahasiswa yang ingin menambah penghasilan. Tingginya biaya hidup membuat banyak orang melakukan pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama. 

Tak hanya karyawan atau mahasiswa yang bisa melakukan kerja sampingan offline. Ibu rumah tangga pun bisa melakukannya di sela-sela waktu mengurus anak dan rumah. Lumayan juga kan, hasilnya bisa membantu keuangan keluarga. 

Nah, kerja sampingan offline merupakan usaha di rumah yang dilakukan untuk mengisi waktu luang atau di luar pekerjaan utama.  Tujuannya  selain menambah penghasilan, juga ada yang hanya untuk menyalurkan minat atau hobi. 

Ide Kerja Sampingan Offline 

Tertarik untuk mencoba? Berikut daftar usaha sampingan offline yang bisa kamu coba! 

1. Membuka jasa jahit 

Punya hobi atau kebiasaan menjahit? Duh, jangan disia-siakan keterampilan ini. Luangkan waktu untuk menambah keahlian menjahit, dan mulai buka usaha kecil-kecilan. Kamu bisa manfaatkan dengan menerima jahitan dari rekan sekantor atau tetangga di sekitar rumah. Lebih bagus lagi jika kamu ada spesialisasi khusus, misalnya menjahit kebaya, jas, atau baju pengantin. 

Promosikan usaha sampingan kamu ini ke teman-teman terdekat. Atau bisa juga memanfaatkan media sosial untuk memperluas calon pelanggan. 

2. Penerjemah 

Di era pasar bebas ini, orang dengan keahlian berbahasa sangat dibutuhkan. Kamu bisa memanfaatkan peluang ini untuk jadi kerja sampingan. Apalagi kalau kamu punya kemampuan berbahasa asing lebih dari dua. 

Pasang iklan untuk kamu mempromosikan diri sebagai penerjemah. Acuan harga untuk penerjemah dari Himpunan Penerjemah Indonesia tahun 2016 saja, Rp160 ribu per lembar dengan 250 kata. Lumayan kan? 

3. Katering 

Hobi atau kesukaan bisa juga lho beralih jadi kerja sampingan offline. Seperti hobi memasak atau membuat kue. Nah, di masa pandemi seperti sekarang usaha katering banyak dicari. Dan keuntungan untuk berjualan makanan pun enggak sedikit. 

Mulai dari tetangga kanan kiri atau rekan kantor dulu. Buat menu dan tampilan makanan semenarik mungkin. Usahakan menunya variatif ya, jadi pembeli tidak bosan. Kalau sudah dikenal lingkungan sekitar, kamu bisa mulai membuka warung online lewat aplikasi pengantar makanan. 

4. Mengajar (les privat) 

Kamu punya keahlian menggambar atau bermain alat musik? Tak ada salahnya lho, kamu salurkan kebisaanmu untuk mencari tambahan. Apalagi seperti saat ini dimana orang lebih banyak di rumah. Mereka lebih memilih mendatangkan guru privat ke rumah dibanding anak-anak mengunjungi tempat les. 

Saat ini ada banyak aplikasi penghubung guru privat dengan anak murid seperti Privteach atau Edutor. Melalui aplikasi pemesanan guru privat ini, kamu jadi mudah terkoneksi dengan calon anak murid. 

5. Jasa titip (jastip) 

Kamu hobi jalan-jalan ke mall, cuci mata di IKEA mencari barang-barang estetik? Sayang lho kalau hobi ini enggak kamu manfaatkan. Pernah dengar jasa titip atau jastip? Nah, seiring perkembangan media sosial, muncullah profesi baru yaitu jastip. Biasanya orang yang membuka jastip akan woro-woro untuk mengumpulkan orderan dulu. 

Mereka ini yang berperan membelikan barang yang kamu order di toko seperti IKEA, atau brand fashion lain. Harga dari toko, biasanya mereka up sekitar 10 – 20 persen sebagai pengganti jasa titipnya. Misalnya harga toko Rp250 ribu, si jastip akan menjual ke pemesan Rp300 ribu. Bayangkan kalau pembelinya ada 10 orang, sudah kebayang dong berapa yang bakal dihasilkan dari jastip ini? 

6. Berjualan produk virtual 

Usaha sampingan lain yang bisa kamu lakukan adalah berjualan produk virtual atau barang digital yang tak berwujud. Apa saja sih produk virtual itu? Contoh produk virtual itu seperti token listrik, pulsa elektrik, paket data, hingga video streaming dan musik. 

Modal yang dibutuhkan pun enggak besar. Cukup bermodalkan smartphone dan jaringan internet saja. Kamu pun bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Berjualan produk digital pun tak bikin kamu bangkrut. Karena kalau tidak laku, misalnya pulsa atau token listrik, bisa kamu pakai sendiri. 

7. Berjualan perlengkapan hobi 

Tahu dong di masa pandemi ini beberapa hobi atau komunitas menjadi tren? Ya, sepeda dan tanaman hias naik daun di masa masa pandemi ini. Jika sebelumnya bersepeda hanya dilakukan di akhir pekan, saat ini banyak orang memilih beraktivitas menggunakan sepeda. 

Manfaatkan momen ini dengan berjualan perlengkapan sepeda atau tanaman hias yang berbeda. Kamu juga bisa menjual aksesoris atau media penunjang hobi tersebut, misalnya helm sepeda atau pupuk tanaman. Dengan begitu, calon pembeli akan punya banyak pilihan di kerja sampingan ini. 

8. Berjualan sarapan

Rumah kamu dekat perkantoran, perumahan atau stasiun? Coba deh berjualan sarapan seperti nasi uduk, nasi kuning, bubur ayam atau sebagainya. Biasanya di lokasi-lokasi tersebut banyak yang mencari makanan untuk mengganjal perut di pagi hari. 

Kamu juga bisa tawarkan dagangan di kantor atau kampus. Kamu bisa mempromosikan sehari sebelumnya untuk menu besok pagi. Dengan begitu, kamu cukup membuat sesuai orderan saja. Jadi enggak bakal rugi atau mubazir. 

9. Jasa laundry sepatu 

Kerja sampingan offline lain yang bisa kamu lakukan adalah laundry sepatu. Hobi baru generasi milenial saat ini selain minum kopi adalah koleksi sepatu. Seiring perkembangan ini, tumbuh juga usaha jasa cuci sepatu atau laundry. 

Untuk memulai usaha ini enggak butuh modal besar seperti laundry kiloan kok. Buat kamu yang mau usaha sampingan dan menghasilkan bisa coba jasa laundry sepatu. Mahasiswa, pegawai kantor dan kolektor sepatu bisa jadi target usaha kamu ini. Kalau target pasar sudah luas, itu artinya bakal laba yang kamu dapat. 

10. Membuka warung sembako 

Saat ini banyak agen yang menawarkan paket murah membuka warung sembako. Kamu bisa memulainya dengan yang mudah dulu. Seperti berjualan beras, minyak goreng, telur, dan gula pasir. Sebelum memulai bisnis sampingan ini, ada baiknya kamu riset pasar untuk harga. Selain itu juga cari supplier yang menawarkan harga bersaing. 

Untuk menarik minat pembeli, kamu bisa lho membuat paket hemat. Misalnya dalam paket tersebut, pembeli sudah mendapat beras, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga murah. Promosikan ke teman-teman dekat kalau kamu punya warung sembako kecil-kecilan. Jika ini sudah berjalan, kamu bisa memperluas lagi usaha sampingan ini. 

11. Bisnis MLM 

Meski usaha multi level marketing atau MLM ini banyak dipandang sebelah mata, namun masih banyak juga yang tertarik. Kamu bisa pelajari dulu beberapa MLM yang menarik minat kamu. Saat ini banyak MLM yang menawarkan variasi produk. Sehingga memudahkan kamu untuk berjualan dan menambah downline. 

Kelebihan dari MLM juga karena produknya biasanya sudah dikenal luas. Jadi, kamu enggak perlu repot memperkenalkannya lagi. Cukup dengan katalog, dan tinggal tunggu pesanan datang. 

12. Agen properti 

Menjadi agen properti menawarkan jam kerja yang fleksibel. Sangat cocok buat kamu yang mencari kerja sampingan. Keuntungan lainnya adalah kamu bisa menambah relasi dari klien yang kamu dapat. Belum lagi komisi yang kamu dapat jika berhasil menjual atau menyewakan rumah. Biasanya komisi yang didapat agen properti 

Menurut peraturan pemerintah, seorang agen properti berhak mendapat komisi sebesar 2 – 5 persen dari nilai transaksi penjualan. Sedangkan untuk sewa menyewa, imbal jasa yang diatur sebesar 5 – 8 persen. Mari kita hitung, misalnya kamu berhasil menjual rumah seharga Rp1 miliar. Maka komisi yang kamu dapat paling sedikit Rp20 juta. 

13. Pedagang musiman 

Pernah lihat di jalan-jalan ada mobil penumpang yang diisi kerupuk atau baju anak-anak? Nah, usaha ini mulai bertebaran beberapa tahun belakangan. Mahalnya harga sewa tempat membuat pengusaha pemula memilih berjualan dengan mobil. 

Untuk memulai usaha ini, selain produk yang dijual adalah kamu juga harus punya kendaraan sendiri. Manfaatkan waktu di akhir pekan dengan berjualan di dekat keramaian seperti stadion olahraga atau taman kota. Atau bisa juga berjualan di dekat masjid saat hari Jumat. Dengan berjualan di akhir pekan atau hari tertentu saja, kamu tak perlu khawatir meninggalkan kewajiban utama.

14. Bisnis hampers 

Saat ini bentuk visual seolah menjadi primadona dan syarat utama sebuah barang dinilai bagus. Demam estetika ini bisa kamu manfaatkan dengan usaha sampingan hampers atau barang hantaran. Bisa berbentuk barang atau makanan. 

Agar kerja sampingan offline kamu moncer, perhatikan momen seperti hari raya, musim kawin atau saat wisuda. Pahami tren dan karakter dari target pasar agar usaha kamu ini sukses. 

15. Agen asuransi 

Seperti diketahui kesadaran masyarakat Indonesia akan asuransi masih sangat rendah. Karenanya profesi agen asuransi seringkali dipandang sebelah mata. Tapi, sebenarnya jika dipahami lebih jauh, profesi ini menjanjikan cuan yang tidak sedikit. 

Kelebihan dari agen asuransi selain bisa dilakukan paruh waktu adalah bisa menambah relasi, jam kerja fleksibel, dan komisi. Hanya saja dibutuhkan komitmen dan konsistensi jika memilih profesi ini sebagai kerja sampingan. 

Bahkan, kalau kamu bergabung mitra asuransi-nya Lifepal, punya kesempatan dapat penghasilan hingga puluhan juta rupiah. Tertarik? Yuk, daftar sekarang juga di Lifepal Agent Academy!

Nah, banyak pilihan kan untuk kerja sampingan offline yang bisa kamu lakukan. Beberapa di antaranya bahkan tak memerlukan modal besar untuk memulainya. Selain itu semuanya bisa kamu lakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama. 

Pilih usaha sampingan yang menguntungkan dari daftar yang Lifepal susun. Sesuaikan dengan keahlian dan waktu luang kamu. Jika konsisten, hasilnya pun bakal terlihat.  Masih punya pertanyaan seputar kerja sampingan lainnya atau ingin konsultasi seputar bisnis, sekaligus mendapatkan rekomendasi kepada berbagai produk asuransi yang ada di Indonesia? Konsultasikan saja di Tanya Lifepal

Pertanyaan seputar kerja sampingan offline 

Banyak pekerjaan yang bisa dijadikan usaha sampingan antara lain jasa laundry sepatu, penjahit, agen properti, hingga agen asuransi.
Ada beberapa pekerjaan yang bisa menghasilkan uang hanya lewat handphone. Antara lain berjualan produk virtual seperti pulsa elektrik, token listrik atau paket data.

Untuk daftar lengkapnya, kamu bisa melihat artikel Lifepal.

Kamu bisa memulai usaha berjualan produk virtual seperti token listrik atau membuka jasa titip. Karena tidak memerlukan modal besar.

Tak ada yang tahu kapan hal buruk terjadi, termasuk sesuatu yang mengancam nyawa. Miliki perlindungan asuransi jiwa agar keluarga yang ditinggalkan tak kehilangan masa depan.