Keuntungan Saham, Cara Menghitung, dan Risikonya

Keuntungan investasi saham

Keuntungan saham disebut-sebut lebih menarik ketimbang keuntungan investasi lainnya. Investasi saham kini banyak dilirik orang karena dapat menambah isi pundi-pundi kekayaan dalam jumlah cukup besar walaupun besar juga risikonya.

Karena itu, jenis investasi ini sebenarnya tidak disarankan untuk para pemula. Pasalnya kalau kamu gak tahu cara kerjanya yang ada bukannya untung, tapi malah buntung.

Itu sebabnya, ada pengelola dana investasi jika kamu membeli asuransi jiwa plus investasi alias unit link.

Namun, bukan berarti kamu gak boleh terjun ke investasi saham lho. Parto Kawito selaku Direktur PT Infovesta Utama memberikan beberapa tips untuk para investor saham pemula, seperti:

  • Buat yang takut dengan risiko, sebaiknya kamu memilih saham BUMN atau blue chip karena saham-saham tersebut geraknya lebih stabil sehingga risikonya juga lebih kecil.
  • Jangan bermain saham jangka pendek.
  • Membeli saham sebelum bulan September dan Oktober.
  • Investasi sebesar lima persen dari total kekayaan.
  • Menganalisis laporan keuangan atau fundamental perusahaan yang akan kamu beli sahamnya.
  • Mengetahui pergerakan naik turun sahamnya.
  • Meminta nasihat dari broker atau pialang untuk mengetahui apakah saham tersebut memiliki prospek yang bagus atau tidak.
  • Pastikan kamu sudah memahami tips bermain investasi saham dan tertarik untuk terjun ke jenis investasi tersebut. Setelah paham, kamu tentu ingin tahu kan apa aja sih keuntungan dan risikonya? Yuk, simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

    Keuntungan saham

    Ada beragam keuntungan saham yang dinikmati investor. Berikut ini daftar keuntungan saham yang Lifepal rangkum.

  • Dividen
  • Capital gain
  • Punya hak ikut RUPS karena jadi bagian pemilik perusahaan
  • Modal kecil, tapi dapat peroleh keuntungan yang besar
  • Fleksibel dalam melakukan investasi
  • Pajak kecil
  • Aman dan transparan
  • 1. Dividen

    Keuntungan saham pertama adalah dividen merupakan pembagian laba yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Nah, dividen itu sendiri berasal dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan. Dividen itu sendiri terbagi dalam dua jenis, yaitu tunai dan saham.

    Kalau dividen tunai yang dibagikan, berarti perusahaan akan memberikan uang tunai kepada pemegang saham per satu lembar saham yang mereka miliki.

    Sementara dividen saham artinya perusahaan tersebut memberikan dividen berupa saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah.

    Akan tetapi, ada juga perusahaan yang tidak membagikan dividen kepada pemegang saham walaupun mereka memperoleh laba.

    Umumnya perusahaan tersebut ingin melakukan ekspansi atau mengembangkan usaha. Tapi biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang dalam tahap pengembangan.

    2. Capital gain (kenaikan harga saham)

    Keuntungan saham kedua adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dari hasil selisih harga beli dan harga jual saham.

    Jadi, harga jual harus lebih tinggi ketimbang harga beli. Nah, capital gain itu umumnya terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan di bursa efek.

    Contohnya, kamu membeli saham A yang harga per lembarnya sebesar Rp 3.000. Kemudian kamu menjualnya di angka Rp4.000 per lembar. Nah, berarti kamu akan mendapatkan capital gain sebesar Rp 1.000 per lembarnya.

    3. Punya Hak Ikut RUPS karena jadi bagian pemilik perusahaan

    Keuntungan saham ketiga adalah punya hal dalam mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Dalam RUPS, kita bisa mengetahui pemaparan tentang rencana perusahaan ke depan, pembagian dividen, dan informasi mengenai laporan tahunan atau laporan keuangan perusahaan.

    4. Modal kecil, keuntungan besar

    Keuntungan saham keempat adalah modal cenderung kecil. Banyak orang gemar bermain saham karena mereka hanya perlu menggelontorkan modal yang cukup kecil ketimbang kebanyakan usaha lain. Faktanya, persentase keuntungan yang akan didapatkan dari investasi saham ternyata cukup menjanjikan.

    Cukup dengan Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa mendapatkan satu lembar saham yang keuntungannya bisa berlipat-lipat di kemudian hari. Bahkan, margin keuntungan yang bisa diraup mencapai 100 persen. 

    5. Fleksibel dalam melakukan investasi

    Investasi saham adalah aktivitas yang sangat fleksibel. Bahkan, kamu bisa melakukannya tanpa harus mengorbankan waktu dari pekerjaan utama.

    Terlebih kemajuan teknologi memungkinkan kamu untuk memantau aktivitas bursa efek di mana saja dan kapan saja melalui genggaman smartphone atau laptop.

    Dengan begitu, kamu tetap dapat beraktivitas seperti biasa sekaligus menghasilkan uang dari investasi yang kamu tanamkan.

    6. Pajak relatif kecil

    Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain, saham punya persentase pajak yang relatif kecil. Sebab cuma 0,1 persen dari keuntungan akhir yang dimiliki investor. Ini menjadi keuntungan saham keenam yang perlu dipertimbangkan

    Selain itu, pajak saham bersifat final. Artinya, investor gak lagi perlu repot-repot membayar pajak saat pelaporan SPT setiap tahun lantaran sudah otomatis dipotong pialang saham (broker) ketika pelunasan transaksi saham.

    7. Aman dan transparan

    Investasi saham termasuk usaha bisnis yang aman dan sangat transparan. Sebab semua aktivitas jual dan belinya dilakukan dalam satu ruang lingkup saja, yaitu bursa efek. Ini menjadi keuntungan saham yang perlu kamu pertimbangkan, ya!

    Dengan kata lain, semua transaksi yang terjadi di sana sudah terjamin keamanan dan transparasinya. Jadi, sebagai investor, kamu gak perlu khawatir kehilangan modal karena investasi saham sangatlah aman.

    Cara menghitung keuntungan saham

    Secara sederhana, menghitung keuntungan saham adalah dengan mengurangi harga jual saham dengan harga ketika saham tersebut dibeli. Tapi, dalam jual-beli saham harus dihitung fee jual dan fee beli yang ditetapkan perusahaan sekuritas.

    Keuntungan hasil jual saham ini biasa disebut capital gain. Berikut contoh sederhana dalam menghitung capital gain.

    Saham ABC dibeli Minah seharga Rp2.000 per lembar pada 2020. Kini, Minah ingin menjual saham tersebut karena harganya sudah naik menjadi Rp2.600 per lembar. Minah memiliki 10 lot saham ABC.

    Persentase keuntungan dari harga saham ABC yang dimiliki minah adalah (Rp2.600 – Rp2.000) : Rp.2000 yaitu 0,3 x 100 = 30%.

    Untuk menghitung nominal capital gain/loss, maka rumusnya adalah Harga Jual – Harga Beli x Jumlah Lembar Saham. Berarti nominal capital gain yang diperoleh Minah yaitu:

  • 1 lot = 100 lembar saham
  • 10 lot saham ABC = 1000 lembar saham
  • 2.600 – 2.000 x 1.000 lembar saham = 600.000

    Jadi, nilai tunai dari penjualan saham ABC yang diterima Minah adalah Rp2.000 x 1000 + Rp600.000 = Rp2.600.000,-

    Pertanyaannya adalah apakah Minah sudah mendapatkan capital gain?

    Jawabannya adalah belum tentu. Keuntungan Rp600 ribu yang diperoleh Minah adalah keuntungan kotor. Ingat, ada fee jual dan fee beli dalam transaksi saham yang harus dibayar investor kepada perusahaan sekuritas.

    Fee jual biasanya lebih besar daripada fee beli. Jika fee jual 0,25 persen dan fee beli 0,15 persen, maka nominal Rp2,6 juta akan dikurangi 0,25 persen, yaitu:

    2.600.000 x 0,25 : 100 = 6.500,-

    Maka nominal bersih capital gain yang diterima Minah dari penjualan 10 lot saham ABC adalah Rp2.600.000 – Rp6.500 = Rp2.593.500,-

    Risiko saham

    Sama halnya dengan keuntungan, investasi saham juga memiliki dua risiko. Apa aja itu? Simak selengkapnya di bawah  ini.

    1. Capital loss

    Risiko pertama yang mungkin kamu alami dari investasi saham itu adalah kebalikan dari capital gain yaitu capital loss. Ini terjadi ketika harga jual lebih rendah dibanding harga beli.

    Contohnya, kamu membeli saham A yang harga per lembarnya sebesar Rp 3.000. Sayangnya kamu justru menjualnya saat nilai saham berada di angka Rp 2.500 per lembar. Dengan begitu kamu mengalami kerugian sebesar Rp 500 per lembar.

    Kalau kamu memiliki 100 lembar saham, maka kamu rugi sebesar Rp 500 x 100 atau Rp 50 ribu.

    2. Suspend

    Selain capital loss, suspend merupakan salah satu risiko dari investasi saham. Jadi, maksudnya di sini adalah saham terkena suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh oleh bursa efek.

    Dengan begitu, berarti para investor tidak bisa menjual sahamnya hingga suspend-nya dicabut. Jangka waktunya pun bervariasi. Namun pada umumnya suspend berlangsung dalam waktu singkat yaitu satu hari perdagangan. Namun, kadang ada juga suspend yang berlangsung selama beberapa hari.

    Ada beberapa sebab yang membuat bursa efek memberhentikan perdagangan saham perusahaan tersebut. Berikut ini antara lain penyebabnya.

  • Harga saham turun drastis dalam waktu singkat.
  • Perusahaan dipailitkan oleh kreditornya.
  • Perusahaan tidak memberikan persyaratan yang diminta oleh otoritas bursa. Seperti misalnya tidak memberikan laporan keuangan hingga waktu yang ditentukan.
  • Bursa efek kemudian akan melakukan analisa apakah suspend perusahaan tersebut bisa dicabut atau tidak.

    Kenali risiko investasi

    Tips dari Lifepal! Keuntungan saham emang menggiurkan. Saking menggiurkannya, tak sedikit orang lupa kalau investasi saham itu ada risikonya, bahkan lebih besar risikonya ketimbang instrumen investasi yang lain.

    Itulah pentingnya mencari tahu Profil Risiko Investasi yang membantu kamu dalam memilih instrumen investasi yang tepat. Berikut ini cara cek Profil Risiko Investasi dengan mengisi survei di bawah ini.

    Tanya jawab seputar keuntungan saham

    Apa yang dimaksud dengan saham?

    Pengertian saham adalah suatu dokumen berharga yang mampu menampilkan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini.

    Apa saja keuntungan saham harian dan jangka panjang?

    Dividen dan capital gain adalah keuntungan yang umum diperoleh investor jangka pendek atau trader maupun jangka panjang. Berikut ini beberapa keuntungan trading saham harian.

  • Biaya administrasi lebih murah
  • Mengumpulkan profit harian
  • Menghindari risiko kerugian
  • Mendapatkan balik modal lebih cepat.
  • Khusus investasi jangka panjang, investor akan merasakan compound interest yaitu efek bunga berbunga. Keuntungan ini diperoleh dengan cara menginvestasikan kembali dividen tunai yang didapat investor ke dalam lembar saham yang dipegang.