Kode OTP – Jenis, Kegunaan, Contoh, dan Cara Mendapatkannya
Sebagai salah satu sistem keamanan, kode OTP sering diminta saat kamu ingin mengangkses akun website atau sebuah aplikasi. Dengan kode OTP, maka akun milikmu lebih aman dan terhindar dari berbagai aksi ilegal para pelaku kejahatan digital (cyber crime).
Meski begitu, semakin canggihnya aksi kejahatan siber di internet membuat metode verifikasi ini sering menjadi sasaran empuk tangan tak bertanggungjawab. Agar lebih paham, mari ketahui seluk beluk kode OTP agar kamu bisa semakin bijak dan cerdas dalam bertransaksi online.
Mengenal Apa itu Kode OTP
Kode OTP adalah singkatan dari kode One Time-Password atau bisa juga diartikan sebagai kode password yang hanya bersifat sementara dan dapat digunakan satu kali saja.
Kode One Time-Password umumnya digunakan sebagai password sekali pakai yang ditujukan untuk melakukan proses verifikasi di aplikasi smartphone. Keberadaan OTP bertujuan untuk menghindari tindak kejahatan digital (cyber crime).
Itulah kenapa penting menjaga kode One Time-Password dan jangan sampai siapa pun mengetahuinya.
Jenis-Jenis Kode OTP
Agar semakin aman dalam melakukan transaksi online, berikut ini adalah jenis-jenis kode One Time-Password yang penting kamu ketahui:
On Demand Token
Meski dikenal sebagai jenis kode One Time-Password yang kurang aman, On Demand Token sering dipakai lantaran memberikan kemudahan dalam pengaplikasiannya.
Dengan tingkat kemananan yang lebih rendah dibandingkan jenis lainnya, On Demand Token menjadi sasaran modus kejahatan siber. Biasanya mereka melancarkan aksi mengirim lewat SMS, email, maupun sambungan telepon.
Soft Token
Kode OTP Soft Token memiliki tingkat keamanan lebih baik daripada On Demand Token. Pasalnya, dalam pengaplikasiannya memiliki autentikasi yang berguna untuk mengolah kode melalui set kunci, seperti Google Authenticator.
Meski begitu, Soft Token juga memiliki kekurangan. Yaitu, kode One Time-Password dari jenis token ini dapat dilihat perangkat lain jika kamu menginstal aplikasi autentikasi di perangkat lain.
Agar tidak kebobolan, maka kamu dapat memilih autentikasi yang dilengkapi dengan PIN.
Hard Token
Jenis kode One Time-Password dengan tingkat keamanan paling terjamin ditawarkan oleh Hard Token. Lantaran menawarkan akses fisik token yang langsung terhubung membuat kamu tidak akan menerima kode One Time-Password ini baik lewat SMS, email, maupun sambungan telepon, sehingga susah untuk dibajak.
Kegunaan Kode OTP
Sebagian orang mungkin masih bingung membedakan OTP dengan PIN. Padahal, keduanya memiliki kegunaan yang berbeda. Cek informasi kegunaaan OTP berikut ini.
1. Aman karena hanya bisa digunakan satu kali
Sesuai dengan namanya OTP atau One Time-Password hanya dapat digunakan satu kali transaksi saja. Mengapa kode ini hanya didesain untuk satu kali penggunaan?
Hal ini dikarenakan untuk menghindari adanya tindak kriminal. Penggunaan tunggal pada kode One Time-Password diharapkan bisa meminimalakn tindak kejahatan digital.
Tentu saja hal ini berbeda dengan PIN yang sifatnya tetap selama belum diubah dan dapat digunakan berkali-kali ketika akan melakukan suatu transaksi.
2. Dapat perlindungan ekstra saat transaksi
OTP umumnya memang hanya terbatas pada beberapa kepentingan yang sifatnya transaksional, seperti login akun jual beli, akun bank, pinjaman uang online, dan sebagainya.
Penggunaan pada akun bank biasanya memang lebih sering menggunakan kode One Time-Password. Hal ini berguna untuk menghindari tindak kriminal perbankan.
3. Memiliki Batas Waktu Penggunaan
Salah satu karakteristik khas dari OTP adalah adanya batas waktu penggunaan. Umumnya kode One Time-Password hanya berlaku antara 3 detik hingga 5 menit.
Jika melewatkan masa penggunaan tersebut, kamu harus meminta kembali kode ini agar bisa melakukan transaksi online. Kode baru yang diterima pasti akan berbeda dengan kode yang sudah dikirimkan dan kedaluwarsa sebelumnya.
Cara kerja OTP sebenarnya sangat sederhana dan prosesnya juga relatif sangat cepat, hanya dalam hitungan menit, bahkan detik saja. Beberapa aplikasi mobil juga saat ini sudah terintegrasi dengan SMS sehingga ketika OTP dikirimkan, kodenya akan secara otomatis masuk ke aplikasi. Jadi, pengguna tidak perlu lagi memasukkan kode One Time-Password secara manual. Kode OTP dikirimkan melalui banyak metode seperti SMS, email, WhatsApp, Telegram hingga via panggilan telepon. Berikut cara kerja masing-masing fitur OTP tersebut. SMS OTP adalah kode One Time-Password yang dikirimkan oleh aplikasi atau website kepada pengguna melalui SMS. Maksud OTP yang dikirimkan ke SMS bertujuan untuk melakukan verifikasi terhadap nomor telepon pengguna, apakah aktif atau tidak. Untuk perbankan, mereka biasanya menggunakan kode verifikasi OTP via SMS ini untuk memverifikasi berbagai transaksi perbankan. Hati-hati jika kamu merasa tidak menggunakan aplikasi namun muncul kode verifikasi pada SMS. Bisa jadi, ada oknum yang tidak bertanggungjawab sedang mencoba masuk ke aplikasi yang kamu gunakan. Metode lainnya yang juga banyak digunakan untuk melakukan verifikasi pengguna adalah melalui kode OTP yang dikirimkan ke email. Hampir sama dengan SMS, bedanya kode One Time-Password akan dikirimkan ke email pengguna yang terdaftar di sistem. Cara melihat kode OTP di email cukup mudah, kamu cukup mengecek bagian inbox email. Terkadang, kode One Time-Password yang dikirimkan ke email ini tidak kunjung diterima. Jika kamu mengalami masalah seperti ini, coba cek folder SPAM maupun folder Update karena biasanya akan masuk ke folder tersebut. Contoh kode verifikasi lainnya adalah via WhatsApp yang sekarang mulai populer digunakan. Metode ini mirip dengan SMS namun lebih cepat dan praktis karena WA saat ini lebih banyak digunakan ketimbang SMS. Dengan mengirimkannya ke SMS, kamu jadi lebih mudah melihat kode OTP karena WhatsApp hampir tidak ada spam yang mengganggu seperti di SMS. Metode selanjutnya untuk mengirimkan no OTP adalah melalui panggilan telepon. Cara kerjanya cukup unik, kamu tinggal menekan tombol kirim OTP pada aplikasi via telepon, kemudian tunggu beberapa saat. Nantinya, kamu akan mendapatkan panggilan telepon, setelah kamu terima, panggilan telepon tersebut akan memberikan kamu instruksi untuk memasukkan kode OTP tertentu. Tetapi, metode pengiriman nomer OTP ini tidak terlalu praktis karena pengguna harus mengingat kode yang diberikan atau mencatatnya di kertas. Jika salah memasukkan kode OTP, pengguna harus melakukan request OTP yang baru. Request OTP artinya pengguna meminta ke aplikasi agar kode One Time-Password dikirimkan lagi, entah melalui SMS, email atau panggilan. Perlu diketahui, permintaan OTP baru mungkin membutuhkan waktu. Kamu mesti menunggu 1 hingga 3 menit untuk bisa mengirim ulang OTP. Layanan OTP ini sebenarnya hampir sama dengan minta kode OTP via telepon yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bedanya, kamu tidak perlu mengangkat panggilan dari nomor telepon aplikasi tersebut, kamu cukup melihat 4 sampai 6 nomor di belakangnya saja. Nomor itulah yang dimaksud oleh aplikasi sebagai nomor OTP. Ketahui pilihan polis asuransi mobil dari 25+ brand asuransi terbaik dan bandingkan preminya secara online di Lifepal! OTP biasanya memiliki masa berlaku yang cukup singkat, yaitu antara 30 detik hingga 5 menit. Contoh kode One Time-Password terdapa pada banyak aplikasi yang umum digunakan, seperti: Umumnya OTP akan dikirimkan melalui pesan SMS atau email. Beberapa aplikasi juga mulai melakukan pengiriman dan penginputan otomatis kode One Time-Password melalui sambungan telepon. Penerapan kode One Time-Password sebagai langkah pengamanan transaksi pertama kali dilakukan Bank Indonesia (BI). Seiring berkembangnya teknologi dan juga peminat transaksi online, penggunaan kode One Time-Password ini pun terus meluas. Kode One Time-Password memang didesain hanya untuk sekali penggunaan demi menghindar tindak kriminal penipuan. Namun, saat ini modus penipuan kian beragam. Banyak dari mereka yang menjebak korban hingga mau membagikan kode sekali pakai ini ke pihak penipu yang bahkan tidak dikenal sama sekali oleh korban. Untuk itulah, perlu waspada dan berhati-hati ketika akan melakukan transaksi online. Bagaimana cara mendapatkan kode OTP? Jika sudah menerima kode ini, segera masukkan kode tersebut agar tidak hangus. Jangan lupa juga untuk berhati-hati, apabila ada pihak lain yang menanyakan kode ini. Kode ini sifatnya sangat rahasia dan hanya kamu saja yang boleh tahu. Bahkan, karyawan atau perwakilan dari aplikasi pun tidak berhak mengetahui kode tersebut. Kamu sudah memahami apa yang dimaksud dengan kode OTP, kegunaan dan cara kerjanya. Nah, kamu mesti juga tahu, nih berbagai tindak kejahatan penipuan yang melibatkan kode OTP. Kode One Time-Password yang sejatinya merupakan salah satu pengaman dari tindakan penyalahgunaan aplikasi maupun layanan online lainnya, ternyata masih saja memiliki celah. Kasus penipuan yang menggunakan kode OTP ini cukup banyak terjadi dan melibatkan berbagai platform seperti perbankan, media sosial, maupun pada aplikasi pinjaman online (pinjol). Berikut beberapa contoh kasus penipuan OTP yang pernah terjadi. Penipuan jenis ini biasanya memanfaatkan nomor telepon korban untuk didaftarkan ke aplikasi pinjaman online atas nama orang lain. Jika kamu tiba-tiba menerima kode OTP dari aplikasi pinjol padahal kamu tidak pernah mendaftarkan diri, waspadalah karena mungkin itu adalah penipuan. Hubungi pihak pinjaman online untuk segera menghapus nomor kamu dari sistem mereka karena kamu tidak pernah mendaftarkan diri di aplikasi tersebut. Jika sudah terlanjur dimanfaatkan oleh orang lain, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak berwajib. Penipuan yang menggunakan OTP selanjutnya adalah upaya untuk mengambil alih akun ojek online. Tujuannya agar pelaku bisa menggunakan akun tersebut untuk kepentingannya sendiri, misalnya dengan mengambil saldo yang ada di aplikasi tersebut. Modusnya, pelaku mencoba untuk melakukan login menggunakan nomor telepon kamu ke aplikasi ojek online. Selanjutnya, pelaku menelpon korban dengan mengiming-imingi hadiah yang bisa didapatkan dengan menyerahkan kode OTP tersebut. Jika korban menyerahkan kode One Time-Password tersebut, maka dengan sekejap akun ojek online akan berpindah tangan. Pelaku kemudian menggunakan aplikasi tersebut untuk kepentingannya sendiri. Penipuan jenis ini modusnya sama dengan penipuan untuk mengambil alih akun ojek online yang disebutkan di atas. Tujuannya untuk mengambil dana yang tersimpan di rekening untuk kemudian dipindahkan ke rekening milik pelaku. Untuk kasus semacam ini, kamu perlu hati-hati agar jangan sampai memberikan kode OTP kepada siapapun. Bahkan, kepada orang yang mengaku sebagai karyawan bank itu sendiri. Sayangnya, kasus penipuan untuk mengambil alih akun mobile banking ini tampaknya semakin canggih. Di tahun 2022 lalu, ada kasus penipuan di mana akun mobile banking bisa diambil alih meski kode OTP tidak diberikan. Cara yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan berpura-pura sebagai kurir yang mengirimkan konfirmasi pengiriman paket dengan menyertakan foto. Padahal, file yang dikirim tersebut bukan foto melainkan malware yang bisa menyadap SMS di HP korban. Selanjutnya, pelaku berusaha masuk ke layanan mobile banking yang kemudian pihak aplikasi akan meminta konfirmasi OTP. Karena fitur SMS sudah dihack, maka pelaku bisa dengan mudah mendapatkan kode OTP-nya. Tujuan adanya kode One Time-Password adalah untuk menjaga keamanan transaksi bagi para penggunanya. Namun, masih ada saja orang yang tertipu dengan membagikan kode tersebut pada pelaku kejahatan. Nah, sebetulnya kenapa sih kode ini tidak boleh dibagikan atau dibagikan pada siapa pun? Alasannya sudah pasti karena kode ini adalah kunci utama untuk bisa masuk dan mengakses akun dan segala informasi di dalamnya. Ibarat kata kode One Time-Password ini adalah kunci suatu rumah yang mana jika menyerahkan kunci tersebut kepada pencuri, ia bisa dengan mudah dan bebas menggunakan isi rumah. Mulai dari uang hingga berbagai data pribadi yang bisa saja disalahgunakan seperti data nama, tanggal lahir, nomor KTP, kartu ATM, kartu kredit, dan sebagainya. Pencuri yang tidak bertanggung jawab ini juga bisa mengubah data sehingga nantinya mereka bisa menyalahgunakan data dengan leluasa. Sementara di sisi lain pemilik tidak bisa berbuat apa-apa karena seluruh password sudah diganti pihak tidak bertanggung jawab tersebut. Itu tadi informasi mengenai kode One Time-Password. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang layanan transaksi ataupun asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal. Kode OTP adalah singkatan dari kode One Time-Password. Banyak penyebab kode OTP tidak masuk ke kotak pesan diakibatkan karena beberapa hal seperti pada server, gangguan pada aplikasi, transmisi ke operator, hingga jaringan operator seluler yang kamu gunakan.Cara Kerja Kode OTP
1. SMS OTP
2. Email OTP
3. WhatsApp OTP
4. Call OTP
5. Flass call OTP
Contoh kode OTP
Cara Mendapatkan Kode OTP
Berbagai Kasus Penipuan OTP
Penipuan pinjaman online
Penipuan untuk mengambil alih akun ojek online
Penipuan untuk mengambil alih mobile banking
Kenapa One Time-Password Tidak Boleh Dibagikan ke Orang Lain?
FAQ Seputar Kode OTP
Apa kode verifikasi OTP dan mengapa bisa tidak masuk?
Berapa nomor kode OTP?
Mengapa perlu mengasuransikan mobil?
Kode OTP adalah singkatan dari kode One Time-Password. Banyak penyebab kode OTP tidak masuk ke kotak pesan diakibatkan karena beberapa hal seperti pada server, gangguan pada aplikasi, transmisi ke operator, hingga jaringan operator seluler yang kamu gunakan.